FIRST THEME

By inen_91

77.1K 9.5K 1K

Segala sesuatu untuk yang pertama kalinya bagi Xie Lian dan Hua Cheng. Disclaimer : semua karakter ciptaan M... More

First Meet
First Gift
First Hug
First Vinegar
First Confession
First Date
First Kiss
First Making Love
First at Your Home
First Fight
First Celebrating Birth Day
First in (Long) Distance
First Tears
First Fear
Panic Attack
Bad Feeling
Longing for You
Fated or?
After all
Pemborosan
Sempurna
Stroberi
Taruhan
Perintah

First Drunken

2.6K 379 30
By inen_91

San Lang pulang dengan tergesa-gesa. Dia mendapatkan kabar dari Wei WuXian bahwa kekasihnya saat ini tengah mabuk. Dirinya sama sekali tidak peduli kalau nyatanya ia meninggalkan kelas sebelum waktunya alias bolos. Xie Lian jelas lebih penting dari apapun yang ada di dunia ini.

San Lang masuk tanpa permisi ke dalam rumah Lan WangJi. Masa bodoh dengan tata krama dan kesopanan. Dan dia hampir menjatuhkan rahang ketika melihat keadaan di ruang tamu. Lan WangJi dalam mode biasa ialah sosok pemuda berwajah datar irit bicara yang selalu penuh wibawa dan keanggunan tak tercela. Tapi lihat dia sekarang! Duduk di lantai dengan kening terjatuh menimpa meja. Tidak bergerak sedikitpun layaknya orang yang sedang tidur. Gelas dalam genggamannya bahkan belum terlepas. Lalu bagaimana dengan keadaan Xie Lian? Pemuda dua puluh satu tahun itu duduk di atas sofa masih memegang segelas berisi alkohol dan mulai meracau hal-hal seperti 'San Lang tampan, San Lang jahat, dan San Lang licik.'

San Lang mengalihkan pandangannya dan menatap penuh tanya kepada satu-satunya pemuda yang masih terjaga bahkan setelah meminum lebih dari selusin gelas.

"Hei jangan memandangku seperti itu. Aku hanya main-main dengan mereka. Tidak disangka keduanya sama-sama tidak bisa menolerir alkohol. Tapi Xie Lian Gege lebih baik dari Lan Zhan. Dia baru mabuk setelah meminum lima gelas. Uh Lan Zhan benar-benar payah. Satu teguk dan dia sudah tidur!"

Entah modus apa yang digunakan Wei WuXian sehingga kekasihnya mau saja diajak minum-minum. Dalam mode biasa tentu saja Xie Lian bukan tipe orang yang sengaja menyentuh alkohol. San Lang menggelengkan kepala dan mengambil gelas dari tangan Xie Lian, "Cukup Ge. Ayo pulang."

Xie Lian hanya terkikik dan mengulurkan tangan, "San Lang ku yang tampan, gendong aku!"

Kedua mata orang yang paling muda di antara mereka melebar sedikit, sepertinya terkejut mendengar kalimat yang meluncur dari bibir pemuda yang tengah mabuk. Tidak biasanya gege tercintanya bersikap manja kepadanya di depan orang lain. Lain hal jika mereka hanya berdua saja.

San Lang tersenyum kecil dan hendak menggendong tubuh sang kekasih saat Wei WuXian berbicara, "Bisakah kamu mengangkat Lan Zhan ke sofa? Apa kau tidak kasihan melihatnya tidur dengan posisi begitu? Aku jelas saja tidak kuat untuk mengangkat tubuhnya."

Hei bukannya itu salah dirinya sendiri membuat Lan WangJi jadi begitu? Dia kadang tidak paham dengan jalan pikir seniornya itu. Dia lebih tidak paham lagi kenapa dan bagaimana seorang Lan WangJi begitu jatuh untuk pemuda jahil dan berisik sepertinya. Dia berdecak, namun tetap mengangkat tubuh Lan WangJi ke atas sofa.

"Jangan pernah membuat Gege mabuk lagi."

"Ok. Ok. Sekarang kau boleh bersenang-senang dengan kekasih cantikmu yang sedang tidak sadar itu!" Wei WuXian melambaikan tangan.

San Lang menggendong Xie Lian di lengannya dan kembali ke rumah.

