Daddy ー Bangchan x You (RE-UP...

By PEAXHBLING

151K 8.6K 2.9K

"Salah gak kalau daddy suka sama kamu?" -Christopher Bang RANK : #1 in Cb97 31/05/2020 #1 in Chrisbang 14/09... More

Tak Kenal, Maka Tak Sayang
Perkelahian Kecil
Udahan Marahnya
⚠ Khilaf
Aku Kecewa
⚠ Manis
⚠ Mandi
⚠ Perkara Tattoo ⚠
Diajak Nikah
kamu + mantan = ribet
🔞 18+
Mulai dari awal?
Pergi (2)
Pindah ke kos-an
🔞
⚠ Tes Pack ?
Chris tau semuanya
Ketemu calon mertua
Keguguran
Fakta sebenarnya . . .
Menghindar
Lepaskan atau bertahan
Pisah
Perusahaan atau Kamu?
Masa Lalu
⚠ Penjelasan 🔞
Kencan
⚠ Wedding Dress
⚠ Haid
Chris Selingkuh?
END ; Thank you
Jeongin Bang ; Bonchap series
Bad Bunda
Tes DNA?
⚠ Anak Kandung
🔞 Mas?⚠
⚠ Debat ⚠
Jeongin pintar
Kesempatan terakhir?
⚠ Hadiah + HBD
Ngidam
Baby (1)

Pergi (1)

2.5K 195 53
By PEAXHBLING

Hola! Kembali lagi bersama work ini, yang akan menemani rasa penasaran kalian di part ini!

Sebenarnya part ini mau dijadiin 1(?) Tapi karna panjang banget jadi kayaknya aku bagi sampe part 2


"Aku hamil . . . aku harus gimana?"


Ayo ada yg bisa tebak, kira-kira siapa yg hamil?

Yg bisa tebak nanti di kasih permen sama kak Chan


Part 2 nanti, Chris dan Zara bakalan banyak ngelewatin banyak konflik yang akan terjadi di antara mereka berdua.

Kira-kira Chris bisa gak ya tetap mempertahankan hubungannya dengan Zara?

Atau Zara yang akan berhenti dan tetap pergi meninggalkan Chris?


Ayo vote komennya kak, semangatin Chris dan Zara










Sudah larut malam keduanya telah terlelap di dunia masing-masing, tidak lama Zara bergerak gelisah dalam tidurnya. Gadis itu menendang semua yang ada di dekatnya mulai dari selimut, kaki hingga punggung Chris ditendang olehnya.

Entah sejak kapan keduanya mulai satu ranjang, yang di ingat oleh Zara saat Chris mengunci kamarnya dan enggan memberikan kunci kamar itu untuknya. Chris juga memaksa agar Zara mau tidur di kamarnya.

Chris terbangun saat ranjang miliknya bergerak ditambah lagi dengan Zara yang menendangnya, Ia menyalakan lampu kamarnya menatap lekas wajah Zara yang terlihat gelisah walaupun gadis itu sedang tidur. Napasnya tidak teratur dan terus bergerak kesana kemari, Chris memegang kening gadisnya tidak panas hanya saja kening Zara penuh dengan keringat dingin.

"Dadd . . . dadd . . . jangan tinggalin aku . . . aku takut . . ."  ucap Zara yang masih tertidur dengan napas mendesah berat.

Melihat Zara mengigau, Chris mengusap pelan pipi gadisnya bahkan menepuk pipi gembul milik Zara.

"Zara, bangun . . ." Chris terus menepuk pipi Zara hingga gadis itu berhenti mengigau dan membuka matanya.

Hal pertama yang Zara lakukan setelah matanya berhasil terbuka adalah memeluk Chris yang sedari tadi duduk di sampingnya, Zara memeluk erat tubuh pria itu membuat Chris sedikit terkejut namun dengan cepat Chris membalas pelukan gadisnya mengusap punggung Zara menenangkan gadisnya saat pundaknya sudah basah karna air mata Zara membanjiri bajunya.

"Udah jangan nangis ya aku disini gak kemana-mana kok, kamu kenapa tidurnya gelisah?" Chris melonggarkan pelukannya, meraih pipi Zara mengecup singkat kedua mata gadisnya dan menghapus air mata gadis itu.

"A-aku tadi mimpi buruk, mimpi daddy ninggalin aku sendirian" katanya lalu kembali lagi memeluk erat tubuh Chris.

