My Ketos My Husband | Hwang H...

Od ataliayuan

426K 41.4K 8.8K

[ᴍʏ sᴇʀɪᴇs] "Jadi kamu mau dong kalau dijodohin sama Hyunjin?" Iya, Hyunjin si Ketua OSIS SMA Antariksa yang... Více

Prolog + Cast
I : Si Troublemaker
II : Yera Kuat
III : Selamat Hyunjin!
IV : Jadi ini?
V : Sadar
VI : Sekolah
VII : Sampah
VIII : Berubah
IX : Status
X : Hanjis Tau?
XI : Batal Kencan
XII : Donor Darah
XIII : Makasih Hyunjin
XIV : Hyunjin Sialan
XV : Yera Sakit
XVI : Kita Teman
XVIII : Guru Baru
XIX : Pengunjung Cafe
XX : Kejujuran Hyunjin
XXI : Jangan Nangis
XXII : Jina Berulah
XXIII : Ketos Baru
XXIV : Ayah Bunda
XXV : Felix Tau?
XXVI : Bus Tiga
XXVII : Kejadian Malam Ini
XXVIII : Rencana Masa Depan
XXIX : LC Event
XXX : Yera Kenapa?
XXXI : Kejutan
XXXII : Yera Dimana?
XXXIII : Tamu Tak Diundang
XXXIV : Kenapa Gak Bilang?
XXXV : Kejadian Sebenarnya
Epilog
🍓Bonchap -01
🍓Bonchap -02
🍓Bonchap -03
🍓Bonchap -04
🍓Bonchap -05
SWEET FRIENDSHIT
MKMH Terbit^^
Wattpad VS Novel
Vote Cover^^
OPEN PO
Ready Stock || On Shopee

XVII : Makasih Mama

8.7K 1K 76
Od ataliayuan

──────────────────────────

-Terkadang, yang tidak sengaja pun mampu memberikan keuntungan untuk kita-

──────────────────────────
































“Mending kita beresin kamar lo dulu deh, jaga-jaga kalo mama lo mau nginep!"

“Gampang itu mah! Yang penting ini dulu.”

“Barang lu banyak banget anjir!”

“Banyakan sambah botol mogu-mogu lo!”

“Kok malah bahas mogu-mogu sih? Kan gue jadi pengen!”

“Entar aja! Bantuin gue dulu!”

“Ogah! Mau ngambil mogu-mogu di kulkas dulu!”

“Heh! Bantuin ini dulu!”

“Mogu-mogu, Hyunjin!!”

“Bantuin dulu, Yera!”

Ting Tong..



Baik Yera maupun Hyunjin saling bertatapan. Sama-sama membelalakan mata mereka. “Mampus!” Gumam Yera.

Sesegera mungkin, Hyunjin membereskan barang-barangnya. Sementara Yera keluar kamar. Bukan untuk mengambil mogu-mogu. Tetapi membukakan pintu untuk ibu mertua. Mereka berdua kelabakan. Tidak menyangka Herin akan datang secepat ini. Hyunjin bilang, Herin akan datang pukul 8 malam. Tetapi pada pukul 6 sore Herin telah menekan bel apartemen.

“Halo mantu mama!” Sapa Herin. Wanita dua orang anak itu memeluk Yera. Mencoba mendekatkan dirinya kepada menantunya.

Jujur, Yera masih canggung.

“Mama apa kabar?” Tanya Yera seramah mungkin. Baik Yera maupun Herin sama-sama ingin membangun hubungan baik. Walupun niat untuk bercerai dari Hyunjin masih ada.

“Baik. Hyunjin mana?”

“Eung... Hyunjin masih di atas. Tidur deh kayaknya.” Jawab Yera setenang mungkin. Mana mungkin gadis itu menjawab ‘Hyunjin masih beres-beres karena pindah kamar. Kan Mama mau dateng...’ Hey! Yang benar saja.

“Eh, masuk ma. Sampai lupa kalau kita masih didepan pintu.” Yera menunjukan cengirannya. Lalu Herin memasuki apartemen milik Yera dan Hyunjin. Wanita yang berstatus ibu mertua Yera itu duduk di sofa. Matanya menjelajahi seluruh sudut apartemen.

“Interiornya kok sepi banget. Kalian gak masang foto apa gitu? Foto pernikahan mungkin.”

“Eh, mama udah dateng!” Sahut Hyunjin. Laki-laki itu sedang menuruni tangga sembari tersenyum ke arah sang mama.

