Shirin dan Taehyung kemudian pergi keluar untuk mendatangi Jungkook, namun saat mereka tiba di ruangan Jungkook. Mata Shirin menangkap Jungkook tengah mencumbu seorang wanita yang memakai baju sangat ketat dan terbuka. Mereka sangat menikmati sehingaa tidak menyadari kedatangan Shirin dan Taehyung.
"J-jung.. kook.."
Jungkook dan wanita yang berpenampilan sangat sexy itu menoleh ke arah sumber suara, Jungkook terkejut dengan Shirin dan taehyung yang berdiri di ambang pintu memperhatikan kegiatan beberapa detik lalu dengan wanita penggoda ini Shirin menatapnya dengan raut wajah sangat terkejut. Ah tidak, tepatnya Shirin nyaris menangis.
Entah apa dan bagaimana, tapi Jungkook hanya terdiam membisu melihat Shirin meneteskan air mata. Tidak kah ingin menjelaskan sesuatu terhadapnya? Siapa gadis ini dan maksud dari ciuman ini?
Taehyung yang mengerti dengan keadaan langsung memeluk tubuh Shirin, tak peduli dengan Jungkook yang seolah akan membunuh karena menyentuh wanitanya, "Ayok kita pergi" ajaknya pada Shirin yang tengah menangis tersedu-sedu.
Jungkook berlari mengejar Taehyung yang membawa Shirin, "Shirin.." ia menyentuh pergelangan tangan Shirin, namun Shirin menepisnya dengan sangat kasar. Tidak ingin disentuh oleh seorang iblis bejat dan tidak punya perasaan seperti Jungkook.
"Jangan pernah menyentuhku lagi, atau aku akan mati" ucapnya tegas pada Jungkook.
"Tidak, ini tidak seperti yang kau lihat Shirin-ah" Jungkook menyakinkan Shirin dan mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun terlambat. Sebuah kaca yang pecah tidak akan kembali utuh kan?
"JANGAN COBA UNTUK MEMANGGIL NAMAKU!" Bentaknya pada Jungkook yang terdiam dengan rasa bersalah yang amat sangat besar.
Shirin pergi dengan hati yang sangat hancur. Ia menangis pilu di dalam pelukan Taehyung. Daniel yang saat itu berada di sana bersama beberapa pelayan melihat kejadian tersebut dan mengisaratkan kepada Jungkook untuk tetap diam, memberikan Shirin sedikit waktu untuk meredakan emosi nya.
Karena kondisi Shirin saat ini sedang mengandung, maka akan berbahaya jika ia mengamuk seperti tadi. Itu akan membahayakan bayinya.
"Tidak Shirin.." bisik Jungkook lemah sampai tak ada bisa mendengar.
⚜⚜⚜
"Cepat pergi dan kendalikan situasi. Jangan sampai ada satupun yang lolos"
"Baik"
Hoseok secepat kilat pergi dari hadapan Namjoon. Jimin mengabari jika Shirin saat ini keadaan istana iblis tengah kacau dengan Ratu yang mengurung diri di kamar dan mengancam akan bunuh diri jika ada orang yang berani masuk ke dalam kamarnya.
Ya benar, Shirin tidak makan dan minum. Bagaimana seluruh sudut istana tidak khawatir?
"Shirin-ah, tempatmu bukan disana. Fonia amat sangat mengingkanmu kembali. Wesania bukan tempat untukmu"
⚜⚜⚜
Sudah dua hari Shirin tidak keluar kamar. Bahkan bersuara saja tidak. Dan selama itu pun, Jungkook masih setia menunggu di depan pintu Shirin. Beberapa pelayan istana mengantarkan makanan untuk nya, namun Jungkook tidak menyentuh makanannya. Jangankan menyentuh, meliriknya saja tidak. Karena Shirin pun didalam sudah 2 hari tidak memakan apapun. Bagaimana dengan bayinya?
" Panggilkan Taehyung" Jungkook memerintah kepada salah satu lenjaga disana. Matanya masih melihat pintu bercat putih itu, berharap Shirin membukanya dan muncul di hadapannya.