"Mimpi kamu aneh-aneh ya, gak mungkin aku ninggalin kamu. Aku selamanya ada di sisi kamu Zar" ujarnya sembali mengecup pucuk kepala gadisnya.

"Ayo lanjut lagi tidurnya masih jam 12 malam nih" lanjut Chris.

Zara mengangguk dengan suara manjanya Ia kembali berkata "Tapi peluk ya"

Chris tertawa melihat aksi manja Zara, tidak biasanya gadisnya itu sangat manja seperti ini. "Siap tuan putri" 

Chris meraih lipatan selimut didekatnya lalu memakaikan selimut itu ke tubuh Zara yang sudah kembali memejamkan matanya. "Bibirnya jangan di cemberutin, nanti aku khilaf"

"Hush omongannya ya" Zara mencubit pinggang Chris, si empunya malah meringis kesakitan.

Belum sampai memejamkan matanya Chris dibuat terkejut sama tingkah Zara yang tiba-tiba naik diatas perutnya, Zara merubah posisi tidurnya menjadi tidur di atas Chris. Gadis itu menaruh kepalanya tepat di dada Chris.

"Kamu ngapain kayak koala gitu?" tanya Chris heran.

"Aku mau tidur, daddy jangan berisik ih" Zara menarik tangan kanan Chris, menempatkannya di kepalanya. "Elusin sampe aku tidur, peluk ya sampe besok"

"Kamu berat banget, manja lagi kan aku jadi makin sayang" katanya lalu menuruti perintah Zara, mengelus rambut hingga punggung gadis itu sampe tertidur pulas.


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Rutinitas keduanya setiap pagi, Chris pasti selalu bangun lebih awal menyiapkan sarapan pagi untuknya dan juga Zara. 

Menyiapkan pakaian kerja untuk Chris bahkan sampai merapihkan dasi hingga kerah baju pria itu menjadi salah satu hobi Zara sekarang setiap pagi tidak pernah absen melakukan itu.

"Udah, gih sana daddy berangkat kerja" kata Zara setelah merapikan dasi untuk Chris.

Tangannya di tahan kembali saat Zara hendak beranjak dari hadapan Chris, Zara menatap bingung ke arah pria itu. 

"Kamu lupa satu hal" Chris memejamkan matanya dan memanyunkan bibirnya "Morning kissnya mana?" lanjutnya.

Bukannya memberikan morning kiss, Zara malah menginjak kaki Chris. "Apaan sih dadd, udah sana buruan pergi nanti kena macet"

Zara melangkah pergi ke dapur dan meninggalkan Chris yang masih meringis sambil memegang ujung jari kakinya.

"Jahat banget kamu, cium dulu baru aku pergi" Chris mengekor di belakang Zara.

Zara yang risih karna Chris terus ngomel minta di cium sejak tadi, akhirnya gadis itu mengecup singkat bibir Chris. "Udah kan? kerja yang rajin ya daddy ku sayang, cari uang yang banyak untuk aku" ucapnya sambari mengelus rambut Chris.

Chris tersenyum mendapatkan perlakuan manis dari Zara, Ia juga mencubit kedua pipi gembul gadisnya. "Siap tuan putri, aku gak nyari duit juga tetap bisa biayain hidup kamu"

"Dih . . . mulai kan jiwa songongnya muncul" 

"Kamu kuliah hari ini? mau dinner di luar? nanti aku jemput ya hmm . . . jam 5 sore gimana Zar?" Chris melirik sebentar ke arah jam tangannya kemudian kembali menatap Zara dengan lembut.

Kebiasaan Chris sudah hapal jelas jadwal kuliah gadisnya. 

"Hmm boleh juga tuh. . . Iya aku kuliah sampe jam 2 siang kayaknya dadd, nanti mau jemput dimana? kampus atau di rumah?" tanya Zara.

Sudah lama rasanya Chris tidak pernah lagi mengajak gadisnya keluar seperti dinner atau shopping, sekarang waktunya kembali mengambil hati Zara bukan?

"Kamu nunggu di rumah aja, nanti kecapean nunggu di kampus" Chris mendekati Zara mencium pucuk kepala gadisnya. "Aku berangkat kerja dulu ya, love you Elzara" lanjutnya.


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Semester ini dimana Zara merupakan mahasiswa akhir yang tengah sibuk menyusun skripsinya, jadwal kuliahnya pun tidak lama paling lama cuman 3 jam saja. Ia baru saja menyelesaikan kelasnya dan merapikan semua bukunya. 

