[WPS#1] Shillavand [COMPLETED...

By adellaae24

33.6K 4.5K 4.6K

[Nusa Alexandria series#1]βœ“ πŸ“ Romance-Comedy story "Waktu bisa mengubah kehidupan manusia , tapi tidak untu... More

[00]-PROLOG[βœ“]
[01]- Revand Marcellio [βœ“]
[02]- Tetangga baru [βœ“]
[03]- I Feel Better [βœ“]
[04]- Unit Kesayangan Shilla [βœ“]
[05]- We Just Friend?[βœ“]
[06]- Beauty Falak [βœ“]
[07]- His secret [βœ“]
[08]- Dia Cemburu?[βœ“]
[09]- Dari Mata [βœ“]
[10]- My Enemy?[βœ“]
[11]- Password mencintai [βœ“]
[12]-Awal Baru [βœ“]
[13]- Isotonik Cinta [βœ“]
[14]- Taxi menyebalkan[βœ“]
[15]- Menghilang[βœ“]
[16]- Topi berinisial [βœ“]
[17]- Cowok bertopi Y
[18]- Pelaku sebenarnya
[19]- Kepingan Fakta
[20]- Fakta menarik
[21]- Kebohongan besar
[23]- Kematian Sonya
[24]- Fakta Flora Marcellio
[25] - Kecelakaan
[26] - Still with you
[27]- Please, Aku lelah
[28]- Meet with her
[29]- Rose to sorry
[30]- Akhir dari Rahasia
[31]- Sisi kelam si pendiam
[32]- Tentang Shireen
[33]- latihan Basket
[34]- Sebuah Kenyataan.
[35]- Salah paham
[36]- Thanks untuk Luka
[37]- Can I believe You?
[38]- Maksud Jahat
[39]- Waktu yang Salah
[40]- Tentang Mereka
[41]- Air mata Benci
[42]- Sepercik kesalahan
[43]- Perpustakaan
[44]- Filosofi Berjuang
[45]- Tetap Untukmu
[46]-Please, don't give me hope
[47]- terlatih patah hati
[48]- I can't do without you
[49]- Kalung kesempatan
[50]- The last Alphabet
[LAST CHAP]- EPILOG
SEQUEL AND SPIN OFF

[22]- Ingatan masa lalu

400 48 66
By adellaae24

Lagunya dengerin coba. Enak banget😅

Sebelum baca klik dulu dibawah ini adellaae24

Sudah?

Mari gabung dengan cerita mereka

Happy reading kalian 😘

Semua yang diawali dengan kebohongan pada akhirnya akan terbongkar.
Jangan menunggu waktu Yang tepat jika tidak tau waktu itu kapan tiba, manusia hanya bisa melakukan tanpa tau pihak yang dirugikan.

Siang ini Shilla pergi ke apartemen Revan namun bukan untuk membicarakan beberapa hal yang sudah lama mengganggunya. Waktunya bukan sekarang. Revan masih sangat kecewa.

Namun, Cewek itu sempat mengirimi Revan pesan sebelumnya. Tentang email yang diberikan oleh Rey pagi tadi. Shilla juga mengirimnya ke Revan. Mungkin saja dia tau tentang siapa cewek bernama Sonya.

Revan sudah berada diluar apartemen nya sambil memainkan handphone. Niatnya sekarang mereka akan berjalan jalan. Tujuan nya sih cuma butuh refresh otak dari semua kejadian yang sudah terjadi.

Semuanya butuh berpikir dan menenangkan diri terlebih dahulu.

"Hai?"

Revan menoleh menatap Shilla. Cewek bergaun pink dibalut tas Selempang berwarna biru muda itu tampak lebih childish dan anggun.

"Mau kemana?"

"Aku tau satu tempat yang bagus. Ayo!"

"Tunggu dulu,"

Revan mencegah tangan Shilla memasuki mobilnya.Shilla berbalik menatap cowok itu. Revan mengeluarkan cincin Sonya. Shilla memang sempat memberikan nya.

"Cincin?"

"Gue tau Sonya, gue tau dia".

"Kita bahas nanti ya?, Sekarang kamu butuh refreshing pikiran kamu. Baru kita bahas itu".

"Maaf".

"Buat?"

"Sudah buat kamu ikut masuk kedalam masalah aku".

Shilla tersenyum menatap cowok di depannya. Memegang kedua pipi cowok itu sambil tersenyum kearahnya. Kayaknya hobi banget sih megang pipi Revan.

Author diem aja liat ginian. Jomblo diem deh!

"Manusia itu makhluk sosial. Saling membantu. Jadi nggak ada salahnya aku bantu kamu".

Shilla diam. Menghela nafas lalu melanjutkan ucapannya.

"Masalah kamu itu juga masalah aku. Aku sayang sama kamu, apapun yang terjadi kita sama sama. kita itu udah lama sama- sama. Masa nggak ngerti juga?"

Shilla menyentil jidat cowok itu lalu tertawa. Revan tersenyum kala melihat cewek di depannya tertawa manis. Siangnya jadi lebih indah karena itu.

Revan merasa beruntung mempunyai cewek seperti Shilla. Cewek yang tidak pernah menuntut apapun darinya. Apa adanya. Dan menerima semua kekurangan nya.

