Bad girl and baby twins

By revmrliza_

3.6M 189K 5.9K

Alena selina abraham gadis nakal yang setiap harinya selalu membuat orang tuanya gemas dengan kelakuannya. Wa... More

🐣Mommy?🐣
🐥Memasak🐥
🐣Taman Apartemen🐣
🐥Kedai Es krim🐥
🐣Ketahuan Bunda🐣
🐥Kehilangan🐥
🐣Mencari🐣
🐥Pertemuan az dan lena🐥
🐣Ketemu🐣
Visual cerita
🐣Piknik🐣
🐥Penjelasan🐥
🐣SMA ARASKA🐣
🐥Mansion🐥
Informasi
🐥Tante ririn dan lavin🐥
🐣Bang irwan🐣
🐥Tatapan pengunjung🐥
🐣Perkelahian🐣
🐣Masalah🐣
🐥Dekat🐥
🐣Mengantar twins🐣
🐥Awal dari masalah🐥
🐣Perpisahan dan pengancaman🐣
🐥Kerapuhan alena🐥
🐣Rumah sakit🐣
🐥Lupain!🐥
🐣Bubur🐣
MOHON DIBACA!
🐥Twins🐥
🐣Serangan🐣
🐥Suami?🐥
🐣Kemarahan🐣
🐥Kemarahan alam🐥
🐣Bujukan yang sia-sia🐣
🐥Pertolongan untuk twins🐥
🐣Tawaran Bunda🐣
🐥Dikunjungi abi🐥
🐣Twins dan alam🐣
🐥Potret keluarga bahagia🐥
🐣Bertemu opatua🐣
🐥Celakanya ibu ratu🐥
🐣Perlahan🐣
🐥Hampir kehilangan🐥
🐣Rencana🐣
🐥Berduka🐥
🐣Kekosongan🐣
🐥Mengunjungi🐥

🐥Mami Alam🐥

82.8K 4.5K 84
By revmrliza_

Beruntung alena tidak lagi melanjutkan perdebatan-nya bersama vivian jika saja ia masih meladeni ucapan kosong vivian mungkin dirinya tidak berada disini tapi berada diruangan neraka sederhana. Mata alena menerawang menatap beberapa adik kelas yang terang-terangan menatapnya.

Salah satu pria yang alena yakini adalah adik kelasnya itu menghampiri alena, tanpa aba-aba atau pemberitahuan apapun cowo yang tidak alena kenali memberikan dirinya coklat dengan tatapan penuh memuja.

"Buat gue?" tanya alena menunjuk dirinya sendiri.

"Iya buat lo" jawab si cowok kepalanya ikut mengangguk.

Alena mengerutkan dahinya ada hari sepesial apa nih sampai-sampai dirinya diberikan coklat gratis ya walaupun lokernya penuh dengan coklat. "Gue lagi ga ulang tahun, jadi dalam rangka apa lo ngasih gue coklat?" laki-laki didepan-nya nampak salah tingkah.

Bahkan matanya melirik sebentar kearah meja yang diisi oleh rekan-rekan nya, mata nya seolah bertanya apa yang harus dirinya lakukan. Dan dengan sialnya rekan-rekan yang berjumlah lima orang itu nampak menggedik-kan bahu.

"Sialan, tau gitu gue ga ikut main" gerutunya sebal ia salah mengikuti permainan sengsara yang dibuat kelima sahabatnya itu.

"Jadi apa?" tanya alena sebenarnya ia paham dengan pembicaraan adik kelasnya dengan para teman-nya, hanya melihat dari tatapan keduanya saja alena sudah dapat menebak.

Alena menepuk pundak pria disampingnya, "Gue terima semata-mata cuma mau bantu lo, lain kali kalo mau bikin taruhan ga usah libatin gue" ucapnya dingin pemuda tersebut mengangguk kemudian berjalan meninggalkan meja yang ditempati alena dan kedua sahabatnya.

Anya dan jessy nampak penasaran dengan apa yang dilakukan alena sampai membuat adik kelasnya lari sambil menggedik-kan bahu ngeri. "Lo jadi bahan taruhan lagi?" tanya jessy tepat pada sasaran alena mengangguk sambil mengunyah pesanan-nya yang beberapa menit lalu telah datang.

Sejak meninggalkan vivian dan para antek-nya alena kembali lagi ke kanti setelah memastikan bahwa si cabe tidak ada diarea kantin, tentu saja alena hanya ingin makan tenang maka dari itu ia menunggu vivian pergi.

