Oh iya, sebelumnya aku mau kasih tau bahwa work ini bukan ONESHOOT
Semua part dari awal sampe akhir akan terus saling terhubung atau saling nyambung di semua part.
Buat yang baca hanya beberapa part saja atau banyak part yg kalian skip, maybe kalian bakalan gak paham kenapa bisa gini alur ceritanya, kenapa bisa gini masalahnya.
Jadi aku tekankan lagi, ini bukan ONESHOOT.
Semua part saling menyambung alur nya dari awal sampe akhir.
Oh iya, aku berencana mau REVISI semua part dari awal sampai akhir, maybe ada bagian setiap cerita yg bakalan aku tambahin ceritanya(?) Karna setelah aku baca dari awal lagi, kayaknya banyak bgt bagian yg gak ke tulis di setiap part yg baru aku sadari.
Selamat membaca brou, jangan lupa komen like vote nya biar author makin semangat lanjutin work ini ^^
"Eunghh dadd udaahh"
Zara mendongakkan kepalanya ke atas menahan rasa sakit sekaligus nikmat saat barang Chris menghentakan semakin dalam ke lubangnya, Zara mencakar punggung pria itu.
Mereka berdua bercinta dengan posisi duduk saling berhadapan, Chris membantu Zara memaju mundurkan pinggang gadis itu memanjakan penisnya menikmati kejantanannya keluar masuk ke lubang kewanitaan Zara.
"Sshhh aahh lubanghh kamuuhh enak sayaaang"
Zara semakin menggila, Ia terus menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama Chris yang turut membantunya memaju mundurkan pinggulnya. Kewanitaan Zara berkedut di bawah sana, Chris semakin brutal men-keluar masukkan penisnya ke lubang Zara.
"Aahh aahh akuuhh keluar daddd ngghh"
"Sshh tahan sayang, dikit lagi. Aku keluarin di dalam ya?"
Cairan keduanya keluar bersamaan, Chris melakukan pelepasan di dalam cairan spermanya kini memenuhi seluruh rahim Zara.
Zara melemas saat sudah mencapai klimax nya, Ia memeluk erat tubuh Chris membiarkan kepalanya terbenam di bahu lebar pria itu. Seluruh tenaganya terkuras pagi-pagi buta seperti ini.
"Makasih Zar, aku sayang sama kamu" ucap Chris sembari mencium pucuk kepala gadisnya.
Tangan pria itu mengelus rambut hingga punggung Zara yang masih memeluknya. Zara mendongakkan kepalanya, menatap Chris yang sedang menatapnya juga.
"Aku juga sayang sama daddy, hmm anu daddy makin besar" ucapnya malu-malu.
"Anu apa hm? lubang kamu aja yg makin sempit"
Chris menarik dagu gadisnya menempelkan bibirnya di bibir Zara, mengecup bibir mungil itu lalu melumat pelan bibir atas dan bawah Zara secara bergantian. Aroma shampoo khas milik Chris menusuk ke dalam hidungnya, Zara dengan cepat mendorong tubuh pria itu membuat tautan bibir keduanya terlepas.
"Kenapa? kamu gak suka?" tanya Chris heran saat melihat Zara mulai menutup hidung hingga mulutnya dengan kedua tangannya.
Kepala Zara mendadak pusing, dan perutnya terasa mual saat sudah mencium aroma shampoo pria itu. "Enggak gitu. Aku gak suka bau rambut kamu, gak enak"
Chris tampak semakin bingung dan memandangi Zara dengan tatapan aneh. "Aku gak ganti shampoo kok, masih pake shampoo lama. Aneh-aneh aja kamu"
Ya betul, Zara tampak terlihat aneh saat ini terlebih lagi secara tiba-tiba Ia tidak suka bau shampoo milik Chris. Padahal sebelum-sebelumnya aroma shampoo hingga parfum pria itu menjadi candu memabukkan untuk Zara.
"Aku juga gak tau, perut aku mual. Uweek" Zara menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi, perutnya terasa mual sejak tadi. Ia berdiri di depan wastafel memuntahkan seluru isi perutnya yang masih kosong karna Zara belum memakan apapun pagi ini.
