𝘗𝘢𝘱𝘦𝘳 𝘏𝘦𝘢𝘳𝘵𝘴 • 𝘚�...

By mintchewy

24.4K 3K 247

Sana dan Tzuyu sepasang sahabat kecil yang saling jatuh cinta. Namun, hubungan mereka renggang karena dipisah... More

CHARACTER.
Chapter 1: Hello there, Neighbour!
Chapter 2: New Friend
Chapter 3: Something's complicated
Chapter 4: My Hero
Chapter 5: The Command
Chapter 7: Forbidden
Chapter 8: Farewell (?)
Chapter 9: The Departure
Chapter 10: Breakdown
Chapter 11: The Reason
Chapter 12: New Page
Chapter 13: Old Friends
Dibaca yokk
Paper Hearts Comeback!!
Preview Chapter 14
Chapter 14: New Life with New People
Chapter 15: I'm Tryin' here
Chapter 16: Of Chamomile Tea and Companies
Chapter 17: Searching For You
Promo Satzu AU Twitter

Chapter 6: Everything's gonna be alright (TW)

1K 145 1
By mintchewy

A/N : ⚠️warning⚠️
Sebelum dibaca mohon diperhatikan, akan ada adegan yang kurang wajar (buka NC 18+ ya gengs), tapi terkait dengan pemukulan dsb. Cerita ini tidak nyata, semua karangan belaka.

Anyway happy reading. Sebelum baca yuk vote, gratis lho teman².
_____________________________________________

Sudah seminggu ini, Tzuyu dan teman-temannya tidak berkomunikasi dengan satu sama lain. Bukannya mereka tidak mau, namun setelah mencoba beberapa kali mendekati Tzuyu, ia sepertinya sedang tidak ingin diganggu. Walaupun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka tetap memberika waktu kepada Tzuyu untuk sendirian, setidaknya untuk sementara.

Dahyun pun mengerti bahwa Tzuyu sebenarnya merindukan mereka juga, sama seperti mereka merindukan kehadiran Tzuyu. Ia pun teringat akan percakapannya tadi siang bersama Tzuyu, ketika ia tak sengaja bertemu dengannya di toilet sekolah.

Flashback on

"Kalian duluan aja. Nanti aku nyusul." Ujar Dahyun. Yang lainny pun meninggalkan Dahyun dan pergi ke kantin.

Dahyun memasuki toilet yang terlihat sedang sepi. Tak disangka, ia bertemu dengan Tzuyu disana.

"Hai"

Tak diduga oleh Chaeyoung bahwa Tzuyu akan menyapanya. Ia pikir Tzuyu akan menghiraukannya begitu saja.

"H-hai."

"Gimana kabar kamu dan lainnya?" Tanya Tzuyu.

Meskipun mereka semua sekelas, namun Tzuyu tidak tahu bagaimana keadaan teman-temannya yang lain. Ia benar-benar menjauhi mereka sebisanya.

"Kita baik kok. Kamu sendiri gimana?" Tany Dahyun.

"Aku juga baik. Sana baik-baik saja kan? Apa Nam Suk masih sering menganggunya?"

Salah satu ketakutan terbesar Tzuyu adalah, ketika Tzuyu harus menjauhi teman-temannya, terutama Sana, ia takut jika sang pem-bully itu akan mengganggu Sana.

"Sana baik-baik saja. Tenang Tzu, tukang bully itu tidak akan menganggunya lagi." Jawab Dahyun

Tzuyu mengangguk, "Maafin Tzuyu, sebenarnya Tzuyu ga mau jauhin kalian, tapi Tzuyu harus ngelakuin ini karena. . ."

Tzuyu tak dapat melanjutkan kalimatnya, ia hanya tertunduk dan tak berani melihat Dahyun. Sekilas Dahyun melihat mata Tzuyu sudah berkaca-kaca. Dia tahu sekali kalau Tzuyu adalah anak yang sangat jarang sekali menangis. Dahyun pun langsung mendekati sahabat karibnya itu, kemudian ia memeluknya.

"Sudahlah Tzuyu, tak apa. Kalau kamu belum sanggup menceritakannya kepara kita, kita akan tetap menunggumu. Dan ingat satu hal, kamu tetap jadi teman kita kok.

"Janji sama Tzuyu kalau kalian bakalan selalu sama Sana ya. Jangan tinggalin dia. Tzuyu gamau dia kesepian."

"Iya tzuyu, aku janji."

Flashback end

Meskipun Dahyun sudah berbicara dengan Tzuyu, setidaknya hanya sedikit. Tetap saja, ia dan teman-temannya merindukan bocah gembul itu.

