My Brother My Boyfriend [ SEL...

By daadindaada_

33.1K 6.1K 1.7K

FOLLOW DULU AKUN AUTHOR !! REVISI 90% BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN CERITA... More

1 | Si Gila Otak Lubang Jarum
2 | 180°
3 | Nayya Diganggu 'Setan'
4 | MKKB
- CAST -
5 | Gue Suka Sama Lo
6 | Menunggu
7 | Rasa Sakit Itu Datang Lagi
8 | Lengket
9 | Prepare
10 | Study Tour pt. O1
11 | Pertemuan
12 | Study Tour pt. O2
13 | Malu-maluin
14 | Perubahan Yang Signifikan
15 | Pelampiasan pt. O1
16 | Damn It!
17 | Pelampiasan pt. O2
18 | Can You Say, "It's Real, Melody!"
19 | Tak Disangka
20 | Ulang Bulan
21 | Perang Saudara
23 | Firasat
24 | Yang Terulang Kembali
25 | Hampa
26 | The First Month
27 | Kambing Hitam
28 | Don't Give Up!
29 | Game or Prank?
30 | What Happened?
31 | You Are Crazy!
32 | Hantu Mesum
33 | Be Patient, Mels
34 | Memories
35 | Heal?
36 | Kesalahan Kedua Kenzie
37 | Flashback
38 | Melody = Syaiton Nirrojim??
39 | Rencana Gila
40 | Akal Bulus Timothy
41 | Kabur
42 | Hashtag #serangtimothy
43 | Gak Mau Pulang!!
44 | Tangisan Melody
45 | Baikan
QNA
46 | Melindungi
47 | Tom & Jerry
48 | Diet???
49 | Dua Kubu
50 | Selalu Dinomorduakan
51 | Putus
52 | Balas Dendam
53 | Salah Paham
54 | 4(Z - 1)0 (K - 1)4(E - 1)14(0 - 1)
55 | My Brother My Boyfriend
Melody
Timothy
Mampir Sini Umumumu 😗😙😚

22 | Musuhan

366 107 1
By daadindaada_

Nyalinya segede upil di kolong meja sekolah!

***

Sudah hampir sepekan aura negatif terasa begitu kuat menyelubungi kedua insan itu. Saat bertemu, mereka akan saling melempar tatapan maut disertai cemoohan. Tidak ada kata 'senyum manis' untuk saat ini. Saling sapa? Nope.

Selama itu pula Melody hanya bertemu Emily di sebuah kafe yang sudah ia beritahukan. Kakinya terasa berat untuk mengunjungi wanita itu di rumahnya. Alasan utama, adanya si musuh tampan. Melody tidak mau melihat Timothy.

Pagi hari di jam istirahat diawali dengan umpatan. Timothy bergerak gusar hendak mencari keberadaan sang adik yang sudah mengibarkan bendera perang lagi sejak awal bertemu di sekolah. Di punggungnya tertempel secarik kertas dengan tulisan:

Malam Jumat gue lagi ngepet 🐽
Malam Minggu gue lagi mejeng di setopan 🚦

Timothy marah akan hal itu. Harga dirinya diobral murah meriah saat semua orang membaca tulisan itu kemudian tertawa terbahak-bahak. Mereka bahkan mengabaikan siapa dirinya di sekolah ini. Seorang rival yang ternyata memiliki jadwal malam tersendiri.

"Awas aja lo kurcaci!" geram Timothy seraya meremas kertas itu. Emosinya semakin mencuat saat menangkap Melody yang asyik berjalan sambil berbincang bersama kedua sahabatnya. Ok, let's start the game.

"CEPAT PESAN MAKANAN YANG BANYAK. HARI INI SPESIAL DITRAKTIR SAMA ADIK GUE, TUH ORANGNYA!" tunjuk Timothy tepat membidik Melody disana. Gadis itu menganga tidak percaya. A-apa? Traktir orang sekantin? Oke, lima menit sebelum bangkrut menjemput.

"Serius?"