Perutnya terasa sakit, tengannya sampai gemetaran menyalakan keran membasuhi mulut dan berkumur. Tidak ada yang Zara muntahkan, hanya air saja yang keluar dari mulutnya.
Sementara itu, Chris menghampiri gadisnya ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Ia mendapati gadisnya tengah berdiri di depan wastafel sambil terus memegangi perutnya.
Pria itu diam berdiri di depan gagang pintu kamar mandi, Chris terus memperhatikan punggung Zara dahinya berkerut. Hari ini Zara tampak berbeda badannya terlihat sangat berisi dari biasanya, bentuk pinggang hingga pinggulnya pun tampak lebih lebar dari biasanya.
Dengan langkah khawatir Chris mendekati Zara, Ia segera memeluk gadis itu dari belakang membuat tubuh Zara menegang gadisnya nampak terkejut melihat Chris memeluknya begitu erat. "Kamu lagi sakit hmm? mau ke dokter gak? aku temenin klo mau ke dokter"
Zara membalikkan badannya menghadap ke arah Chris lalu menggeleng. "Gak mau, aku baik-baik aja kok mungkin aku kecapean aja udah dua minggu kurang istirahat ngerjain skripsi"
"Bersih-berish gih, aku buatin sarapan sama teh anget ya? biar agak mendingan" kata pria itu.
Sebelum beranjak pergi dari sana, Chris mengelus punggung Zara lalu mencium setiap inci wajah gadisnya. "Cepat sembuh, jangan sakit nanti aku sedih"
✧༺♥༻∞ ∞༺♥༻✧
© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴
Chris sudah menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan juga Zara, gadis itu semalam nginap di rumah Chris tentu saja Chris yang meminta agar Zara menemaninya semalaman.
Makanan kesukaan Zara, nasi goreng buatan Chris selalu menjadi makanan favorite Zara. Ia selalu teringat masa lalu bersama Chris dan juga kakaknya Dohyun, pria itu pasti selalu membuatkan nasi goreng untuk mereka setiap pagi sebelum berangkat sekolah.
Apa sih yang tidak bisa Chris lakukan? pria itu bahkan hampir bisa melakukan semua hal.
"Makan yg banyak ya, habis itu istirahat dulu ntar sore aku anterin kamu pulang ke kos-an" Chris mengelus pelan pipi Zara yang sudah duduk di sampingnya sibuk menyantap sarapan buatannya.
Baru saja satu sendok makan masuk ke dalam mulutnya, Zara menghentikan acara makannya. Ia menaruh kembali sendok dan garpunya di meja makan lalu kembali menutup mulutnya dengan tangannya.
Chris juga ikut menghentikan acara sarapan paginya, Ia khawatir Zara bertingkah aneh lagi. Tangan kanannya mengelus telapak tangan kiri Zara dan tangan kirinya mengelus punggung gadis itu.
"Makanannya gak enak ya? apa terlalu pedes? mau aku masakin yang lain atau mau go*food aja?" Chris menyodorkan gelas yang berisikan air putih ke Zara.
"Enggak kok, masakan daddy enak cuman gak tau aja perut aku mendadak sakit dadd"
Baru saja mau meminum air putih itu, perutnya kembali terasa mual dan ingin muntah. Zara dengan cepat berlari ke arah wastafel yang ada di dekat dapur.
Zara kembali memuntahkan semua isi perutnya, tapi tetap saja tidak ada apa-apa yang keluar hanya saja rasanya Ia seperti ingin memuntahkan sesuatu namun tidak ada apa-apa.
Chris berjalan ke dapur, mendekati Zara lalu memijit leher gadis itu dengan pelan. "Kamu bener-bener gak mau ke dokter? aku takut kamu kenapa-napa Zar"
"Enggak perlu dadd, aku kayaknya masuk angin aja deh"
"Yaudah ayo istirahat dulu di kamar" Chris hendak menggendong Zara menuju kamarnya tapi tangannya di tepis sama gadisnya.
