My D || Backstreet (END) ✅

Da S_Cha10

659K 27.7K 594

you're mine, I'm your's ~ whatever, up to you.. ~ Diandra Stefalina Altro

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 15(2)
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Info
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30 (End)
CLARA IS CLARA
|| Keytrine ||

Bab 8

21.3K 966 12
Da S_Cha10


❄❄❄

Malam ini tak terlalu sepi di kediaman Diandra, ada kedua adik kembarnya yang baru saja kembali dari tempat oma mereka. Sikembar yang seumuran dengan Dava adiknya Deltan, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya disini entah siapa yang kakak dan yang adik keduanya selalu bertingkah posesif terhadap Diandra, jadi jangan salah jika pendiam seperti itu Diandra merangkap jadi sulung dan si bungsu dalam keluarga nya.

Satu yang tak di sukai Deltan terhadap trio kucrut yang tak lain adalah sikembar dan Dava,  jika mereka udah berkumpul jangan harap Deltan akan bebas bersama Diandra, ada saja alasan mereka untuk memonopoli kekasihnya itu.

"Kak Di, jalan yuk" Diandra yang tengah sibuk dengan ponselnya mengalihkan tatapan nya menatap salah satu adiknya.

"Devon ajak kakak jalan?" Diandra bertanya untuk memastikan apa yang di ucapkan adiknya tak salah ia dengar.

"ia ngedate gitu?" Diandra memutar bola matanya malas melihat Devon yang tengah menaikkan alisnya genit.

"diluar hujan loh, mager nih"
Devon mengerucutkan bibirnya kesal, karena hujan makanya ia ingin mengajak kakak nya itu keluar mencari makanan yang hangat hangat gitu seperti bakso atau mie ayam.

"yang bawa mobil siapa?"

Diandra menolehkan kepalanya ketika Deron angkat bicara.

"kak Clara lah siapa lagi" jawab Devon enteng

"jangan ganggu Clara ihh,"

"udah sih kak Di, ajak aja nanti dia ngamuk kalau gak di ajak, ayo biar Deron yang nyetir nyampe rumah kak Clara"

Devon mengangguk antusias lalu menarik tangan Diandra, sebelum kakaknya itu protes Devon udah lebih dulu membuka kan pintu mobil untuk Diandra dan ia masuk ke mobil di ikuti Deron yang duduk di belakang kemudi.

" kak Claraaa..... Yuhuuu sepedaaaaaa"

" kak Claraaaaa......"

Diandra memutar bola matanya malas melihat tingkah kedua adiknya ini, padahal bisa pencet bel tampa harus triak triak di depan rumah orang. Mengantisipasi rasa malu makanya ia memutuskan untuk menunggu di mobil biarlah kedua adiknya itu yang memiliki spesies yang sama dengan Clara berteriak sesuka hati mereka sampai mami nya Clara langsung yang turun tangan.

Tak tak

Upsss baru juga Diandra bicara dalam hati, ia meringis ketika melihat sebuah jitakan mendarat di kepala kedua adiknya.

Brisik sih jadi orang...

"manggil orang itu kagak usah teriak-teriak, cukup pencet bel udah, bikin malu sama tetangga aja tahu gak"

" sakit tahu mi, kami mana tahu mami punya bel, lagian sejak kapan bel ini nongkrong dimari?" rungut Devon

"Siap..-"

"kak Clara ikut cari makan yuk" ajak Devon langsung ketika melihat Clara yang berjalan di belakang mamihnya.

" aaa kalian kapan pulang, kakak kangen tahu gak..."  dengan senyum sumrigah Clara berhamburan memeluk keduanya dengan erat...

"oh iya Diandra mana? jangan bilang kalau dia kalian tinggal??... Aduhh duh anak gue kasihan banget itu pasti sendirian "

"kak Di dimobil, ayo kak ikut tapi kakak yang nyetir ya"

"kalian ngajak gue cuma buat jadiin supir?"

"itu juga termasuk, cuma sebagai tetangga yang baik hati dan tidak sombong kami ajak kakak sekalian biar rame.." Jelas Devon.

"Deron gak mau ngomong sesuatu gitu, atau lagi sariawan?" tanya mamih bingung karena sedari ia keluar Deron jadi anak pendiem.

" lagi nahan boker dia mih"  Jawab Devon yang langsung dihadiahi tatapan tajam Deron.

" ok deh, mih aku keluar bareng mereka dulu yah jangan kangen berat biar papih aja"

" kamu ini, ya udah hati hati jagain adik adiknya... Jangan pulang larut"

***

Setelah kemaren mereka jalan yang rencananya mau ke mall tapi malah di ajak Clara makan mie ayam di pinggir jalan, alasan nya hujan hujan gini enaknya makan mie ayam. Setelah melewati perdebatan yang sengit dengan si kembar akhirnya Clara keluar sebagai pemenang. Dengan terpaksa si kembar itu ikut makan bersamanya disana.

"Masalah lo udah kelar?"
Clara seketika menoleh kearah samping kemudi, ia menghela nafas pelan sebelum akhirnya menjawab.

"Yahh gitu deh"

" kalau lo ngehindar terus masalahnya gak bakal selesai Ra, pastiin dengan jelas hubungan kalian itu apa, temen ya temen pacar ya pacar, jangan jadi bego karena masalah cinta walau emang banyak yang terjebak friendzone kek lo"

Clara terdiam melongo menatap siapa yang tengah berujar panjang lebar di sampingnya ini, mobilnya sudah ia tepikan semenjak beberapa kata yang menurutnya woww banget bisa keluar dari mulut seorang Diandra Stefalina, si penghemat kata si pemalas ngomong dan si pendiem kronis ini.