"LO PIKIR GUE BERCANDA? CEPAT PESAN MAKANAN BORONG AJA SEMUANYA. MUMPUNG ADA YANG BAYARIN GIH!" teriak Timothy. Langsung saja saat itu juga semua penghuni kantin berbondong-bondong menyerbu stand makanan dan minuman.

Timothy tersenyum menang melihat sang adik menderita seperti ini. Tampang dari mimik wajah Melody benar-benar mengkhawatirkan. Ia begitu cemas sambil terus memegang erat dompetnya yang tebal. Mungkin uang sebanyak itu tidak akan habis, tapi kan, sayang. Kalau ia pakai sendiri makanan semua bisa kebeli.

"Lo berdua jangan ikut-ikutan dong anjir!" Melody menahan pergerakan Nayya dan Ficka yang hendak memesan makanan.

"Tenang, kita pakai uang sendiri kok, Mel," ujar Ficka dan lalu Melody membuang nafas lega. Setidaknya berkurang dua perut.

"Makasih traktirannya adik manis," ledek Timothy tersenyum miring. Mulut mungil Melody mulai aktif membaca mantra sumpah serapah untuk laki-laki itu. Lihat saja, ia tidak akan berhenti pada titik ini.

"Bi, bakso asam pedas manisnya satu, ya. Tapi Melody mau kasih bumbu sendiri." Melody sudah berdiri di samping sang penjual bakso. Ia sudah tahu balasan apa yang harus didapatkan Timothy.

Satu botol pedas cabai merah ia tuangkan habis ke dalam mangkok di depannya. Kuah bakso itu tampak merah sekali. Dan mungkin Timothy akan langsung sakit perut menahan mules. Tapi Melody sungguh tidak mempedulikan akan hal itu. Yang penting balas dendam dulu.

"MOMO!" seru Melody kemudian menempati bangku samping sang kakak. "Nih!" Melody menyerahkan mangkok bakso itu.

"Gila lo?! Lo mau ngeracunin gue?!" pekik Timothy. Ia menatap ngeri mangkok bakso yang warnanya aduhai merah sekali.

"Itu cabenya banyak banget anjir! Gak mau ah. Takut gue!" tolak Timothy bergidik ngeri. Uh, tidak terbayang pasti rasanya membakar lidah.

"Ayolah, Mo. Sayang banget nih kalau sampai lo kelewat dari traktiran."

"Ogah anjir! Panas entar perut gue! Goblok amat sih lo!" sembur Timothy.

"Aaa pokoknya makan!" desak Melody. Ia dengan cekatan menyendok lalu memasukkan bakso itu ke dalam mulut Timothy secara paksa.

NGENGGGGG

Uhuk uhuk

"PEDAS ANJIR!" heboh Timothy tak kuasa. Melody membuat selebrasi dalam hatinya.

"Mel, jangan berlebihan!" peringatan dari Daffi dan Melody malah menggeleng.

"Lemah anjir pedas segitu aja kagak sanggup," ledek Rayhan meremehkan.

"Itu muka kayak lobster rebus tau, gak? Merah," respon Nayya.

"Minum dulu napa?" oke, hanya Ficka yang berperikemanusiaan. Ia menyodorkan segelas jus milik Timothy karena tidak tega melihat lelaki itu yang kepedasan dengan kulit putihnya yang juga kemerahan. Jangan lupakan seberapa derasnya keringat bercucuran melewati kedua rahang kokohnya.

"Anjir! Huh ... Panas ... Hah ... Gila ... Pedas banget ...." Timothy mengibas-ngibaskan tangannya depan mulut supaya angin mampu membantu mendinginkan hawa. Manik hijaunya menatap garang pada sang gadis yang malah tertawa terbahak-bahak. Dengan bibir yang masih panas seperti ditempel koyok, Timothy mencium pipi Melody lama. Menyalurkan rasa panas itu pada sang adik.

Melody meronta meminta agar Timothy mau menjauhkan bibir dari pipinya. Tapi sial, Timothy malah semakin beringas. Laki-laki itu menggigit kecil kulit mulus Melody.

