Temen Apa Temen✔️

Por NazwaFadillah3

169K 7.7K 307

Reyhan Putra Prawira sosok cowo dingin yang mempunyai sahabat perempuan bernama Sheila Fitri Winata jika Rey... Mais

Perkenalan
Prolog
1. Rey Lagi?!
2. Si Dingin
3. Di Tinggal Lagi?
4. Kesiangan
5. Girls time
6. Bang Andra Pulang!!
7. Kumpul?
8. Sheila Kenapa?
9. Siapa?
10. Keusilan Rey
11. Pergi Sama Siapa?
12. Pertanyaan Rey
13. Rey Ngambek
14. Pacar Rey
Tokoh
15. Sheila Kenapa? (2)
16. Kenzo?
17. Nyamuk
18. Andra Sheila Time!!
19. Cemburu?
20. Ingkar
21. Bye Bang Andra
23. Jalan
Baca we dulu😀
24. Pingsan
25. Rey Marah
26. Minta Maaf
28. Rey Vs Kenzo
27. Keromantisan Rey
29. Sheila Marah
30. Curhatan Seorang Rey
31. Sorry
32. Ayo Maafan
33. H-1
34. Happy birthday Alifa Tasya
35. Takut
36. Kecemburuan Pacar Rey
37. Sheila sama Rey berantem?
38. Sheila sama Rey berantem? (2)
39. Asing
40. Only one day
41. Menuju baikan
42. Akhirnya
43. Jadian?
44. Zahra
45. Hampir
46. Marahnya Seorang Reyhan
47. Permintaan Maaf Zahra
48. Long Distance Relationship
49. You're mine
50. End
Epilog
Open Pre-order
Cek Cek

22. Malam Minggu

2.8K 156 9
Por NazwaFadillah3

Sepulang dari bandara Sheila langsung masuk kedalam kamar, rasanya ia sangat galau perihal kakaknya yang kembali ke Amsterdam.

Tanpa membersihkan diri Sheila langsung memejamkan matanya berharap rasa galau karena kakak nya segera berlalu.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 15.30 Sheila langsung beranjak ke kamar mandi. Saat keluar dari kamar mandi betapa terkejutnya ia melihat sang sahabat sedang duduk manis di kasur nya.

Rey menatap datar Sheila yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi, sedangkan Sheila yang di tatap datar oleh Rey bersikap biasa saja toh ia sudah sering di tatap begitu.

"Jalan." Ucap Rey singkat membuat Sheila yang sedang mengeringkan rambutnya menoleh.

"Ngomong yang jelas ogeb jalan jalan gue lagi ngeringin rambut di suruh jalan!" Ucap Sheila sewot.

"Ganti baju." Titah Rey tanpa memperdulikan sewotan Sheila.

"Mls." Sheila langsung keluar dari kamarnya meninggalkan Rey yang masih menatap datar ke arah Sheila.

Lima menit Rey hanya tetap duduk di kasur Sheila sampai ia sadar sedang apa dia disini? Niatnya ingin mengajak Sheila keluar kenapa ia di tinggal sendiri?

Rey langsung bergegas keluar dari kamar sahabat kecilnya itu, di lihat Sheila sedang duduk dengan berbagai cemilan di pangkuan nya, tanpa mengatakan apapun Rey langsung mematikan televisi yang sedang Sheila tonton.

Sheila menoleh ke arah Rey dengan muka merah menahan marah sedangkan Rey tetap dengan wajah tanpa ekspresinya.

Lagi dan lagi tanpa mengatakan apapun Rey langsung menarik tangan Sheila, sekuat apapun Sheila berontak Rey tetap tak melepaskan cekalan nya sampai Sheila sudah duduk di kursi samping kemudi.

Hening, tak ada obrolan apapun di dalam mobil milik Rey jika biasanya ada suara musik untuk memecah keheningan kali ini Sheila tetap membiarkan tak ada suara apapun.

"Kita mau kemana si Rey?" Tanya Sheila memecah keheningan.

"Jalan." Jawab Rey singkat.

"JALAN KEMANA WOI?! GUE BELUM GANTI BAJU! PUTER BALIK BURUAN!" Teriak Sheila menggema di dalam mobil.

"Berisik." Ketus Rey dengan tatapan tajam nya.

"Ish!" Sheila mencebik lucu.

"Lo cantik pake baju apapun." Kata Rey dengan tatapan yang tetap lurus ke depan.

Blush! Wajah Sheila terasa panas saat mendengar ucapan Rey. Jantungnya berdebar tak karuan seperti nya ia terkena serangan jantung dadakan, oh no! Sheila tak mau mati muda ia masih belum meminta maaf kepada abangnya karena waktu kecil ia sering kali mengambil uang kakak nya.

Sheila memalingkan wajahnya agar tak terlihat oleh Rey tapi usahanya sia sia karena Rey sudah melihat nya. Tanpa sadar bibir Rey tertarik sedikit ke atas membuat senyuman yang tak terlalu terlihat.

Sampailah mereka berdua di kedai es krim yang biasa mereka kunjungi dahulu, ya dulu sebelum Rey memiliki kekasih ah jika mengingat fakta bahwa orang yang sedang menggenggam tangan Sheila sudah memiliki tambatan hati sangat menyakitkan ya?

Sheila tetap melihat ke arah tangan besar yang sedang mengganggam erat namun lembut itu, apakah ini tidak salah? Bagaimana jika pacar Rey sedang berada di sekitar sini dan ia melihat mereka sedang bergandengan? Ah untuk kali ini Sheila ingin egois.