Yera mengelus dadanya. Hyunjin menyelamatkanya kali ini. Jika tidak, Yera bingung harus menjawab apa. Masang foto pernikahan? Yera saja suka jengkel jika melihat Hyunjin. Herin pun berdiri. Menyambut sang putra kedalam pelukanya.

“Katanya jam delapan? Kok jam enam udah dateng?” tanya Hyunjin sembari melepas pelukan. “Kamu gak seneng mama dateng cepet-cepet? Yera aja gak keberatan kok.”

“Hyunjin akhir-akhir ini emang suka gitu ma, sensitif.” Sahut Yera.

Herin menoleh. Matanya membulat, menatap Yera dan Hyunjin secara bergantian. Setelah beberapa detik, Herin menutup mulutnya dengan tangan. Memasang ekspresi seolah ia tengah kaget.

“Jadi kalian—berarti Yera hamil?”

“HA?” Yera dan Hyunjin berteriak bersamaan. Ekspresi mereka bahkan lebih kaget dari Herin. “Ma-maksud mama apa?” tanya Hyunjin memastikan.

“Ya-ya kalian berarti udah bikinin mama cucu kan? Yera hamil, makanya Hyunjin jadi sensitif.”

“Apalagi liat kalian yang masih pakai sragam sekolah sore-sore gini. Kringetan lagi!”

“Ya ampun, ma. Padahal aku sama Hyunjin selama ini pi—”

“Mama ada-ada aja. Orang kita baru pulang abis ngejar Changbin kok. Tanya Changbin deh, itu bocah bawa HP Year.” Sahut Hyunjin memotong perkataan Yera.

Jika dilanjutkan, gadis itu akan membongkar kedok mereka. Sia-sia saja mereka pindah kamar dan membereskannya. Sia-sia Hyunjin berjanji membelikan Yera mogu-mogu nanti.

“Lagian kita masih pengen sekolah kok! Mau dikasih makan apa anak kita nanti?” Lanjut Hyunjin. Aduh! Suami-able banget anjir!

“Yah... Penonton kecewa.” Herin memasang wajah kecewa. Meskipun begitu, ibu mertua Yera itu tertawa kecil. “Yaudah... Kalian mandi sana. Biar mama yang masak.”

“Eh, Yera udah masak kok ma tadi!” sahut Yera. Gadis itu tidak ingin mertuanya repot-repot memasak didapur.

“Masak tadi pagi kan? Kalian kan baru pulang, biar mama masak lagi.” Herin tersenyum. Lalu berjalan menuju dapur. Tahu seperti ini, Yera tidak memasak tadi. Lebih enak melihat Hyunjin mengumpat sembari membereskan barang-barangnya.

“Mandi sono! Apa perlu gue mandiin?” Hyunjin tersenyum jenaka. Yera yang disenyumi menatap Hyunjin sebal.

“Oh.. Jadi mau mandi bareng? Gue sih siap kalo nurutin kemauan Mama.”

“HYUNJIN NYEBELIN!”



























--🍓🍓🍓--




























“Jin…”

Bukan Yera namanya jika ia tidak bisa menghilangkan suasana canggung yang sangat ia benci. Apa lagi saat ini Yera dan Hyunjin sedang berada di ranjang yang sama. Sama-sama menatap langit-langit kamar.

“Mama Herin ngidep disini sampai kapan?” tanya Yera.

“Ya-ya mana gue tau. Tanya aja sama mama!” Hyunjin gugup. Sedari tadi laki-laki itu hanya memegang dadanya di balik selimut. Menetralkan detak jantung nya yang sedang senam aerobik didalam sana.

“Ck... Gue itu gak terlalu deket sama mama Herin. Lo aja yang tanya!”

“Ya mangkanya! Deketan sana, biar tambah akrab!”

Seketika, Yera memutar tubuhnya kekanan. Menghadap Hyunjin yang masih menatap langit-langit kamar. Gadis itu menggunakan kedua tangannya sebagai bantalan. “Lo masih pacaran sama Ryujin?”

Hyunjin tersentak. Mengapa Yera tiba-tiba menanyakan hal serandom ini. Apa lagi itu tentang si mantan pacar, Ryujin Noraya.

“Ya-ya enggak lah!”

“Jadi lo udah putus sama Ryujin?”

“Udah lama juga!”

“Kapan?”

“Ck... Jangan banyak tanya deh!”

Lalu Hyunjin juga melakukan hal yang sama. Memutar tubuhnya ke kiri dan menggunakan kedua tangan nya sebagai bantalan. “Lo sendiri? Masih temenan sama Felix?”