Bugh

"PANAS!!!" jerit Melody selepas menonjok dada bidang Timothy kuat. Melody lari terbirit-birit, tunggang-langgang mencari es batu yang bisa menetralisir rasa panas yang kian terasa.

"Akh, mules anjrit. Pingin berak," curhat Timothy seraya mengelus perutnya yang bergelombang berhiaskan enam potong roti siap santap.

"Mau gue cebokin?" tawar Rayhan.

"Anjir, gue gak punya waktu buat bercanda. Ah, setan lo!" sebal Timothy lalu melenggang menuju toilet dekat kantin.

"Perang saudara ini kapan sih beresnya?" heran Ficka dibalas endikkan bahu oleh semua sahabatnya.

"Makin sini makin parah anjir. Tuh dua bocah malah makin nekat," timpal Daffi.

"Tapi seru juga sih balik lagi ke semula. Lumayan, setiap hari ada tontonan gratis," ujar Nayya sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

***

Melody sedang bersantai di balkon apartemen mewahnya. Menikmati pemandangan hingar-bingarnya jalanan di bawah sana, dimana orang-orang baru saja menyelesaikan pekerjaan dan berniat hendak menuju rumah masing-masing.

Hari menunjukkan pukul lima sore, langit bergradasi jingga campur kuning sangat sedap untuk dipandang. Sepulang sekolah, gadis itu langsung saja menuju apartemen tempatnya tinggal. Malas keluyuran dulu.

Ting

Melody membuka notifikasi dari aplikasi pesan singkat dalam ponselnya. Tertera nama sang musuh abadi disana.

Momo 🔥
Sn k rmh
Mm msk bnyk mknn

Melody
Keyboard lo kenawhy?
Hurufnya ngilang semua?

Momo 🔥
Cpt sini!

Melody
Mls ah ada lo 😒

Momo 🔥
Iii anjir 😤

Melody
🐷

Momo 🔥
Yaudah deee pap coba

Melody
Ambigu 😌

Momo 🔥
Pap foto lo ya sayang 😚

Read

Melody cekikikan sendiri. Gaya ketikan si musuh di seberang sana membuat ginjalnya geli. Sewaktu pacaran tidak pernah Timothy selebay ini. Dia malah hampir kaku layaknya batu.

Cekrek

Si gila 😍 send you a picture

Di tempatnya berdiri, Timothy menutup mulut. Aish, Melody menggemaskan. Sejujurnya laki-laki itu merindukan kehadiran Melody yang sedang berkunjung ke rumahnya. Melody yang asyik berbincang, Melody yang sibuk menanyai Emily perihal foto-foto dahulu mereka, sampai Melody yang selalu mengusik kebersihan kamarnya. Seminggu ini, gadis itu sama sekali tidak menampilkan batang hidungnya walau satu cm.

Timothy ingin peperangan segera berakhir. Tapi ia malu untuk memulai terlebih dahulu mengucapkan kata damai. Gengsinya sudah terlalu melebihi ambang batas.

Timothy
Pap lagi
Yah?

Si gila 😍
Foto gue mau lo apain sih anjer?!

Timothy
Suruh siapa kagak mau kesini

Si gila 😍
Oke deh gue pilih pap aja

Si gila 😍 send you a picture

Timothy
AAAAA GEMES
GUE KE SITU SEKARANG

Si gila 😍
Eh jangan!

Read

Timothy menolehkan kepala ketika telinganya merasakan hembusan nafas dari arah samping. Ia mengukir senyuman lebar.

"Lagi chatting-an sama siapa sih? Mama lihat dari tadi senyum-senyum terus." Emily geleng-geleng kepala sejak satu menit yang lalu ia memperhatikan Timothy.

Timothy menyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi. "Melody," jawabnya.

"Iya, ya, nak. Udah seminggu dia gak mau main ke rumah. Kenapa sih sebenarnya?" bingung Emily dibalas tawa kecil oleh Timothy.

"Dia gak akan kesini, ma. Lagi musuhan sama Timothy jadi Melody lagi marah-marahan," tutur Timothy. Lagi-lagi Emily menggelengkan kepala.