"Emang udah gila siswa araska! Selalu menjadikan alena sebagai objek bahan taruhan" ucap jessy kesal, ini mungkin yang kesekian kalinya ia mendengar sahabatnya dijadikan bahan taruhan dan beruntungnya selama menjadi bahan taruhan alena hanya merespon cuek dan berakhir dengan si taruhan yang mengalah.

Anya mengusap-usap pundak jessy, menenangkan perempuan tersebut agar amukan dan ucapan pedasnya tidak terlontar. "Sabar jess, yang penting alena masih baik-baik aja" jessy melotot pada anya.

"Lo ngedoain alena ga baik-baik aja" sungut jessy sebal, enak aja anya mendoakan yang tidak baik untuk teman seperjuangan-nya.

Gadis dengan rambut sebahu itu menggeleng gelagapan, bukan maksudnya tidak seperti itu. Duhh niat mau nenangin dirinya malah kena semprot, "Ga gitu jess. Gue ga doain alena ga baik-baik aja kok selama ini juga gue doain yang baik-baik buat alena sama lo" terang anya, jessy memutar bola matanya malas.

"Boong tuhh, ketara banget" ujar jessy menambah terjadinya peperangan mulut.

Melihat keduanya nampak ingin beradu mulut alena membuang napas nya kasar lalu menatap malas, "STOP GESS!! Udah yaaaa... Jangan ribut gue disini mau makan bukan mau dengerin kalian ribut" lerai alena dan keduanya nampak terdiam tapi menatap saling bermusuhan.

Alena mengangkat tangan, "Nyerah gue nyerah!!!" ucapnya dengan nada kesal bercampur lelah.

"Hehe, ga lagi-lagi kok len" cengir anya kedua tangan-nya memegang lengan alena yang sudah berdiri dari duduknya.

"Kita baik-kan kok len, yakan nya" jessy menyenggol lengan anya memerintahkan anya untuk membenarkan ucapan-nya.

Anya mengangguk mantap, "Iya len! Kita baik-kan!!" serunya dengan senyum lebar.

Alena lantas memberikan senyum manisnya, kedua tangan-nya merangkul pundak kedua sahabatnya. "Nah gitu donggg.. Ini baru sahabat gue"

"Len makan lagi yuk" ajak jessy perutnya keroncongan karna sejak tadi ia meladeni terus ucapan anya. Alena mengangguk dan mempersilakan mereka untuk menyantap pesanan mereka.

Usai makan dikantin mereka kembali masuk kekelas mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru mereka dan dilanjutkan dengan mengisi pertanyaan selama tiga jam setengah alena berkutat dengan alat tulisnya dan kini surga dunia bagi para anak-anak sudah menggema dipenjuru sekolah.

"Aaaaaaaaa... Akhirnya selesai juga, tangan gue rasanya mau patah nulis sebanyak ini" gerutu alena jari kanan-nya memeltek-kan jari kiri guna membantu untuk meringankan pegalnya.

"Iyaa.. Untungnya ga ada pr kalo ada, ga bisa deh gue kaya gini terus mending langsung nikah" ceplos jessy asal sedangkan anya mendelik dan alena memberikan jitakan maut pada kepala jessy

"Pikiran lo pendek banget, nikah itu butuh kesiapan antara dua pihak dan nikah juga ribet harus urus ini itu. Jadi selama masih sendiri nikmatin sebelum ga bisa keluar bebas" jessy menyengir polos mendengar nasehat alena.

"Hehe.. Bercanda len, yuk nya' len pulang" ajak jessy mengapit kedua tangan sahabatnya.

Sesampainya diparkiran alena mengedarkan matanya dan berhenti tepat ditempat ia memarkirkan motor, "Jessy lo sama siapa?" tanya alena, tado sebelum keluar dari kelas jessy bilang kalo supirnya tidak menjemput jessy.

Kalo si anya mah ga usah ditanya sudah pasti ia akan dijemput oleh pangeran berkuda hitam. "Kok lo ga tanya gue len?"

"Lo si ga perlu, gue udah tau jawaban-nya" kata alena seolah menjadi penerawang padahal memang anya seringkali dijemput sama firman.

"Ngehehehehe" alena menggeleng lantas menoyor pelan kepala anya kemudian menarik tangan jessy.

"Lena jessy tungguin" ujar anya kedua kakinya berlari mengejar alena dan jessy.

"Bener ga mau dianter nih" tawar alena kesekian kalinya mereka baru saja selesai bermain kejar-kejaran bersama beruntung firman memanggil anya sehingga mereka menghentikan permainan mereka.

