handphone geo berdering, ternyata valdo menelponnya
"ne hyung?"
"bagaimana kabarmu? apa sudah lebih baik?"
"eum sudah, mungkin besok sudah bisa kembali ke kampus"
"hyung akan ke rumahmu 10 menit lagi"
"ne, hati hati dijalan . ."
"iya sayang"
. . .
"hyung sudah sarapan?"
"sudah"
"ngomong ngomong, kapan orang tuamu kembali?"
"lusaaa!" geo terlalu senang, sampai sampai ia refleks berteriak
"dari bandara kesini naik apa?"
"mungkin geo susul"
"dengan mobil? bisa?"
"bisa . . mungkin"
"jangan mengambil resiko. kita berdua yang akan menyusul mereka"
"ne?"
"hyung yang menyetir"
"tidak usah, merepotkan"
"tidak sama sekali"
"eum . ."
"pakai mobil hyung"
"terima kasih . ."
"yaa, sama sama"
"hyung tidak berangkat ke kampus?"
"ah iya aku lupa. baiklah, hyung duluan. daah"
"dah hyung, have a nice day"
"habiskan sarapanmu, jangan lupa minum obat"
"nee"
valdo tersenyum, ia mengecup dahi geo sebelum berangkat.
. . .
Davin
bagaimana keadaanmu?
07:03
read
sudah lebih baik
besok aku sekolah
07:04
read
mau berangkat denganku?
07:04
read
aku berangkat
bersama valdo hyung besok
07:05
read
hm baiklah. besok duduklah
di sebelahku, seperti biasanya
07:05
read
ne
07:05
read
yasudah, semoga cepat
sembuh
07:06
read
terima kasih
07:06
read
yaa
07:06
read
. . .
bagian bawah geo sudah tidak terlalu sakit, tapi untuk sekedar berjalan saja ia masih takut
sepanjang hari, yang ia lakukan hanya makan, minum obat, menonton film, buang air, rebahan, rebahan, dan rebahan
.
"bibi mulai bekerja seperti biasa lusa nee"
"baik tuan"
"okaay, see you bibii"
. . .
sepulang dari kampus, valdo langsung menuju ke rumah geo. hari ini geo mengajak valdo membeli beberapa barang untuk menyambut kedatangan orang tuanya
"balon, kue, lilin, lampu tumblr, lalu apa?"
"siapa yang ulang tahun?"
"tidak adaa"
"kau seperti memberikan surprise ulang tahun" valdo terkekeh, lalu mengacak rambut geo. ia merasa gemas
"lalu bagaimana?"
"kau inginnya bagaimana?"
"seperti tadi . ."
"mau kue apa?"
"kue tart tiramissu!!"
"oh, kau suka kopi rupanya"
"tidak terlalu, hanya tiramissu"
"haha baiklah, mau pergi sekarang?"
"eum geo mau mandi dulu, lalu bersiap siap"
"hyung ikut mandi"
". . ."
"ayo"
"nee"
selesai bersiap . .
"ke rumah hyung dulu ya, mau ganti baju. Sekalian ganti kendaraan, kita pakai mobil"
"ne hyung"
. . .
• di rumah valdo •
"aku pulang"
"ah ya . . temanmu suruh masuk" tamu dari orang tua valdo mempersilahkan geo masuk
"tentu saja" valdo tertawa kecil
"eum hyung, dimana si kembar? geo ingin bertemu" geo berbisik di telinga valdo setelah memberikan salam kepada tamunya
"oh mereka biasanya bermain di taman belakang rumah. kau mau kesana?"
"nee!!"
"ayo ikut hyung"
valdo mengajak geo ke taman belakang rumahnya. terlihat dua anak balita sedang tertawa riang sedang bermain kejar kejaran
mata bulat berlensa coklat, rambut pirang dikepang dua, rok pink selutut, kaos crop putih, tubuh kecil, putih dan sedikit gemuk. membuat geo gemas pada pandangan pertama
"aaaa~ lucu sekaliii!!" geo berlari kecil menghampiri si kembar, lalu berjongkok
namun bagi valdo, geo lebih menggemaskan daripada anak dari tamu orang tuanya itu
"mamamu siapa?" sapa geo yang langsung membuat dua bocah itu menoleh ke arahnya
"aku letha~"
"dan aku retha~" sahut saudara kembarnya
"geoo, oppa boleh bermain bersama?"
"ayoo!"
"sayang, hyung bersiap dulu ya. nanti kalau sudah selesai, hyung kesini lagi" ucap valdo sembari berjalan masuk ke dalam rumah
"neee!!"
"oppa! oppa! ayo bermain petak umpet!" retha menepuk nepuk kecil bahu geo sambil tertawa
"oppa yang jagaa~" sahut letha senang
"okee! mulai yaa"
"ne! ne! ne!" si kembar bersemangat
"satuu"
"duaa"
"tigaa"
"empaat"
"limaa"
". . ."
"sepuluh!"
letha bersembunyi di balik pohon mangga dekat kolam renang, sedangkan retha bersembunyi di dekat pot bougenville
geo sudah melihat keduanya, tapi ia memilih berpura pura tidak tau
"retha, letha . . dimana kalian?" ucap geo sambil berakting menoleh kesana kemari
si kembar merasa sangat senang karena geo tidak menyadari keberadaannya. mereka berusaha menahan tawa dengan menutup mulutnya menggunakan tangan
letha berlari cepat menuju pohon jati tempat geo berhitung tadi
"WAA AKU MENANGG!!" teriak letha sembari menepuk nepuk batang pohon jati yang tidak terlalu besar itu
retha tidak mau kalah, ia berjalan kecil di belakang geo, lalu berlari menghampiri letha
"AKU MENANG JUGAA!!" teriak retha
si kembar tertawa nyaring sambil melompat lompat dan menggandeng tangan satu sama lain
geo berjalan mendekati letha dan retha. berjongkok, lalu memeluk mereka berdua. senyuman manis terukir di bibir geo
"senang sekali kelihatannya" valdo tiba tiba berjongkok di sebelah geo
"ah?" geo yang terkejut refleks menoleh ke arah valdo
"oppa nya baikk!!" sahut letha
"ne!! baikk!!" balas retha
si kembar memeluk geo dengan kasih sayang. geo membalas pelukan letha dan retha sambil tersenyum
valdo mengelus kepala geo
"hari mulai gelap. kau tidak mau makan dulu?"
"tidak mau makan"
"kalau tidak mau makan, hyung tidak akan mengizinkanmu bermain dengan mereka lagi"
"heeh?? kenapa begituu? aishhh" geo berdecak sebal
"oppa ayo makan bersama!!" ajak retha kepada Geo
"huh? nee . ."
"haha, anak pintar. ayo berdiri" valdo terkekeh
"heum"
retha menggandeng tangan kanan geo, sedangkan letha menggandeng tangan kiri geo
"hei lihatlah, sepertinya mereka menyayangimu"
"benar begitu?" tanya geo kepada si kembar
letha dan retha mengangguk semangat
"aaa, oppa juga menyayangi kalian berduaa kkk"
"oppa coba menunduk!" perintah letha
"baiklah"
'chup'
letha dan retha mengecup pipi geo
"aaah lucunyaa" ucap geo yang langsung mengecup kening si kembar
"hyung juga mau" sahut valdo
"jangan sekarang, mereka berdua akan melihatnya"
"kau harus memberikannya di mobil kalau begitu"
"neee" pipi geo memerah
"ayo makan"
"nee"
.
.
.
to be continued . .
jangan lupa vomment yaa !