"Aku pulang aja ke kos-an kayaknya istirahat disana aja deh dadd"
"Gak mau istirahat di sini? aku temenin ya di kos-an kamu?"
Zara menggeleng. "Enggak usah, Yena ntar sore mau ke kos-an aku kerja tugas kampus"
Chris akhirnya mengalah, Ia sangat khawatir kalau saja gadisnya sendirian di kos-an miliknya dalam keadaan sedang sakit seperti ini. Tapi Zara sudah mengatakan gadis itu tidak mau di temani sama Chris.
"Ayo, aku antar pulang. Aku udah pesanin kamu makanan, nanti sampe sana langsung makan ya? jangan sampe perut kamu kosong"
Alasan Zara mau pulang ke kos-annya itu semua karna Ia merasa sangat mual jika berlama-lama sama Chris disini, Zara tidak suka aroma shampoo, aroma makanan tadi, sampai Ia tidak suka wangi parfum milik Chris yang menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya.
Zara merasa tidak enak jika Ia berkata bahkan Zara tidak menyukai aroma tubuh hingga aroma rumah Chris, takut kalau pria itu tersinggung. Lebih baik Zara pulang saja kan ke kos nya?
✧༺♥༻∞ ∞༺♥༻✧
© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴
Yena baru saja tiba di kos Zara sekitar 10 menit lalu, cewek yang agak sedikit tomboy itu sibuk memakan king burger makanan yang tadi di pesan sama Chris. Niat Yena ke kos Zara buat ngerjain tugas kampusnya malah beralih menyibukkan diri makan sambil gosip mahasiswa yang lagi hot di bicarakan di kampusnya.
"Gua kaget bgt anjir waktu dapat undangan dari kak Taehyung, dia beneran nikah sama siapa tuh kating jurusan sebelah kak Lisa ya?" Tanya Yena yang sudah mulai bergibah.
Zara cuma iya-iyain aja soalnya Zara tidak mengerti apa-apa tentang katingnya itu. "Udah waktunya nikah kali"
"Gak gitu Zara!! banyak bgt nih rumor gua denger si cewek ternyata hamil. Asli gua langsung mikir yg enggak-enggak sama kak Taehyung"
"Nikah sambil kuliah keknya gpp deh Na? lagian umur mereka berdua udah pantes buat nikah" respon Zara.
Yena tentu saja kesal sama sahabat yang ada di depannya sekarang, bukannya membela dirinya tapi Zara malah membela pasangan itu. Yena itu naksir sama Taehyung katingnya, konyolnya cewek tomboy itu bahkan sampai menyatakan perasaannya ke Taehyung tapi ya di tolak.
"Oh iya Zar, gua tuh seneng bgt ntar lagi bakalan punya ponakan. Kakak gua yg cewek akhirnya hamil juga" kata Yena dengan wajah berbinarnya.
"Cewek apa cowok ponakan lu?"
"Klo itu gua gak tau sih ya, belum keliatan cewek apa cowok. Tapi asli deh kakak gua tuh ribet bgt, dia gak tau klo hamil tiap pagi tuh muntah-muntah mulu tapi pas muntah gak keluar apa-apa aneh bgt kan" celetuk Yena.
Zara yang mendengar itu langsung menaruh kembali burger yang hampir habis dimakan olehnya, Ia meneguk ludahnya. Apa yang Yena ceritakan sama persis seperti apa yang baru saja Zara rasakan.
"Maksudnya?" tanya Zara penasaran.
Alis Yena naik sebelah lalu berkata. "Gua gak ngerti juga sih gimana ya, orang hamil kan kek mual-mual gitu ya. Dokter cuman bilang kakak gua kena morning sickness gitu au ah apaan tuh morning sickness"
Wajah Zara mendadak pucat, pikiran negatif yang sedari tadi Ia coba berhenti memikirkannya kembali terngiang-ngiang di kepalanya.
Sedari tadi pagi saat berada di rumah Chris, Zara terus memikirkan apakah Ia hamil atau tidak. Tapi Ia terus menepis pikiran negatif itu, namun sekarang setelah mendengar cerita Yena. Gadis itu kembali memikirkan apakah dirinya sedang hamil?