"Zara nongki dulu yuk di cafe depan, udah lama banget nih gak gibah ria" kata Yena yang sudah duduk di samping Zara.

Gadis itu terlihat menimbang tawaran sahabatnya lalu menggelengkan kepalanya, teringat akan janji makan malam dengan Chris. "Lain kali aja deh Na, gua ada janji ntar sore"

"Yeu udah gak asik lu mah, dahal ntar lagi wisuda masa kita udah gak pernah nongki lagi" Yena memasang wajah cemberutnya.

"Nanti deh gua yang traktir sekalian, asal jangan sekarang serius nih udah ada janji. Eh deluan ya"

Menyambar tas pink miliknya kemudian berlalu meninggalkan sahabatnya yang masih ada di wilayah kampus, Zara melirik sebentar jam tangannya masih pukul 14.15 yang artinya Ia masih punya waktu 3 jam sebelum Chris menjemputnya.

"Akh kok perut gua jadi keram gini ya" Zara menghentikan langkahnya lalu memegang perutnya yang kesemutan kemudian terdengar suara keroncongan dari perutnya.

Zara tertawa sendirian sambil berjalan keluar kampus menunggu gojek pesanannya datang menjemputnya. "Gua kan belum makan dari tadi pantesan keram gini"

"Ah masih ada 3 jam, apa ke kantor daddy aja sekalian bawain makanan. Hmm makan bareng di kantor daddy kayaknya seru deh" Zara bermonolog sendirian.

Zara merupakan tipe gadis yang terbilang hampir tidak pernah pergi ke kantor milik Chris walaupun pria itu memaksanya Ia enggan berkunjung kesana, itu semua karena Ia tidak mau jika Zara mengganggu pekerjaan Chris walaupun hanya sekedar berkunjung saja.

Namun kali ini sepertinya Zara akan pergi ke kantor milik Chris, untuk pertama kalinya gadis itu menginjakkan kakinya disana. Ia menenteng beberapa plastik makanan yang sudah Zara pesan sejak tadi.

Terlihat seorang karyawan pria sedang mengantar Zara menuju ke ruang kerja Chris, pria itu sangat ramah ke Zara dan mau meluangkan waktunya mengantar Zara ke sana.

"Nona, udah punya janji mau ketemu sama Pak Christopher Bang?" tanya pria bernama Seo Johnny itu.

Zara mengangguk pelan, menyisipkan helaian rambutnya di belakang telinganya lalu menatap ke arah lawan bicaranya. "Apakah aku harus membuat janji dulu sebelum bertemu dengan ayah aku?"

Pria Seo itu terkejut melambatkan langkahnya dan membungkuk ke arah Zara. "Ah maafkan saya nona, apakah nona anak dari Pak Chris?"

"Iya, aku anaknya. Tidak apa-apa santai saja"

Johnny berjalan mendahului Zara, terlihat merasa bersalah karna Ia tidak tau wanita yang Ia antar adalah anak dari bos besarnya di perusahaan ini.

Langkahnya terhenti tepat di depan ruangan besar yang bisa di pastikan itu adalah ruang kerja milik Chris, sebelum masuk ke dalam ruangan itu terlihat seorang wanita muda menghalangi langkahnya.

"Apakah anda sudah memiliki janji bertemu dengan Pak Christopher Bang?" tanya wanita itu.

Johnny berdehem sebentar, lalu memperkenalkan Zara kepada wanita muda itu. "Ehem, ini Yeri asisten Pak Chris, dan nona ini anak dari pak Chris jadi biarkan dia bertemu dengan ayahnya"

Hal yang Johnny lakukan tadi kembali di ulangi oleh Yeri, wanita itu menutup mulutnya lalu membungkukan badannya. "Maafkan aku nona, aku sungguh tidak tau. Pak Christopher Bang ada di dalam silakan masuk"

"Ah tidak apa-apa, kalian boleh kembali melanjutkan pekerjaan kalian"

Ruangan milik Chris bernuansa putih sangat mewah dan luas, ternyata di dalam ruangan masih ada ruangan lagi. Zara membuka pintu yang ada di dalam ruangan itu, Ia tidak masuk di dalamnya hanya bungkam di depan pintu yang sedikit terbuka.

Zara menyaksikan pemandangan yang menyayat hatinya, terlihat seorang wanita berambut panjang tengah memeluk Chris. Chris juga terlihat memeluk wanita itu, mengelus pucuk kepala hingga punggung wanita itu. Terlihat seperti Chris tengah menenangkan wanita yang menangis 

"Aku hamil . . . aku harus gimana?" suara wanita itu menggema di ruangan Chris.

