Author Po'v
"Kamu baru pulang Doy?" Tanya tuan Kim yang melihat anaknya baru pulang dalam keadaan lusuh.
"Papa udah datang?, Kok gak kabarin Doyoung?" Tuan Kim hanya menggelengkan kepalanya saat melihat keadaan anaknya itu.
"Coba cek hp kamu.. aktif atau gak" Doyoung langsung mengeluarkan hpnya dari kantong celananya dan ternyata memang mati.
"Untung aja papa ada nomor hpnya Johnny, jadinya papa telpon Johnny buat jemput papa" ucap tuan Kim dan Doyoung mengangguk saja.
"Titipan dari Jungwoo sudah papa taro dikamar kamu.." Doyoung langsung jalan kearah kamarnya dan tiba-tiba berhenti ketika mendengar ucapan tuan Kim.
"Jungwoo titip pesan.. katanya semoga kamu gak patah hati liatnya" ucap tuan Kim yang kembali menonton tv di ruang tengah.
Perasaan Doyoung seketika tidak enak, dia langsung masuk kekamar dan melihat kotak di mejanya.. tanpa basa basi dia langsung membuka kotak itu dan melihat foto Yoorim yang tampak anggun dibalutan gaun peachnya itu, dan tak hanya itu yang Doyoung dapat.. tapi dia juga mendapatkan flashdisk.
Doyoung langsung mengambil laptopnya dan memasang flashdisk itu.. awal mula video Doyoung melihat Yoorim yang dibelakang bersama Jinyoung dengan gitarnya, dan tiba-tiba Jaehyun datang berdiri dibelakang Yoorim.
Doyoung melihat itu langsung menatap tajam Jaehyun.. dan disaat Jaehyun menggandeng Yoorim untuk maju kedepan.
"Sabar Doy sabar.. Yoorim gak bakal berpaling dari lu.. sabar" gumamnya sambil mengusap wajahnya kasar.
Doyoung terus menerus melihat videonya hingga penampilan Yoorim yang tampak menyanyi sambil menghayati lagunya.
Rasa bersalah, sesak, dan lainnya campur jadi satu.. itulah yang Doyoung rasakan.. dan membuatnya berkali-kali menghembuskan nafas kasar.
"Apa keputusan gw salah?" Gumamnya ketika video itu berakhir.
Doyoung kembali mengambil foto Yoorim dan memandang foto Yoorim sendu.
"Gw kangen Yoo.. tolong tunggu sebentar aja.. gw bakal balik lagi.." Doyoung langsung menempelkan foto Yoorim di dinding yang sudah dia persiapkan.
"Tunggu 4 taun Yoo, gw bakal balik lagi.. dan gw bakal serius sama lu" ucapnya dan langsung mengambil buki-buku untuk dibacanya.
Sedangkan di sisi lain.. tampak Yoorim yang masih belum tidur.. padahal jam sudah menunjukan pukul 11.44 malam
"Dari pada gw melek-melek kagak jelas.. mending buka-bukain kado deh.. kasian juga gw anggurin.. malah belum kebuka semuanya.." gumamnya sendiri dan langsung mengambil paper bag yang ada dilantai.
"Ini dari om Hyunjun" bacanya dan langsung mengeluarkan dan membuka kadonya.. Yoorim langsung membelakkan matanya ketika melihatnya.
"Wah gila.. auto wangi terus-terussan nih gw" Yoorim mencoba menyemprotkan parfumnya satu persatu.
"Wangi semua.. kagak bisa milih nih.." ucapnya dan langsung menyimpan kembali kotak parfum itu dan lanjut membuka kado dari Jungwoo.
Sebelum membukanya Yoorim sempat membaca kartu ucapannya.
Yoorim.. ciee udah legal..
Gw cuman mau kasih tau lu.. jangan berubah hanya karna bang Doyoung pergi.
Dia bakal balik lagi ke lu kok.
Gw bingung mau ngasih apaan.. jadi gw kasih ini..
Moga lu suka ya..