Raut wajah Yera berubah sejenak. Menghela nafas panjang dan kembali menatap Hyunjin. “Masih. Tapi kayaknya bakal musuhan lagi deh.”

Kening Hyunjin mengerut, “kok lo bilang gitu? Emang kenapa?”

“Tadi pagi gue ribut sama Jina. Dia ngejelekin gue ke satu sekolah. Yaudah, gue ancem kalau hidupnya gak bakal tenang disekolah.”

Hyunjin memutar bola matanya jengah. “Ck... Lo suka banget ngeluarin orang dari sekolah.”

“Ya siapa suruh mancing emosi gue?!” jawab Yera seraya mengerucutkan bibirnya, merasa kesal. Melihat itu, Hyunjin tersenyum hingga matanya menyipit. “Lo imut kalau lagi kesel.”

Ah sial! Kenapa Hyunjin menjawab dan tersenyum seperti itu! Yera bahkan tidak bisa berkedip. Segera mungkin Yera berbalik memunggungi Hyunjin. Menarik selimut setinggi dagu. “Tidur sana!”

Lagi, Hyunjin tersenyum.  Ayera sangat lucu dimatanya. Bagi Hyunjin, Yera itu berbeda. Oleh karena itu,

“Gue suka.” Gumam Hyunjin.


























--🍓🍓🍓--






























Drttt drttt

Hyunjin mengeliat, merasa tidurnya tidak nyaman. Sejak beberapa menit yang lalu, ponselnya terus bergetar. Tanganya terulur meraba ponsel yang ada dinakas. Setelah mengumpulkan nyawa, Hyunjin menjawab telefon dari kontak bernama ‘Mama Herin’.

“Hallo, ma?”

“Mama tadi pulang. Papa kamu ngajak ke London. Tante Yerin lahiran.”

"Oh, gitu ya? Yaudah, ma.”

“Bangun, Jin! Tadi udah mama masakin.”

“Lima menit lagi, ma…”

“Masih pagi, Jin. Jangan kelonan mulu sama Yera.”

Hyunjin teringat. Tadi malam ia dan Yera tidur satu kamar. Dan Herin menggunakan kamarnya. Laki-laki itu menoleh kekiri. Bahkan ia tidak sadar jika dirinya dan Yera saling memeluk. Hyunjin tersenyum, semakin mengeratkan pelukanya pada Yera.

“Mantu mama cantik. Hyunjin suka.”

“Mama juga tau. Makanya kamu ngebet nikah sama Yera! Udah mama tutup telfon nya. Kamu cepetan bangun!”

“Iya, ma.”

Bib



Perasaan Hyunjin menghangat. Hal yang ingin ia lakukan saat menikahi Yera akhirnya terwujud. Tidak apa jika Yera tidak mengetahui seperti apa perasaan Hyunjin. Hyunjin sangat senang meski hanya menunjukanya pada saat gadis tidak sadar.

Rasa kantuk itu kembali lagi. Hyunjin melirik jam dinding yang berada di atas meja rias Yera. Baru pukul lima. Dirasa masih ada waktu untuk menyambung tidurnya, Hyunjin kembali memejamkan mata. Mengeratkan pelukanya pada Yera.

Tetapi, baru saja lima menit Hyunjin memejamkan matanya, laki-laki itu merasakan sentuhan pada pipinya. Dari pipinya lalu naik menuju mata, turun mengikuti garis hidung nya. Dan berhenti di bibir.

“Gue pengen nampol mulut ini karena udah nambah hukuman gue.” Hyunjin menahan senyumnya saat Yera bergumam. “Hyunjin ganteng kalau lagi tidur.” lanjut Yera.

"Andaikan muka Hyunjin tiap hari kayak gini. Polos, adem, ayem, gak nyebelin, gak datar, senyum terus, pasti udah gue gebet dari dulu!”

Agrhh!! Hyunjin tidak kuat untuk mencium Yera sekarang juga. Perlahan, Hyunjin membuka matanya. Memasang wajah khas seperti orang tidur. Didepannya, Yera tengah menunjukan ekspresi kaget. Secepat mungkin gadis itu melepaskan tangannya dari wajah Hyunjin.

Yera gelagapan. Gadis itu bahkan tidak sanggup untuk menatap mata Hyunjin. Yera tersadar, ia segera melepas pelukan Hyunjin. Beranjak dari kasur dan keluar dari kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun. Gadis itu cukup malu. Ia berharap Hyunjin tidak mendengar apa yang Yera katakan.

