(Calon) Suami Pilihan

By MenulisTulus1

74K 2.4K 251

"Linka, keputusan mama sama papa sudah bulat. kamu mama jodohin sama anak sahabat mama yang sekarang ini masi... More

Prolog
Awal Mula
Cast
Rencana Lamaran
I said "Bismillah"
Menjalani Pingitan
PATAHNYA HATI
MENDEKATI HARI PERNIKAHAN
HARI PERTAMA
PART 11 (Lanjutan ...)
Part 12
PROMO
Part 13
Part 14
part 15
Part 16
Bab 17
Bab 18
Part 19

HARI NYA AZKA LINKA

3.8K 142 11
By MenulisTulus1


Halllooo guys, ini aku update cepet yaaah.

Kalau lagi senggang dan lagi banyak ide secepatnya bakalan up lagi.

⚒DILARANG PLAGIAT YAH⚒

---

LINKA Pov

Setelah semalam ngga bisa tidur mikirin ini itu, kini aku harus segera bergegas ke kamar mandi. Karena sejak tadi mama sudah menggedor pintu kamar ku.
Beberapa kali aku coba menghembuskan nafas secara teratur, mencoba menelaah lagi dan lagi mengenai peristiwa yang akan kujalani di hari ini.

Kubuka jendela kamar, kulihat beberapa orang mrlangkahkan kaki nya menuju masjid. Sungguh syahdu pemandangan ini. Disisi lain aku juga mendengar sahutan ayam jantan dari balik tembok itu.
Kurasakan aroma embun yang menelisik indera penciuman ku. Begitu dingin dan damai terasa.

Setelah 10 menit aku menyesap aroma embun itu, aku bergegas melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim. Kutunaikan 2 rakaat itu.

Setelahnya aku berkemas sebentar, dan menghampiri mama yang sudah riweh berada di ruang keluarga. Kulihat mbak Rania, istri mas Ali turut serta dalam keriwehan itu.

"Halooo semuaaaaaa" sapa ku pada kedua wanita yang masih terlihat serius.

"Loh, kamu ini kok masi disini Link" jawab mama

"Lah terus Linka harus kemana ma?" Tanya ku akhirnya. Iyalah, daritadi aku bingung mau ngapain

"Tunggu di kamar mu aja ya dek, bentar lagi kak Sasa datang kok. Ini udah otw" kini mbak Rania bersuara.

Aku menghendikam bahu, sambil memutar bola.

Okelah - jawa ku dalam hati. Kunaiki anak tangga ini lagi.

Kembali aku masuk ke kamar, dan merebahkan tubuh ku diatas kasur terindahku ini.

Selang beberapa menit, saat aku akan memejamkan mata. Mbak sasa sudah berada di kamar ku.

"Linka...bangun"
Aku mengerjapkan mata

"Udah cuci muka lagi, biar seger an gitu. Ngga lucu kan masak pengantin mukanya ngantuk" celotehnya.

Aku memilih untuk tidak menanggapi dengan ucapan, aku hanya tersenyum seraya menuruti anjuranya untuk mencuci muka.

Mbak Sasa mulai memahat wajah tak berdosa ku ini. Disela aksinya itu, mbak Sasa cerita banyak hal denganku. Termasuk tentang pernikahanya. Ternyata pernikahan mbak Sasa tak semulus apa yang aku lihat selama ini. Meskipun keduanya menikah karena udah saling kenal dan melalui proses pacaran.

Awal pernikahan mbak Sasa banyak sekali cobaanya. Mulai dari mertuanya yang sering ikut campur, masalah pengaturan keuangan, maslah penyesuian diri keduanya dan masi ada lagi permasalahan lainya.

Yah, sebagai seorang MUA yang sudah terkenal. Tentunya mbak Sasa memiliki waktu yang semakin banyak dihabiskan di luar rumah, dan terkadang hal itu juga menjadi pemicu pertengkaran dengan suaminya.

Sedangkan suaminya adalah seorang pegawai kantor yang setiap hari berangkat dan pulang kerja nya yang selalu tepat waktu.

Seiring berjalanya waktu, keduanya memilih untuk saling memahami dan saling mengerti. Alhasil, mbak Sasa tidak pernah mengambil job dihari libur kantor.

Setelah hampir 2 jam wajahku di tarik kesana kemari, diberi taburan bedak, alis digambar, dan dengan segala macam nya itu kini aku mulai memberanikan diriku melihat ke arah cermin.

"Mbak, kok kayaknya muka ku berdebu gini sih. Aku cuci muka lagi ya" ya memang sih, make up nya ngga tebal banget gitu. Tapi kan aku gapernah membubuhkan bedak dan semacamnya pada wajah polos ku ini

"Ehhhh, apanya yang berdebu. Udah cans gini kok. Pasti nanti gus ee kamu kesemsem deh" candanya.

"Mbak Sasa, jangan gitu lah" kini aku mulai menggrelembungkan pipi.

"Udah udah, ayokk sekarang turun yok"

--
Author Pov

Sementara itu dikediaman mempelai putra sejak subuh tadi sudah ada pembacaan Al-Qur'an.

Renacanya setelah khataman Al-Qur'an, akan dilanjutkam dengan pembacaan maulid Simtudduror.

Setelah itu, akad nikah gus Azka Maulana dan Linka Pradipta Gunawan.

Setelah acara akad itu, akan dilanjutkan lagi dengan acara haul akbar para sesepuh. Akan dibacakan manaqib dan ada beberapa ceramah dari para Kyai.

Umi Khadijah yang sejak kemarin sudah terlihat begitu antusias, kini mulai mengembangkan senyumnya melihat Azka yang sudah rapi memakai gamis putih polos dan dipdukan dengan sorban serta bunga melati yang melilit kepalanya.

