"Gu-gue bisa ngerti kok. Gue cuma mengungkapkan perasaan gue ke lo aja supaya gue lega, dan gue gak terus mikirin hal itu". Balas gandhi
"Terus sekarang mau lo apa?". Tanya fano
"Gue mau minta maaf yang sedalam dalam nya dari kalian semua karena gue juga gak nyangka gue bakal berbuat seburuk itu". Pinta gandhi
"Terus masalah safira gimana?". Tanya davin
"Soal safira gue juga mau minta maaf sama dia, gue akui gue emang bersalah waktu itu. Jadi tolong izinin dan beri tahu gue dimana safira sekarang. Gue bakal lakuin apapun itu untuk menebus kesalahan gue yang fatal semalam. Gue akan tanggung semua biaya rumah sakitnya beserta pengobatan pengobatan yang akan dilanjutinya nanti. Sebelumnya gue juga udah tahu kalau safira punya sakit kanker, udah lama gue pengen tanyain ini tapi gue berhasil". Jawab gandhi
"Soal lo yang minta maaf sama kita tadi, kita udah maafin lo. Jujur gue waktu tahu lo gituin safira gue langsung kutuk lo di hati gue, gue juga bilang kalau lo bencong karena lo cuma berani nyakitin cewe". Calvin bersuara
"Gue pantes kok dibilang kaya gitu". Terima gandhi sadar akan kesalahannya
"So, kita maafin gandhi ya??". Tanya calvin pada semuanya
"Iyaa". Jawab mereka semua kecuali cici
Tasya yang melihat cici tak bersuara pun menanyakannya
"Dimaafin gak ci? Dia kan udah ngaku salah juga. Lagian dia juga mau bantu safira kan sekarang". Tanya tasya pada cici
"Hmm...iya deh di maafin". Ucap Cici
"Thanks guys. Makasih karena kalian udah mau maafin gue. Makasih juga karena kalian masih anggap gue sebagai sahabat. I'm so thank thank full for you'r". Ucap gandhi
Tiba tiba terdengar suara seorang guru dari balik mikrofon pengumuman
Siswa siswi sekalian, dikarenakan hari ini guru akan rapat mengenai ujian kalian. Maka dari itu kami membolehkan dan megizinkan kalian semua untuk pulang lebih cepat. Gunakan waktu mu sebaik baiknya karena ujian semakin dekat. Ingat jangan keluyuran teruslah pulang sampai kerumah. Silahkan pulang!
Semua siswa langsung berteriak kegirangan mendapatkan pengumuman seperti itu
"Mumpung kita pulang cepet gimana kalau hari ini kita bawa gandhi jenguk safira. Siapa tahu safira bakal sadar kalau gandhi yang jenguk". Usul tasya
"Yaudah kalau gitu kita langsung pergi aja".
Sampainya dirumah sakit
"Ini ruangannya safira?". Tanya gandhi
"Iya, ini ruangannya". jawab nina yang berada disamping ny
"Gue boleh masuk?". Tanya gandhi
"Masuk aja". Sahut calvin
Gandhi pun masuk kedalam ruangan safira betapa terkejutnya dia karena safira memakai alat bantu pernafasan
"Fira, gue ngaku salah gue ngaku gue itu pencundang gue ngaku gue emang bencong yang beraninya cuma nyakitin cewe. Gue gak nyangka gue akan berbuat hal yang bisa bikin keadaan lo kayak gini. Fir, gue jani gue akan ngelakuin apa pun itu untuk lo supaya gue bisa tenang dan nantinya bisa mendapat maaf dari lo juga. Kalau lo mau marah marah sama gue, mau benci gue, mau nampar dan pukul gue, mau balik ngedorong gue, gue terima fir asala lo sadar asal lo kembali kayak dulu lagi asal lo maafin gue. Fir ayo dong sadar gue dateng kesini pengen liat wajah lo yang ceria lagi kayak dulu".
"Gue tau pasti lo butuh istirahat kan. Yaudah kalau gitu gue keluar dulu ya, gue takut nanti gue ngeganggu lo. Gue janji gue bakal rajin ngejengukin lo kesini. Get well soon fira, bye". Ucap gandhi kemudian keluar dari ruangan itu
Saat gandhi keluar dengan muka yang lesu semuanya pun menatap heran kearahnya
"Gimana keadaan safira?". Tanya nina
"Masih biasa belum ada pegerakan sama sekali". Jawab gandhi
"Gue tahu lo merasa bersalah dan nyesel. Tapi lo harus kuat supaya safira nantinya juga kuat ". Ucap fano
"Thanks bro". Sahut gandhi
"Emm kalau kalian mau pulang gapapa pulang aja. Biar gue disini yang jaga safira. Semalam kan kalian udah nah sekarang giliran gue". Ucap gandhi
"Oke, kita balik dulu, ingat lo harus jagain safira!". Kata calvin
"Siap". Kata gandhi
Mereka pun beranjak keluar dari rumah sakit dan pulang kerumah
-------------------------
Seminggu sekolah kemudian
Keadaan safira masih seperti dulu. Namun bedanya kadang dia sudah mulai sadar namun beberapa jam kemudian drop kembali
Gandhi tak pernah absen untuk terus menjaga safira. Dia benar benar sadar akan kesalahannya. Setiap safira kembali drop, gandhi mulai gelisah dan takut
Tasya, calvin, cici, davin, nina dan fano juga tak kalah bergantian untuk mengunjungi safira setiap harinya
"Sya, liat deh gandhi tuh. Makin hari kayaknya dia makin jadi pendiem deh". Kata nina yang melihat gandhi seorang diri di kursi pojokan
"Iya deh kayaknya. Apa segitu merasa bersalahnya ya dia?". Sahut tasya
"Apa mungkin gandhi mulai suka sama safira?". Tanya cici
"Suka gimana? Safira aja baru gabung dan deket sama kita". Tanya nina bingung
"Yaa bisa aja kan. Dengan setiap hari nya gandhi ngejenguk, ngerawat, dan ngejaga safira itu bisa jadi benih benih perhatiannya muncul. Jadi setiap kali safira drop lagi makanya gandhi jadi gelisah dan takut". Jawab cici
"Apa hubunggannya gelisah sama takut?". Tanya tasya heran
"Mungkin dia jadi pendiam sekarang ini karena gelisah akan kondisi safira yang kian memburuk dan takut akan kehilangannya". Perjelas cici
Tak disangka ternyata rombongan calvin dkk datang dan mendengar perkataan mereka
"Aeelah bisa aja lu ci". Kata calvin yang ikut menyambung
"iihh kalian, bikin kaget aja. Datang gak diundang lagi". Protes cici
"Emang setiap kali kita mau mampir harus ada izinnya dulu gitu?". Tanya fano
"Yaiyalah harus, artist mah gak bisa ketemu sama orang sembarangan". Jawab cici dengan kepedeannya
"Udah udah, jangan pada berantem". Ucap tasya sambil tertawa
"Gara suami lo juga ni yang mulai".
