Colors ✔ [Jaeyong]

Od lumierezeus

473K 51.9K 3.5K

[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidup... Více

[01] A Baby
[02] Babysitter
[03] All about baby Jeno
[05] You make me
[06] It is Love
[07] Long Flight (I love you)
[08] Engagement
[09] Good Morning, sweetheart
[10] Highway to Heaven
[11] Lips (입슬)
[12] Moment
[13] Lost
[14] New Family
[15] It's Not Fair
New Story!
Jaehyun side's Part
[16] You and I (너와 나)
[17] Daddy Jae, spoiled Taeyong
[18-End] Our Baby, Jeno's lil brother

[04] Sorry

27.7K 3.4K 217
Od lumierezeus

.

.

.


Sedari tadi Jaehyun mengetuk-ngetuk dahinya dengan ujung pulpen. Ada sesuatu yang janggal sedang mengganggu pikirannya. Entahlah, dia mencoba memikirkannya saat ini sampai ketika Haseul memasuki ruangannya dengan membawakan sekotak cookies untuknya.

"Apa yang sedang kau pikirkan Jae? Terlihat serius sekali", Haseul meletakkan sekotak cookies itu di atas meja kerja Jaehyun dan kemudian menatap adiknya itu dengan pandangan bertanya.

"Entahlah noona", Jaehyun meletakkan pulpennya dan kemudian membuka kotak cookies tersebut.

"Hmm, baiklah kalau begitu oh ya  aku akan menjemput Mark dulu. Apa kau sudah membelikan beberapa potong baju untuk Taeyong", Haseul tengah berbalik menuju pintu ketika Jaehyun tengah menyadari sesuatu.

"Sudah", jawabnya sesaat sebelum Haseul menutup pintu dan tersenyum kepadanya sebelumnya.

Yah dia baru menyadari apa yang tengah mengganggu pikirannya. Itu tentang Taeyong, tentang pertanyaan kurangajar nya. Dia bahkan belum meminta maaf karena tiba-tiba kondisi menjadi hening dan mencoba melupakannya.

.

Jaehyun membuka pintu rumah. Ketika memasuki rumah ternyata lampu dibagian ruang depan telah dimatikan.

Jaehyun berjalan lagi melewati ruang keluarga dan sama seperti sebelumnya, lampunya juga dalam kondisi off. Jaehyun mulai merasa khawatir sekarang. Dalam hatinya bertanya-tanya kemana Taeyong dan juga Jeno.

Jaehyun  pun mencoba mencari di lantai dua, mungkin saja Jeno sudah tidur di dalam kamarnya. Dan ketika tiba di kamarnya, kosong. Tidak ada Jeno di atas kasurnya. Jaehyun mulai khawatir sekarang sampai ia berbalik dan melihat pintu kamar Taeyong diujung sana sedikit terbuka dan mencoba memeriksa kamar itu.

Benar saja, ada Taeyong disana yang sedang tertidur diatas ranjangnya dengan Jeno yang juga tertidur di atas ranjang. Di atas karpet terdapat beberapa mainan Jeno yang tergeletak berhamburan. Hati Jaehyun seketika menghangat, entah karena apa.

Jaehyun perlahan mendekat, berusaha menapaki lantai dengan perlahan. Takut membuat suara gaduh yang akan membuat Taeyong terbangun. Untuk malam ini dia biarkan Jeno tidak tidur disisinya. Wajah balita mungil itu terlihat damai berada di samping Taeyong sambil mengemut jari jempol tangannya.

.

.

.

Taeyong terusik dari tidurnya ketika sinar matahari tepat menabrak matanya yang tengah terpejam. Ia segera merenggangkan tubuhnya saat matanya masih setengah terbuka dan menyadari di sampingnya ada Jeno yang sudah terduduk dan menatapnya dengan senyuman lucunya.

"Oh astaga, apa kau tertidur disini juga Jeno-ya", Taeyong menatap Jeno dengan kaget sambil mengingat apa yang mereka lakukan kemarin malam sebelum tertidur.

"Eo-m---ma", mata Jeno berkedip. Kedua tangan mungilnya terangkat berusaha untuk meminta gendong pada Taeyong.

Taeyong yang menyadari hal itu langsung saja menggendong balita  itu. Jeno terus mengusap pipinya entah kenapa setelah di gendong barusan. Hal itu pula yang menyebabkan hati Taeyong terasa menghangat berkatnya.

.

.