" lo tadi bener udah sarapan Di?" tanya nya menatap lekat ke arah Diandra

" jadi lo gak dengerin gue? Ya udah jalan lagi" jawab Diandra dengan tampang datarnya dan kembali memainkan ponselnya.

" ehh bukan gitu, masalah nya ini termasuk hal yang mesti di abadikan, aduhh mana lupa lagi gue ngerekam lo lagi ngomong kek kereta api panjangnya " rutuknya sendiri.

" ayo nanti telat" Clara mengangguk dan kembali menjalankan mobilnya.

" gue tahu akan sulit menjalin sebuah persahabatan antara cewek dan cowok yang tidak menimbulkan rasa di antara keduanya, seperti gue dan Bagas sekarang, tapi bagaimana lagi gue belum siap untuk dia tahu rasa ini ada untuk nya, gue gak bisa bayangin hubunhan gue dan dia gimana nantinya, canggung dan akwward pasti" jelas Clara

" lo bener, tapi lo mesti jujur dengan perasaan lo sendiri, lo harus tegas dengan hati lo sendiri gak selamanya apa yang hati lo inginkan selalu tercapai, ada takdir yang menunggu lo di depan sana, entah Bagas atau orang lain"

" iya iya, thanks udah ingetin gue Di, lo emang sahabat terbaik gue. " jawabnya sambil tersenyum.

" dan lo juga sampai kapan kalian bakalan backstreet terus? Lo gak antisipasi dengan yang namanya Sandra? Gak nutup kemungkinan kan dia jiga suka sama Deltan?"

" gue juga gak tahu, itu hak Deltan jika ia balas rasa Sandra it's okay kita udahan"

" segampang itu?" tanya Clara melongo

" selama kepercayaan gue masih ia jaga, santai aja lagi pula tamu  tak akan masuk jika tuan rumah gak bukain pintu kan? Kecuali maling"

Clara mengangguk kan kepalanya paham, Serumit-rumit hubungan dia dan Bagas ternyata hubungan Diandra dan Deltan lebih rumit, huhh ingin rasanya ia mensleding kepala si Deltan yang dengan seenak hati minta backstreet tampa alasan yang jelas, emang apa salahnya sih orang orang tahu kalau mereka pacaran? Heran deh jadi cowok kok lembek gitu pikir Clara.

Tak lama setelah itu akhirnya mereka sampai di sekolah, seperti biasa Clara akan bergelayutan manja di lengan Diandra, jangan lupakan senyum tiga jari yang ia pamerkan setiap siswa siswi menyapanya sepanjang koridor.

Dan jangan lupakan tatapan sengit kepada anak cowok yang menggoda Diandra, untuk Diandra gak genit dan cuek jadi ia sedikit tenang.

" inget istirahat tunggu gue dulu baru ke kantin" Diandra mengangguk dan Clara tersenyum senang da memilih untuk keluar menuju kelasnya.

" Syila" teriaknya saat melihat Syila yang berjalan menuju ketawa kelasnya.

" kamu baru dateng juga? Diandra mana?" tanya Syila yang kini berada dihadapan Clara.

" tuh udah di kelas, nanti kantin bareng ya bayyy Syila cantik"

Syila hanya geleng-geleng kepala melihat tingkat Clara seperti biasa, ia pun juga memutuskan untuk menuju kelasnya.

***

"Umhh maaf sebelumnya ya, tapi Diandra gak makan coklat" ujar Syila yang kini tengah duduk di kantin bareng Diandra sedangkan Clara pergi merasa makanan, ia masih menatap wajah cowok dengan perawakan tinggi yang berdiri di samping Diandra.

" makasih" cowok itu terdiam ketika Diandra mengambil coklat yang berada di tangannya, lalu ia pergi dari sana dengan wajah yang sumrigah.

" Di...—"

"gak baik nolak pemberian orang Syil, walau "

" tapi kan kamu alergi coklat, waktu itu aja kak Del— nah kan orangnya jalan kesini" rutuk Syila melihat Deltan yang berjalan kearahnya.

Diandra mengikuti arah pandang Syila hingga orang yang di tatap tepat di sampingnya.

" siniin"

Syila bergidik ngeri mendengar Deltan bicara dengan nada datar dan tampang dinginnya.

Deltan merampas coklat yang berada di tangan Diandra kemudian berlalu begitu saja dari sana.

" ihh serem banget sih mukanya kak Deltan kalau marah" seru Syila yang tak ada tanggapan dari Diandra.

" Di kamu betah pacaran bareng dia?"

Aktifitas Diandra berhenti ketika mendengar bisikan Syila, untung aja Syila berbisik jadi kemungkinan tak ada yang mendengar ucapannya batin Diandra.

Diandra menatap lekat Syila, yang membuat Syila tambah merinding.

Ini cewek cowok kalau udah natap dingin gini kok serem amat sih —batin Syila

" lo tahu ?"

" emmmhh... It..itu Clara yang ngasih tahu aku" jawabnya dengan gugup.

Diandra hanya mengangguk kemudian kembali dengan ponselnya.

Dasar mulut mercon—batin Diandra.

***

jangan lupa Vote dan Komentar nya yang banyak ya guys😉

See you next part

Continua a leggere

Ti piacerà anche

5.5M 232K 55
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
ARSYAD DAYYAN Da aLa

Teen Fiction

2.1M 112K 59
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.1M 124K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
551K 20.3K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...