Beberapa menit berlalu, "maaf yang mulia, Panglima Taehyung tidak ada di ruangannya. Dia sedang pergi menuju suatu tempat" ucap penjaga patuh sambil membungkuk hormat pada Jungkook.
"DOBRAK PINTU INI CEPAT!"
Semua penjaga yang ada disana langsung bergegas untuk mendobrak pintu itu sampai rusak. Setelah berhasil, Jungkook langsung masuk ke dalam dan memeriksa semua sudut kamar ini.
Shirin menghilang.
"SHIRIN!!!"
Untuk kesekian kalinya, Shirin menghilang bersamaan dengan Taehyung yang tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Taehyung yang selalu melindungi Shirin, apakah dia membawa Shirin pergi bersamanya?
"Perketat istana selama aku pergi"
⚜⚜⚜
"Apa aku boleh memakan ini?" Shirin bertanya kepada sang punya rumah yang saat itu kebetulan sudah pulang lebih awal karena mendapat kabar jika Shirin terus merengek minta dibelikan Es Krim.
"Itu squishi adiku, katamu ingin makan es krim? Ini aku sudah belikan es krim yang banyak" Daniel menunjukan satu cup besar isi es krim strawberry kesukaan Shirin.
Shirin masih memperhatikan benda kenyal berbentuk kelinci di tangannya. Sebenarnya ia sudah tak tahan untuk melahap benda ini karena bentuk nya yang lucu dan tekstur nya yang sangat kenyal seperti yupi?
"Squishi itu apa?"
"Mampus Niel, jangan jawab jangan" bisik Daniel dalam hatinya karena Daniel sudah menciun bau-bau kebodohan disini.
Eh, astaghfirullah Daniel bilang Shirin bodoh :(
"Ah itu tidak penting, lebih baik sekarang makan es nya sebelum mencair"
Kalau saja Jungkook yang sedang berbicara dengan Shirin. Mungkin ruangan ini sudah menjadi tempat tempur karena sama sama tidak mau kalah jika berbicara. Cocok sih, yang satu berwatak keras, yang satu polos tapi minta di ditampol.
Shirin melahap es krim miliknya di meja makan.
"Kakaaaakkk~"
Suara bocah berumur lima tahun menggema di seluruh ruangan rumah ini. Shirin menoleh, ternyata adiknya Daniel yang baru pulang sekolah.
Rambutnya di kuncir dua, memakai seragan dan menggendong tas berwarna pink sangat lucu dan menggemaskan.
Daniel memeluk adiknya dan menciumi pipi gembul adiknya. Daniel daddy-able banget kan.
Gadis kecil itu berlari menuju meja makan, menghampiri Shirin yang tengah asik dengan es krimnya, "Kak Shirin aku punya ini" ia memberikan satu tangkai bunga mawar putih dan menyunggingkan sebuah senyuman terbaiknya pada Shirin.
"Untuku?" Tanya Shirin yang langsung di iyakan si gadis kecil itu. Shirin mengambil bunga mawarnya dan menghisap aromanya, "terima kasih Dara" Shirin memeluknya lalu mengecup pipi yang sedari tadi ingin Shirin makan.
"Eung, kenapa kalian tidak menikah saja? Biar dedek bayinya nanti manggil aku aunty!" Sorak Dara riang karena gadis mungil ini sangat menginginkan Daniel menikah dan mempunya adik bayi lucu untuknya.
Shirin dan Daniel hanya tersenyum pada gadis polos ini.
Daniel dan Dara hidup berdua di rumah ini. Orang tua mereka sudah meninggal sejak Dara masih berusia tiga bulan. Ibu Daniel meninggal saat melahirkan Dara, dan ayahnya Daniel tewas di medan perang lima tahun yang lalu.
"Kakak, tadi saat aku melewati rumah paman Taehyung banyak sekali orang-orang bersayap disana."
⚜⚜⚜
"KIM TAEHYUNG!!"
DUAARR~
Suara ledakan di udara menggelegar sampai ke seluruh kota Wesania.
