Part 26

3.9K 62 14
                                    

"I will do anything for you, because I love you so much," - Maddy Maxwell

Rancangan Maddy membawa Vanilla berbulan madu kali ke dua akhirnya terlaksana. Kali ini Vanilla dengan manja memilih Bali sebagai destinasi bulan madu mereka.

Flashback 3 weeks before

"Aku sudah lama menyimpan hasrat untuk ke Bali," Vanilla memeluk lengan suaminya tika Maddy sedang melayari Mr. Google untuk memilih tempat yang paling romantis untuk mereka berbulan madu.

"Kenapa pilih Bali? Kenapa tidak ke Jepun? Kamu tidak berminat untuk melihat bunga sakura?" tanya Maddy.

"Minat, Tapi aku ingin ke Bali dulu. Aku ingin melihat keindahan pulau yang orang gelar sebagai Pulau Dewata itu," Maddy kelihatan berfikir sejenak, sengaja ingin mengusik isterinya.

"Boleh, ya sayang," Vanilla terus memujuk dengan aksi manjanya.

"Okey, aku setuju kita ke Bali. Tapi ada syaratnya," usik Maddy mencuit hidung isterinya. Maddy kini begitu memanjakan Vanilla, apapun permintaan Vanilla seboleh-boleh akan ditunaikannya. Senyuman manja Vanilla kian lebar.

"Apa syaratnya?" Pelukannya kini beralih dari lengan Maddy ke perut suaminya itu. Tangannya menyusup ke dalam baju Maddy dan memilin puting kecil suaminya.

" Aku mahu bercinta denganmu, di tempat yang aku mahu, dengan gaya yang aku mahu," mata Maddy sudah menatapnya dengan lapar. Sesuatu di celah pahanya terasa sudah membengkak. Sial, dengan membayangkannya sahaja aku sudah tegang begini, Maddy merutuki dirinya sendiri.

" Untuk suamiku tercinta, aku selalu sedia menyerah diri padanya," goda Vanilla.

"Are you sure, wife?" Maddy menahan tangan Vanilla yang kini cuba turun ke bawah dan menyusup ke dalam seluar tidur yang dipakai Maddy.

"More than sure," Vanilla menjawab dengan suara serak.

"Kalau aku minta sekarang dan di sini, kamu sedia?" Maddy mencabarnya. Vanilla memerhati sekelilingnya. Mereka sedang berada di ruang kerja Maddy. Tidak ada tilam di situ. Sofa juga tiada. Yang ada hanya meja  kerja Maddy dan dua buah kerusi.

"Aku mahu kita melakukannya di lantai, sayang," bisik Maddy. Memang sudah lama dia membayangkan berasmara dengan isterinya di atas lantai  yang hanya beralaskan karpet . Fantasi Maddy memang gila. Tetapi dia hanya ingin merasa bagaimana nikmatnya bercinta di atas lantai itu.

" Aku sedia. Untukmu Maddy..." Maddy terus menyambar bibir isterinya dan melumatnya penuh ghairah. Tiada apa yang dapat menghalang mereka menikmati tubuh masing-masing.

"Rasanya luar biasa nikmat, sayang," Maddy bergerak liar. Vanilla hanya mendesah, menikmati sentuhan suaminya pada tubuhnya sambil beberapa kali meneriakkan nama Maddy.

Dengan nafas menderu, dengan tangan saling membelit satu sama lain, dengan erangan kenikmatan, akhirnya entah untuk kali yang ke berapa Maddy menyemburkan benihnya ke dalam rahim Vanilla.

"This is  really beautiful.. making love with you on this hard floor. We should do it again when we're in Bali," racau Maddy sambil mencium leher dan dada isterinya yang dibasahi keringat.

Flashback off

"Akhirnya kini berada di sini, sayang," Maddy berbisik di telinga isterinya sealigus memutuskan lamunan Vanilla. Saat itu, mereka baru sahaja selesai menikmati sarapan pagi di tepi kolam yang yang ditaburi kelopak-kelopak bunga.

Mereka berdua sengaja memilih tempat yang jauh dari keriuhan kota untuk bulan madu mereka. Setelah meneliti beberapa pilihan, akhirnya Astana Batu Belig menjadi pilihan Maddy dan Vanilla.

Please, Release Me ✔️Where stories live. Discover now