My Ice Girl

Galing kay divdivyaa

648K 24.7K 523

Keceriaan gadis tersebut harus hilang karena kejadian yang tak pernah di inginkannya sejak saat itu. Namanya... Higit pa

PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
CAST
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
PART 57
PART 58
PART 59
PART 60
PART 61
PART 62
PART 63
PART 64
PART 65

PART 56

6.8K 275 11
Galing kay divdivyaa

Kayla memilih tidur, setelah keempat temannya pulang dan hanya menyisakan Kayla dan Gilang disini. Ia meletakkan kepalanya ditepi brankar Gilang yang sama-sama tertidur juga.

Beberapa menit kemudian, Gilang terbangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia menoleh kekanan ketika merasa tangan kanannya digenggamg oleh seseorang.

Ya, Kayla tertidur sambil memegang satu tangan Gilang.

Gilang tersenyum ketika tahu siapa yang menggenggam tangannya, ia melihat Kayla tertidur pulas disana.

Gilang menggerakkan tangan kirinya untuk mengelus puncak kepala Kayla, elusan lembut yang membuat Kayla terbangun dari tidurnya.

Ia membuka perlahan matanya dan Gilang terkekeh pelan ketika melihat wajah bangun tidur khas Kayla.

"Udah bangun tuan putri?" tanya Gilang sambil tersenyum kepada Kayla.

Kayla yang masih belum sepenuhnya sadar menoleh ke arah Gilang, lalu terdiam sesaat menatap Gilang.

Gilang tertawa melihat Kayla yang sepertinya kebingungan.

"Heh, kamu kenapa?" tanya Gilang sekali lagi.

"Lho, kamu ngomong sama aku?" Kayla balik bertanya.

Gilang bangun dan duduk diatas brankarnya dibantu oleh Kayla.

"Kamu lucu ya kalau abis bangun tidur," Gilang tertawa lagi.

"Emang aku kenapa?"

Gilang menggelengkan kepalanya sambil tertawa, "nggak, nggak papa."

"Aku haus, minta minum dong," pinta Gilang dan Kayla langsung berdiri mengambilkannya.

Segelas air putih ia berikan kepada Gilang yang langsung diminum habis olehnya.

"Mereka pada kemana?"

"Mereka siapa?"

"Temen-temen. Mereka pada kemana?"

"Udah pulang, katanya nunggu kamu bangun lama."

Gilang mengangguk, "mama sama papa mana?"

"Tadi sih disini, terus pergi keluar buat urus administrasi kamu. Kata dokter malam ini kamu udah boleh pulang."

"Beneran?" Gilang memperlihatkan wajah senangnya.

Kayla mengangguk, "tapi, kamu nggak boleh pergi sekolah dulu ya. Dirumah aja, istirahat dulu sampe bener-bener sehat."

"Iya sayang."

Gilang tersenyum melihat Kayla yang salah tingkah ketika ia mengatakan 'sayang'.

"Masih aja salting kalau aku ngomong gitu."

"Aku nggak salting ya."

••••

Sekarang sudah pukul 20.00 malam dan Kayla baru sampai rumah karena ikut membantu keluarga Gilang beberes untuk pulang kerumah.

Tadi saja ia tidak dibolehkan Gilang untuk pulang dengan alasan Gilang ingin ditemani oleh Kayla malam ini. Tapi, ia menolak dan ibunya Gilang pun mengatakan kepada Gilang bahwa Kayla harus pulang, karena besok sekolah.

Alhasil, Gilang menurut ketika ibunya sudah berbicara. Ia tipe anak yang tidak mau durhaka kepada orang tua dan menurut saja.

Manja sekali pacarnya ini.

Kayla baru saja keluar dari kamar mandi dengan piyama berwarna biru kesukaannya. Badannya terasa segar ketika ia bawa mandi.

Gilang Bodoh is calling...

Panggilan video dari Gilang masuk di handphone Kayla yang berada diatas kasurnya.

Ia berjalan mengambil handphone nya, kemudian membawanya ke meja belajarnya untuk duduk disana, lalu mengangkatnya.

"Kangen sumpah," rengek Gilang dari sana yang sepertinya sedang berbaring.

Yang pertama terdengar dari sana adalah suara rengekan Gilang yang rindu akan ibunya.

"Dih, baru juga ketemu. Dasar manja."

Kayla meletakkan handphone nya dengan posisi berdiri menghadap wajahnya.

"Manja ke pacar sendiri nggak papa kan? Dari pada aku manja ke cewek lain, mau?"

"Yaudah sana, sana manja sama cewek lain sana, sanaaa," kesal Kayla yang sambil memakai skincare malamnya.

"Yah, pacar aku ngambekan. Itu apalagi itu dipake dimuka, kayak setan," ejek Gilang ketika melihat Kayla memakaikan sesuatu diwajahnya.

"Katanya mau manja sama cewek lain, udah sanaa, nggak usah ngganggu," ucap Kayla yang tidak melihat layar handphonenya, ia malah asik bercermin disampingnya.

"Nggak jadi. Kamu lebih menarik soalnya dari pada yang lain."

"Cih, gombal."

Sekarang Kayla sudah selesai memakaikan skincare diwajahnya, ia beralih menatap layar yang menampilkan wajah Gilang disana.

