Sekuel dari :
Oneshot taeyong + rosé - frost dg 31 votes.
♒♒♒
Dear Man in the Moon, let me meet her in the next life. Even it takes so much times, if in the end it's her I will be happy.
♒♒♒
"Bacakan aku cerita..."
"Prim..."
"Mama, bacakan aku cerita." rengek Prim yang berusia 6 tahun itu dari atas tempat tidurnya.
Wanita yang dipanggil mama itu tersenyum sebelum ia akhirnya duduk di tepi ranjang Prim dan berkata, "Baiklah, kau pilih bacaan mu." ucapnya.
Gadis kecil itu berseru senang sebelum ia mengambil sebuah buku, "Papa membelikan ini untukku tadi."
Wanita itu membaca judul cerita dan tersenyum melihat sampulnya, "Jack Frost?" gumamnya pelan.
"Bacakan untukku, ma!"
"Baiklah sayang, akan mama bacakan untukmu. Tapi kau harus berjanji untuk tidur disaat mama selesai." jelas sang mama dan lalu ia pun berbaring di sisi anaknya.
"Iya, ma. Prim berjanji!"
Wanita itu tersenyum kemudian membuka buku itu, "Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda yang tinggal bersama ibu dan adik perempuannya..."
♒♒♒
Wanita itu mengecup kening anaknya dengan lembut disaat ia harus mengakhiri ceritanya.
Sang anak sudah tertidur pulas, bahkan lebih cepat dari yang mereka janjikan. Wanita itu tersenyum dan meletakkan buku cerita Jack Frost pada meja.
Wanita itu berjalan menuju jendela dan memastikan jendela terkunci rapat agar udara dingin tak masuk ke dalam kamar sang anak. Dan rupanya jendela sudah terkunci rapat, wanita itu dapat melihat salju kembali turun malam hari itu.
Dengan sebuah helaan nafas, wanita itu berjalan menuju kamar tidurnya sendiri, menyadari jika sang suami sudah berada disana lebih dulu.
"Prim sudah tidur?" tanya sang suami disaat wanita itu menutup pintu kamar mereka.
"Sudah." dan wanita itu berjalan menuju ranjang sebelum akhirnya duduk di atas ranjang, di samping suaminya.
"Kau membelikan Prim buku baru?" tanya wanita itu.
Suami wanita itu melepas kacamanya dan menaruh buku yang sedang ia baca dan tersenyum pada istrinya.
"Benar, kenapa?"
"Jack Frost, kau biasanya membelikan buku cerita tentang hewan, fabel. Tak biasanya kau membelikan buku dongeng tak nyata seperti itu."
Sang suami pun tersenyum kemudian ia mendekat pada istrinya dan mengusap pipinya.
"Jack Frost itu nyata, Rosé." bisik sang suami, menatap kedua mata indah istrinya yang bernama Rosé.
"Taeyong, Jack Frost tak nyata." balas Rosé dengan pandangan pasrah dan sang suami kembali tersenyum.
"Apa yang membuatmu berpikir ia tak nyata?" tanya Taeyong.
"Dia hanya sosok fiksi yang dibuat agar anak kecil takut bermain diluar saat turun salju." jawab Rosé dan Taeyong mengangguk pelan.
"Mungkin kau benar. Ia tak nyata." gumam Taeyong dan Rosé mendengus kesal melihat Taeyong yang kini terkekeh geli menatapnya.
"Kau tahu? Kau pria menyebalkan."
"Hei, aku suamimu."
"Tsk."
Rosé berbaring di ranjang dan segera memunggungi Taeyong, berlagak bahwa dirinya sedang marah.
"Rosé..." panggil Taeyong.
Wanita itu terdiam.
"Istriku?" panggil Taeyong lagi.
Dan Rosé masih terdiam.
Hingga wanita itu merasakan sebuah permukaan tipis, lembut dan basah menyentuh pundaknya.
Dua buah tangan pun memaksa wanita itu untuk masuk ke dalam dekapan hangat seseorang. "Apa kau marah padaku?" bisik Taeyong.
Rosé tidak merespon.
