Please, Release Me ✔️

By SailisAneez2308

99K 2.1K 153

Aku bukan pemimpi yang sanggup melakukan apa sahaja demi mencapai mimpi dan impianku. Aku hanya melalui hidup... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Extra Part

Part 13

3.1K 75 3
By SailisAneez2308

" Hatimu lebih tahu siapa yang layak menghuni di dalamnya..aku atau dia. Hatimu yang lebih tahu... siapa yang kamu cinta," - Maddy Maxwell

Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya Maddy dan Vanilla sampai di hotel yang telah ditempah oleh Nickle . Vanilla terlihat sangat letih. Sampai sahaja di kamar hotel, Vanilla terus berbaring tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

Maddy menggelengkan kepala melihat tingkah isterinya. Setelah membersihkan diri dan memakai pijama tidurnya, Maddy menghampiri Vanilla.

"Tidak mahu mandi dulu?" Maddy mengelus pipi Vanilla. Wanita itu hanya menggeleng lesu tanpa membuka matanya.

"Atau setidaknya kamu tukar pakaian dulu," cadang Maddy. Sekali lagi Vanilla menggelengkan kepalanya. Matanya yang terlalu mengantuk langsung tidak mahu diajak berkompromi.

"Mahu suamimu ini menukar pakaianmu, Vanilla?" Maddy sengaja mengusik isterinya. Di luar dugaannya, isteri manisnya itu mengangguk. Dia memutar tubuh, berbaring terlentang dan merentangkan tangan, memberi ruang pada suaminya untuk menukar pakaiannya.

Maddy tersenyum, sambil jemarinya melucutkan pakaian yang dipakai isterinya. Bergetar tubuh lelakinya saat jemarinya menyentuh tubuh putih isterinya. Meski dia sudah menyentuh tubuh itu berulang kali, tetap saja dia rasa bergetar memandang dan menyentuh tubuh itu.

Keinginan untuk menyentuh tubuh mulus itu tidak pernah surut biarpun sedikit. Maddy merasakan dia tidak akan pernah puas menyentuh Vanilla.

"Kamu memang sangat cantik, Vanilla. Terlalu cantik, hingga aku merasa cukup beruntung telah memilikimu," dia berkata sangat perlahan sehingga tidak mungkin kata-katanya dapat didengar Vanilla.

Tidak mahu berfikir banyak, Maddy mengambil sehelai lingerie yang dibawanya khas untuk sang isteri tercinta. Meski dia lebih rela tubuh isterinya polos tanpa ditutupi sehelai benangpun, Maddy menyarungkan lingerie merah itu ke tubuh isterinya.

" Kamu makin terlihat cantik dan seksi, isteriku, "Maddy memandang tubuh isterinya yang kelihatan begitu seksi dan menggoda di dalam balutan lingerie berwarna merah menyala itu. Maddy mengerang keras saat kejantanannya mendadak bangun, terasa begitu tegang dan keras.

" Sial! " Dia membebaskan junior nya. Maddy menggenggam sang adik, mengurutnya sambil matanya menatap kuyu pada isterinya. Dia mengerang, membayangkan saat ini kejantanannya sedang berada dalam tubuh isterinya. Hampir sepuluh minit bermain sendiri, akhirnya tubuh Maddy mengejang. Cairan kental membasahi jemarinya.

" Good night, wife, " Maddy mengucup bibir merah isterinya sebelum ikut berbaring di sebelah isterinya. Menahan hasrat untuk menyentuh Vanilla bukan perkara mudah. Tetapi dia tidak mahu menyentuh Vanilla saat isterinya itu sedang dalam keadaan letih. Vanilla sudah menjadi isterinya. Dia tidak mahu Vanilla merasa diperlakukan seperti seorang pelacur. Dia mahu Vanilla merasa dihargai, agar suatu hari nanti wanita itu akan belajar untuk mencintainya.

💕💕💕

"Good morning, wife," Maddy meniup pipi Vanilla dengan niat ingin membangunkan isterinya itu. Namun Vanilla hanya mengeliat dan memalingkan tubuh hingga dia kini membelakangi suaminya.

"Hei, wake up, honey!" Maddy membalikkan kembali tubuh Vanilla.

"Enggh.." Vanilla mengeliat. Matanya terbuka sedikit. Wajah Maddy tersenyum manis di hadapannya.

Deg! Vanilla merasakan desiran aneh menjalar pada dadanya saat melihat senyuman itu. Sejak mereka rasmi menikah, memang ada yang pelik tentang sikap suaminya. Maddy lebih kerap tersenyum. Malah suaminya itu lebih memberi perhatian padanya.

"Jangan berubah baik padaku, Maddy. Jangan sampai aku kembali mencintaimu. Kerana jika itu terjadi, aku takkan sanggup melepaskanmu untuk Anila."

Vanilla memandang Maddy dengan mata tidak berkerdip. Meski Maddy menggoyangkan jari di hadapan Vanilla, isterinya tetap menatapnya dengan kaku. Hingga Maddy mencium lembut bibir tipisnya, barulah Vanilla mengerdipkan matanya.

