My Popular Husband [SUDAH TER...

dealisius द्वारा

13.5M 522K 55.4K

DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA INI YA. KALO YG CAKEP..... YA TETEP GA BOLEH ANJIR! FOLLOW DULU SEBELUM... अधिक

PROLOG ✔️
RAGADERA 1✔️
RAGADERA 2✔️
RAGADERA 3 ✔
RAGADERA 4 ✔
RAGADERA 5 ✔
RAGADERA 6 ✔
RAGADERA 7 ✔
RAGADERA 8 ✔
RAGADERA 9 ✔
RAGADERA 10 ✔
RAGADERA 12 ✔
RAGADERA 13 ✔
RAGADERA 14✔
RAGADERA 15 ✔
RAGADERA 16
RAGADERA 17
RAGADERA 18
RAGADERA 19
RAGADERA 20
RAGADERA 21
RAGADERA 22
RAGADERA 23
RAGADERA 24
RAGADERA 25
RAGADERA 26
RAGADERA 27
RAGADERA 28
RAGADERA 29
RAGADERA 30
RAGADERA 31
RAGADERA 32
RAGADERA 33
RAGADERA 34
RAGADERA 35
RAGADERA 36
RAGADERA 37
RAGADERA 38
RAGADERA 39
RAGADERA 40
VOTE SEQUEL
Extra Part
PLAGIATOR!
QnA MPH
SEKEDAR INFO DAN CUAP CUAP
OPEN GROUP CHAT 2
Update Sequel dan Info Terbit

RAGADERA 11 ✔

276K 13.3K 564
dealisius द्वारा

Lagu favorit kalian apa?

Kalian baca jam berapa ni?

Udah ditambahin ke reading list kan?

***

Hujan ; Memiliki dua makna, tergantung siapa tokohnya. Bisa saja hujan itu berarti bahagia, namun bisa saja hujan itu membawa jutaan luka.

***

Dera memasuki kamarnya, lebih tepatnya kamar Raga. Awalnya Dera ingin merebahkan dirinya dikasur, namun dia ragu, dan takut jika nanti tiba-tiba datang. Akhirnya dia hanya mendudukan dirinya disofa, sambil menyenderkan kepalanya. Tak lama, sebuah notifikasi muncul di hp nya.

Keno.k add you as a friend.

Dera melihat profilnya, dan ternyata dia si Ketos disekolahnya. Akhirnya, Dera memutuskan untuk menerima permintaan pertemanannya.

Keno Karelio
P
P
Ini gue Keno

Adera Marveluna
Waalaikumsalam

Keno Karelio
Eh iya, Assalamualaikum
Udah kebiasaan pake P 😂

Adera Marveluna
Kok lo tau ID gue?

Keno Karelio
Punya muka ganteng tuh gampang cari informasi, apalagi cuma ID Line, Wa aja gue bisa dapet wkwk

Adera Marveluna
Nyogok siapa lo?

Keno Karelio
Intinya dia manusia :)

Dera hanya meread pesan terakhir dari Keno. Saat ini tubuhnya benar-benar lelah dan tidak ada niatan untuk membalas chat dari siapa pun. Baru saja Dera memejamkan mata, suara pintu yang terbuka kasar mengganggu pendengarannya. Ternyata Raga yang baru masuk, dan ia langsung melempar tasnya dan langsung menelungkupkan badannya, menyembunyikan wajahnya dibantal. Raga sama sekali belum menyadari jika ada orang lain di kamarnya.

"Sampe kapan si lo mau nyari masalah sama gue, Ken? Capek tau gue, harus nahan emosi mulu. Kali ini, gue ngga akan ngebiarin lo dapetin apa yang lo mau."

"Gue nyesel pernah anggep lo kawan sejalan. Argghhh." Raga melempar bantal yang menutupi mukanya, sontak itu membuat Dera kaget.

Raga merubah posisinya menjadi duduk, ekspresinya langsung berubah kaget saat melihat Dera yang duduk di sofa sambil melihat kearahnya juga.

"Sejak kapan lo disitu?"

"Sejak lo ngomel-ngomel sendiri."

"Kok lo ngga bilang kalo ada disitu?"

"Kok lo ngga liat gue disini?"

"Argh, bisa gila gue lama-lama." Setelah mengucapkan itu, Raga langsung keluar kamar, meninggalkan Dera yang masih diam membeku, bingung dengan sifat Raga yang tiba-tiba marah-marah sendiri.

Dera kembali menoleh kearah pintu, saat pintunya kembali terbuka. Namun bukan sosok cowo sangar seperti tadi yang muncul, yang muncul adalah seorang anak perempuan yang sangat menggemaskan.

"Ha-halo, kak. Bang Raganya kemana?." tanyanya dengan suara lembut, khas anak kecil.

"Bang Raganya baru aja turun ke bawah."

"Yah, yaudah deh."

"Eh, sini dulu dong. Kita belom kenalan." sang anak perempuan langsung menghampiri Dera.

"Namu kamu siapa cantik?"

"Yaza, kak. Kakak yang waktu itu ketemu aku pas aku beli es krim ya?"