Di sisi lain, Hari ini, Sana mencoba untuk mendekati Tzuyu. Dilihatnya ia sedang duduk sendirian sambil membaca komik. Sana menghampiri gadis kecil itu dan duduk di bangku kosong sebelahnya.

"Chewy-ah kau sedang apa?" Tanya Sana.

Tak sepatah katapun keluar dari mulut Tzuyu, matanya pun hanya terfokus pada benda yang digenggamnya. Sana mencebik karena telah dihiraukan oleh temannya itu.

"Chewy,aku kangen sama kamu." Sana berkata dengan nada sedih. "Gimana kalau nanti Nam Suk mem-bully ku lagi? Siapa yang akan melindungku?" Tanya Sana.

"Kalau begitu, tetaolah bersama Dahyun dan yanh lainnya." Jawab Tzuyu yang menatap Sana hanya untuk beberapa detik. Kemudian ia kembali mengfokuskan pandangannya pada komik. Di dalam hatinya ia merasa bersalah sekali karena menghiraukan Sana.

Sana tahu bahwa Tzuyu akan tetap vuek kepadanya. Untuk itu, ia memutuskan untuk meninggalkan Tzuyu di tempat duduknya.
_____________________________________________
"Kamu yakin ga mau aku bantuin?" Tanys Chaeyoung yang melihat Mina sedang menurunkan barang-barangnya dari mobil. Sampai hari ini Chaeyoung masih memberikan tumpangan bagi sekretarisnya itu, sebab mobil Mina masih belum selesai di servis di bengkel.

"Iya aku yakin. Pergilah, kamu kan harus jemput Tzuyu."

Namun Chaeyoung tak menuruti perintah Mina. Ia langsung mengambil beberapa barang yang membuat Mina kesusahn tadi.

"Ayo kita ke kelasmu."

Mina hanya memutarkan bola matanya, bossnya ini memang keras kepala. Setelah itu Mina menuntun Chaeyoung ke ruang kelasnya.

"Hey Mina, siapa ini? Kok mukanya tidak seperti anak fakultas sini?" Tanya Yeri, yanh merupakan teman kelas Mina.

"Tentu saja bukan. Ini bosku, Chaeyoung. Chaeyoung, ini temanku Yeri."

"Halo." Sapa Chaeyoung dengan ramah.

"Yaampun ganteng banget. Kok kamu gak pernah bilang kalau bossmu se-menarik ini?" Puji Yeri yang menatap Chaeyoung.

Mina hanya memutarkan bola matanya kepada perkataan Yeri, sedangkan Chaeyoung hanya tersenyum canggung.

"Kalau gitu aku pamit ya. Bye."

"Eh tunggu, aku antar ke parkiran." Tawar Mina.

"Ngapain sih? Kan aku bukan anak kecil yang gatau jalan, Mina."

"Gausah bacot. Ayolah." Kata Mina sambil menarik tangan Chaeyoung untuk pergi meninggalkan Yeri yanh berdiri dengan tatapan kebingungan

"Kamu masih ingat kan kalau aku boss kamu?" Tanya Chaeyoung.

"Kamu sendiri bilang ga usah formal banget kalo di luar kantor."

Well, she's right tho.

"Yeri kayaknya tertarik tuh sama kamu." Pancing Mina

"Ya terus kenapa? Mataku juga cuma pengen lihatin kamu, gada yang lain." Jawab Chaeyoung spontan.

"M-maksudmu apa?" Seketika pipi Mina langsung berubah menjadi merah mendengar perkataan Chaeyoung. Jantungnya langsung berdegup kencang tak karuan.

"Cari tahu sendiri blee" ucap Chaeyoung sambil menjulurkan lidahnya.

Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di parkiran.

"Kuliah yang benar, jangan mikirin aku." Kata Chaeyoung sambil mengusap kepala Mina. Mina berusaha menahan senyumnya karena Chaeyoung bertingkah sangat manis kepadanya. Belum lagi detak jantungnya yang masih belum normal.

"Ish apaan sih? Cepat masuk sana. Kasihan adekmu pasti nunggu."

"Yaudah aku pergi ya bawel, byee."

"Bye."

Chaeyoung pun memasuki mobilnya dan berkendara menjauh dari pandangan Mina. Mina memegang dadanya, ia masih bisa merasakan detak jantung akibat perkataan Chaeyoung tadi. Ia sendiri tidak paham dengan maksud perempuan itu. Semakin hari, ia semakin dibuat bingung dengan perasaannya. Apakah sebenarnya ia mulai jatuh hati kepada bossnya?

_____________________________________________

Pada saat pulang sekolah Sana sendirian menunggu jemputannya. Kali ini, teman-temannya sudah dijemput duluan. Sana tidak punya pilihan lain selain menunggu sendirian.