"Haha cici cici". Kata nina dengan tawanya
"Kalau aja si fano nggak pacar lu nin, mungkin udah gue bogem". Kata cici sambul menunjukkan gepalan tangannya
Yap. Nina dan Fano telah merajut kasih
Awalnya nina menutupi nya namun karena yang lain merasa curiga nina pun terpaksa menceritakan semuanya
"Yakin lu mau bogem gue?". Tanya fano
"Yakinlah, gue paling jago kalau soal mukulin anak orang". Jawab cici menantang
"Kalau bogem davin mau?". Tanya fano lagi
Pertanyaan itu langsung membuat cici diam tak berkutik lagi
"Udah gue tebak, dasar cemen". Kata fano dengan aksi jahil nya
"Awas aja lo fan, nina pacar lo yang bakal gue ganggu nanti". Kata cici selayaknya mengancam
"Hahaha udah udah kasian tau calon pacar gue". Ucap davin
Cici memang mulai suka dengan davin. kayaknya dia kemakan omongannya sendiri eh ujung ujungnya dia suka sama davin. Dengan perhatian dan godaan yang terus davin lakukan dari situlah cici mulai merasakan ada yang aneh dihatinya
Bel masuk pun berbunyi
Kriingg kriingg...
Semua siswa yang masih berada diluar dan yang masih bergerombolan langsung masuk kekelasnya dan duduk di kursi masing masing
Buk Dini pun masuk kekelas mereka karena jam pelajaran sekarang ada jadwalnya buk dini
"Assalamuaikum dan selamat pagi anak anak". Sapa buk dini
"Waalaikumsalam...selamat pagi juga buuk". Sahut semua murid
"Sebelum ibuk memulai pelajaran hari ini ibuk akan memberitahu informasi untuk kalian semuanya". Ucap buk dini
"Pengumuman apa tu buk?". Celetuh seorang siswa
"Dengarin baik baik ya! Menurut keputusan dewan guru yang telah rapat kemarin. Kami sudah memutuskan bahwa ujian kenaikan kelas kalian akan dilaksanakan sebentar lagi. Ujian akan dilaksanakan dalam 2 hari lagi bertetepan dengan hari senin". Sambung buk dini
Semua siswa yang mendengar pengumuman tersebut pun langsung riuh
Yaahh gue gak bisa main lagi deh
Pasti hp gue bakal ditahan lagu ni sama nyokap
Yes akhirnya ujian juga, capek gue disuruh les tambahan mulu
Kenapa harus mendadak gini sih ujiannya
Akhirnya sebentar lagi kita lulus yeaay
"Anak anak stop! Jangan pada ribut. Kalian harus mempersiapkan diri kalian mulai sekarang. Jangan fokus lagi pada hal yang lain, fokuslah sama ujian kalian. Ujian ini adalah ujian terakhir kalian. Karena sebentar lagi kalian bakal lulus. Gunakan waktu yang dua hari kedepan sebaik mungkin, tidak ada lagi yang namanya main main". Ucap buk dini
"Kok jadi tiba tiba gini sih buk?". Tanya salah seorang siswa
"Sebenarnya ujian kalian masih seminggu lagi tapi karena kami telah melihat jadwal di kalender puasa akan tiba. Jadi kami mempercepatnya agar kalian tidak merasakan ujian sewaktu bulan puasa". Jawab buk dini
"Ada yang ingin bertanya lagi?". Tanya buk disini dan murid pun menggelengkan kepalanya
"Baiklah jika tidak ada yang bertanya, kita akan mulai pelajaran nya. Buka buku paket halaman 153". Kata buk dini
Beberapa jam kemudian bel pertanda istiharat berbunyi
Kriing kriingg...
.
.
.
Mau tahu kelanjutannya?? Pantengin terus yaak!
Semoga suka sama ceritanya☺✌
Harap tinggalkan (vomment) VOTE and COMMENT agar author lebih semangat lagi buat nulis dan update ceritanyaa
Jangan lupa juga buat FOLLOW akun author yaa genks
Next----->
Next----->