Zara melangkah mundur kakinya lemas mendengar kalimat yang keluar dari mulut wanita itu, air matanya sudah mengalir deras sejak tadi. Sesak di dadanya menambah rasa perih di hatinya, Zara melangkah keluar dari ruangan Chris.

Ia membuang plastik makanan itu tepat di tempat Yeri bekerja, Yeri menyerngit keningnya tidak mengerti mengapa Zara tiba-tiba berlari keluar dari ruangan Chris.

"Kamu jahat Chris"  

Pikirannya kacau, wajahnya berantakan dengan makeupnya yang sudah luntur. Zara terus berlari hingga keluar dari kantor itu tidak peduli saat Lee Know meneriakinya, Ia tetap berlari tanpa arah.

Dadanya semakin sesak, tidak menyangka semua kalimat manis yang di ucapkan Chris tidak sesuai dengan apa yang Ia lihat di ruangan tadi.

"Kamu pembohong Chris"

"Aku benci sama kamu Christopher Bang"


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Ponsel Zara sejak tadi tidak bisa dihubungi, Chris sudah mencoba mencari gadisnya di area kampus tapi nihil. Semua teman dekat Zara sudah Ia hubungi tetap saja tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui keberadaan gadisnya.

Chris mengerang frustasi memijit pelipisnya yang berkedut sejak tadi, seharusnya malam ini menjadi malam spesial untuk keduanya tapi takdir berkata lain.

"Kamu kemana sih Zar tiba-tiba ngilang gak ada kabar" Chris mencoba menelpon nomor gadisnya tetap saja nomor itu tidak aktif sejak tadi.

"Shit! Ada apa lagi sih sampe kayak gini, aku salah apa lagi Elzara?" Chris bermonolog sendirian.

Ponselnya berbunyi lagi, Ia mengira ada pesan dari Zara rupanya hanyalah pesan dari Lee Know. Chris mengerutkan keningnya membaca pesan dari Lee Know

Chris membanting ponselnya dan merebahkan tubunya di atas kasur besar miliknya, Ia kembali mencoba memahami maksud dari pesan Lee Know yang mengatakan Zara datang menemuinya tadi siang di kantornya.

"Mana mungkin sih Zara mau nyamperin aku ke kantor, tuh anak kan gak pernah mau kesana"

Keningnya kembali berkedut, kepalanya terasa pening dan pusing. 

"Klo nyamperin ke kantor, kok gak ketemu sih? masa ke kantor mau liat Leeknow doang gak mau liat aku juga gitu?"

Chris menjambak rambutnya, memikirkan Zara membuatnya semakin frustasi. Tidak biasanya Zara pergi tanpa kabar kecuali gadis itu sedang marah padanya.

Tapi apakah Chris berbuat kesalah sampai Zara tidak memberikannya kabar seharian ini?

"Ahk bangsat, mau pecah rasanya nih kepala"

Tanpa pikir panjang, Chris kembali meraih ponselnya mengirimkan pesan kepada Yeri yang tidak lain asisten pribadinya yang baru saja menggantikan posisi Mina disana.

Chris mengusap kasar wajahnya, Ia bingung sekarang.

Mengapa Zara datang ke kantornya dan masuk ke ruangannya tapi gadis itu tidak menyapanya? dan kenapa juga Ia lari lalu membuang plastik makanan ke meja Yeri?

"Ya tuhan, aku salah apa lagi"


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Part 2nya, ceritanya sih mau up malamnini. Tapi biar kalian makin penasaran dulu, aku up part 2 nya besok ajanya XD

Ayo tebak siapa wanita yang sedang dipeluk sama Chris?apa hubungan wanita itu dengan Chris?

Pub : 17 mei 2020
Revisi : 9 september 2020

Continue Reading

You'll Also Like

47.4K 1.8K 10
[COMPLETED] CHANBAEK GS21+ Title : The Revenge Main Cast : Chanyeol, Baekhyun (GS) Support Cast : Sehun, etc Genre : Gender switch, Romance, Hurt, Ma...
3.6K 489 8
【방찬】 °𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣�...
1.4K 76 11
Akai ito atau benang merah takdir adalah sebuah kepercayaan cerita dari negeri sakura jepang,,dimana setiap orang mempunyai sebuah akai ito yang ter...
2.1M 162K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...