First Meet

10.2K 819 59
                                    

Seorang pemuda berwajah tampan namun entah kenapa lebih berkesan lembut menundukkan pandangannya ke suatu titik di tangan kirinya. "Syukurlah lima menit lagi."

Saat ini jam menunjukkan pukul 21.55 yang berarti jam kerja baru akan selesai lima menit ke depan. Yah walaupun dirinya bukan bekerja dalam artian yang sebenarnya. Ia hanya membantu orang tuanya untuk menjaga toko. Harusnya juga ia tak perlu melakukan semua ini andai saja sang karyawan penjaga toko yang sesungguhnya tidak meminta ijin karena sakit.

Merasa toko sudah sepi, pemuda itu -Xie Lian- menjatuhkan dirinya tepat di atas sebuah kursi yang menghadap layar monitor.

Klang klang!
Gantungan yang sengaja dipasang di atas pintu berbunyi pertanda seseorang datang.

"Selamat datang!" Xie Lian lekas berdiri dan mengatupkan kedua tangan ke depan untuk memberi salam kepada orang yang baru saja membuka pintu toko.

Sesosok pemuda tinggi berambut hitam sebahu dan terkesan memasang wajah dingin mengenakan baju warna merah dengan tas tersampir di bahunya melenggang masuk dan langsung menuju lemari pendingin yang terletak sejajar dengan meja kasir tempat Xie Lian berada. Dia membuka cool case dan tampak meragu sejenak. "Gege rasa stroberi dan vanilla mana yang lebih enak?" Si merah bertanya kepada Xie Lian sembari menunjuk pada deretan botol yang terpajang di depannya.

Xie Lian dengan cepat menjawab, "Vanilla!"

Tangan seputih salju dengan sesuatu seperti benang merah yang melingkari jari tengahnya terulur mengambil satu botol rasa vanilla. Menutup pintu lemari pendingin, dia berjalan menuju meja kasir sambil memutar-mutar botol di tangannya sampai tiba di depan Xie Lian dan meletakkan botol itu di atas meja. "Gege bisakah bantu membuka tutup botol ini?"

Xie Lian mengerjapkan matanya sekali. Apa dia tidak salah dengar? Mengapa pemuda yang kelihatannya lebih muda darinya itu meminta tolong untuk membukakan tutup botol? Bukankah itu hal yang jelas saja anak kecil pun bisa melakukannya? Apakah dia terlalu angkuh seperti tuan muda kaya yang bisanya hanya memerintah? Atau hanya sedang malas? Atau apakah tangannya sedang sakit? Atau apakah dia berniat mengerjai? Karena takut dianggap tidak sopan, Xie Lian meraih botol minuman rasa vanilla di depannya dan membuka tutupnya sekali putar dengan mudah.

"Ini silahkan!" Botol yang sudah terbuka disodorkan.

Alih-alih mengambil botol, Si Merah malah menyodorkan kembali botol itu ke depan Xie Lian. "Itu khusus buatmu Ge.." Pemuda itu tersenyum sedikit dan berlalu setelah sebelumnya meninggalkan dua lembar uang di atas meja.

"Ah..." Xie Lian tak mampu berkata dan hanya menatap dua lembar uang di atas meja yang bahkan cukup untuk membeli satu dus penuh minuman kesukaannya.

FIRST THEMEWhere stories live. Discover now