Kalo saja tidak, alena akan mengantar keduanya dengan menggunakan motor ninja yang hanya dapat mengangkut satu orang. "Yuk jess" ajak alena setelah dirinya memakai helem full facenya.

"Gue pulang naik taksi aja len, udah buru- buru banget. Taksinya juga udah dateng" alena menghela napas lalu mengangguk.

Alena menjalankan motornya sebelum keluar dari lingkungan sekolah dua bocah berusia 6 tahun berdiri didepan-nya dengan merentangkan kedua tangan mereka beruntung alena menghentikan motornya.

"Mommy i'm here" sapa suara cempreng milik ello, alena membuka helem full facenya kemudian tersenyum.

Dimatikan mesin motornya, ia turun menghampiri dua bocah yang tengah tersenyum girang, "Hai boys, kalian ngapain disini? Dan twins sama siapa kesini? Sama daddy?" tanya alena beruntut karna sejak tadi ia hanya melihat twins

"Jemput mommy, em... Sama siapa ya" wajah ello berpura-pura seperti orang membuat alena terkekeh lalu tangannya mencubit pipi gembul milik ello.

"Rahasia" lanjut ello dengan kekehan kecilnya sedangkan wajah alena dibuat semurung mungkin.

Melihat wajah cemberut milik mommy-nya ello tidak tahan untuk terus merahasiakan dengan siapa mereka datang kesekolah sang mommy. "Sama nenek, tuhhh nenek" tunjuk ello kearah tubuh seorang wanita yang nampak begitu anggun dan berkelas.

"Nek kenalin, mommy kami" lio menarik lengan anita untuk menghampiri alena kemudian memperkenalkan sang nene pada mommynya.

"Hallo alena" alena nampak terkejut wanita didepan-nya mengetahui namanya.

Dengan wajah kaku alena membalas dengan melambaikan tangan sambil membalas sapaan hangat anita.

"Hai tante" alena tersenyum canggung dari sekian banyak hari bulan tahun dan waktu kenapa harus hari ini ia bertemu ibu dari om-om sombong itu. Setidaknya jika bukan hari ini ia bisa menyiapkan diri tapi buat apa juga ia menyiapkan diri toh ia hanya ibu jadi-jadian untuk twins.

"Alena bisa mami bicara sama kamu?" alena terlihat terdiam, ia bingung apakah harus ia mengiyakan permintaan tante anita tapi kalo menolak pun rasanya tidak sopan.

"Bisa tante" balasnya kembali menampilkan senyum manisnya, duhhhh kayanya seharian ini ia akan tersenyum terus. Doakan semoga wajahnya ga kaku dan senyumnya akan terus memikat kaum adam.

Kedua manusia kembar yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan nenek dan mommynya merengut sebal karna mereka dicuekin oleh dua wanita cantik tersebut. Alena mencium pipi twins bergantian lalu membawa twins untuk memasuki mobil mewah milik keluarga erlangga.

"Maaf membuat pangeran mommy kepanasan" senyum keduanya mengembang lalu menggeleng.

"Gapapa mom, asal kita diberikan kecupan dipipi" perkataan ello membuat alena tak tahan untuk tidak mencubit gemas pipi anak kecil tersebut.

"Kamu pergi sama nenek, mommy pergi pake motor" lio nampak mengerutkan keningnya, kenapa mereka tidak pergi bersama saja.

"Kenapa mommy ga pergi bareng kita aja" tanya lio. Alena mengacak-acak rambut milik lio.

"Kalo mommy bareng kalian motor mommy gimana?" tanyanya, kedua bocah itu menatap sang nenek meminta solusi apa yang terbaik untuk ketiganya.

"Naik lah alena, biar nanti pengawal mami yang bawa motor kamu" pinta anita mau tidak mau alena menuruti permintaan wanita paru baya itu.

"Jalan pak" perintah anita dan mobil pun berjalan meninggalkan halama sekolah araska.

×××

Laki-laki yang kini memakai jas kantor itu tengah memasuk-kan beberapa lembar kertas penting untuk ia kerjakan dirumah, pikiran-nya terus mengarah pada permintaan si kembar yang ingin menjemput mommy mereka. Selesai merapihkan meja kerjanya alam berjalan keluar dari ruangan-nya.

"Bapak mau kemana? Lima belas menit lagi rapat alam segera dimulai" kata sekertaris alam yang sudah berdiri didepan tubuh tinggi alam.

"Batalkan atau buat janji lain hari, hari ini saya benar-benar ga bisa" sekertaris alam mendesah pelan kala tubuh bos nya sudah berjalan meninggalkan dirinya tanpa perdui dengan rapat tersebut.