"Oh, iya. Kakak juga baru inget. Dari kemarin kok kakak ngga liat kamu?"

"Iya, soalnya aku nginep dirumah oma. Kata Mamah, bang Raga bakal ngadain acara besar, terus anak kecil ngga boleh dateng."

"Oh. Terus sekarang kamu kenapa nyariin bang Raga?"

"Aku mau nagih jajanan, hari ini jatahnya abang beliin jajanan yang aku mau."

"Kakak temenin nyari bang Raga ya?"

"Boleh, ayo kak."

Tak butuh waktu lama, antara Dera dengan Yaza sudah memiliki hubungan yang erat. Mereka mencari Raga dari setiap sudut ruangan hingga ke kolam renang. Ternyata Raga sedang berada ditepi kolam renang, sambil menyelupkan setengah kakinya. Satu hal yang tak luput dari penglihatan Dera, yaitu sebuah rokok yang bertengger ditangannya. Dera pun menyuruh Yaza untuk menunggu disitu sebentar, Yaza hanya mengangguk setuju. Dera langsung menghampiri Raga dan mengambil paksa rokok yang ada di tangannya, lalu diinjak agar mati dan dilempar kerumput ditepi kolam.

"Lo tuh apa-apaan sih?," sentak Raga yang langsung mencengkram lengan Dera

"Kalo disini ngga ada Yaza, mau lo ngerokok atau ngga, gue ngga bakal perduli. Asap rokok tuh ngga baik buat anak sekecil dia." Raga langsung menolehkan kepalanya melihat Yaza. Raga langsung merentangkan tangannya, Yaza yang mengerti pun langsung berlari memeluk Raga.

"Kamu nyariin abang?" Yaza hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Inikan jadwal abang jajanin Yaza. Duit Yaza yang dari Papa udah abis."

Raga terkekeh saat mendengar alasan adiknya mencarinya. Dia mengacak rambut Yaza saking gemasnya. Raga menarik tangan adiknya untuk segera memenuhi kemauannya. Namun Raga kembali menoleh kebelakang saat Yaza tak kunjung jalan. "Bang, kok kakak ini ngga diajak."

"Kan kamu yang mau jajan."

"Yaza maunya sama kakak, Ehm, kakak-"

"Dera." Dera yang mengerti jika Yaza tidak tau namanya pun langsung menyebutkan siapa namanya.

***

Senja sudah menampakkan keindahannya. Siluet-siluet orange bertaburan dilangit. Hempasan angin yang menerbangkan dedaunan yang sudah jatuh, menambah sesuana tersendiri bagi Dera. Biasanya, Dera suka saat suasana seperti ini, dan biasanya ia hanya menikmati sendirian. Sebenarnya ada dua hal yang Dera sukai, yang pertama saat langit seperti ini, dan yang kedua saat langit berwarna kegelapan alias mendung, yang pada akhirnya akan menurunkan butiran air hujan.

"Bang, kita mampir ke taman dulu ya, aku mau main ayunan."

"Sebentar aja ya, udah sore, nanti mama nyariin." Yaza langsung mengacungkan jempolnya.

Mereka bertiga berjalan menyusuri taman yang masih ramai pengunjung. Padahal ini hari biasa, bukan hari libur, tapi pengunjung taman selalu ramai. Dera mampir untuk membeli sebuah gulali. Dia hanya beli dua, untuk Yaza dan dirinya sendiri.

"Gue mana?"

"Lah, emang lo doyan?"

"Ngga sih." Dera hanya mendengus kesal.

Setelah mereka menghabiskan waktu setengah jam bermain ditaman, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah, karena tiba-tiba langit mulai mendung. Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk sampai dirumah Raga. Tepat setelah Raga memasuki motornya ke halaman rumah, saat itu juga hujan mulai turun. Raga dan Yaza sudah masuk kedalam rumah, namun saat Raga menoleh kebelakang, ia tidak menemukan sosok Dera, dan saat Raga melihat dari arah jendela, ternyata Dera sedang menari dibawah guyuran air hujan.

"Yaza, kamu masuk kamar ya, abang mau keluar lagi."

"Aku mau dikamar mama aja."

"Yaudah, terserah."

Raga melangkahkan kakinya mendekati jendela, mengamati sosok gadis yang sedang menikmati guyuran air hujan, seolah hal itu dapat mengurangi beban hidupnya. Senyumnya gadis itu tak pernah luntur, menandakan jika ia mampu bahagia walaupun hanya sendiri. Mungkin, untuk Raga bermain hujan-hujanan itu seperti anak kecil, tapi tidak untuk Dera. Dera sudah terlalu cinta dengan hujan dan senja.

Entah gravitasi apa yang Dera lakukan, hingga menarik Raga untuk keluar juga. Baru saja selangkah keluar dari pintu, tetesan air hujan langsung membasahi baju dan rambutnya.

"Lo ngapain si hujan-hujanan?"

"APA? GUE NGGA DENGER."