Zara lagi-lagi menutup mulutnya, perutnya kembali terasa keram dan mual.
Kakinya melangkan ke kamar mandinya, Zara kembali memuntahkan semua isi perutnya di kloset duduk itu.
Pikirannya sudah mulai kacau, Zara duduk di atas kloset duduk dengan pandangan kosong menatap test pack yang sedang dipegangnya. Tadi siang gadis itu menyempatkan diri membeli 2 test pack dan di sembunyikan di dalam kamar mandinya.
Sudah satu bulan lebih Ia tidak mendapatkan siklus haidnya, padahal Zara hampir tidak pernah absen dari datang bulannya. Selama 2 hari lalu, Ia sudah beberapa kali mual hingga muntah-muntah, hal ini semakin membuat Zara menjadi panik dan khawatir.
"Please, gak mungkin Zar gak mungkin. Lu lagi gak masa subur jadi gak mungkin lu hamil" lirihnya berusaha menenangkan diri.
Jantung Zara berdetak kencang saat pertama kali mencoba memasukkan test pack itu di bawah sana, Zara menutup rapat-rapat bola matanya. Ia belum siap melihat hasil yang di tunjukkan dari 2 test pack yang langsung Ia pakai sekaligus.
"Tarik napas dalam-dalam, oke Zara gak hamil Zara gak hamil. Lu cuman kecapean aja kerjain skripsi makanya telat haid, dan mual-mual karna masuk angin pulang malam terus. Oke positif think Zara gak hamil"
Tangan Zara sudah basah karna keringat begitupun di dahinya dan sekujur tubuhnya mulai basah karna keringat, Zara terus berdoa sebelum melihat hasil test pack itu. Ia berharap apa yang Ia pikirkan tidak benar.
Perlahan Zara membuka matanya, Ia mengambil 2 test pack yang tadi sudah di pakai.
Aura wajahnya berubah drastis menjadi pucat pasih, pundaknya terasa begitu berat hingga badannya bergetar hebat. Test pack yang di pegangnya menunjukkan dua garis merah, kedua test pack yang Ia pegang menunjukkan hasil yang positif.
Kakinya mati rasa, otaknya mendadak kosong.
"Gak mungkin gua hamil, test pack ini salah gak benar gak mungkin"
Zara keluar dari kamar mandi, mendapati Yena yang sudah berkutat sama laptopnya. Tangis Zara pecah membuat Yena menghentikan jari jemarinya di atas laptopnya. Yena menatap Zara heran.
"Heh kenapa lu nangis? siapa yg ganggu lu? sini gua hantam orangnya" teriak Yena.
Tangis Zara semakin menjadi-jadi, Ia berlari memeluk Yena. Hatinya hancur tidak tau apa yang harus Zara lakukan setelah mengetahui dirinya hamil. "G-gua, g-gua hamil Na"
Bukan cuman Zara yang kaget, tapi Yena juga kaget mendengar perkataan Zara barusan. "S-serius? jangan bercanda lo maemunah gak lucu, masa sih lu hamil ngadi-ngadi lo"
Zara melepaskan pelukannya dari Yena, Ia menunjukkan 2 test pack itu ke Yena.
"Siapa yg hamilin lo?!" tanya Yena sedikit ngegas.
"Daddy . . . gua cuman ngelakuin itu sama dia, gua gak tau harus gimana Na" Zara memandangi Yena sedih, putus asa.
Yena memberikan tatapan kasihan dan menepuk punggung Zara. "Bangsat bapak lo, bisa-bisa nya dia ngehamilin anaknya sendiri. Kapan terakhir lo berhubungan badan sama dia?"
"Tadi pagi . . . gak sering, yg gua ingat bulan lalu daddy keluarin semua di dalam. Gua juga panik bgt Na waktu dia pelepasan di dalam, gua takut hamil tapi daddy selalu ngeyakinin gua semuanya bakalan baik-baik aja"
Siapa yg sayang banget sama bapak Christopher Bang?
Pub : 31 mei 2020
Revisi : 9 september 2020