Please, Release Me ✔️

SailisAneez2308

99.1K 2.1K 153

Aku bukan pemimpi yang sanggup melakukan apa sahaja demi mencapai mimpi dan impianku. Aku hanya melalui hidup... Еще

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Extra Part

Part 7

3.3K 66 5
SailisAneez2308

"Rasa sakit yang kurasakan membuatku memohon pada sang pencipta, agar hidupku segera berakhir. Tiada apa yang kuimpikan lagi kerana semua mimpiku indahku telah berakhir," - Vanilla Aresha Abraham

Vanilla membuka mata setelah terlalu lama rasanya dia tertidur. Dia mengamati sekelilingnya. Dia berada di dalam sebuah bilik berwarna putih dengan langsir hijau berbunga halus menutupi ruang tingkap. Dia berada di dalam sebuah wad. Syukur, aku tidak lagi berada di dalam rumah besar itu, katanya dalam hati sambil mengurut dadanya.

Vanilla mencuba bangun, tetapi tubuhnya terasa sakit dengan setiap gerakan yang  dibuatnya. Kulit kepalanya terasa perih, mungkin ada helaian rambutnya yang tercabut akibat jambakan wanita kejam itu. Pipinya juga terasa sangat sakit. Malah dia hampir tidak berupaya membuka kedua bibirnya. Rasa sakitnya hanya dia dan Tuhan saja yang tahu.

Vanilla memegang kepala yang terasa berdenyut begitu hebat. Pandangannya terasa berpinar. Akhirnya dia mengambil keputusan untuk berbaring semula. Air matanya menitis lagi. Dia perempuan. Wanita itu juga perempuan. Tetapi mengapa dia memperlakukannya dengan begitu kejam, seolah-olah kesalahannya terlalu besar hingga tidak termaafkan oleh wanita itu.

Sungguhkah dia yang bersalah? Andai saja mereka tahu, siapa Anila.. calon menantu yang mereka puja-puja. Dia mungkin lebih baik daripada Anila. Cuma saja wanita itu tidak pernah cuba ingin mengenalnya.

Begitu juga Maddy. Lelaki itu tampan. Saat pertama Vanilla melihatnya, dia jatuh hati pada lelaki itu. Tetapi saat itu dia sudah punya Ivander. Lagipun lelaki itu merupakan teman lelaki Anila, sahabat baiknya.

Beberapa kali dia merasa betapa bertuahnya Anila kerana dicintai lelaki seperti Maddy. Lelaki tampan, kaya dan tatapan matanya sentiasa penuh dengan cinta setiap kali dia menatap Anila, sahabat baiknya.

Namun saat ini, Vanilla merasa bersyukur kerana dia bukan gadis yang dicintai Maddy,meski saat ini dia harus mengabdikan tubuhnya pada lekaki itu. Semua ini hanya sementara. Hanya untuk suatu tempoh sehingga dia berhasil menemukan Anila dan memujuknya agar kembali pada Maddy.

Bagaimanapun caranya, dia akan memujuk Aran agar melepaskan Anila agar sahabatnya itu dapat membangun keluarganya bersama Maddy.

"Vanilla," suara lelaki itu menyapanya . Suara yang sebolehnya tidak mahu didengarnya. Melihat wajahnya dan mendengar suaranya membuat dirinya seakan lemas.

"Vanilla, bagaimana keadaanmu?" Lelaki itu bertanya. Satu jarinya menyentuh bibir Vanilla yang bengkak kerana terkoyak akibat tamparan ibunya.

"Maafkan, mama," pintanya. Dia memaut wajah Vanilla agar gadis itu mahu memandangnya. Vanilla melihat sekilas padanya. Wajah tampannya saat ini tidak mampu menggetarkan perasaan Vanilla  seperti beberapa waktu yang lalu ketika dia melihat lelaki itu  bersama Anila.

Tika itu dia sempat memohon pada Tuhan semoga dialah jodoh lelaki itu dan bukannya Anila. Dalam suasana hati yang gila-gila pernah dia berdoa semoga Anila bertemu jodoh yang lain agar Maddy menjadi jodohnya. Mungkinkah Tuhan mendengar doa gila-gila itu, doa seorang manusia yang jarang-jarang sekali masuk ke church pada hari minggu?

"Masih sakit?" Maddy mengelus bibir Vanilla. Vanilla memalingkan wajahnya.

"Hei, aku bertanya!" Maddy bersuara keras.

"Tidak," jawab Vanilla. Orang gila saja yang tidak tahu apa rasanya keadaanku saat ini, batinnya bersuara.

"Maafkan ibuku," kata Maddy lagi. Kali ini Vanilla memberanikan diri menatap mata lelaki itu.

"Ibumu tidak salah. Tiada apa yang perlu kumaafkan. Aku seorang hamba, seorang pesalah. Sudah sepatutnya aku dihukum. Dihina, dipukul, ditampar, itu belum cukup untuk menebus kesalahanku, Maddy," luah Vanilla dengan rasa kecewa dan sedih yang menyesakkan dadanya.

" Aku cuma meminta agar aku dilepaskan, Maddy. Aku akan mencari Anila dan membawanya kepadamu, Maddy. Aku berjanji, " pinta Vanilla dengan harapan Maddy mahu mengabulkan permintaannya. Tetapi dilihatnya Maddy  menggelengkan kepalanya.