Umi Khadijah menghampiri Azka.

"Le,, kamu ganteng banget sih"
"Inggih umi, Azka minta doa restunya ya Umi. Ridhoi langkah Azka hari ini ya Umi" kini Azka sudah mencium tangan umi nya. Setetrs air mata sudah lolos jatuh mengenai lantai putih itu

"Umi ridho le, Umi memberikan restu mu. Bismillahirrohamnirrohim....selalu niatkan ibadah karena Allah, ya le" setitik nasihat dari Umi Khadijah menggema dalam ingatan Azka

"Ingguh Umi, pangestunipun..."

"Iyah, abah juga merestuimu loh Azka" tiba-tiba Kyai Hanan muncul seraya tersenyum hingga nampak area mata yang semakin menyipit

"Abah....." Kali ini Azka menghampiri abahnya untuk meminta restu

"Azka mohon restu abah, semoga Azka bisa menjadi kepala keluarga yang baik seperti abah. Senantiasa menyayangi dan melindungi anak istri" azka mencium punggung tangan kyai Hanan

"Iyo le... Abah merestuimu. Ingat selalu apa yang kamu pelajari selama ini, dan kamu masih harus terus belajar"

"Inggih bah, pangestunipun..."

"Udah udah, bisa-bisa kita acara haru-haru an lagi loh...."

Tampak ketiga nya tertawa. Umi Khadijah menuju ruang tamu khsusus wanita. Ditempat ini nanti, Linka akan menunggu gus Azka mengucap ijab Kabul.

Sedangkan Abah Hanan dan gus Azka menuju ruang tamu untuk mengikuti acara pembacaan maulid simtudduror.

Pembacaaan maulid simtudduror berlangsung dengan khidmat. Sesekali gus Azka hendak menitikan air matanya.

Setelah selesai pembacaan maulid simtudduror, kini Azka diutus untuk segera maju melalukan prosesi akad nikah. Azka kini sudah duduk menjabat tangan papa Prakarsa Gunawan.

Dengan sekali tarikan nafas, Azka mengucapakan Qobiltu Nikakhaha Watazwijaha Alal Mahrir Madzkur

SAH

SAH

SAH

Kini Kyai Makmun yang berasal dari Tegal mengucap doa untuk pernikahan Azka dan Linka

Setelah doa selesai dipanjatkan, Azka dipersilahakan menemui Linka yang berada di ruang tamu khusus wanita.

LINKA Pov

SAH

SAH

SAH

Waddidawwww....mau nangissss...aku udah jadi istri orang aja ini. Gilsss gillls gillls.
Selepas doa dikumandangakan, kulihat Gus Azka. Ehh, sebenernya ini aju harus manggil apaan sih? Yaudah deh aku panggil gus aja, kalo doi gamau yaudah aku panggil agus aja. Hahahahahha...-- aku bermonolog dalam diri sendiri

Saat sedang asyik bermonolog dengan diri sendiri, tiba-tiba dia sudah berada di depan ku.

"Assalamu'alaikum.... Ya Haabibatiii" sapa nya seraya mengangkat tangan kanan nya ke arah ku.

Aku pun mendongak menatalnya sekilas sembari bertanya di dalam hati, mengenai si habibati itu. Perasaan nama ku Linka Pradipta Gunawan deh. Ngga ada Habibatinya.

Apa slaah orang yah.
Aku yang tak kunjung menerima tangan gus Azka itu langsunh dihadiahi tatapan mama sembari mengisyaratkan untuk menerima uluran tanagn itu.

Dengan masih diliputi rasa penasaran tentang habibati itu. Aku pun mencium punggung tanganya pelan. Saat itu juga, tangan sebelah kiri gus Azka menyentuh pucuk kepalaku sembari membisikkan doa.

Aku tau itu pasti doa pengantin, tadi sih umi juga menyerahkan secarik kertas untuk ku hafalkan sebentar saat gus Azka datang.
Setelah pembacaan doa itu. Kini dia mengecup singkat keningku.

Aku hanya melongo dengan perilakunya barusan. Hangat dan nyaman menyusup jiwa ini. Aku belum pernah menerima kecupan kening dari siapapun, kecuali papa ku yang super narsis dan kedua kakak ku yang menyebalkan itu.

Aku ingin tertawa dan meloncat, tapi kuurungkan. Aku takut merusak suasnaa haru seperti ini.

Tolong tahan yaaa Linkaaa... Kamu jangan bikin onar - guman ku dalam diri

Setelah itu, doi kembali lagi untuk meneruskan acara Haul. Aku pun begitu, sembari menerima beberapa ucapan selamat dari beberapa Bu Nyai dan santri. Aku emlihat satu orang yang sepertinya sejak tadi menunduk dan kulihat ujung jilbab nya basah.

Siapa kah itu.?

Continue Reading

You'll Also Like

392K 7.2K 20
Ezhar Althafurrahman , Adalah Sosok Pria Pendiam , tapi garang Dan Sangat Amat menyebalkan . Dia tak segan - segan akan memarahi Perawat Di muka umum...
213K 13K 41
FOLLOW TERLEBIH DAHULU!! SEBELUM BACA! 📌 Dilarang untuk plagiat karena sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha melihat. kisah ini menceritakan...
7.4K 717 42
[COMPLETED] "Jauh-jauh dari gue!"kesalnya pada pria itu. "Nggak akan sayangku!"ucapnya ngotot. Pria itu bagai stalker yang selalu ada dipagi,sore dan...
109K 2.9K 25
Gak nyangka beneran kalo Andri bakal bilang kayak gitu. Gue mimpi gak sih?! -Natania Hadiani