"Oh- kalian sudah bangun?", tanya Jaehyun yang sedang menyiapkan sarapan. Apron hitam terpasang di tubuhnya. lengan kemeja hitamnya dilipat hingga kesiku. Kemeja itu mencetak jelas bentuk tubuhnya, menimbulkan kesan seksi dan perfect seorang Jung Jaehyun. Dimana membuat Taeyong seketika terpesona, namun segera tersadar setelahnya sebelum ia tertangkap basah telah mengagumi bos nya itu.

"Ne, tu- ah maksud saya Jaehyun", Taeyong menaruh Jeno di atas kursi khusus balita dan bersiap untuk menyiapkan makanan si kecil. Namun, Jaehyun menahannya dan memintanya untuk duduk di meja makan karena Jaehyun sudah membuatkan bubur untuk Jeno.

Selang beberapa menit kemudian, Jaehyun telah selesai dengan masakannya dan menyajikannya di atas meja. Dia meminta Taeyong untuk sarapan sekalian sambil menyuapi Jeno yang terlihat kalem pagi ini.

"Hmm-", Jaehyun berdeham membuat atensi Taeyong teralihkan padanya. Hingga ketika Taeyong ingin bertanya, Jaehyun lebih dulu menjawabnya.

"Ada ap-"

"-aku minta maaf atas pertanyaan lancangku waktu itu. Aku tidak bermak-"

"Saya mengerti-"

"-mengerti apa?"

"-saya tahu mungkin anda bertanya seperti itu karena hal itu berkaitan dengan bagaimana cara saya mengurus Jeno, bukan?", Taeyong tersenyum tipis. Ya, dia mengerti hal itu. Dia tidak akan marah tentang pertanyaan Jaehyun saat itu. Karena dia tidak pernah berharap banyak.

"-bukan"

"Lalu?", Taeyong menatap Jaehyun heran sampai kemudian Jaehyun menjelaskan maksud dari pertanyaan lancangnya hingga membuat Taeyong membelalakkan matanya sedikit.

"Aku hanya penasaran, karena mendengar cerita nuna", Jaehyun menundukkan kepalanya sedikit merasa malu. Terdengar sekali seperti dia sedang tertarik terhadap pria di hadapannya itu.

Taeyong tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan rona merah dipipinya. "Kenapa anda penasaran?"

Skakmat!

Jaehyun tak bisa berkata-kata, tidak mungkinkan dia berkata jika dia tertarik pada Taeyong semenjak pandangan pertama. Dia tidak sanggup jika nanti Taeyong terganggu atau setidaknya berubah sikap karena menganggap Jaehyun sedikit aneh. Tapi, meskipun begitu Jaehyun tahu jika Taeyong sama sepertinya.

.

.

.

Hari ini, Jaehyun merindukan Jeno untuk bermain di kantornya. Jadi ia meminta Taeyong untuk membawa Jeno ke kantornya dan menemaninya hingga jam kerjanya selesai. How sweet!

Tok  tok!

Jaehyun mengernyitkan keningnya, ia pikir baru saja mendapat pesan jika Taeyong baru akan berangkat bersama Jeno. Tidak mungkinkan mereka langsung tiba hanya dalam lima menit.

Tanpa ijinnya, pintu itu langsung terbuka dan menampilkan wajah Nayeon yang tengah tersenyum padanya. Jaehyun ingat jika Naeyon adalah teman Mina selain Tzuyu, namun seingatnya lagi Mina sempat tidak menyukai Nayeon dengan suatu alasan yang tidak Jaehyun ketahui.

"Hi Jaehyun-ssi-"

"IM NAYEON!!!!!!-", Naeyon sontak saja langsung menoleh ke belakangnya dan di san Jaehyun juga menoleh dengan raut terkejut. Ada Tzuyu disana sedang menatap marah Nayeon dan memandang Jaehyun sedikit menyesal.

Tzuyu adalah sahabat baik Mina dan dia selalu membantu mina bagaimanapun caranya. Begitulah yang dia ketahui.

"KU BILANG JANGAN LANCANG!", Tzuyu berteriak lagi. Mendelik marah kearah Nayeon yang terlihat tersenyum sinis.

"Aku hanya ingin bertemu suami mendiang sahabatku, memangnya ada yang salah?", Nayeon mengalihkan atensinya kepada Jaehyun dan tersenyum tipis.