"Kau perlu menikah denganku, Vanilla. Kau suka atau tidak, kau harus menjadi isteriku," suara Maddy kedengaran keras dan tegas. Seketika Vanilla merasa kecut perut mendengarnya. Menjadi isteri Maddy Maxwell? Tidak, aku tidak mahu menjadi sebahagian keluarga wanita kejam itu, Vanilla menyentuh lengan Maddy. Maddy mengangkat wajah dan memandang wajah pucat di hadapannya.

" Hukumlah aku, Maddy. Laporkan aku pada pihak berkuasa. Aku rela menjalani hukuman di penjara," Vanilla sudah membuat keputusan. Menjalani hukuman atas tuduhan apapun yang Maddy mahukan, dia rela, asal tidak menjadi isteri lelaki itu.

Maddy memandangnya lama. Hukuman di penjara lebih mudah bagimu, sayang, katanya dalam hati.

" Jalani hukumanmu di atas tempat tidurku, Vanilla. Bukankah itu tujuanmu? Kita akan saling memuaskan, bitch, jangan berpura-pura menolakku," Maddy senyum sinis. Matanya menatap liar pada dada Vanilla yang kelihatan tegang di sebalik baju rumah sakit yang dipakainya. Maddy menelan liurnya.

" Berehatlah, Vanilla. Dua hari lagi kita akan berada di hadapan altar. Aku mahu kau cukup sihat untuk malam pengantin kita," dia tertawa sinis melihat raut tidak suka pada wajah Vanilla.

"Meski itu bukan malam pertama kita, aku akan memastikan kau menjerit, Vanilla," katanya. Vanilla memalingkan wajahnya. Andai dia mampu, dia tidak akan membiarkan Maddy menyentuh tubuhnya lagi.

Maddy menguap beberapa kali . Malam itu Vanilla harus menginap di rumah sakit swasta, di dalam bilik rawatan VVIP. Semuanya atas permintaan Maddy. Kecederaan pada tubuh Vanilla meski tidak serius, Maddy tetap mahu gadis itu dirawat secara khusus.

"Pergi tidur, Maddy. Malam sudah larut," Vanilla bersuara dengan tubuh membelakangi lelaki itu. Maddy tidak menyahut tetapi Vanilla merasakan tilam di sebelahnya bergerak.

"Tidur, pelacurku sayang," Maddy melingkarkan tangan pada tubuh Vanilla. Dan tangan itu tidak hanya melingkar diam, sebaliknya tangan itu membuka butang baju yang dipakai Vanilla.

"Maddy... jangan..." suara Vanilla tertahan. Ditahannya tangan Maddy.

"Ini rumah sakit, Maddy.." ucap Vanilla dengan suara bergetar.

" Aku punya syer dalam rumah sakit ini. Tidak ada sesiapa yang akan berani mengganggu privasi kita, Vanilla," tangan Maddy sudah berhasil menelanjangi dada Vanilla. Malah tangannya kini sudah meremas bukit kembar itu bergantian.

"Aku sakit, Maddy," keluh Vanilla. Buat apa Maddy meminta dia bermalam di rumah sakit jika lelaki itu ingin menyentuhnya. Mengapa lelaki itu tidak membawanya pulang saja?

"Lupa statusmu, Vanilla? Kau pelacurku. Kau harus melayaniku, tidak kira bila dan di mana aku mahukanmu," kata Maddy. Tubuh Vanilla dibalikkannya hingga gadis itu kini terlentang.

"Aku mahukanmu saat ini, Vanilla," Maddy mengerang seiringan dengan Vanilla saat sebelah tangannya memilin puting Vanilla manakala mulutnya menghisap puting yang satu lagi.

"Maddy.." Vanilla terisak dihujung erangan dan desahannya. Meski merasa nikmat kerana sentuhan itu, Vanilla merasa denyut pedih pada hatinya.

"Aku mahu disentuh kerana cinta, oleh lelaki yang mencintaiku. Aku tidak mahu disentuh oleh lelaki yang setiap saat mengatakan aku pelacur," Vanilla membiarkan air matanya menitis laju.

"Oh, my God, Vanilla," Maddy menghentikan aksinya saat bukan desahan yang didengarnya, melainkan isakan.

"Maaf, sayang. Maaf." Keegoan menyebabkan kata-kata itu hanya terucap dalam hatinya, dalam kesenyapan tanpa dapat didengar Vanilla.

Dia menjatuhkan tubuh di sebelah Vanilla dan memeluk tubuh gadis itu erat. Dia menarik nafas lega kerana setelah hampir tiga puluh minit berlalu, isakan Vanilla akhirnya tidak lagi kedengaran.

Jumpa di part seterusnya.
Selamat membaca.
Vote dan komen, ya.


Продолжить чтение

Вам также понравится

XAVERIUS piscesyyy

Любовные романы

3.4M 36.6K 31
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
Diary Nikah Muda ZEFMON

Любовные романы

17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
Menikah Dengan Kakak Tiri ✓ Indah mendung

Любовные романы

1.3M 32.7K 4
Reyn tidak pernah menyangka jika kakak tirinya yang dingin ternyata adalah laki-laki yang pernah mengajaknya menikah ketika ia duduk di bangku SMP. S...
RETAK [Sudah Terbit]✓ Acha Story'

Подростковая литература

19.1M 1.8M 51
Sudah terbit, buku bisa dibeli di shopee. INGAT BELI YANG ORI!! [Follow akun ini dulu, bro. Anda senang, aku juga. Simbiosis mutualisme] Tuhan, mana...