"Ya allah, beneran kayak setan kamu kalau kayak gitu," ejek Gilang yang melihat wajah Kayla.

"Nggak usah ngejek, kamu kalau jadi cewek juga pasti gini."

"Dan untungnya aku cowok, blee," Gilang menjulurkan lidahnya kearah Kayla.

"Kalau akunya cantik, kamu juga pasti suka kan liatnya?"

"Nggak usah pake kayak gitu juga kamu selalu cantik dimata aku."

"Gombalanmu basi."

"Gini-gini kamu cinta juga kan?" goda Gilang.

"Apasi nggak nyambung, gila."

"Udah sana tidur, besok sekolah," suruh Gilang dengan menggerakkan kepalanya kedepan sekilas.

"Kamu juga tidur, nggak usah begadang, istirahat," ujar Kayla.

"Iya, iya. Udah sana tidur."

"I hate you," ucap Kayla kemudian menjulurkan lidahnya.

"Wahh, nyolot ni anak. Yaudah, kalau gitu i hate you too," balas Gilang yang membuat Kayla tertawa.

Setelah Gilang mengucapkan itu, Kayla langsung memutuskan sambungan telponnya.

Ia beranjak ke kasurnya, kemudian merebahkan tubuhnya yang terasa lelah, menarik selimutnya, lalu menutup matanya yang sudah terasa berat. 

••••

Hari ini Rio dan Alvin tidak masuk sekolah karena dipaksa Gilang untuk menemaninya dirumah sampai Kayla datang kesini. Mereka berdua nurut saja, demi teman katanya.

Ya, disinilah mereka bertiga. Dikamar Gilang yang sekarang mungkin tidak bisa dibilang kamarnya manusia, entah apalah. Kulit kacang dimana-mana, kasur yang berantakan dan minuman kaleng yang berhamburan.

Gilang yang sebenarnya belum terlalu diperbolehkan banyak bergerak kini tengah asik bermain ps bersama Alvin, mereka berdua tengah sibuk beradu dilayar besar milik Gilang.

Rio? Ia memilih berbaring dikasur Gilang yang tengah berantakan sambil memainkan handphonenya. Ya beginilah kalau para kaum adam sedang berkumpul, hancur semua dan tidak ada yang berniat membersihkannya.

Mereka terlalu asik dengan dunia masing-masing.

"Yes, gue menang," seru Gilang yang melepaskan stik ps nya.

"Ah, nggak seru lo, curang maennya," kesal Alvin.

"Curang dari mananya? Jelas-jelas lo kalah, udah terima aja kekalahan lo."

"Gilang curang ah. Yo, main yuk, males gue main sama Gilang, curang dianya?" Alvin menggerutu kesal sambil mengajak Rio bermain bersamanya.

"Males gue main sama lo, sama jug lo berdua  maennya, curang," sahut Rio.

"Eh, ngomong-ngomong Zahra tu cantik juga ya," celetuk Rio tiba-tiba yang membuat kedua temannya menatap ke arahnya.

"Bau bau percintaan kayaknya ni," ujar Alvin.

"Suka orangnya apa suka cantiknya doang ni?" goda Gilang.

Rio bangun dari kegiatan berbaringnya, ia duduk diatas kasur Gilang yang terasa empuk.

"Suka cantiknya doang gue mah, nggak kayak lo suka semuanya," balas Rio kepada Gilang.

"Gue sukanya cuma satu, Kayla doang. Nggak ada yang lain."

"Iya iya yang bucinnya every day, every where mah nggak usah banyak bacot," sahut Alvin sambil meminum minuman kalengnya yang tinggal setengah.

"Iya yang jomblo mah diem aja," ucap Rio bermaksud mengejek Alvin.

"Heh bahlul, ngaca setan. Lo juga jomblo, gue juga jomblo, kita berdua sama-sama jomblo, jadi tidak boleh saling hina," balas Alvin.

"Bentar lagi gue punya pacar, liat aja," Rio bergumam.

"Emang ada yang mau sama lo?" Gilang memang suka sekali menyudutkan temannya.

"Wah ngeremehin gue lo pada, liat aja bentar lagi juga ada."

Gilang dan Alvin tertawa seakan meremehkan perkataan Rio tentang ia punya pacar. Mari kita buktikan nanti sama-sama dari perkataan seorang Rio Febrian ini.

••••

Halo semuaa, aku balik lagi:)

Jangan lupa vote + comment ya!

stay safe everyone💜

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

18K 2K 52
(Rapuh bisa di pesan di Teori Kata Publishing) ~Hidup yang tak di inginkan dan mati dengan percuma~ Adel atau Sesi, Sesilia Rose Hana atau Adelenha A...
91.9K 9.9K 25
hanya fiksi! kalo kepo? baca aja!
1M 115K 43
Bagi Radika melamar kekasih di kapal pesiar sebuah momen indah yang nanti ketika mereka menikah, lalu menua bersama akan terus teringat di kepala. Sa...
169K 7.3K 45
(Cerita Masih Lengkap) Kalian tau dunia ini akan berakhir seperti apa? Apa tidak asing dengan kata GAME OVER? Ya , Itu dia yang aku bicarakan. Semua...