Abrega

Por salsaalfn

329K 36.2K 10.2K

"Aneera," panggil Abrega. "Hmm?" sahut Aneera seraya menatap Abrega. "Tujuan hidup lo apa?" Aneera memicin... Más

bagian satu
bagian dua
bagian tiga
bagian empat
bagian lima
bagian enam
bagian tujuh
bagian delapan
bagian sembilan
bagian sepuluh
bagian sebelas
bagian dua belas
bagian tiga belas
bagian empat belas
bagian lima belas
bagian enam belas
bagian tujuh belas
bagian delapan belas
bagian sembilan belas
bagian dua puluh
bagian dua puluh satu
bagian dua puluh dua
bagian dua puluh tiga
bagian dua puluh empat
bagian dua puluh lima
bagian dua puluh enam
bagian dua puluh tujuh
bagian dua puluh delapan
bagian dua puluh sembilan
bagian tiga puluh
bagian tiga puluh satu
bagian tiga puluh dua
bagian tiga puluh tiga
bagian tiga puluh empat
bagian tiga puluh lima
bagian tiga puluh tujuh
bagian tiga puluh delapan
bagian tiga puluh sembilan
bagian empat puluh
bagian empat puluh satu
bagian empat puluh dua
bagian empat puluh tiga
bagian empat puluh empat
bagian empat puluh lima
bagian empat puluh enam
bagian empat puluh tujuh
bagian empat puluh delapan
bagian empat puluh sembilan
bagian lima puluh
bagian lima puluh satu
bagian lima puluh dua
bagian lima puluh tiga
bagian lima puluh empat
bagian lima puluh lima
bagian lima puluh enam
epilog

bagian tiga puluh enam

4.9K 587 155
Por salsaalfn

"Duluan ya! selamat pulang bareng sama Kak Abrega!" ucap Daira, acara sudah selesai lima menit yang lalu.

Aneera mendorong pelan Daira. "Ih berisik-berisik sana!"

"Hahah dadah!" Daira tertawa lalu berjalan menuju mobil jemputannya.

Aneera menghembuskan nafas, dia kemudian meraih ponselnya, ingin mengabari Mang Pian untuk menjemput, tapi tiba-tiba Abrega menelfonnya.

Aneera menggeser ikon hijau, lalu mendekatkan ponselnya ke daun telinga.

"Apa?"

"Eh dimana? jangan pulang dulu dong, gue lagi beres-beres dulu nih sebentar."

"Hah? yaudah beres-beres aja dulu, gue bisa minta jemput Mang Pian."

"Yah jangan dong, kapan lagi gue boncengin lo pas pake kebaya gitu, kan kalo nunggu pas kita nikah, masih lama."

"Gue matiin nih ya kalo lo masih ngaco!"

"Piss piss, yaudah tungguin dong, gue udah izin nih sama Gilang buat nggak ikut makan-makan sama anak-anak osis, masa lo malah pilih pulang sama Mang Pian sih?"

Aneera melihat sekitar. "Masih lama?"

"Lima menit lagi kok, ini udah selesai masukin bangku."

"Yaudah."

"Asik, tungguin ya dia-ku yang di lagu Afgan."

"Iya! gue di depan ya, deket mading biasa."

"Siap sayang!"

"Sayang sayang sipatu gelang maksud lo?"

"Sayang sayang Aneeranya belum sayang."

Aneera tersenyum lalu tak lama setelah itu ada seseorang yang memanggil nama Abrega.

"Udah dulu ya sayang-sayangannya, dipanggil nih suruh bantuin, pokoknya lima menit gue udah disana, daah! gue matiin ya telfonnya!"

Aneera baru ingin membuka mulut, ingin protes soal kata "sayang-sayangan" tapi sambungan telfon sudah terputus.

Aneera menghembuskan nafas lalu menaruh ponselnya.

Lima menit kemudian, sesuai kata Abrega ditelfon tadi, benar saja. Abrega sudah ada disana, berjalan ke arah Aneera.

"Pas kan lima menit? atau lebih?"

Aneera melihat jam di ponselnya. "Pas kayaknya, yaudah ayuk pulang."

Setelah itu mereka berjalan bersisian menuju pelataran parkir.

"Lo tuh gilanya beneran ya?" ucap Aneera.

Abrega menoleh. "Apa sih?"

"Ya tadi, lo nyanyi gitu di atas panggung. Pake nyebut nama gue lagi!"

"Oh hahah! kenapa? baper ya?"

"Enggak tuh."

"Yah kirain baper."

Aneera melirik Abrega. Sejujurnya Abrega itu benar. Tapi Aneera masih belum mau menunjukkannya pada Abrega. Aneera masih merasa ragu.

Setelah itu mereka sampai, Abrega naik ke atas motor sedangkan Aneera melepas sepatu hillsnya.

Abrega yang sedang memasang helm menoleh. "Kenapa sepatunya dilepas?"

"Ribet, pegel."

Abrega menganggukan kepalanya.

Setelah itu Aneera naik, Abrega kemudian menjalankan motornya.

Beberapa siswa dan siswi melirik mereka, ada yang berbisik iri pada Aneera dan Abrega.

"Orang-orang ngiranya kita udah pacaran kali ya?"

Aneera melihat ke sekitar. "Gara-gara lo nih!"

"Gapapalah, kali aja kejadian."

Aneera tersenyum tapi dia buru-buru menghilangkan senyumnya.

"Ini kayaknya ada yang kurang." ucap Abrega.

"Apaan?"

"Tulisan just married dibelakang motor gue hahah!"

Aneera menepuk bahu Abrega.

"Duh sakit."