"Astaga kalian ini ada-ada aja. Umm ... Mama pingin ketemu Melody nih, Tim. Ayo kita ke sana, sambil bawa lauk buat nanti makan malam," usul Emily. Timothy mengangguk kemudian kembali memainkan ponselnya.

Timothy
Lohhe kenawhy?
Mama kangen nih sama lo

Si gila 😍
Hadeuh lo juga kangen kali sama gue 😌

Timothy
Ogah banget anjir
😷

Si gila 😍
Gak mau ngaku lo 😤
Payah!

Timothy
Bodo amat ☺
Gue ke sana ya bareng mama

Si gila 😍
Ish jgn! Gue aja yg ke situ
Tapi jemput sini hehe 😉

Timothy
Yaa sama aja bangsul
Intinya gue ke situ
Anjrit nih cewek lemot bener

Si gila 😍
Awww makasih pujiannya 😘

Read

"Ma," panggil Timothy dan Emily berdehem. "Melody pingin kesini jadi Timothy mau jemput dia dulu."

"Oh, bagus deh. Walaupun mama ini sering ketemuan di kafe-kafe, tapi tetap aja mama kangen sama Melody. Mama pingin lihat dia makan masakan mama dengan lahap. Aduh, adikmu itu lucu Timothy." Timothy hanya terkekeh menanggapinya. Setelah berpamitan, ia langsung saja meraih jaket di atas sofa lalu berjalan hendak mengeluarkan motornya.

Dibalik helm fullface yang menutupi wajah tampan rupawannya, Timothy terus mengukir senyuman simpul. Membayangkan betapa imutnya Melody saja sudah hampir terasa memabukkan. Apalagi jika sudah bertemu secara tatap muka. Ia bersumpah akan mencubiti kedua pipi tembam itu dan lalu mengecupnya gemas.

Jika Melody tidak budek, pasti dalam hitungan detik pintu ini akan terbuka. Dan benar saja, tepat di angka lima tampak seorang gadis mungil dengan wangi tubuhnya yang semerbak.

"Baru mandi?" tanya Timothy sok jutek.

"Hmm. Ada apa sih?!" balas Melody tak kalah juteknya.

"Tuh mama kangen lihat kerakusan lo," jawab Timothy malas. Aish, ada apa dengan kakak beradik ini?? Di room chat aja manis-manisan. Giliran udah ketemu malah sok-sokan cuek. Kalau seperti ini, bendera perang tidak akan pernah berhenti berkibar.

"Oh," respon Melody. "Apa sih lo?!" risih Melody. Hanya saja ia merasa laki-laki ini terus memperhatikannya dengan serius.

Cup

"Utututuuuu damai, ya?" Timothy menepati sumpahnya. Tangannya begitu sibuk menguyek-uyek kedua pipi tembam Melody.

"Oke, kalau lo maksa. Padahal sih, gue masih ada seribu cara buat lawan lo," alibi Melody menutupi gengsi.

Hap

Timothy mendekap Melody erat. Gadis itu sempat meronta tatkala para tetangganya menyaksikan apa yang tengah mereka lakukan. Melody khawatir mereka akan berburuk sangka sampai membuat nama Harry tercoreng.

"Mmm ... Wangi melon," ujar Timothy kemudian kembali menyesap bau tubuh sang gadis.

"Iii ... Momo!" Melody melepaskan secara paksa pelukan hangat Timothy. Sudahlah ia benar-benar tak sanggup lagi menahan jantungnya yang berdebar dua kali lebih cepat. "Ayo!" ajak Melody lalu menarik tangan sang kakak.

Timothy melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Karena sedang tidak terburu-buru, jadi ia lebih mengutamakan keselamatan daripada kecepatan.

"Mo! Mo! Mo!" Melody memukul-mukul bahu Timothy. Ketika motornya terjebak oleh lampu merah setopan, Melody tak sengaja menangkap satu objek yang membuatnya salfok. Karena Melody ini orangnya kepo, jadi ia ingin mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ngapain si pewangi ruangan ada di apotek itu?" Melody menunjuk arah yang dimaksud.

"Oh, mau apel sama apotekernya," sahut Timothy asal.