"Ck,dasar bolot. LO NGAPAIN HUJAN-HUJANAN?" Raga mengeraskan suaranya, karena hujan yang deras mungkin mengganggu pendengaran Dera.

"HOBI DOANG."

"Punya hobi tuh yang elite dikit kenapa si!? Masa hobi hujan-hujanan, kayak bocah."

"RAGA, LO NGOMONG YANG KENCENG DONG!"

"LO NYA AJA YANG BOLOT!" Dera langsung mengerucutkan bibirnya, kala mendengar ejekan dari Raga.

Raga memutuskan untuk kembali masuk kedalam, dan mengeringkan dirinya. Ia tidak mau jatuh sakit hanya karena hujan. Namun, baru saja dua langkah, ia mendengar Dera memekik kesakitan, saat menoleh kebelakang, posisi Dera sudah terjatuh di tanah.

"LO NGAPAIN DUDUK DI JALANAN? KAYAK GEMBEL." Sontak tawa Raga langsung pecah detik itu juga.

"SIAPA YANG DUDUK? GUE KEPLESET, TERUS JATOH."

"Lo tuh nyusahin banget sih!?." Raga dengan tiba-tiba langsung menggendong Dera ala bridal style, Dera yang takut terjatuh pun reflek langsung mengalungkan lengannya dileher Raga. Saat sudah sampai didalam rumah, Raga meneriaki mama nya, minta tolong untuk mengambilkan handuk kering.

"Itu Dera kenapa?," tanya mama sambil mengalungkan handu kering ditubuh Raga.

"Tadi pas lagi hujan-hujanan dia kepleset."

"Yaampun, Dera. Lain kali hati-hati dong. Yaudah, kamu keringin badan sama ganti baju dulu. Mama bikinin teh anget."

Raga menurunkan Dera dikamar mandi. Lalu menyuruh dia agar cepat membersihkan diri. Dengan susah payah Dera membersihkan diri, karena kakinya masih sakit. Setelah Dera selesai, gantian Raga yang masuk kedalam kamar mandi.

Dera sedang mematut dirinya dicermin sambil menyisir rambutnya. Saat pintu kamar mandi terbuka, Dera langsung terbelalak kaget dan reflek menutup matanya. Pasalnya, dari pantulan kaca ia dapat melihat jelas jika Raga hanya mengenaka celana pendeknya tanpa baju alias shirtless. Raga yang juga melihat dari cermin, Dera menutup matanya langsung terkekeh.

"Ngapain lo tutup mata? Lo ngga mau liat? Mumpung gue kasih tontonan gratis nih."

"Raga, apaan si? Pake baju lo, cepetan!"

"Udah."

Dera langsung membuka matanya sebelah dan meneliti Raga. Ternyata Raga benar, sudah memakai bajunya. Raga pun membantu Dera menuruni tangga, menuju ruang tv. Dimeja depan tv sudah ada dua gelas teh, yang pastinya disiapkan oleh mama.

"Nih, minum dulu."

Dera meneguk tehnya hingga habis. Raga yang melihatnya hanya mampu menggelengkan kepalanya, dia heran, kenapa Dera tidak mau terlihat anggun dimata cowo. Setidaknya minum dengan pelan-pelan. Jika seperti itu, makan Dera akan terlihat seperti gadis yang tidak minum selama berhari-hari.

"Lo ngga bisa anggun sedikit apa?."

"Ngga. Nanti lo suka." Dera berbicara itu dengan nada datarnya, dan Raga hanya mencebik kesal.

***

Hari ini double up. Jangan lupa vote dan komen buat yang baru baca atau pembaca lama yang belom lakuin. Thanks<3

Spam next, biar cepet update!!!!

Semangatin dey juga ya, love you<3

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

714K 58K 51
Walaupun jahil semua orang menyukai Alingga. Kecuali Lyana. Alingga akan bersikap baik pada semua orang. Kecuali pada Lyana Start : 20 maret 2022 Fin...
Hay Yuda!![COMPLETED] itsmeliaaa01 द्वारा

किशोर उपन्यास

39.4K 1.9K 65
[ADA BAGIAN YANG DI PRIVATE JADI FOLLOW AKUN AUTHOR BARU BISA BACA] Nafas Rere terengah-engah dadanya naik turun berusaha untuk menetralkan nafas tan...
Vendo for Via keyla द्वारा

किशोर उपन्यास

1M 68.1K 61
• 𝘚𝘦𝘲𝘶𝘦𝘭 𝘰𝘧 𝘒𝘦𝘺𝘴𝘩𝘦𝘷𝘢 • [ᴛᴇʀꜱᴇᴅɪᴀ ᴠᴇʀꜱɪ ᴄᴇᴛᴀᴋ] "Vendo gak bakal tinggalin Via kan?" "Iya, Vendo gak bakal tinggalin Via." "Janji sama...
Cold as Ice Cubes (END) midnights द्वारा

किशोर उपन्यास

372K 19.5K 42
"Gue yakin sedikit demi sedikit tuh cowok bakal berubah." Kisah sederhana ini menceritakan tentang Morin yang diam-diam tertarik dengan seorang cowok...