Wei WuXian menyesap gelas di tangannya dan memandangi wajah tampan Lan WangJi yang tertidur, "Masih saja tidak kuat." Dia segera tersenyum penuh arti dan memulai aksi nakal yang sudah berputar-putar di kepalanya.
.
.
.
Tubuh Xie Lian dibaringkan dengan lembut di atas ranjang. Alas kakinya kemudian dilepas. Dia masih saja terkikik entah untuk alasan apa. Matanya memerah dan berkabut tidak fokus. Hampir seluruh bagian wjahnya dihinggapi semburat merah. San Lang menyelimuti badan kekasihnya sebatas dada. Dia menggeleng sekali lagi sebelum mengecup kening Xie Lian. Lalu mengatur suhu AC dan keluar dari kamar. Meninggalkan sang kekasih yang sepertinya mulai mengantuk setelah puas cekikikan.

Setengah jam kemudian San Lang menengok keadaan kekasihnya untuk memastikan tidak ada hal-hal aneh yang terjadi. Begitu masuk dia melihat Xie Lian yang telah terbangun sambil mengucek mata beberapa kali kemudian turun dari ranjang agak terhuyung-huyung dengan tangan yang sesekali memegang pelipis.

Ketika Xie Lian melewati sebuah cermin besar yang terdapat di lemari, dia menghentikan langkah kakinya lalu mengernyit heran, "Siapa kamu?"

Tidak ada jawaban sehingga dia mengulang pertanyaan lagi, "Kamu siapa? Mengapa sangat mirip denganku?" Dia semakin memicingkan mata untuk melihat lebih jelas orang yang ada di depannya. Tapi efek mabuk masih melandanya sehingga dia tetap tidak dapat memastikan siapa orang di hadapannya.

"Minggir. Aku mau lewat!" Dia melambaikan tangan. Tapi orang itu juga turut melambaikan tangan alih-alih menyingkir dari jalannya.

"Awas!" Xie Lian setengah berteriak tapi orang itu tetap tidak mau menyingkir bahkan ikut berteriak.

Xie Lian semakin kesal dibuatnya. "Kamu menyebalkan! Aku ingin ke kamar mandi untuk pipis. Kenapa kamu diam saja di sana dan menghalangiku? Cepat minggir!"

Xie Lian merasa diabaikan, dia langsung saja menerjang orang di depannya. Tapi setelah dua langkah berjalan, tubuhnya malah menabrak sesuatu benda yang keras.

San Lang hampir terbahak melihat kelakuan kekasihnya yang berbicara dengan bayangannya sendiri di depan cermin. Xie Lian bahkan menyangka itu adalah orang lain!

Saat dilihatnya Xie Lian mengaduh dan memegangi jidat, San Lang menghampiri dan menuntun Xie Lian berjalan menuju arah yang benar ke kamar mandi.

"Perlu aku temani?

Xie Lian menggeleng, "Tidak. Tidak. Aku bisa sendiri." Dia hendak memutar kenop pintu namun diurungkannya. Ia membalik badan dan menjinjitkan kakinya supaya bibirnya bisa mengecup bibir kekasihnya. "San Lang sangat tampan!" Xie Lian lalu menghilang di balik pintu. Meninggalkan San Lang yang mematung beberapa detik. Hei jarang-jarang kekasihnya itu berinisiatif memulai sebuah ciuman. Dia juga jarang memuji ketampanannya kecuali kalau keceplosan. Tapi tadi, Xie Liannya memuji dan bahkan mencium bibirnya lebih dulu! San Lang menyentuh bibirnya sendiri. Ah harusnya tadi dia langsung menerjang tubuh kekasihnya saja!

Setelah keluar dari kamar mandi, Xie Lian tidak melihat San Lang di kamar. Dia mengucek matanya dan menguap sekali lagi. Sepertinya masih mengantuk. Dia berjalan ke ranjang, membaringkan tubuh dan memejamkan mata.

San Lang dibuat kaget ketika memasuki kamar. Pasalnya dia tidak melihat keberadaan Xie Lian di ranjang. Apa masih di kamar mandi? Segera dibukanya lebih lebar pintu kamar mandi yang tak tertutup sempurna, namun tidak ada orang di dalamnya. Dimanakah kekasihnya? Dia berjalan membuka jendela yang menuju balkon. Tapi kekasihnya juga tidak ada di sana. Apakah Xie Lian sedang main petak umpet? Dia membuka pintu lemari berharap kekasihnya itu ada di dalamnya. Namun nihil.  Tidak ada. Dia tidak berpikir Xie Lian keluar karena tadi saat dia masuk pintu kamar masih dalam keadaan tertutup. Dia bertanya-tanya dimana gerangan kekasihnya itu?