"Iii dia beli test pack anjir!" seru Melody heboh.

"Buat nyokapnya itu," balas Timothy tak acuh.

Melody memajukan badannya mendekati Timothy supaya apa yang akan ia ajukan dapat tersampaikan dengan baik pada indera pendengaran laki-laki itu. "Nyokapnya belum menopause ya, Mo?"

"Mana gue tau bangsul! Lo pikir gue ketua RW di rumahnya?! Lagian yang begituan lo tanyain. Gabut bener dah lo," sewot Timothy. Detik itu juga Melody mencubit otot-otot perut Timothy.

"Lo mah gue nanya baik-baik malah di gas. Ingat ya, Mo kita itu baru aja damai. Lo mau perang lagi sama gue, huh?!"

"Anjir ada razia!" panik Timothy kemudian ia meraih kedua tangan Melody untuk dilingkarkan sepanjang perutnya. Sebenarnya ini hanya untuk mengalihkan topik saja sih.

"Momo ... Melody takut ditangkap polisi."

What the hell?! Disaat seperti ini Timothy ingin sekali melepas tawanya. Astaga mereka bukan orang penting yang harus jadi buronan pihak berwajib. Alama adiknya ini benar-benar lucu.

Timothy melajukan motornya dengan santai di hadapan polisi yang sedang berbaris hendak menyetop orang-orang pelanggar ketertiban. Belajar dari nasihat Jack, 'Kalau ada razia lo pada jangan panik! Tenang aja, polisi bakal mencurigai gerak-gerik orang yang cemas doang.'

Melody membuang nafas lega. Ia menyandarkan wajahnya pada punggung Timothy. Huh, hampir saja ia mati ketakutan.

"Umm ... Mel," panggil Timothy memecah keheningan diantara mereka. Melody berdehem, rasanya ia masih lemas akibat cemas berlebihan. "Pipi lo gimana? Sakit gak abis gue gigit tadi? Hehe."

"Lo gigitnya pelan, kok. Jadi gak sakit. Cuma dompet aja yang gak aman. Uang jajan gue langsung ludes," sebal Melody. Timothy terkikik kecil, Timothy Kingsley dilawan, berani amat.

"Makanya kalau mau perang tuh cari lawannya yang sebanding sama lo. Timothy mau dilawan, keren juga nyali lo." Melody hanya mendengus kesal. Tanpa ia sadari, motor yang membawa laju di jalanan sudah memasuki pekarangan rumah yang luas.

"MAMI!!" seru Melody berteriak. Gadis itu rusuh berlarian ingin mencurahkan keluhan yang ia alami selama perang. Intinya Melody mau minta duit jajan lebih cepat.

"Mels?" Melody segera berhamburan memeluk Emily erat. Wanita itu terkekeh sejak pertama mendengar suara melengking dari putrinya.

"Mami uang Melody habis gara-gara ngasih traktiran sekantin," curhat Melody mengadu. Emily menautkan alis bingung.

"Kok, bisa?"

"Iya, mami. Gara-gara Momo tuh isengnya kelewatan!" dengus Melody. Emily tertawa singkat lalu mencubit pipi tembam putrinya gemas.

"Nanti mami transfer uangnya. Butuh berapa, hmm?"

"Enggak banyak kok, mi. Tiga juta aja hehe."

"Apaan anjir?! Lo pikir tiga juta tuh setara dengan segelas susu?!" sewot Timothy. Melody memasang wajah datar nan malas.

"Lo pikir milkita?" jengahnya dibalas kekehan oleh sang kakak.

"Tumben otaknya connect, biasanya juga lemot," ledek Timothy kemudian mengambil langkah seribu memasuki ruangan kamarnya. Melody menggeram lantas mengejar langkah sang kakak dengan gaduh.

"WOY ANJIR MOMO BUKA GAK, PINTUNYA?!" gedor Melody dari luar. Tak ada sahutan yang tertangkap telinga membuat gadis itu mendengus.

