[WPS#1] Shillavand [COMPLETED...

By adellaae24

33.6K 4.5K 4.6K

[Nusa Alexandria series#1]โœ“ ๐Ÿ“ Romance-Comedy story "Waktu bisa mengubah kehidupan manusia , tapi tidak untu... More

[00]-PROLOG[โœ“]
[01]- Revand Marcellio [โœ“]
[02]- Tetangga baru [โœ“]
[03]- I Feel Better [โœ“]
[04]- Unit Kesayangan Shilla [โœ“]
[06]- Beauty Falak [โœ“]
[07]- His secret [โœ“]
[08]- Dia Cemburu?[โœ“]
[09]- Dari Mata [โœ“]
[10]- My Enemy?[โœ“]
[11]- Password mencintai [โœ“]
[12]-Awal Baru [โœ“]
[13]- Isotonik Cinta [โœ“]
[14]- Taxi menyebalkan[โœ“]
[15]- Menghilang[โœ“]
[16]- Topi berinisial [โœ“]
[17]- Cowok bertopi Y
[18]- Pelaku sebenarnya
[19]- Kepingan Fakta
[20]- Fakta menarik
[21]- Kebohongan besar
[22]- Ingatan masa lalu
[23]- Kematian Sonya
[24]- Fakta Flora Marcellio
[25] - Kecelakaan
[26] - Still with you
[27]- Please, Aku lelah
[28]- Meet with her
[29]- Rose to sorry
[30]- Akhir dari Rahasia
[31]- Sisi kelam si pendiam
[32]- Tentang Shireen
[33]- latihan Basket
[34]- Sebuah Kenyataan.
[35]- Salah paham
[36]- Thanks untuk Luka
[37]- Can I believe You?
[38]- Maksud Jahat
[39]- Waktu yang Salah
[40]- Tentang Mereka
[41]- Air mata Benci
[42]- Sepercik kesalahan
[43]- Perpustakaan
[44]- Filosofi Berjuang
[45]- Tetap Untukmu
[46]-Please, don't give me hope
[47]- terlatih patah hati
[48]- I can't do without you
[49]- Kalung kesempatan
[50]- The last Alphabet
[LAST CHAP]- EPILOG
SEQUEL AND SPIN OFF

[05]- We Just Friend?[โœ“]

945 195 218
By adellaae24


Sebelum baca klik dulu dibawah ini
adellaae24

Sudah?

Mari gabung dengan cerita mereka

Until this moment you are still a reason why my heart doesn't move to anyone

Flashback on.

Revan berjalan dengan teman- temannya menuju ke kantin. Karena ulah temen- temannya itu, ia kalah dari tantangan yang diberikan oleh mereka. Sesuai peraturan, ia harus meneraktir teman-temannya sehabis pulang sekolah.

Tiba- tiba saja sebuah tangan memegang bahunya, Revan melirik kakak kelasnya itu dengan tatapan malas.

"Bisa lepasin tangan Lo dari bahu gue?"

"Santai bro, gue lepas" cowok itu melepas tangannya yang bertengger dibahu Revan.
Revan menunggu apa yang akan dilakukan kakak kelasnya ini.

"Lo pacarnya Jessi? Ternyata bener ya, cowok bodoh ini pacarnya Jessie? Kok Lo mau sama dia sih haha." Ucap cowok itu dengan senyuman smirknya.

"Ngajak berantem lo?". Cowok didepannya hanya tersenyum. Senyum itu tidak bisa ia artikan sama sekali. Revan geram melihanya.

"Asal lo tau, Jessie yang selama ini berhubungan sama lo itu, nggak seperti apa yang Lo liat. Dia licik."

Revan menatap bingung kearah kakak kelasnya. Tangannya mengepal kuat sehingga terdengar gesekan kuku kukunya.

Ia Tau, kehadiran Jessie merubah semua lingkar hidupnya. Tapi ia juga Tak mau menyakiti perempuan. Ia juga muak jika Ada yang menjelek- jelekkan perempuan di depannya.

Baginya, perempuan itu harus selalu dijaga. Bukan malah di sakiti. Ia juga pernah merasakan jatuh Cinta. Jangan Kira mulus begitu saja. walaupun parasnya tampan,Tak menjamin semua Cewek bisa ia dapatkan.

