Possessive Boyfriend

By sulistiana_

618K 33.4K 2.7K

"Ketika rasa cinta kian mendalam." •••••••••• Entah rencana apa yang telah dibuat Tuhan untuk ku. Mempunyai s... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24

Part 25

5.2K 203 45
By sulistiana_

POSSESSIVE BOYFRIEND

Setelah bosan di mall, mereka melanjutkan berjalan-jalan di taman sambil menikmati es krim. Dean sangat menikmati es krim tersebut sekaligus menikmati berjalan-jalan bersama Al. Baru hari ini mereka bisa bersama-sama kembali dan menikmati hari dengan penuh rasa bahagia. Dean ingin seperti saat ini untuk selamanya dengan Al yang berada di sampingnya. Dean mulai bisa menerima sikap Al yang posesif terhadapnya namun ia juga terkadang masih sebal seperti dulu.

Al menghentikan jalannya namun Dean masih tetap berjalan dengan santai, “De.” Panggil Al lembut membuat Dean membalikkan badan untuk menghadap Al.

Dean hanya mengangkat kedua alisnya.

“Aku pergi.”

Dahi Dean berkerut, tidak mengerti maksud dari kata kata yang diucapkan Al. Ia melirik jam yang berada di tangan kirinya. “15 menit lagi ya. Es krim aku aja belum habis. Lagian aku mau duduk di bawah pohon yang di sana dulu, mau menikmati pemandangan” Dean melanjutkan perjalanan nya kembali seraya menghabiskan es krimnya.

“Bukan itu.”

Perkataan Al membuat langkah Dean terhenti. Entah hanya perasaan Dean saja, Al berubah menjadi aneh. Ada sesuatu serius yang ingin disampaikan oleh Al, tapi Dean tidak mengetahui itu. Perasaan Dean menjadi tidak enak. Dean membuang es krim tersebut ke kontak sampah lalu menghampiri Al yang masih berdiri tegak ditempat sebelumnya.

Dean berhenti melangkah tepat didepan Al. Lalu ia menatap tepat ke arah mata Al, begitupun dengan Al yang menatap ke arah mata Dean.

“Aku ngerasa ada yang aneh dengan perkataan kamu”

Al hanya terdiam tanpa sedikitpun mengalihkan pandangan nya.

“Sebelumnya, boleh aku duluan yang ngomong sesuatu sama kamu?”

Al mengangguk dengan wajah datar nya.

Dean memeluk Al dengan erat. Al tidak mengerti kenapa Dean memeluknya, tetapi ia tidak ingin menanyakan hal yang tidak penting sekarang. Lantas ia membalas pelukan Dean.

“Aku udah tau semuanya” Ujar Dean disela sela pelukan nya.

Dahi Al berkerut, tidak mengerti dengan perkataan Dean.

“Tentang penyakit kamu. Aku udah tau semuanya, Al.”  Dean berusaha tidak mengeluarkan air mata nya.

“Aku minta maaf. Selama kita pacaran, aku gak pernah perhatiin kamu. Bahkan penyakit kamu aja, aku gak pernah tau. Selama ini aku pacar yang buruk, Al”

Dean mengurai pelukan mereka. Di tatap nya Al dengan serius. “Aku janji akan berubah. Aku akan perhatiin kamu. Aku akan lebih peduli sama kamu” Dean tersenyum tulus diakhir kalimat nya.

Al hanya menatap Dean dengan wajah datar nya. Al merasa tidak sanggup untuk membicarakan ini. Ia tidak siap melihat Dean menangis di depan nya dan karena nya. Dipeluknya Dean dengan erat, begitupun sebaliknya.

“Besok, aku berangkat ke singapore untuk berobat sekaligus melanjutkan kuliah di sana.”

Kalimat Al membuat tubuh Dean menegang. Bahkan ia sampai lupa cara nya untuk bernafas. Mata nya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Perlahan mata nya mulai menutup, dan keluarlah sebuah air mata yang sempat ia tahan tadi. Tangan nya dengan gerakan pelan mulai turun, tidak memeluk Al dengan erat lagi. Dean begitu lemas saat mendengar kalimat Al. Baru saja ia ingin memperbaiki semua nya, namun tidak ada waktu lagi untuk ia memperbaiki kesalahan nya dulu. Semua sudah terlambat. Dan karna itu Dean merasa hancur.

Al menyadari tubuh Dean melemas. Untung saja Al memeluk Dean dengan sangat erat, jadi Dean tidak terjatuh ke tanah. Al juga menyadari bahu kanan nya mulai basah karna air mata Dean yang mengalir begitu deras.

Setelah merasa tubuh nya sudah tidak begitu lemas, Dean mengurai pelukan tersebut lalu tersenyum sendu menatap Al dengan air mata yang terus mengalir dengan deras nya.

“Kamu bohong kan?”

Al menggelengkan kepala membuat tangis Dean semakin pecah. Tangan Dean terangkat untuk memukul dada Al, “Kamu jahat” Caci Dean dengan suara gemetar.

Wajah Dean terangkat, menatap Al sambil terus menangis sesegukan. Al menunduk, menatap Dean yang menangis dengan wajah datar nya. Tangan Al terangkat untuk mengusap-usap rambut Dean, memberikan Dean ketenangan. Lalu Al menarik kepala Dean untuk bersandar di dada bidang nya.

“Maaf.”

Dean mendongak dengan kepala nya yang tetap bersandar di dada Al,

“Berapa lama kamu disana?”

Al menggelengkan kepala, "Paling cepat sampai kuliah aku disana selesai.”

