PONIYEM DIARY (COMPLETED)

By Ernietee_99

171K 13.4K 394

Being single at 33 wasn't easy. Jomblo di usia 33 itu tidak mudah. Apalagi kalau seluruh keluarga harus menan... More

Pony atau Po (1)
Pony atau Po (2)
Poni atau Po (3)
Semua Salahku (?)-1
Semua salahku (?)-2
Semua Salahku (?)-3
Mudah dan Cepat (?)-1
Mudah dan Cepat (?)-2
Mudah dan Cepat (?)-3
PSG Syari (?)-1
PSG Syari (?)-2
SPG Syari (?)-3
Mas itu Ningrat (?)-1
Mas itu Ningrat (?)-2
Mas itu Ningrat (?)-3
Dammam itu Saudi (?)-1
Dammam itu Saudi (?)-2
Dammam itu Saudi (?)-3
Amirah atau Mademoiselle (?)-1
Amirah atau Mademoiselle(?)-2
Amirah atau Mademoiselle(?)-3
Al Shateea Mall (?)-2
Al Shateea Mall (?)-3
Telenovela di Arabia (?)-1
Telenovela di Arabia (?)-2
Telenovela di Arabia(?)-3
Funtime (?)-1
Funtime (?)-2
Funtime (?)-3
Gondrong Sang Penolong (?)
Antara China dan India (?)
Ramba bukan Rama (?)
Chintanya di sini (?)
Mengalah atau kalah (?)
Aman dan Nyaman (?)-a
Asyik dan Menarik
Ramba dan Hadi (?)
Dia dan Dia lagi (?)
Untung Ada Toni (?)
Salahku atau salahnya (?)-a
Salahku atau Salahnya (?)-b
Tak Ada yang Salah (?)
Cinta Cinta
Yuk, Pulang (?)-a
Yuk, Pulang (?)-b
Dia Aneh Lagi (?)
Akhirnya.... (a)
Akhirnya.... (b)
Extra

Al Shateea Mall (?)-1

2.5K 261 4
By Ernietee_99



▪  Selasa, 20 November, sore

Tak terasa aku sudah sebulan lebih di sini. Semua berjalan lancar, lebih lancar dari yang kubayangkan. Maksudku, dulu aku sempat berpikir bahwa beradaptasi dengan dunia asing itu akan sangat sulit, ternyata ngga juga. Menurutku malah asyik, ketemu orang baru, cerita baru, dan ... masalah baru.

Iya, selancar-lancarnya perjalanan, pasti ada tanjakan, belokan, lubang, dan sebagainya. Begitu juga denganku, masalah itu tetap ada. Salah satunya orang tuaku yang terus-terusan kangen dan memintaku pulang. Padahal aku baru  sebulan keluar dari rumah. Mereka pikir, aku bisa pulang semudah itu.

Ngomongin kangen, aku sebenarnya merindukan Odi. Entah kenapa, kok 'calon suami orang' itu belum bisa sepenuhnya hilang dari otakku. Ngga baik banget, kan? Itulah kenapa, kadang aku bersyukur bisa pisah tak sengaja, atau aku akan melakukan khilaf disengaja.

“Buni! Ayo, pakai abayamu! Kita pergi sekarang,” ajak Maha membuyarkan racauanku. Gadis itu sudah rapi dengan jubah hitam dan niqob ber-swarovski-nya.

Bergegas aku menyambar abaya di balik pintu dan mengenakannya sambil lari mengejar Maha yang berjalan ke luar. “Kita mau ke mana, Amirah?” tanyaku setelah sampai di sisinya.

“Ketemu teman dan cari angin.” Gadis itu cepat-cepat masuk mobil, saat melihat Muhammad keluar dari rumahnya. “Khumar, cepetan jalan! Abaikan pria itu!” perintahnya sambil sesekali melihat Muhammad dari balik korden jendela mobil.

Khumar menggoyang-goyangkan kepala sambil tersenyum. Berbeda dengan kita yang akan menggerakkan kepala hanya di saat-saat tertentu saja. Orang India akan melakukan hal itu setiap saat. Bahkan sepertinya gerakan kepala itu sudah bisa mewakili perkataannya, tanpa bicara sekali pun. Seperti Khumar saat ini. Mungkin itu memang sudah menjadi kebiasaan mereka dalam berekspresi.

“Mentang-mentang tua dan pria, bisanya memerintah mulu. Emangnya dia pikir aku apaan? Salah satu dari istri-istri bodohnya? Enak aja! Lagian kenapa sih, Tuhan? Aku ngga terlahir sebagai pria saja?” Maha masih saja menyerocos sambil memandangi kukunya yang baru saja dicat merah terang.

Aku yang ngga tahu harus berbuat apa, hanya diam dan memandangi jalanan lewat kaca depan. Penginya sih, menyibak korden kaca dan memandangi luar lewat samping, tapi hal itu pasti akan membuat gadis itu jantungan.

Maha menyibakkan kain niqab-nya ke atas kepala dan memulai percakapan di ponselnya.

“Habibti! Kali ini saja, Allahi khalij (menginzinkanmu-bahasa dibikin alay)!” rengek Maha dengan masih memandangi kuteks merahnya.

Samar-samar terdengar suara wanita di ujung sana. Salah satu temannya mungkin.

“Aku ngga mau tahu. Pokoknya aku menunggumu Starbuck, Al Shatea Mall! Ma'a salamah, Ya Asl(madu)!” Gadis itu menutup ponselnya dengan bibir tersenyum puas.

Bersamaan dengan Khumar yang mulai memutar lagu India. Ngga seperti lagu India yang kebanyakan nge-beat, kali ini dia memutar akustik. Dan ... telingaku lebih menikmatinya

Terima kasih ya, yang trlah mengikuti perjalanan Poni selama ini.

Masih menerima kritik dan saran.

xoxo
Ernie tee

Continue Reading

You'll Also Like

537K 55.6K 30
Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putra, ternyata Starky belum juga bisa usai...
414K 30.5K 26
Adi Pratama sudah terbiasa sendiri selama 60 tahun hidupnya, hidup sebagai pemilik sebuah perusahaan besar nyatanya tak semenyenangkan yang orang lai...
4.6M 430K 27
Setiap orang pasti pernah melakukan satu kesalahan besar. Kesalahan yang membuatnya menyesal bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Bagi Gadis, kesal...
779K 69.8K 56
Shana begitu ia akrab disapa. Si paling advokasi begitu julukannya. Bagaimana tidak, ini tahun keduanya menjabat sebagai staff bidang Advokasi di Him...