Sebenarnya Sana tidak sendirian. Di balik pohon yang tak jauh dari tempat Sana duduk, ada Tzuyu yang diam-diam mengawasinya. Tzuyu sudah melakukan hal ini selama seminggu. Ia ingin menjaga Sana, hanya untuk berjaga-jaga jika Nam Suk akan datang secara tiba-tiba.

Dan seperti déjà vu, tukang bully itu datang lagi menghampiri Sana. Mirisnya, ia tidak sendirian hari ini. Ia membawa 2 orang anak lain bersamanya.

"Apa yang kau mau, Nam Suk?" Tanya Sana ketakutan. Ia tidak tahu apa masalah dari bocah sadis ini

"Mana teman gendutmu itu? Yang sok jagoan dan berlagak seperti pahlawan. Apa kau sendiri sekarang? Hahaha." Tawa Nam Suk sinis.

Sana kebingungan apa yang harus ia lakukan. Ia mencoba melarikan diri, namun naasnya, teman-teman Nam Suk memblok Sana agar ia tidak bisa lolos. Sana sangat ketakutan, sampai-sampai keringat dingin sudah berjatuhan di pelunya.

"Ayo Sana, jangan diam saja. Lawanlah mereka." Ucap Tzuyu yang mengamati Sana begitu lemah di hadapan pembuat onar. "Kumohon Sana, lawan mereka. Aku tidak bisa keluar dan membantu begitu saja."

Sana kini menangis karena ia tidak tahu harus bagaimana lagi. Jam segini, murid-murid sekolah sudah pulang dan sekolah sudah menjadi begitu sepi.

"Hahaha lihat dia menangis! Lemah sekali kau." Nam Suk mendorongnya. Sana tersungkur ke tanah dan meringis kesakitan. Tak hanya itu, Nam Suk pun menarik rambut Sana dengan keras sehingga membuat Sana merasa kesakitan.

"Tolong jangan ganggu aku." Kata Sana tak berdaya.

Tzuyu yang melihatnya dari jauh sangat tidak tahan dengan perbuat bocah laki-laki itu dan teman-temannya. Namun larangan ayahnya masih terngiang-ngiang di kepalanya. Ia tidak bisa keluar sekarang.

"Apa katamu? Jangan ganggu kamu? Hahah tidak akan."

Nam Suk terus-terusan menarik rambut Sana, dan teman-temannya tertawa sambil merekam hal itu. Dan tiba-tiba saja, Sana sudah tak tahan lagi. Ia berdiri dan mendorong keras bocah laki-laki itu.

"YAH!"

Nam Suk terlihat kaget dan tak bisa berkata-kata. Dorongan Sana yang kuat membuatnya terjatuh dan tangannya menjadi lecet.

"K-KAU!"

Nam Suk berdiri dan hendak memukul Sana . Namun ia terhenti ketika seseorang memanggilnya.

"JANGAN SENTUH DIA TOLOL!" Teriak Tzuyu. Ia sudah tidak tahan lagi dan akhirnya keluar dari oersembunyiannnya.

Layaknya pahlawan kecil, Tzuyu menyelamatkan Sana tepat waktu. Sana sangat lega, lagi-lagi Tzuyu menyelamatkannya. Ia sudah hampir putus asa tadi.

"Chewy!" Sana langsung berlari memeluk tubuh teman gembulnya itu. Tubuhnya gemetar dan menangis ketakutan.

"Kamu gapapakan Sana? Sshh jangan nangis, ada Tzuyu disini." Kata Tzuyu mencoba menenangkan Sana.

"Sok jago kamu. Kalau berani, sini lawan kita bertiga." Tantang Nam Suk.

Tzuyu melepaskan pelukannya dari Sana, dan kemudian melangkah maju menghadapi Nam Suk.

"Dengar ya, aku tidak akan berkelahi dengan kamu. Sekarang kamu minta maaf ke Sana atau aku akan melaporkam semuanya ke kepala sekolah. Semuanya sudah aku rekam di dalam hp ini." Ancam Tzuyu.

Nam Suk dan teman-temannya panik. Mereka takut jika sampai Tzuyu benar-benar memberikan video mereka ke kepsek, mereka pasti akan dikeluarkan.

"Dasar anak berengsek. Ayo pukul dia." Perintah Nam Suk. Ia dan teman-temannya kemudian menghampiri Tzuyu dan menyerangnya secara tiba-tiba

Tzuyu yang kalah jumlah tak bisa berbuat apa-apa. Penyerangan mereka terlalu tiba-tiba, ditambah lagi satu orang dari teman Nam Suk memegang Tzuyu di tempat agar tidak bisa bergerak.