Hatinya benar. Saat ia terluka tempo lalu. Cahaya kilau datang membawanya pada kebahagiaan. Saat ini , kebahagiaan nya hanya Shilla. Satu satunya perempuan yang ia sayang setelah mamahnya.

Author ga disayang hiks hiks. *Nangis kesel tapi baper*.

"Aku nggak pernah salah pilih, kali ini senja yang pergi muncul kembali dengan membawa cahayanya. Aku sayang kamu".

Cup..

Sebuah kecupan mendarat di kening Shilla membuat gadis itu terkejut bukan main saat ini.

Shilla menatap bola mata Revan tak percaya. Tidak di duga Revan akan melakukan itu kepadanya.

"Ish... Dasar genit!"

Shilla memukul dada bidang Revan membuat cowok itu tertawa puas. Ia berhasil membuat pipi cewek di depannya ini bersemu layaknya tomat masak.

"Suka nggak?"

"Nggak!"

"Yakin nggak suka?"

Shilla tampak berfikir, pipinya masih tercetak rona merah. Kapan selesai nya.

"Apasih!"

"Yaudah, yuk berangkat!".

Revan menggandeng tangan halus Shilla. Sementara cewek itu masih berusaha menetralkan jantungnya.

Pompa mana pompa?

**********

Tempat yang dituju adalah sebuah pantai. Pantai yang lumayan jauh dari apartemen nya.

Revan memakirkan mobilnya . Membantu melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan oleh Shilla. Padahal jika dipikir, Shilla juga bisa melepaskan nya sendiri.

Dasar cowok kalo lagi bucin gini nih.

Author diem aja ya. Jangan panggil panggil author kalo adegannya ginian. Bisa baper nggak karuan gue. Efek jomblo terlalu lama.

Curhat elah! Skip curhatan gue!

"Suka pantai?"

"Suka banget".

"Pantainya indah".

Shilla menatap cowok itu dalam. Saat ini mereka sedang berada di tepi pantai.menikmati hembusan angin yang menerpa wajah mereka.

"Iya".

"Kaya kamu".

Deg.

Seketika Shilla terdiam. Pipinya kembali merah. Sial memang. Blush on otomatis dipipinya masih saja berfungsi disaat seperti ini.

"Foto yuk disitu!"

Shilla berlari menuju tempat yang ia tunjukan. Revan hanya mengikuti nya dari belakang.

Tempatnya cukup indah untuk dijadikan spot foto sekarang.

Setelan kaus hitam yang Shilla kenakan membuat penampilan nya sangat cocok jika di foto ditempat seperti itu.

Cekrek....

Shilla terkejut saat Revan memotret dirinya saat merasa dirinya belum siap.

"Ih.. belum siap tau!!"

"Yaudah ulang".

Cekrek...

Shilla berlari. Berniat melihat foto dirinya. Senyum tercetak saat ia melihat foto itu.

Revan hanya memperhatikan gerak gerik cewek itu. Sangat lucu dan menggemaskan.

"Jelek banget sih!"

"Cantik".

"Siapa?"

"Kamu".

Shilla diam. Lalu berlari kembali. Untuk mengambil satu foto lagi.

Cekrek...


"Rambut aku berantakan banget sih disitu".

"Cantik kok" .

"Kita kemana lagi ya enaknya?"

"Beli ice cream mau?"

"Boleh".

Revan meraih tangan Shilla . Menggandeng tangan halus itu dan pergi menuju penjual ice cream di tepi jalan sana.

Shilla merasa ada yang aneh dari tempat ini. Seperti ada suatu hal yang terjadi sebelumnya.

Shilla berjalan santai. Berusaha berpikir yang lain. Namun saat ingin sampai di gerobak ice cream. Tiba- tiba kepalanya berdenyut kencang. Memori masa lalu berputar diotaknya.

Buram dan tidak jelas.

"Kamu kenapa?"

Shilla berusaha menetralkan deru nafasnya. Lalu beralih menatap jalanan yang berada di depannya saat ini.

"Jalan itu--"



























Gantung? Udah lama nggak gantung kalian nih. Wkwkwk. Next ya. Itu
Udah mendekati kok

Part nya pendek dulu ya kakak. Hehe


Terimakasih sudah membaca 💜

Ada yang kepo?

Satu persatu guys. Sabar .

Let's be friend. Feedback ayok, follback, boleh. Don't worry. I'm friendly for other people.

Udah yah, jangan lupa vote Dan comment nya. Kritik Saran juga dibutuhkan.

Silent readers jangan lupa vote komen biar aku tau kalian itu berarti ada.

Salam Pena,

With love❤️

Adellaae24, adik satu satunya jungkook🌹

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 119K 27
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
GavinZel [END] By E

Teen Fiction

8.7M 738K 56
Dikhianati oleh dua orang yang selama ini begitu ia percaya membuat sosok Grizelle yang dulu dikenal bergaya kuno dan cupu dalam sekejap berubah menj...
179K 6.6K 56
β›”Jangan Lupa Follow Duluβ›” Sequel ALDITA Bagaimana cinta tumbuh saat kedua hati tak pernah mengakuinya? Deffan Alfino Wijaya Omongan yang keluar dari...
969K 47.1K 47
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...