Banyak yang antri?

Wah ya jelas. Nggak usah ditanya.udah pada jejer Kaya antrian sembako. Tapi menurutnya, berhubungan dengan orang yang benar-benar tidak ia suka hanya membuang-buang waktunya.

"Maksud lo apa ngomong Cewek gue licik?".

Tangannya sudah mulai terkepal. Ingin sekali mendarat di bagian hidung cowok itu. Namun kenyataan membuatnya mengurungkan niatnya. Tangannya langsung jatuh tak berdaya.menatap kosong ke Arah cowok itu saat rekaman CCTV mulai diputar.

Revan tak menyangka. Walaupun prinsip nya tak ingin melakukan kekerasan dengan perempuan. Tapi satu Hal yang harus kalian tau, ia tidak suka kebohongan apalagi tindakkan licik seperti tadi.

"Gimana? Masih mau mukul gue?"

Revan masih diam. Ia masih tenggelam dalam pikiran kalutnya. Memori kejadian yang baru saja ia lihat. Terekam jelas dalam otaknya.

"Dimana lo dapetin video itu?"

"Edgar yang kasih tau semuanya. Kenapa?kaget?Lo emang cowok bodoh Van."

Revan diam. Tanpa menggubris ucapan kakak kelasnya itu, ia segera melangkah meninggalkan cowok itu. Revan segera mencari keberadaan kekasihnya. Ia harus ta
u semuanya dari mulut gadis itu langsung.

Jessie tersenyum kearah pacarnya,saat Revan sudah berada di tengah lapangan Nusa Alexandria. Wajahnya tidak bisa diartikan. Kedua bola matanya tampak marah.

Jessie mendekati Revan,menggandeng tangannya."kamu nungguin aku beb? Sweet banget sih".

Cowok itu menepisnya. Revan muak bersandiwara di depan teman-temannya. Ia muak menjadi pacar Jessie. Semuanya bukan kemauannya.

"Jelasin semuanya"

" Maksud kamu?"

"Jelasin atau lo gue jeblosin ke penjara sekarang juga?"

" Ngigo ya kamu? Pulang yuk."

Jessie menggandeng tangan cowok itu. Tapi respon Revan sebaliknya. Ia menarik tubuh Jessie agar berhadapan dengannya. Genggaman tangannya begitu erat.

"Gue bilang lo jelasin semuanya!"

"Udah tau ternyata? "

"Jadi... Lo?"

"Iya, itu gue. Gimana? Lagian gue bakal balikin duitnya asal lo mau tunangan sama gue?"

"Lo licik! Cewek nggak tau diri!"

Jessie tersenyum jahat. Tidak masalah baginya. Revan juga tidak akan memutuskan hubungannya begitu saja. Ia Tau laki laki semacam Revan tak akan memutuskannya begitu saja.

Tamparan mendarat di pipi Cewek itu, gadis itu mengeluh kesakitan. Mengundang riuh para siswa disana. Keributan itu mengundang rasa penasaran Shilla. Sampai akhirnya ia tau masalah cowok itu. Masalah yang merubah dirinya Hampir 180°.

****************

Revan mendadak kehilangan nafsu makannya saat tadi pagi. Ia berangkat sekolah dengan perut yang kosong. Padahal kondisinya sedang tidak fit.

Kejadian 2 hari yang lalu masih saja mengganggunya. Membuat nafsu makannya menurun. Ia tidak pernah mempedulikan kesehatannya padahal ia memiliki sakit mag.

Oh iya, asal kalian tau. 2 hari yang lalu tempat duduk diacak sesuai dengan nama absen. Dan ya, sekarang Shilla Dan Revan duduk sebangku karena nomernya berurutan.

"Hey,Van? Lemes banget lo? Makan belum?"

Tanya Shilla saat pelajaran masih berlangsung. Revan menggeleng tanda bahwa perutnya masih kosong.

"Astaga Revan, kenapa nggak makan? Liat? Badan lo kurus kek ikan pindang".

"Shill, jangan mulai deh, gue nggak papa. Perhatiin tuh pelajaran".