Lima belas kemudian, mereka sampai.

Aneera turun dari motor. "Makasih fans berat udah nganterin." Ucapnya.

Abrega tersenyum lalu menepum lembut puncak kepala Aneera. "Sama-sama idolaku."

"Hahah apaansih lo?"

"Hahah nggak tau, udah sana masuk."

Aneera menganggukkan kepala. "Hati-hati lo."

"Kalo kangen telfon ya!"

Aneera yang sedang membuka gerbang menoleh. "Nggak mau!"

"Berarti emang kangen cuma nggak mau telfon aja ya?"

Aneera terdiam beberapa detik lalu kembali menatap Abrega. "Maksudnya nggak akan kangen jadi nggak mau telfon!"

Abrega tersenyum jahil. "Ah masa?"

"Iyalah!"

"Yaudah kali biasa aja."

"Apaansih? sana sana!"

"Aku tunggu ya telfonnya."

"Nggak!"

"Kalo kamu nggak telfon, aku nih yang telfon."

"Bodoamat!"

Aneera kemudian masuk ke dalam rumah. Dia berdiri di balik gerbang setelah menutupnya.

Abrega tertawa lalu menjalankan motornya dari sana.

Aneera tersenyum, kemudian melangkah masuk ke dalam rumah.

Aneera melangkahkan kaki menuju dapur lalu menemui Mang Pian yang sedang menyeduh teh, bersama Mbok Loli yang sedang memotong sayur-sayuran.

"Aneera pulang!" ucap Aneera, lalu berjalan untuk membuka kulkas.

"Aih si Neng kunaon atuh nggak minta jemput si Mamang?" sahut Mang Pian seraya berhenti mengaduk kopinya.

"Si Neng iki pasti dianter sama Mas Abrega, makanya ndak minta jemput sama Mang Pian, bener toh si Mbok?" sahut Mbok Loli dengan senyum menggoda Aneera.

Aneera yang selesai minum menoleh. "Hehe iyaa, tadi Kak Abrega nganterin aku."

"Hem bener kan Mang," sahut Mbok Loli.

"Pantes aja atuh, auranya teh beda gitu." sahut Mang Pian seraya tersenyum ikut menggoda Aneera.

"Hahah apasih Mang Pian? beda naon?" sahut Aneera.

Mang Pian dan Mbok Loli sama-sama tertawa.

"Udah ah, Aneera ke kamar dulu yaa." ucap Aneera.

"Nanti makan yo Neng, si Mbok masak dulu." ucap Mbok Loli.

"Iyaa Mbok."

Aneera kemudian melangkah menuju kamarnya. Setelah sampai, Aneera masuk lalu menutup pintu kamar.

Dia menaruh sepatunya di dekat pintu lalu matanya melihat ke balon yang terikat di pojok dekat jendela, balon yang Abrega beri di hari terakhir MOS.

Aneera masih ingat bagaimana rasa kesalnya pada saat Abrega tiba-tiba berdiri dihadapannya, memberinya balon itu.

Aneera tersenyum, setelah itu dia mengambil tasnya. Meraih sebuah pulpen yang Abrega beri dengan alasan agar Aneera selalu mengingatnya kala memakai pulpen itu. Cukup unik.

Setelah itu Aneera meraih setangkai bunga Mawar palsu yang Aneera sengaja taruh di tempat yang sama dengan Mawar asli yang waktu itu Abrega beri.

Aneera tersenyum sekali lagi, dia baru sadar kalau ternyata hal-hal kecil yang Abrega lakukan sangat berkesan dihatinya.

Aneera juga baru sadar, kalau akhir-akhir ini, semenjak Abrega datang ke dalam hidupnya, jadi banyak senyum yang hadir di wajahnya, bahkan Aneera sampai-sampai merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan, sesuatu yang hanya bisa di rasa tanpa bisa diucapkan dengan barisan kata dan itu hanya karena Abrega.

Aneera merasa bahwa kehadiran Abrega di hidupnya berhasil membawa banyak rasa bahagia, Aneera merasa kalau memang benar dia itu tidak sendirian di dunia karena ada Abrega yang menemani.

Menemaninya menjalani hari walau tanpa kasih orang tuanya yang seharusnya ada disisi.

Aneera sungguh tidak menyangka kalau ternyata Abrega benar-benar membuktikan ucapannya waktu itu.

Aneera menatap kedua bunga Mawar tadi dengan pikirannya yang terus terang memikirkan Abrega Henza Dipetra.

"Ini jatuh cinta bukan sih?"

_______

tiba-tiba cinta datang kepadakuuuu~

Seguir leyendo

También te gustarán

J I N G G A Por Sel

Novela Juvenil

142K 9.3K 53
[Cerita ini mengandung kekerasan, kebucinan dan juga hawa penasaran!!] Follow dulu yuk sebelum membaca biar sama sama support!! ^^ [4] Jingga kembal...
471K 27.1K 30
▪︎CERITA SELENGKAPNYA DI JOYLADA▪︎ [Amazing Cover by : kamubiru] [COMPLETED] [END] "Hebat! Lo orang pertama yang gak tau gue!" ______________ Sheila...
594K 79.8K 55
⚠️ Sudah Terbit!!! 📱Pemesanan lewat shopee dan Instagram penerbit Gentebook ~Part masih lengkap, Extra Part hanya di novel~ Kisah asmara Regil Deno...
ALRES Por ⛓️

Novela Juvenil

333K 19.3K 29
❗DI JAMIN ALUR CERITA GAK AKAN KETEBAK ❗ ___________________________________________ -Antara Aku, Kamu, dan Sandiwara- Tentang Alres Anibrata, cowok...