"Dasar ketua Dajatira yang payah! Mental tempe! Nyalinya segede upil di kolong meja sekolah! Badan aja kekar, otot di sana-sini, tapi dalamnya mah banci jalanan. Huh, payah, lemah, banci, gak bertanggungjawab! Mainnya kabur-kaburan sama ngumpet. Kek bocil tau gak lo? Ini nih jadinya kalau bukan laki tapi ngaku-ngaku jadi laki. Gimana caranya lo mau melindungi gue kalau penakut kayak gini? Cih, ternyata abang gue pengecut!" cercaan Melody membuat Timothy mengumpat dalam hatinya. Ia gatal ingin segera mengibarkan bendera perang kembali, tapi tidak! Jangan sampai deh.

Cup

Cup

Cup

Cup

Cup

"Udah ngomelnya?" jengah Timothy setelah membuka pintu. "Cih, baru dicium segitu aja udah salting. Apalagi kalau gue ambil tuh first kiss-nya. Momo, Melody meleleh ini gimana dong? Haha," sindir Timothy menirukan gaya adiknya terakhir kali sebelum perang saudara.

Melody memicingkan matanya. "A-N-J-I-N-G! Anjing!" umpat gadis itu fasih. Timothy tergelak saat itu juga. Hanya saja pengucapan kata mutiara itu terdengar lebih lucu saat dilontarkan Melody.

Ting

Notifikasi dari ponsel Melody membuat sang empunya segera membukanya. Siapa tahu dari jodohnya di masa depan, kan? Semisal Manu Rios, Jaehyun NCT, Haruto yang lebih muda darinya, atau bahkan Hyunjin Stray Kids. Ok, halu is detected.

Papi 👑❤
Princess?

Melody
Ah buset kirain jodoh gue 😅
Apa pi?

Papi 👑❤
Bahasanya estetik banget ya lord 😍
Kamu dimana? Ini papi udah pulang ke apartemen

Melody
Melody mau nginap di rumah mami
Jangan dilarang!

Papi 👑❤
Males banget papi harus larang kamu
Seneng malah gaada yg bakal habisin ini martabak

Melody
AAAA MAU
GO SEN SINI !!

Papi 👑❤
Wait umm ten minutes

Melody
Oghey papi 💜

Read

Melody melompat-lompat girang. Timothy yang berdiri di sampingnya pun segera menempelkan punggung tangannya pada dahi gadis ini. Khawatir kesurupan lagi.

"ASYIK YEAY MARTABAK!!" jerit Melody melengking. Saat itu juga Timothy geleng-geleng tidak percaya. Hanya mendapat martabak saja bahagianya sudah mencapai titik puncak.

Masih dengan kebahagiaan yang haqiqi, Melody berlari memasuki kamar Timothy lalu membaringkan badannya pada kasur lebar milik laki-laki itu. Ah, nyaman tapi perutnya lapar meminta diisi. Oke, kata Harry hanya sepuluh menit, kan? Umm ... Semoga saja ia sanggup menunggu selama itu.




***

Huwaaaa mama ini partnya suwer ya, gajelas banget 😐
Maaf ya, maklumi aja lagi PAS tapi ngotot pingin up
Jadi ya gini hehe

Anyway ada yang masih nunggu gak sih?
Gak ada ya? Yaudah deh gapapa
Sabar aja deh author

Umm spoiler dikit
Next part mulai nih ... Ada sesuatu

-ˋˏ ༻:: to be continue ::༺ ˎˊ-

Continue Reading

You'll Also Like

100K 5.9K 25
Dilamar karena saling mencintai ❌ Dilamar karena mendoakan waktu bersin ✅ Seorang gadis bernama Najla Faqihatun Nissa yang baru memulai hijrahnya aki...
47.7K 4.7K 17
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024
72.4K 11.9K 28
Tetangga baru yang selalu membuat keributan berhasil membuat dorison ingin pergi dari rumah. Ketenangan nya hilang saat tetangga baru nya suka menan...
2.8M 159K 60
Olivya adalah seorang gadis lugu yang masuk dalam kehidupan seorang mafia. Ia terserang oleh obsessi dan cinta dari mafia yang telah menculiknya. Tra...