-Kim Uwu
Yoorim tertawa kecil ketika membaca nama yang dibuat Jungwoo terhadap dirinya sendiri.
"Kim Uwu gak tuh.." Yoorim langsung membuka kado dari Jungwoo dan membuat dia langsung terkejut.
"Gila! Bagus banget.. ini si Jungwoo ngebungkus sendiri?" Ucapnya sendiri sambil menggelengkan kepalanya.
Dia lanjut membuka kado dari Taeyong yang patungan terhadap Yuta dan Ten, Yoorim tersenyum melihat bingkisan yang semuanya berbau lavender
"Gemesin banget kadonya" ucapnya dan langsung mengambil kado dari Chungha dan membuatnya kembali terkejut
"Etdah buset.. kayaknya 1 dunia tau gitu ya gw suka ungu.. suka lavender" dia menggelengkan kepalanya dan seketika teringat bingkisan yang dia dapat kemaren.
Yoorim sempat terdiam ketika melihat alamatnya itu dari luar negri.
"Emang gw ada kenalan di London ya?" Gumamnya dan langsung membuka bungkusan dari barang itu, dan mendapat kartu ucapan yang tertempel disana.
I love you.
-Doy
Yoorim langsung mematung dan merasakan detak jantungnya berpacu sangat cepat dari biasanya, Yoorim langsung membuka kotak itu dan menyimpan kartu ucapannya dilaci meja b
Yoorim tersenyum melihat hadiah yang sudah dia yakini dari Doyoung, tanpa basa basi dia langsung menggantung dream catcher nya dan mengambil lilin beraroma lavender itu dan disimpannya di lemari.
Yoorim tersenyum ketika melihat dream catcher yang bergelantungan di dinding kamarnya
'Gw kangen Doy.. ternyata lu gak lupa sama ulang tahun gw.. bahkan lu selalu inget hal kecil yang gw suka' batinnya dan menghembuskan nafasnya.
Yoorim melihat jam yang tergantung, dan ternyata sudah tengah malam.. dia langsung membereskan semua kado-kado yang sudah dia buka.
"Ah.. ini dari Jaehyun kan ya.." ucapnya ketika melihat ada 1 kotak yang masih rapi dimeja belajarnya.
Yoorim membuka tutup kotaknya dan lagi-lagi Yoorim terdiam ketika mendapatkan dream catcher berbentu bulan dan berwarna ungu lagi.
Yoorim lantas menggantung dream catcher pemberian Jaehyun
Selesai menggantung Yoorim langsung membaringkan tubuhnya dikasur dan memandangi kedua dream catcher nya itu hingga akhirnya dia tertidur.
Dan kembali lagi disisi Doyoung.. dimana dirinya masih saja berkutat dengan buku-buku yang tebal dan tidak menyadari kalau tuan Kim sudah duduk dikasurnya dan memperhatikan anaknya itu.
Tuan Kim menggeleng pelan ketika melihat anaknya yang tampak serius belajar.. padahal dia belum makam ketika pulang.
"Doy" panggil tuan Kim dan membuat Doyoung tersentak kaget.
"Kenapa pa?" Tanya Doyoung.
"Makan dulu.. kamu tadi pulang langsung kekamar gak makan dulu.. ayo makan dulu baru lanjut lagi" perintah tuan Kim sambil menepuk punggung anak sulungnya itu lumayan keras.
Doyoung sedikit meringis dan mengangguk nurut terhadap tuan Kim, mereka berdua pun keluar dari kamar dan langsung menuju ke dapur.
"Tumben banget lu keluar jam segini bang.." ucap Winwin yang meletakkan lauk dimeja.
"Memangnya dia keluar kamar jam berapa?" Tanya tuan Kim yang sudah duduk disalah satu bangku.
"Tengah malam om" jawab Johnny dan membuat tuan Kim menatap anaknya datar.
Doyoung yang tau kalau papanya marah itu hanya diam dan mulai meminum segelas air, sedangkan Winwin dan Johnny hanya terdiam ketika merasakan hawa yang tidak enak keluar dari keluarga Kim itu.