Dean menatap Al sendu. Ia tak bisa membayangkan bertahun-tahun tidak bertemu Al. Mengapa Al pergi di saat saat Dean sudah mulai menerima sikap Al? Apa takdir tidak mengizinkan untuk Al dan Dean bersatu? Mereka baru saja ingin memulai, namun ada saja rintangan yang harus dilewati.

Dean bingung, apa ia harus menunggu Al? Tidak mungkin ia menyerah secepat ini. Tangan Dean terangkat untuk mengusap air mata diwajah nya kemudian ia tersenyum,

“Aku tunggu kamu disini, ya”

Al menatap Dean seraya tersenyum tipis, “Jangan.”

Perkataan Al membuat Dean bingung. Mengapa Al tidak memperbolehkan nya untuk menunggu?

“Kenapa?”

Tangan Al terangkat mengusap pipi Dean dengan penuh perasaan. Mata nya terus menatap Dean tanpa ingin mengalihkan nya.

“Terserah kamu mau bilang apa. Pokoknya aku tetep nunggu kamu disini”

“Kamu sayang kan sama aku?” Ujar Al serius.

Dean menganggukkan kepala tanpa mengalihkan pandangan nya.

“Kalo gitu, jangan tunggu aku.”

Air mata Dean terus terjatuh, seperti enggan untuk berhenti. “Aku akan turutin permintaan kamu asalkan kamu kasih alasan yang jelas”

Mereka saling menatap satu sama lain. Al tetap terdiam seperti tidak ingin menjelaskan.

“Kamu kenapa sih, Al? KENAPA AKU
GAK BOLEH NUNGGU? KENAPA?” Teriak Dean kesal karna Al tak kunjung menjawab.

“KENAPA AL?” Lirih Dean dengan tangisan yang semakin kencang sambil kedua tangan nya memukul-mukul tubuh Al. Semakin lama pukulan tersebut semakin pelan. Dean dengan kesal mengusap air mata nya dengan kedua tangan nya sambil menatap Al, “Jangan pernah temuin aku lagi.”

Setelah menyelesaikan kalimat nya Dean berlari dengan cepat meninggalkan Al yang terkejut dengan perkataan Dean tetapi Al tetap diam tanpa ingin mengejar Dean.

Maaf... De. Aku sangat berharap, aku bisa datang kembali kesini.

•••••

Seorang dosen tua didepan sana sedang memaparkan materi perkuliahan, sedangkan Caca merasa gelisah di bangkunya. Bukan karna bangku yang diduduki nya rusak, namun pikirannya tertuju pada sahabat satu-satunya yang ia punya dikampus ini, Dean. Sedari tadi Caca sudah menghubungi Dean, menanyakan alasan ia tidak masuk kelas pak Tri yang saat ini sedang berlangsung. Setiap 5 menit sekali ia selalu menatap layar ponsel nya, mengharapkan ada pesan masuk dari Dean. Perkuliahan sudah berjalan sekitar 1 jam, namun tidak ada tanda-tanda ponsel nya bergetar. Sepertinya Dean memang harus disamperin ke rumah nya, karna jika Caca tidak mengetahui kabar dari Dean saat ini bisa-bisa ia akan tidak bisa tidur nanti malam.

Alhasil perkuliahan kelas pak Tri kali ini, materi yang dipaparkan beliau tidak ada yang menyangkut di kepala nya karna sibuk menatap layar ponsel nya. Hingga pak Tri berpamitan kepada seluruh mahasiswa yang berada di kelas tersebut, Caca masih sibuk menatap layar ponsel.

Tingg...

Berbunyi. Menandakan pesan masuk. Caca sangat antusias, karna kali saja itu pesan balasan dari Dean.

Karen. Layar posel nya menampilkan nama Karen, yang tak lain ialah sepupu jauh nya yang saat ini tinggal di luar negeri.

Karen

"Hallo Ca, apa kabar?🤗"

Caca mengernyit heran, ada apa tiba-tiba sepupu nya ini mengirim pesan pada nya. Padahal ia dan karen  memang tidak pernah chatingan, sebab mereka tidak terlalu dekat dikarenakan karen berada di luar negeri jadi mereka jarang bertemu, sekalipun bertemu pada hari lebaran itupun tidak sempat mengobrol lama.

"Hallo karen, aku baik.
Ada apa?"

Seperti itulah Caca, sifat nya hampir sama dengan Dean, tidak suka berbasa-basi.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang, ia lapar namun ia urungkan ke kantin karna ada yang lebih penting dari sekadar makanan. Dibawa nya mobil putih kesayangan nya tersebut menuju rumah Dean, tapi sebelum itu ia sempatkan mampir ke minimarket untuk membeli makanan ringan agar perut nya terganjal.

Tingg...

Karen

"Mau infoin. Kalau 2 minggu lagi aku akan tunangan. Kalau kamu ada waktu, datang yaa. Ajak mama dan adik mu juga🤗"

○○○○○○○○○○○○○○○

Hallo semua! Jangan lupa
Vote dan komen nya yaa🤗

Btw mau nanya, mending up pagi/siang/sore/malam?

Btw seharusnya part ini menjadi part terakhir tapi setelah ku pikir-pikir part terakhirnya nanti aja hahaa. Karna masih banyak yang mau aku sampaikan di cerita ini. Jadi tetap disini bersama Al dan Dean yaa guys.

30/12/2019
Sulistiana_

Continue Reading

You'll Also Like

359K 42.6K 43
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
2.2M 165K 45
Karena kejadian tanpa kesengajaan di satu malam, Mima jadi harus kehilangan waktu-waktu penuh ketenangannya di kantor. Memergoki atasannya sedang ber...
2.6M 125K 55
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
461K 32.9K 35
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...