"Huhhh!! Gue lagi yang ribet" gumamnya mengelus dada guna meredamkan ke kesalan-nya pada sang bos yang dengan seenak udelnya membatalkan rapat yang sudah disepakati jauh-jauh hari.

Tapi mau bagaimana lagi disini ia hanya bawahan jadi harus patuh pada perintah atasan toh kalopun bosnya kehilangan infestor bukan salah dia kan, syeina mencari nama sekertaris infestor yang akan rapat dengan bos nya kemudian memberitahu bahwa rapat tidak jadi hari ini.

Kaki jenjang alam berjalan keluar dari lift dan behenti tepat didepan bodyguard yang selalu senantiasa berada didekatnya, salah satu dari dua bodyguard tersebut memberikan kunci mobil milik alam yang sudah terparkir indah dilobby perusahaan-nya.

Tubuhnya terhenti kala suara yang amat ia kenali berada tepat dibelakang tubuhnya yang mau memasuki mobil. "Mau kemana lam?" tanya azam melihat alam yang terlihat buru-buru membuat azam penasaran, tidak biasanya sahabatnya itu pulang siang hari begini biasanya alam akan pulang larut malam paling cepat sore hari.

"Pulang. Kenapa?" tanya alam tidak ingin berlama-lama karna ia ingin bertemu dengan twins.

Azam menyengir mengusap belakang kepalanya, "Hehe... Gue ikut ya lam, bosen diapart" alam menghela napas berat tapi tak ayal menganggukan kepala yang disambut pekik-kan pelan dari azam.

Perjalanan kemansion alam dengan perusahaan-nya memakan waktu 30 menit apa lagi jika jalanan macet sudah pasti akan sampai 1 jam di mansion alam. Didalam mobil tidak ada pembicaraan hanya suara beberapa kendaraan yang menemani perjalanan mereka.


×××

Anita dan alena serta twins telah sampai ditaman yang berada dihadapan kedai es krim. Kedua anak kembar itu telah berlari ingin mencoba berbagai macam wahana permainan yang disediakan pemerintah untuk dimainkan oleh anak-anak seusianya.

Sedangkan alena dan anita memilih duduk dibangku yang tidak jauh dari twins, "Kamu kelas berapa?" tanya anita memandang seragam alena dari atas hingga bawah.

Tersenyum kikuk alena melihat arah pandangan anita yang seperti tengah meneliti pakaian yang ia kenakan. Salah kalo kalian berfikir alena akan marah jika dipandangi dari atas sampai bawah toh ia sudah sering dipandang seperti itu oleh teman-teman siswi araska. "Kelas 12 tan" jawabnya sopan penglihatan-nya tidak lepas dalam mengamati kedua bocah kembar tersebut.

"Wahh... Berarti sebentar lagi mau lulus dong ya?" tanya anita kedua bola matanya berbinar mengetahui bahwah gadis disampingnya sedikit lagi akan menyelesaikan sekolahnya, kan ia bisa minta alam untuk segera menghalalkan alena.

"Iya tante, lena tinggal ujian aja. Kebetulan prakteknya udah selesai" jawab alena kedua lengan-nya direntangkan untuk mendekap kedua tubuh si kembar.

"Sudah cape?" tanya alena penuh dengan  perhatian serta kasih sayangnya, keduanya dengan kompak mengangguk.

"Iya mom, tadi kita terlalu bersemangat bermain ayunan" cerita ello kedua matanya memancarkan kebahagiaan. Alena mengelap beberapa bulir keringat yang menetes dari kening ello lalu bergantian pada lio.

Sejak tadi mata lio tidak lepas menatap kedai es krim yang menyediakan berbagai macam rasa, "Mom i want ice cream" tunjuk lio kearah kedai es krim.

Alena menengok kebelakang melihat apa yang ditunjuk lio. "Okey, yuk kita makan es krim sepuasnya" alena membawa kedua tangan mungil itu menggegamnya erat takut-takut hilang dari hadapan-nya.

"Tante mau ikut kami beli es krim?" tanya alena tentu saja tanpa ditanya pun anita akan ikut.

Tangan ello digenggam oleh neneknya "Ayuk kita beli es krim sepuasnya" seru alena dengan riang dan ke-empatnya berjalan menyebrangi jalan sebab kedai tersebut berada didepan taman yang mereka tempati.

Ting

Suara pintu dibuka mengalihkan pegawai kasir yang tengah mengetik beberapa pesanan milik pelanggan dengan senyum ramah sang pegawai menyapa mereka.