Taeyong pun membalik tubuh Rosé agar menghadap kepadanya sebelum memberikan banyak ciuman di wajah Rosé.
Di hidung.
Di kening.
Di mata.
Di pelipis.
Di pipi.
Di dagu.
Dan tentu di bibir.
"Sayang?"
Dan akhirnya Rosé tersenyum, "Kau pintar sekali untuk membuatku luluh." bisik Rosé.
"Aku tahu tentangmu."
"Maaf sudah mengatakan Jack Frost tidak nyata, aku tahu dia adalah karakter favoritmu." gumam Rosé pelan dan Taeyong terkekeh mendengarnya.
"Astaga, aku tidak mempermasalahkan hal itu." jawab Taeyong gemas dan mengecup bibir Rosé.
"Berhenti menciumku!"
"I can't, my wife is too cute!"
"Taeyooooooooong!" desis Rosé pelan saat ia merasakan tangan Taeyong terselip di balik piyamanya.
"Kurasa Prim kesepian, bagaimana jika Natal tahun ini kita berikan adik untuk Prim?" tanya Taeyong mengangkat alisnya.
"Boleh, tapi kau yang mengandung!"
Taeyong tertawa sebelum ia meraih kancing teratas piyama Rosé untuk membukanya dan berkata, "Jika Man in The Moon mengizinkan, aku akan terima untuk mengandung."
"Taeyong!"
♒♒♒
Taeyong memandang Rosé yang tertidur lelap di pelukannya.
Wanita itu tampak sangat cantik saat tertidur. Wajah bak malaikat itu sama seperti wajah wanita itu 15 tahun yang lalu, saat gadis itu berusia 17 tahun.
Taeyong mengingat bagaimana ia meletakkan Rosé di atas ranjang sebelum mengecup kening Rosé dan pergi dengan perasaan kesepian menghantui.
Dan kini ia bersyukur.
Dirinya tak akan merasa kesepian lagi. Man in The Moon kembali merubah sosok Taeyong menjadi seorang manusia dengan ketentuan ia akan kehilangan usianya yang kekal, waktu hidup Taeyong akan sama seperti manusia pada umumnya.
Taeyong kini berusia 34 tahun. Namun ia senang walaupun ia tak dapat berumur panjang, walaupun ia tak dapat terbang, walaupun Rosé tak mengingat dirinya sebagai Jack Frost, setidaknya ia tak kesepian.
Ia kini memiliki Rosé dan anak mereka Prim. Hidup bersama seperti apa yang impikan saat meninggalkan kamar Rosé 15 tahun yang lalu itu.
Taeyong bersyukur ia tak perlu menunggu hingga kehidupan berikutnya untuk bisa bersama dengan Rosé.
Hatinya yang membeku kini sudah mencair dan menghangat berkat kehadiran dua matahari dalam hidupnya.
Maybe it won't last forever, but Taeyong will cherish it as long as ever.
♒♒♒
Taeyong + rosé is served!
Seharusnya, cerita ini tidak sefluffy uwu ini loh, pasta kasih tahu ya plot asli yang pasta rencanakan :
Saat Rosé masuk ke kamar dia ngobrol sama suaminya, suaminya itu (seharusnya) Jaehyun. Mereka ngobrol ttg buku Jack Frost yang Jaehyun belikan.
Rosé mengatakan bahwa Jack Frost tdk ada sementara Jaehyun percaya kalau Jack Frost itu ada. Mereka berargumen dan akhirnya mereka cuddling hingga Jaehyun ketiduran duluan daripada Rosé.
Rosé melamun dan tiba-tiba jendela kamarnya terbuka, waktu Rosé mau tutup jendela dia lihat sosok Taeyong duduk di atas pohon.
Dan intinya Taeyong seolah mengingatkan Rosé bahwa Jack Frost itu ada (seperti dulu) sekaligus melepas rasa rindunya sama Rosé yang sudah lupa sama dia.
Nah, seharusnya cerita ini sad ending loh hahaha tapi aku buat happy ending biar kalian puas 🤭
spicypastaaa 🍝