" Mungkinkah isteriku sudah terbayangkan sang kekasih pada wajahku?" Maddy menyindir Vanilla.

"Aku mahu mandi, Maddy," tanpa mempedulikan sindiran suaminya, Vanilla menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Seketika wajahnya merona.

"Maddy..." Vanilla menutup mulut dengan telapak tangannya. Dia begitu terkejut melihat tubuhnya hanya dibaluti lingerie merah yang seksi.

"Kenapa? Kau kelihatan seksi memakainya, Vanilla. Walau di mataku, kau selalu lebih cantik jika tubuhmu tidak ditutupi apapun," Maddy mengenyitkan mata. Dalam hati dia tertawa melihat pipi isterinya yang sudah seperti udang kena celur.

"Kau yang menukar pakaianku?" tanyanya ragu. Dia masih tidak percaya suaminya memperlakukannya sebaik itu.

"Kau mengharapkan Ivander yang menukarnya?" Maddy menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan juga.

"Kau menganggap aku semurah dan sehina itu, Maddy?" Vanilla merasakan matanya panas. Betapa hina rasanya saat Maddy menuduhnya mengharapkan Ivander menukar pakaiannya pada saat dia masih bergelar isteri pada lelaki itu.

"Oh, my god! Aku cuma mengusikmu, Vanilla," Maddy dengan spontan menarik Vanilla ke dalam pelukannya.

"Jika kamu diberi pilihan untuk memilih aku atau Ivander, siapa yang akan kau pilih, Vanilla?" Entah kenapa soalan itu terlintas dalam kepala Maddy saat ini.

Vanilla membuang pandangannya. Pertanyaan Maddy seolah-olah memberinya peluang untuk memilih. Sedangkan kenyataannya pilihannya hampir tiada. Maddy sudah mendominasi hidupnya. Lelaki itu sudah mengambil kesuciannya, harta yang sebelumnya disimpan kukuh untuk Ivander saat lelaki itu sudah bergelar suaminya.

" Siapa yang akan kau pilih, Vanilla?" Maddy mengulangi pertanyaannya. Jujur, sebenarnya Maddy takut andai Vanilla mengatakan dirinya memilih Ivander.

" Aku pasti kamu tahu jawapannya, sayang. Kamu pasti tahu siapa lelaki yang kamu cintai saat ini. Kamu pasti sudah memikirkan siapa lelaki yang lebih layak menghuni hatimu," tutur Maddy.

" Untuk soalanmu, semalam memang aku yang menukar pakaianmu. Aku tidak mungkin membiarkan Ivandermu atau lelaki manapun melihat dan menyentuh tubuh telanjang isteriku. Hanya aku yang berhak, Vanilla. Kamu suka atau tidak, rela atau tidak, tetap hanya aku yang berhak ke atas dirimu," Maddy mengangkat dagu Vanilla agar wanita itu memandangnya. Pandangan mata mereka bertemu.

" Sampai bila, Maddy? " Vanilla terus menentang tatapan Maddy yang tajam menusuk ke dalam matanya, malah terasa tembus ke hatinya.

" Sampai aku bosan. Sampai aku tidak menginginkanmu lagi," jawabnya. Jawapan yang membuat Vanilla terkedu. Lagi-lagi lelaki itu mengucapkan kata-kata yang menyinggung perasaannya.

"Atau mungkin sampai Anila kembali? Jika Anila cepat kembali, kau akan cepat membebaskanku, Maddy?" Maddy hanya tergelak mendengar pertanyaan isterinya.

"Meski Anila segera kembali, tetapi aku masih menginginkanmu, aku tidak akan melepaskanmu, Vanilla. Kamu mendengarnya, sayang? Aku tidak akan melepaskanmu selagi aku masih menginginkanmu, Vanilla, " Maddy memegang dagu Vanilla hingga wajah wanita itu terngadah dengan bibir terbuka.

" Dan nampaknya hingga saat ini aku masih menginginkanmu, sayang. Dan aku tidak tahu sampai bila aku akan berhenti menginginkanmu, " dia menatap mata Vanilla. Wajahnya menunduk hingga kian hampir dengan wajah Vanilla.

Cup! Bibirnya mencapai bibir Vanilla, mengulum bibir itu lembut tetapi begitu menuntut.

" Bibirmu masih terasa manis, Vanilla. Semanis kali pertama aku menyentuh dan menikmatinya," bisik Maddy. Vanilla ingin menolak, tetapi sialnya reaksi tubuhnya berbeza. Tanpa disedarinya, dia mengalungkan tangan pada tengkuk suaminya.

Vote dan komen.
Selamat membaca.

Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 88.8K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
19.1M 1.8M 51
Sudah terbit, buku bisa dibeli di shopee. INGAT BELI YANG ORI!! [Follow akun ini dulu, bro. Anda senang, aku juga. Simbiosis mutualisme] Tuhan, mana...
714K 45.7K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...