"Serius nggak papa?"

Revan mengangguk meyakinkan.

"Yaudah, kalo ada apa-apa Lo bilang ke gue."

Revan hanya mengangguk paham.
Shilla tersenyum dan kembali mancatat materi kimia yang baru saja guru jelaskan.sementara Revan masih menahan rasa pusing yang menjalar di kepalanya.

"Argh--"

Revan mengerang. Merasakan rasa sakit yang semakin menjadi jadi. Untung saja tidak terdengar semua orang.

"Van? Lo bener nggak papa?"

Revan masih memegang pelipisnya. Kepalanya sangat pusing, apalagi perutnya sekarang seperti sedang dikoyak.

"Gue cuma pusing, sebentar lagi juga mendingan. Gue nggak papa kok." Ucap Revan berbohong.

Shilla menatap Revan. Lalu langsung memegang kepala Revan. Panas. Revan masih memijit pelipisnya yang tampak pusing sekali.

"Panas van, ke UKS ya? Gue anterin." tawar gadis itu sambil memegang bahu Revan. Badannya sangat panas saati ini.

"Nggak usah, gue cuma.. Argh--"

Revan merasakan perutnya mual. Seperti benar- benar dikoyak. Cowok itu memegang perutnya yang terasa nyeri. Membuat Shilla merasa khawatir kepada cowok itu.

"Ish keras kepala, gue bawa Lo ke UKS, Lo butuh istirahat".

Shilla memegang kedua pundak cowok itu dan mengantarnya menuju ke UKS. Revan benar- benar sudah tidak ada tenaga untuk menolak ajakan gadis itu.

"Bu permisi, saya izin ke UKS ya bu?"

Bu indah menatap muridnya itu," loh Revan kenapa?"

"Revan sakit Bu, Shilla minta izin buat nganter Revan ke UKS ya Bu? Sekalian Shilla minta izin buat ngobatin Revan disana, sekarang jadwal Shilla jagain UKS." Ucap Shilla mengingat hari ini adalah jadwalnya di UKS.

"Yasudah ibu izinkan, nanti ibu kirim file materi hari ini ke kamu ya Shilla."

Shilla tersenyum, "baik Bu,terimakasih."

Guru mengizinkan mereka berdua untuk tidak mengikuti pelajaran.Setelahnya, Shilla mengantar cowok itu ke UKS.

Shilla Sampai di UKS. Jari jemarinya mencari letak kotak P3K. Untung saja dia tau Cara merawat orang sakit. Saat masih menengah pertama.ia menjadi salah satu anggota PMR begitupun sekarang. Ya walaupun sekarang ia sibuk dengan Osis , ia jadi jarang berkunjung ke UKS. Hanya pada saat upacara saja.

"P3K kemarin Mana ya? Perasaan tadi ada"

"Buat apa?"

"Lo lah".

"Kan gue nggak terluka. Gue cuma butuh obat Shilla"

Cewek itu merutuki perbuatannya. Ia begitu panik Sampai tidak tau apa yang dibutuhkan olehnya saat ini.

"Shilla! Bego banget sih lo" katanya sambil menepuk jidatnya.

Cewek itu aneh, Revan Sampai di buat tertawa karena tingkah Shilla. Gadis itu begitu lucu saat sedang panik seperti ini.

Obatnya diminum sebelum makan. Setelah selesai meminum obat. Arga datang membawa sebungkus nasi untuk Revan. Shilla sih yang menyuruhnya dengan syarat ia harus meneraktir Arga juga. Otak-otak bulus memang makhluk semacam Arga ini.

"Makan Buah naga sambil ngeces, Arga datang mau nemuin Princess, pesanan sudah datang".

"Siapa yang ngizinin Lo manggil princess?"

Shilla seketika terkejap saat Revan mengatakan kalimat itu. Kenapa Revan jadi emosi seperti itu.

"Yeh, bilang Aja babang Revan cemburu".

Revan memalingkan mukanya. Menatap Shilla yang sedang tersenyum ke Arah Arga.

Ia Tak suka senyum gadis itu mengarah pada orang lain Dan bukan untuknya saja.