Hyunjin terkekeh melihat Yera yang salah tingkah. Ia kemudian bangkit menuju kamar mandi. Bukan kamar mandi kamar Yera. Melainkan kamar mandi yang berada di kamarnya dulu.

Kening Hyunjin mengernyit. Pintu kamarnya tidak bisa dibuka. Berkali kali Hyunjin mencoba, tetapi masih sama. “YER!! YERA!!” teriak Hyunjin.

Tidak butuh waktu yang lama, suara langkah  kaki milik Yera terdengar mendekat. Gadis itu panik ketika mendengar teriakan Hyunjin yang tidak santai. “Kenapa?” tanya Yera panik.

“Lo liat kunci kamar gue?” Yera menggeleng atas pertanyaan Hyunjin. Ia tidak tahu menahu perihal barang-barang Hyunjin. “Kan kamar lo, kok tanya gue?”

“Ck... Ambilin hape gue di kamar coba! Terus telfon mama!”  Yera segera melesat menuju kamar. Sementara Hyunjin masih berusaha membuka pintu kamarnya.

“Nih..” Hyunjin menerima uluran ponsel dari Yera. Ia segera mencari kontak Herin lalu menelefonya.







“Halo, ma?” Sapa Hyunjin ketika panggilan tersambung

“....”

“Mama tau kunci kamar yang mama tempati tadi gak?”

“......"

“Ck.. Kok bisa sih, ma?”

“......” Hyunjin melirik Yera sesaat. Kemudian menghela nafas kesal. “Yaudah deh... Hyunjin matiin telfon nya."

“.....”

“Iya Ma…”

Bib.

“Apa kata Mama?" tanya Yera setelah Hyunjin memasukan ponselnya pada saku celana piamanya. “Kuncinya dibawa mama. Udah kebiasaan mama kalo keluar rumah pasti ngunci kamar.”

“Yaudah, nanti diambil aja ke rumah mama.”

“Ck... Masalahnya mama sama papa lagi ke London. Mereka jengukin adeknya mama yang lagi lahiran.”

“Yaudah, lo tidur dikamar gue aja sementara.” Hyunjin lantas menatap Yera. Wajah gadis itu seolah tidak ada beban ketika menyetujui sekamar dengan dirinya. “Gak deh. Gue tidur di ruang tamu aja.”

“Nanti punggung lo sakit. Tidur sama gue aja gapapa.” Hyunjin tersenyum jenakan. “Pengen banget gue peluk pas tidur?”

Niat baik Yera dianggap candaan oleh Hyunjin. Tentu saja gadis itu kesal. Tidak tanggung-tanggung, tangan Yera memukul lengan Hyunjin kencang. Membuat Hyunjin mengaduh kesakitan sembari mengusap-usap lengan nya.

“Awh!Sakit, Yer!”

“Rasain! Mampus! Tidur parkiran aja lo!”

“Ogah. Gue tidur sama lo. Kan lo yang minta!”

“Mati aja lo!!” Yera segera meninggalkan Hyunjin. Ia cukup kesal dan malu secara bersamaan. Sedangkan Hyunjin hanya tertawa. Rasanya Hyunjin ingin membungkus Yera dan dibawanya terbang ke Planet Yupiter. Sehingga hanya Hyunjin yang bisa memiliki Yera.

“Makasih,Mama! Karena Mama, Hyunjin bisa tidur meluk Yera setiap hari.”








--To Be Continue--

──────────────────────────

Halo gaisss!!
Udah siap buat rebahan sampai sebulan kedepan?:v

Follow ataliayuan

Sampai jumpa di capter selanjutnya ^.^

Atalia🍭

──────────────────────────

Tinggalkan Vote dan ramaikan kolom komentar jika kalian menyukai cerita ini❤








Pagi-pagi emang enaknya cuci mata biar gak ngantuk:v

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

83.8K 5K 60
Sebelum baca Follow author dulu....😂wkwkwk.... Cerita berawal dari perdebatan antara Kiesha dan ratu....dan mereka pun dijodohkan tapi mereka menola...
14.5M 1.4M 101
Ketika dua remaja yang tak saling kenal harus mengikat janji sehidup semati.
211K 4.2K 38
Ada seorang perempuan yang bernama ashila amanda dan ada seorang laki laki yang bernama evan nhatael.
54.7K 2.6K 46
Semoga suka ceritanya!