Jungkook mengamuk.
"Apa?" Taehyung tergesa-gesa keluar karena mendengar ada keributan sampai ada ledakan yang membuatnya merasa tidak nyaman.
"Mana Shirin?"
"Shirin? Kenapa bertanya padaku?" Jawab Taehyung.
"Geledah rumahnya dan temukan Shirin sekarang!" Titahnya pada semua bawahan Jungkook.
"Yaakk! Apa yang kau lakukan di rumahku bodoh?! Shirin tidak ada disini. Mana mungkin aku menyembunyikan istrimu di rumahku. Aku masih ingin menikah dan tidak mau mati konyol di tanganmu, mana masih muda, jomblo seperti ini huh?!"
Jungkook menggeram, mengepalkan tangannya kuat. Kesal dengan Taehyung yang sok polos.
"Kami sudah mencari ke seluruh ruangan, namun Yang mulia ratu tidak ada disini" salah satu bawahan Jungkook memberi tahu.
Jungkook mengepakan sayapnya lebar, terbang menjauh dari rumah Taehyung. Melanjutkan pencariannya.
"Fyuh~ untung saja"
⚜⚜⚜
"Lihat saja jika iblis nakal itu berani membawaku. Aku bersumpah akan memakan jantungnya hidup-hidup"
Shirin sudah bersiap dengan teflon dan panci kesayangan Daniel di dalam rumah. Berjaga-jaga jika Jungkook datang mendobrak pintu rumah Daniel, makan dengan spontan, Shirin akan melayangkan teflon tepat di kepala iblis jelek itu.
"Dara? Yaakk! Itu bukan barang yang bagus untuk perang."
Shirin terkejut melihat Dara yang membawa centong sayur warna pink hello kitty. Jungkook mana jera jika di pukul dengan centong sayur sekecil itu.
Daniel, sedari tadi hanya mondar mandir khawatir. Ia sangat takut dengan Jungkook. Apalagi menyangkut Shirin yang sengaja di sembunyikan di rumahnya. Membuat Daniel sulit bernafas lega setiap detiknya.
"Bagaimana jika Jungkook membunuhku?" Daniel menggigit kuku nya karena tegang dengan suasana.
"SHIRIN!!!"
Suara Jungkook terdengar lantang dari arah luar rumah beriringan dengan dentuman suara pintu yang di dobrak paksa dari luar.
Shirin dan Dara sudah siap dengan senjatanya, "bersiaplah Dara-ya"
Dara mengangguk patuh. Dan menatap ke arah pintu.
1..
2..
BRAK!!!
Suara pintu sukses terbuka lebar menampakan sosok pria dengan sayap yang muncul di balik tubuhnya. Shirin dan Dara sudah siap dengan teflon di tangan dan centong untuk dilemparkan ke arah Jungkook saat ia muncul di balik pintu.
3..
..
"LEMPAR!!!"
"AY HEAD YU BEACH"
Wushhh~
PRANG!
Salah seorang pria langsung terkapar di atas lantai dan..
Tunggu, bukankah itu Jungkook yang berdiri di balik pria yang Shirin lempar barusan? Lalu, siapa yang kena lemparan teflon dan langsung linglung?
"Taehyung?" -Jungkook
"Oh tidak, kita salah melempar Dara-ya" -Shirin, Dara
"Hey? Kenapa kalian menjadi banyak? Ada gempa disini rupanya, puyeng sekali" -Taehyung.
💖
DUH GAIS MAKASIH BANGET BUAT KALIAN YANG SELALU ANTUSIAS SAMA CERITA INI LUV LUV 💖
⭐ Married with Devil up setiap hari kamis dan minggu ya ⭐
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YANG BANYAK LOH JANGAN SIDER MULU YA BAMBANK 😚🤟
💕 Stay strong buat semua iKonics di seluruh dunia, disini kami A.R.M.Y dan fandom lainnya sebagai keluarga kalian, bukan hanya sekedar teman.
Jangan bersedih hati!!!
Btw biay swamiku hikd 😭💖