"Keluar Sana lo! Jangan disini"

"Revan, nggak boleh gitu tau. dia temen Lo."bantah Shilla. Revan memalingkan wajahnya kesal.

"Princess Aja nggak ngelarang ondel-ondel masuk kesini. Wlee".

Arga tersenyum meledek kearahnya.
Revan memutar bola matanya kala Shilla menatap tajam kearahnya.

"Makasih ya Ga, makanannya. Lo boleh lanjutin makan siang lo di kantin".

"Jadi nggak Anu nya?, itu tuh--"

Shilla tersenyum manis.

"Iya, gue traktir. Nanti gue ke kantin".

Arga memberi hormat kepada keduanya. Shilla hanya tersenyum lalu mengangguk. Kini tatapannya kembali kepada Revan yang masih memalingkan mukanya menatap jendela UKS.

"Kenapa lo?"

"Kenapa traktir Arga segala sih? "

"Nggak papa, dia juga udah baik beliin makanan buat lo. nih makan."

Shilla menyodorkan nasi ke Arah Revan. Sementara Revan memakan makanannya. Shilla kembali merapikan kotak obat yang baru saja ia ambil. Dan meletakkannya ke tempat semula.

Pandangan Revan tak lepas dari Shilla yang telaten merawatnya. Ia juga memperhatikan gerak-gerik gadis itu saat sedang membereskan kotak obat yang Ada di UKS. Merapikan semuanya.

"Shill?"

"Hm?"

Shilla menengok ketika namanya di sebut. Ia berhenti merapikan obat, Lalu menatap cowok itu.

"Mau jadi sahabat gue?"

Pertanyaan Revan sontak membuat Shilla kaget, masalahnya kini tatapan Revan seperti lebih teduh, tidak seperti tatapan sebelumnya.

"Lo kaya anak TK aja anjir, ngajak sahabatan".

"Takut direbut Arga".

"Gajelas Lo, maksud Lo gue jadi sahabat Lo gitu? "

"Iya, emang Lo maunya lebih dari sahabat gitu?" Revan menatap Shilla yang tampak terkejut.

Gemes.

"Anjir Van, nggak epic banget gue sama Lo. Di UKS lagi."

"Jadi Lo mau beneran? Di luar UKS?".

"Nggak lah anjir, baru aja lo putus dari si nenek lampir itu, masa Lo sama gue? Enak aja Lo jadiin pelarian. Nggak! Gue nggak mau."Jawab Shilla panjang lebar.

Cowok itu memalingkan mukanya kesamping,"padahal gue mau." ucap Revan lirih dan tak bisa didengar oleh Shilla.

"Apa Lo bilang?"tanya Shilla. Ia dengar Revan mengucapkan sesuatu, tapi ia tidak tau apa yang cowok itu ucapkan.


Revan memutar bola matanya malas.

"Jadi gimana?".

Masih diam, Revan sudah tau pasti Shilla menolaknya. Shilla kan benci banget sama dia pas dulu. Tidak mudah baginya menerima Revan. Revan saja yang bodoh.

"Iya, mau".

Revan mengerjap beberapa Kali. Saat jawaban terlontar begitu saja dari mulut gadis itu.

"Mau?"

"Iya, kenapa?"

"Eh nggak papa, makasih ya?"

Shilla tersenyum manis lalu mengangguk. Ia Kemudian melanjutkan membereskan obat obatan. Ia ingin sekali tertawa saat melihat ekspresi Revan saat tadi. Langsung berubah drastis.

Revan tersenyum sendiri, ia tak menyangka bahwa gadis itu menerimanya sebagai sahabat. Rasa bahagianya Tak terhingga. Hujat saja dia karena tersenyum seperti orang tak waras.

Mampus Lo Arga! Lo kalah start!

"Revan, kamu nggak papa?"

Shilla menengok, melihat siapa yang datang saat jam istirahat seperti ini, ia Kemudian menuju ranjang Revan. Terlihat punggung tangan Revan dipegang oleh seorang Cewek yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Seragamnya pun beda, sepertinya bukan dari sekolah sini.

"Keira? Ngapain disini? "

" Mau lihat kamu, aku khawatir sama kamu, Aku dapet kabar dari Rasha, kalo kamu lagi sakit di UKS".