Mereka berdua sudah duduk di tempat favorit mereka, di dekat jendela yang langsung memperlihatkan keindahan pantai, ya kedai es krim ini langsung menuju pantai, orang yang mendirikan kedai ini sangat pandai membuat orang orang yang mampir kesini berdecak kagum karena suguhan pemandangan yang indah.

Rey yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi langsung bangkit kembali membuat Sheila menatap nya bingung.

"Toilet." Ucap Rey sebelum ia melenggang pergi.

Sheila membiarkan sahabatnya pergi ia lebih memilih melihat ke arah luar jendela melihat deburan ombak disana.

Ah jika saja perasaanku bisa di bawa pergi oleh ombak maka aku akan melakukan itu, aku akan biarkan ombak menggulung semua perasaanku membawanya pergi dan menenggelamkan nya di lautan.

Tak kurang dari lima menit Rey sudah kembali bersamaan es krim pesanan mereka yang datang. Tanpa berkata apapun mereka berdua langsung menyambar es krim nya dengan hening.

Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan es krim itu, bagi Sheila jika es krimnya di makan dengan lambat ia akan kehilangan rasa es krimnya padahal sama saja kan?

"Udah gini doang?" Tanya Sheila karena Rey hanya diam menatap ke arah pantai.

Tanpa membalas pertanyaan Sheila ia langsung menarik tangan sahabatnya, sebelum pergi ia membayar dahulu es krim yang sudah mereka makan tadi.

Dan disinilah mereka sekarang, duduk di hamparan pasir putih menghadap langsung deburan ombak yang menenangkan dan matahari yang mulai tenggelam.

"Kalo lo bisa minta harapan pada saat senja lo mau apa Rey?" Tanya Sheila dengan tatapan yang masih lurus ke depan melihat matahari.

"Gue selalu minta ini bukan cuma waktu senja." Ucap Rey

"Apa?" Sheila mengalihkan tatapan nya pada Rey yang berada di sampingnya.

"Lo selalu di sisi gue." Jawab Rey tanpa menoleh ke arah Sheila yang dibuat diam tak berkutik.

"Lo mau janji sama gue La?" Tanya Rey membuat kesadaran Sheila kembali.

"Apa?" Sheila kembali menatap matahari yang sudah sepenuhnya tenggelam.

"Selalu sama gue di sisi gue apapun keadaan nya dan meskipun kita punya pasangan masing masing nantinya." Ucap Rey sembari melihat wajah Sheila dari samping.

"Hem gue janji! Lo juga janji selalu sama gue oke?" Sheila mengacungkan jari kelingkingnya sembari melihat Rey dan tersenyum.

"Janji." Rey menautkan jari kelingking miliknya dengan jari kelingking milik Sheila.

Pantai, deburan ombak dan senja menjadi saksi janji mereka berdua.

Rey bangkit dari duduk nya lalu ia berjalan ke arah bibir pantai, ia melihat pantulan bulan yang sangat indah disana, Sheila hanya mengikuti apa yang Rey lakukan.

Sheila melihat ranting pohon yang jatuh lalu ia ambil ranting itu

Lala sayang Rey:')

Rey hanya tersenyum melihat tulisan yang di tulis sahabatnya, ia rangkul pinggang kecil milik Sheila lalu berteriak dengan sangat kencang.

"REY JUGA SAYANG SHEILA"

Sheila hanya diam saja melihat tingkah Rey tanpa mereka sadari banyak pengunjung pantai yang melihat mereka, tak sedikit pula yang memekik karena baper oleh tingkah kedua sahabat ini.

Lo tau Rey? Akhir akhir ini gue ngerasa beda kalo lo lakuin hal manis ke gue. Jantung gue berdebar ga karuan.

Rey menoleh ke arah Sheila yang sedang menatap nya, ia tersenyum dengan sangat manis, senyuman yang tak pernah ia lihatkan pada orang lain termasuk kekasihnya.

Sheila sahabat kecil gue yang selalu manja sama gue apa apa harus sama gue, hehe meskipun lo udah gede tapi tetep aja bagi gue lo kecil.

Tanpa berkata apapun Rey langsung menarik Sheila kedalam pelukan nya, ntah apa yang membuat Rey melakukan ini yang pasti ia tak suka Sheilanya di sentuh lelaki lain, ia merasa sesak saat melihat Kenzo merangkul Sheila saat di bandara tadi melihat nya menenangkan Sheila dan meyakinkan Sheila bahwa abangnya akan segera kembali seperti di himpit ribuan beton, sangat sesak.

Ia melepas pelukan nya, sekali lagi ia menatap Sheila dengan senyum nya. Sekali lagi pantai dan deburan ombak menjadi saksi bisu rasa sayang mereka berdua yang tak bisa di sampaikan.



Haiiiii!! Ada yang masih bangun?
Ko update? Katanya tiap hari sabtu gimana sih? Ah iya ga tau deh kenapa pengen banget update ya daripada ide yang di otak ilang terbuang sia sia kan ya?
Btw aku udah nepatin janji yaa bikin full part Sheila sama Rey.
Ada yang baper ga nih sama kisah mereka berdua? Maaf ya kalo belum dapet feel nya aku masih amatiran ini:(
Oke terus semangatin aku dengan cara vote dan komen sebanyak banyaknya!!!!
Kalo vote dan komen nya banyak Insya Allah aku bakal update cepet lagi!!! Ayo buruan vote sama komen yaaa!!!






Continuar a ler

Também vai Gostar

314K 16.5K 48
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
16.3M 637K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
227K 16.1K 28
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
473K 44.8K 28
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...