Sana di sisi lain hanya bisa berteriak meminta tolong dan mencoba memisahkan mereka. Ia tak tega melihat Tzuyu yang dipukul habis-habisan.

"Hey kalian berhenti! Apa yang kalian lakukan?!". Teriak Chaeyoung yang baru saja datang ke tkp.

Anak-anak itu berhenti dan langsung mencoba kabur, dan untung saja Nam Suk bisa ditangkap oleh Chaeyoung, walaupun 2 anak lainnya kabur.

Sana langsung menghampiri Tzuyu yang sebagian mukanya sudah banyak memar.

"Astaga Tzuyu, apa yang terjadi sayang?." Kata Chaeyoung menghanpiri Tzuyu, tangannya yang lain masih memegang Nam Suk agar ia tidak lari.

"Tzuyu gapapa kok kak Chaeng. Sekarang kita ke ruang kepsek dulu buat laporin ini." Chaeyoung mengangguk.

Dengan menggendong Tzuyu di punggung belakangnya, dan kedua tangannya memegang Nam Suk dan Sana, Chaeyoung pergi ke ruang kepala sekolah. Dengan bukti yang telah Tzuyu rekam, kepala sekolah berjanji akan memanggil orang tua Nam Suk dan 2 murid lainnya itu. Ia juga berjanji akan mengeluarkan mereka dari sekolah sebab tindakan tidak terpuji itu. Setelah mendapat keputusan dari pihak sekolah, Chaeyoung berterima kasih dan keluar ruangan bersama Sana dan Tzuyu.

Tak lama kemudian, mama Sana datang dengan wajah panik. Chaeyoung memberitakan tentang kejadian hari ini pada Mina, yang kemudian memberi tahu ibunya untuk menjemput Sana.

"Sana sayang, kamu tidak apa-apa kan?" Tanya wanita Jepang itu terhadap anaknya.

"Sana gapapa ma. Tapi Chewy terluka, ia menolong Sana dari orang- orang jahat itu."

"Selamat siang Nyonya. Perkenalkan saya Son Chaeyoung, dan ini adik saya Chou Tzuyu."

Ibu Minatozaki sempat terkejut mendengar nama seorang Chou. Sebelumnya ia tidak mengetahui bahwa anaknya berteman dengan anak seorang Chou. Namun ia tidak mempermasalahkan itu. Ia bersyukur karena Tzuyu telah menolong putrinya.

"Terima kasih banyak nak, kamu sudah menolong Sana. Mukamu sampai babak belur seperti ini."

"Tidak apa-apa tante. Tzuyu tulus menolong Sana."

"Kalau begitu, sebagai rasa terima kasih, datanglah untuk makan siang di rumah kami." Ajak Ibu Minatozaki. "Kau juga boleh ikut nona muda."

Chaeyoung mempertimbangkan pro dan kontra jika ia menerima tawaran tersebut. Ia tahu makan siang di rumah Minatozaki bisa membuat perkara besar bagi keluarganya.

"Boleh ya kak Chaeyoung?" Bujuk Tzuyu dengan mata memelas. Tentu saja itu meluluhkan hatinya.

"Baik Nyonya, besok kami akan pergi makan siang di tempat anda."

"Baiklah,kalau begitu Sana pulang dulu ya. Sana pamitlah kepada temanmu."

Sana menghampiri Tzuyu dan memeluk teman gembulnya itu, sudah lama ia tidak melakukan ini. Dan jelas saja ia merindukannya.

"Terima kasih Chewy. Sana harap dengan ini Chewy tidak menjauhi Sana lagi."

Tzuyu mengangguk dan membalas pelukan temannya. Mereka akhirnya melepaskan pelukan dan Sana pun melangkah jauh bersama ibunya.

"Sekarang ayo kita pulang jagoan kecil." Ajak Chaeyoung sambil menggendong Tzuyu di punggungnya lagi.

"Kak Chaeng, jangan kasih tau papa tentang ini ya."

"Terus apa yang harus kak Chaeng katakan pada papamu?"

"Bilang saja kalau Tzuyu terlibat perkelahian sama tukang bully. Jangan bilang kalau Sana juga terlibat."

"Baiklah princess kecilku. Kak Chaeyoung akan menjagai rahasia ini."

"Yeay, makasih kak Chaengie. Aku menyayangimu kak." Seru Tzuyu sambil mencium pipi Chaeyoung.

"Aku juga menyayangimu princess kecilku."



Continue Reading

You'll Also Like

1M 82.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
433K 44.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
67.8K 14.1K 156
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
33.7K 5K 32
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...