"Maaf Jaehyun-ssi, Tzuyu memang sensitif akhir-akhir ini setelah Mina meninggal"

"Ah- itu, Tzuyu bagaimana kabarmu?", Jaehyun menyapa Tzuyu dengan senyumannya dan langsung menanyakan kabarnya tanpa tahu jika seorang Nayeon telah mendelik marah kepada Tzuyu yang hanya menanggapinya acuh.

"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan anda Jaehyun sajangnim", Tzuyu sedikit tersenyum dan menatap sinis ke arah Nayeon.

"Ah- baik juga, jadi kau yang sekarang menjadi asisten Yuta?", tanya Jaehyun tanpa menyadari jika wajah Nayeon semakin datar. Tzuyu memang sengaja membuat Jaehyun mengabaikan Nayeon.

Dia tahu jika Nayeon itu seseorang yang tidak pernah disukai Mina. Karena Nayeon yang hampir mencelakakan Mina saat Mina tengah mengandung anaknya.

Jaehyun tidak mengetahui hal itu sama sekali, ia hanya tahu jika Nayeon pernah berkata suka terhadap dirinya dan membuat Mina terus menyuruhnya untuk mengabaikan Nayeon.

"Apakah Yuta baik padamu?"

.

.

.

Taeyong memasuki ruangan Jaehyun saat melihat pintu ruangannya sedikit terbuka. Dia sedikit mengintip dan menemukan dua orang wanita saling melempar tatapan kesal satu sama lain. Taeyong jadi merasa tengah berhadapan di antara suatu masalah. Tapi, dia  tidak tahu apa itu.

"Ah kalian sudah datang", Jaehyun mengulas senyum lebar dan menyuruh Taeyong untuk duduk disofa bersama Jeno. Kemudian Tzuyu menanyakan perihal Taeyong dan Jaehyun menjelaskannya dengan cepat. Namun Nayeon justru bersikap diskriminatip terhadap Taeyong dimana Haseul langsung menjawab ucapannya dan Tzuyu langsung menyeretnya sambil meminta maaf tanpa banyak kata.

"Siapa pria cantik ini sajangnim?

"Dia pengasuh Jeno"

"Wah Jeno sangat beruntung", Tzuyu melambaikan tangannya kearah Taeyong yang sedikit salah tingkah karenanya.

"Ah Jaehyun-ssi kenapa pakai repot-repot segala, aku bisa menggantikan Mina kok"

"-Jaehyun tidak perlu dirimu",

.

Yuta memandang bingung kearah ruangan Jaehyun saat melihat Tzuyu dan seorang wanita tidak dikenal berada diruangan itu. Entah apa yang mereka bicarakan sepertinya wanita itu menatap Jaehyun dengan tatapan entahlah. Namun, Tzuyu terlihat sangat kesal.

Dan alangkah terkejutnya lagi saat Yuta menemukan Haseul langsung membuka pintu ruangan Jaehyun dan menutupnya perlahan.

"-Jaehyun tidak perlu dirimu", Haseul langsung menghampiri Jaehyun dan meletakkan file hitam keatas meja kerja adiknya itu.

"Tidakkah anda takut jika pria itu adalah gay? Dia nanti akan menggoda Jaehyun- dia pasti menggunakan cara kotor agar bisa diterima menjadi pengasuh Jeno- kudengar banyak calon pendaftar tapi tidak ada satupun yang diterima-"

"-cukup! Kau itu siapanya Jaehyun sih? Seenaknya saja berbicara", itu bukan suara Tzuyu, bukan juga suara Jaehyun- karena hal itu tidak mungkin. Tapi, itu suara Haseul yang seketika menjadi jengkel karena ucapan Nayeon terhadap Taeyong.

Jujur saja Haseul sekarang menatap Taeyong yang juga menatapnya dan berusaha berkata dirinya baik-baik saja lewat tatapannya.

"Maaf nyonya direktur, mantan teman saya ini sangat lancang- saya undur diri dulu dan akan segera mengusirnya", Tzuyu langsung menarik Nayeon dengan tangannya. Membuat wanita itu mengaduh karena cengkraman tangan Tzuyu yang cukup kuat.

Yuta bahkan terlihat bertanya-tanya pada Tzuyu tentang apa yang terjadi.

.

.

.

.

[To Be Continue]

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

311K 28.8K 8
" Maaf tuan jung mengganggu kencanmu " - Lee Taeyong
3.2M 32.9K 30
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
3M 43.5K 30
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
3.3M 26K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...