San Lang hendak mencari sang kekasih di luar saat kakinya tersandung sesuatu ketika berjalan melewati ranjang. Melihat ke bawah, itu adalah sebuah tangan yang teronggok lemas di lantai. Dia berjongkok dan seketika melebarkan mata melihat Xie Lian tengah tertidur pulas di kolong ranjang. Lengan satunya dijadikan sebagai bantal. Dengan hati-hati, San Lang menarik tubuh kekasihnya dan memindahkan ke ranjang. Dia tidak tahan untuk kembali menggelengkan kepala berkali-kali melihat tingkah ajaib kekasihnya saat sedang mabuk. Dia kembali menyelimuti Xie Lian dan ikut berbaring di sampingnya. Mengecup keningnya dan turut memejamkan mata.

Pukulan bertubi-tubi di bagian dada membuat San Lang terbangun. Tentu saja pukulan tidak bertenaga seperti itu tidak membuat sakit, namun cukup untuk membuatnya terjaga dari tidur sekejapnya. Dilihatnya Xie Lian sedang memukul mukul kecil tapi berulang-ulang pada dadanya. Dia segera menangkap tangan Xie Lian, "Gege kenapa?"

"Ini semua karena San Lang jahat!"

Dia mengernyit tidak paham, "Maksudnya?" Bukankah tadi kekasihnya ini begitu manis memuji dirinya tampan dan bahkan berinisiatif menciumnya lebih dulu? Tapi kenapa sekarang gege tercintanya malah memukul-mukul dadanya dan mengatainya jahat?

Xie Lian memajukan bibirnya dan menarik tangannya. "Itu karena semalam San Lang tetap tidak mau berhenti bahkan setelah aku memohon mohon dan menangis memintamu untuk berhenti! Ah malam-malam sebelumnya kamu juga selalu seperti itu! Kamu senang sekali menyiksaku sampai tidur karena kelelahan!"

Setelah mengeluarkan keluhannya, Xie Lian membuang muka. "San Lang jahat kalau di ranjang! Tidak mau berhenti sampai aku kelelahan dan tertidur. Lihat!" Dia menaikkan kaos yang dikenakannya dan memperlihatkan bekas kiss mark yang menyebar di seluruh tubuhnya. Membuat tanda yang begitu kontras di kulit putih saljunya.

Melihat itu, bukannya San Lang merasakan menyesal atau apa. Sekarang dia bahkan ingin menebalkan lagi bekas-bekas gigitannya yang sudah mulai memudar hasil kegiatan panas mereka semalam. Ah dia memang tidak bisa menahan diri dan menekan kekasihnya sampai dini hari tadi. Kalau dipikir-pikir, setiap sesi percintaan mereka, dirinya memang selalu tidak bisa menahan gairahnya. Salahkan saja kekasihnya yang begitu membuat dirinya ketagihan. Ah bahkan bagian dirinya mulai menunjukkan reaksi ketika
Xie Lian semakin menarik kaosnya ke atas, memperlihatkan kedua puting merah muda yang tampak begitu menggoda untuk dilahap.

"Uh kau tidak tahu tubuhku sangat sakit tadi pagi. Dan kamu bahkan sudah tidak ada saat aku membuka mata! Kamu jahat! Benar-benar jahat!" Xie Lian kembali memukul-mukul dada San Lang.

Dalam keadaan sadar, Xie Lian pasti akan malu kalau harus mengatalan hal-hal seperti itu.

San Lang membawa tubuh sang kekasih ke dalam pelukannya. Meredam segala nafsu yang mulai menguasainya. Tidak mungkin kan dia menggagahi kekasihnya ini saat ia sedang tak sadarkan diri. Lagipula mungkin benar dia memang sudah berlebihan tadi malam. Dia mencium pucuk rambut Xie Lian. "Aku bersalah. Aku harap Gege mau memaafkan San Lang ini."

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 336K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
63.9K 8.4K 63
📌 Cerita sudah terbit, part tidak lengkap. 📌 Direvisi di word. 📌 Versi Wattpad tidak direvisi. 📌 Masih banyak kata-kata yang tidak sesuai PUEBI a...
49.8K 4.7K 19
kang dooshik seorang alpha dominan dia di ajak teman-teman nya untuk menonton sebuah pertandingan MMA Sparing yang katanya ada pegulat terkenal yang...
2K 278 25
Ya, aku Levi Ackerman. Seorang bos mafia. Orang-orang takut padaku saat mereka mendengar namaku. Bagi siapa pun yang menggangguku, mereka akan langsu...