"Selamat datang di kedai es krim ara, silahkan dipilih lalu pesan kekami" ucapnya alena mengangguk sambil memamerkan senyum manisnya pada pegawai dihadapannya.

Keempat manusia itu berjalan mengeliling kaca yang berisi beberapa jenis es krim dengan berbagai warna yang menarik. Ello menarik lengan alena membawa gadis manis itu berjalan kedepan kaca yang menampilkan es krim berwarna putih.

"Mau yang itu mom" tunjuknya pada es krim berwarna putih dengan berlumuran kacang almond dan krim berwarna coklat.

"Okay, one vanilla ice cream with chocolate cream and almonds for ello. Lio, what do you want?" tanya alena pandangan-nya mengarah pada lio yang tengah menatap satu cup es krim berwarna putih.

"Lio mau itu" tunjuk lio dengan rasa yang sama tetapi berbeda toping.

Anita tersenyum memandang cucunya ia tidak menyangka gadis beli seperti alena mampu meluluhkan hati dua bocah keras kepala itu. "Len mami disini" ujar anita melambaikan tangan supaya alena melihat posisinya.

"Oke, tante mau es krim apa?"

"Samakan dengan pesanan kamu" alena mengangguk lalu berjalan menghampiri kasir untuk memesan.

Setelah memesan dan membayar alena menuntun si kembar, menghampiri anita yang tengah asik memandangi ponselnya sampai-sampai tidak menyadari kehadiran ketiga manusia itu.

"Nenek main apa?" tanya ello setelah berhasil menduduki bangku yang cukup tinggi tentu saja tidak sendiri alena senantiasa membantu anak kecil itu.

"Sudah pesan?" ello mengangguk matanya melirik-lirik handphone milik neneknya. Namanya juga ello keponya memang selalu tingkat dewa sama seperti alena.

"Nek main apa?" sekali lagi ello bertanya, ia akan terus menanyakan pertanyaan yang sama jika pertanyaan sebelumnya tidak dijawab.

"Urusan orang dewasa anak kecil tidak boleh tau, paham ello" bukan anita yang jawab melainkan alena dan ello mengangguk patuh.

Berbeda dengan ello si kepo akut justru kembaran satunya terlihat lebih diam dan terlalu fokus menyelesaikan permainan yang diberikan alam untuk sang anak. Alena bahkan menggelengkan kepala kala melihat permainan yang diberikan alam untuk anak usia 6 tahun itu.

Bagaimana tidak heran permainan yang diberikan ayah si kembar berupa mainan rubik dan beberapa mainan yang mengasah otak pantas saja kedua anak itu terlihat lebih pintar dan mandiri wong bapak ne ngasihnya permainan remaja toh. (Bacanya pake logat jawa ya>.<)

🐍🐍🐍
Hai hai hai akhirnya aku up lagi. Seneng banget bisa nyapa kalian setelah beberapa hari aku mencari inspirasi untuk melanjutkan cerita ini. Sumpah otak aku tuh lagi blenk ga tau kenapa bawaannya susah buat mikir kelanjutan cerita ini.

Tapi kalian tenang aja aku usahain bakal up terus dan kalo ada kesempatan nanti aku double up deh. Dan aku mau ngucapin MAKASIH BANYAK yang udah mau baca cerita aku bahkan aku pikir cerita aku ga menarik karna cerita yang lalu pernah aku bikin ga sebanyak ini pembacanya.

Dan sekali lagi MAKASIH MAKASIH MAKASIH DAN MAKASIH buat kalian semua buat yang baca diem-diem dan ga berikan vote makasih banyak udah baca, kalian baca aja aku udah seneng banget apalagi ngasih bintang kan muehehe tapi itu semua terserah kalian mau ngasih bintang atau engga tapi si kalo bisa klik bintang. Haduh jadi maksa kan hehe, buat kalian yang betah dicerita ini makasih udah selalu nyemangatin aku dan memberikan aku energi dengan vote and coment kalian.

Dan makasih untuk 98,7k para pembaca Bad girl and baby twins.

Thank you very much for supporting me 😘😘😘

Kalian terhebattttt😍

19.11.19


Aku udah ganteng belom? (Emot kedip mata)

Continue Reading

You'll Also Like

57.4K 6.9K 30
Disaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita...
1.4M 111K 52
[END] [JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musi...
341K 1.2K 16
story about pregnancy and birth
143K 5K 37
Keano Abraham cowok dingin yang penuh dengan rahasia Reza Pratama cowok cantik yang periang (bxb) 🌈 18+ 𝙾𝚗𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐 cuman asal ajah