"Papa mau bicara sama kamu nanti selesai makan." Ucap tuan Kim sebelum akhirnya mulai mengambil beberapa lauk dimeja, sedangkan Doyoung hanya menghembuskan nafasnya.
'mampus salah ngomong nih kayaknya gw' batin Johnny yang merasa tidak enak dengan Doyoung, sedangkan Winwin hanya makan dalam diam.
Ketika mereka selesai makan, tuan Kim langsung menuju keruang tengah sedangkan Doyoung masih termenung sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri tuan Kim.
Terlihat bahwa tuan Kim tampak sedang memijat pelan keningnya dan beberapa kali menghembuskan nafasnya.
"Papa tau kamu serius sama Yoorim, kamu mau bangun usaha dengan kerja keras kamu sendiri dan gak mau papa campur tangan.. tapi tolong.. pikirin kesehatan kamu Doy, Yoorim kalau tau kamu kayak gini juga sedih.. kamu boleh belajar tapi ingat istirahat, ingat makan.." Doyoung hanya menatap kosong meja didepannya dan sesekali mengalihkan tatapannya.
"Papa ada datang ke pesta Yoorim kemarin lusa" ucap tuan Kim dan membuat Doyoung langsung menatap papanya itu.
Tuan Kim menatap Doyoung dan tersenyum kecil.
"Dia selalu ditemani oleh salah satu teman lelakinya yang papa rasa juga suka terhadap Yoorim, kamu pasti tau apa yang bakal terjadi kalau perempuan tidak dikasih kepastian." Ucap tuan Kim dan membuat Doyoung reflek mengepal tangannya.
"Tapi papa rasa Yoorim bakal selalu tunggu kamu, kemaren papa ada liat dia tampil dan papa rasa lagunya itu buat kamu. Jangan sia-siain perempuan yang tulus seperti itu Doy.." ucap tuan Kim dan Doyoung menunduk.
"Doyoung gak akan pernah sia-siain Yoorim pa.. Doyoung sayang Yoorim" ucapnya sambil menatap cincin yang sama persis seperti cincin Yoorim yang diberikan oleh babeh di rumah kaca.
Tuan Kim mengangguk dan menepuk bahu anaknya.
"Papa tau.. makanya kamu harus jaga kesehatan.. jangan pernah lewatin makan.. dan ingat! Istirahat yang cukup. Yasudah.. papa mau tidur sebentar." Ucap tuan Kim meninggalkan Doyoung yang masih menatap cincinnya sambil tersenyum.
Winwin dan Johnny yang ternyata menguping diam-diam hanya saling menatap dan memasang wajah penasaran.
"Lu denger bang? Gw kagak denger apa-apa masa.." ucap Winwin dan Johnnh hanya menggeleng pelan
"Kita terlalu jauh ngupingnya.." ucap Johnny dan Winwin hanya mengangguk.
"Kalau terlalu deket nanti ketauan kit-" ucapan Winwin terhenti karna Doyoung yang lewat dengan santai dihadapan mereka berdua dan menuju kekamarnya.
"Bang" panggil Winwin dan Johnny hanya bergumam.
"Bang Doy itu titisan Jin atau gimana si? Dari awal datang kesini sampe sekarang.. dia muncul selalu kagak ada tanda-tandanya" ucap Winwin dan membuat Johnny hanya mengangkat bahunya.
"Kalau gak begitu bukan Doyoung namanya"
"Gw kenapa?" Tanya Doyoung yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka, dan membuat mereka terperanjat kaget.
"Doy.. bisa gak sih jangan bikin jantungan?" Tanya Johnny yang mengelus dadanya
Doyoung hanya memasang muka datar dan melewati mereka berdua acuh.
"Gw suka gak percaya ada cewe yang bisa bikin dia bucin" ucap Winwin dan Johnny mengangguk setuju.
"Jangan-jangan cewenya juga satu spesies kayak Doyoung lagi.." dan mereka berdua terus-terusan beranggapan tentang Doyoung.
~Lee_nnn