Revan menatap Shilla yang berdiri tak jauh dari sini. Shilla juga menatapnya Lalu memberi isyarat padanya. Bahwa ia ingin keluar. Kalian lanjutkan saja mengobrol nya.

Revan mengangguk mengiyakan, Shilla tersenyum lalu pergi.

"Gue nggak papa key, cuma tadi telat makan".

"Kamu kenapa bisa telat makan kaya gini Van?, Apa besok aku bawain bekal ya buat kamu. Biar nggak telat makan lagi."

"Nggak papa, nggak usah key. Gue nggak bakal telat makan lagi."

"Maaf ya, aku nggak bisa selalu jagain kamu."

"Nggak papa, udah Ada yang jagain gue disini. Lo ke sekolah Aja. Jam istirahat mau selesai".

"Revan nggak papa Keira tinggal?"

Revan hanya mengangguk. Menatap sahabatnya itu.

Keira tersenyum lalu pergi, jam istirahat Akan segera selesai. Seketika Revan teringat Shilla. Kemana perginya gadis itu?

Tiba tiba Shilla muncul sambil membawakan air mineral yang baru saja ia beli. Ia juga membelikan untuk Cewek tadi. Tapi sudah tidak ada.

"Eh,udah pergi?"

"Udah".

"Dari sekolah lain ya? Seragamnya beda"

"Namanya Keira, dia sahabat gue dari kecil. Sekolahnya emang beda. Dia sekolah di SMA Garuda. Biar deket sama kantor papahnya".

Tanpa bertanya lebih lanjut Shilla mengangguk Lalu duduk. Ia menyerahkan Air mineral yang baru saja ia beli tadi.

"Gue tungguin lo sampe pulang sekolah. Kita udah ijin kok. Kalo lo mau tidur dulu nggak papa. Gue beresin UKS nih, berantakan banget kek rumah nenek lampir".

Revan hanya mengangguk. Tatapannya melihat Ke Arah Shilla yang sedang meminum air mineral di sampingnya. Shilla sesekali memainkan hpnya agar tidak gabut.

"Thanks ya".

Shilla mendongak menatap Revan. Ia Kemudian tersenyum Lalu mengangguk.

*******

Dapat salam dari Shilla nihh. Katanya I love you buat yang baca💜

Karakter baru unlocked☑️
Jangan sampe lupa ya. Karena karakter disini punya kisahnya masing masing.

Babayyy♥️♥️♥️♥️♥️
















Terimakasih sudah membaca 💜

Author update lagi new version nya. Yey...
Satu persatu karakter cerita author munculin gess. Tapi cowok yang ngasih Tau Revan Vidio belum terungkap ya. Iya maap author cape jadi sabar yah.

Kenapa nggak jadian Aja? Etdah Tau kan Revan demennya sama siapa? Ya Kali nggak Tau.

Keira? Eh dia sahabat kok. Nggak lebih.

Udahlah nantikan notif terbaru setelah ini.

Cuap cuap banyak banyak dari author, Salam dari adiknya jungkook BTS ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 89.7K 40
[WAJIB FOLLOW๐Ÿ“Œ] [MENGANDUNG UNSUR UWUPHOBIA] [BUDAYAKAN MEMBERI VOTE SEBELUM MEMBACA๐Ÿ“Œ] [MASIH TERDAPAT TYPO๐Ÿ“Œ] ~ Sedang Pre order~ ________________...
82K 5.4K 59
[ E N D ] "๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ˆ๐˜จ๐˜ข๐˜ต๐˜ฉ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ช๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ถ." Enjoy and happy reading ! Mentahan Cover : Pinterest start : 09.04.20 end...
179K 6.6K 56
โ›”Jangan Lupa Follow Duluโ›” Sequel ALDITA Bagaimana cinta tumbuh saat kedua hati tak pernah mengakuinya? Deffan Alfino Wijaya Omongan yang keluar dari...
1M 48.1K 80
Dua perbedaan menjadi satu. Tetapi mereka mempunyai kesamaan, yaitu tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta yang sesungguhnya Calla adalah seoran...