Lucky Soniq❤IDR

Por annisaNnajmi

245K 10.3K 320

Menjadi kekasih seorang artis yaitu iqbaal dhiafakhri ramadhan/iqbaal cjr sangatlah tidak mudah banyak ratusa... Más

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
15.Jadian
Chapter 16
Chapter 17
Curhatan seorang comate😭
Chapter 18
Chapter 19
New story!!!
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
TRAILER
Wajib Baca!!!!

39.

837 46 19
Por annisaNnajmi

"Terkadang kamu harus merelakan seseorang yang tak bisa kamu miliki. Meskipun sulit namun itu hal yang terbaik untuk dirimu. Setidaknya membiarkan seseorang yang kamu sayangi bahagia adalah pilihan terbaik. Dan kamu juga harus bahagia karena seseorang tersebut telah memberi warna dalam cerita hidupmu."

Notes: CERITANYA AKU LONCAT YAA MAAF BANGEETTTT TAPI MASI NYAMBUNG KOK, MAAF KALO ADA TYPO🙏

PLIS VOTE&COMMENT YANG BANYAK, KOMENTAR BANYAK AKU BAKAL UPDATE DENGAN Cepat!!!

Happy reading!

***
Hujan deras turun membasahi tanah harum tanah yang terkena air menyegarkan penciuman semua orang udara bandung semakin terasa dingin udaranya, seorang pria yang sedang menikmati rintik-rintik, air yang turun membuatnya merasa tenang, damai, ia sangat menikmatinya menghilangkan sejenak beban dan pikirannya. Lamunannya buyar saat ada yang menepuknya dari belakang ia menoleh dan tersenyum saat melihat orang tersebut, orang itu lalu berdiri disampingnya kini keduanya sama sama saling menikmati cuaca bandung yang sedang hujan.

"Dingin yaa." ucap seorang wanita yang sedang berada di sampingnya sambil menggesekan kedua telapak tangannya mengurangi rasa dingin ditubuhnya.

Pria tersebut terkekeh mendengarnya "kode nih" ucapnya sambil mengangkat. alisnya sebelah.

"Nggak bukan gitu maksudnya." ucapnya dengan salah tingkah.

Pria tersebut tertawa melihat gadis di sampingnya ia melepaskan jaket yang ia pakai lalu ia sampirkan ke bahu wanita di sampingnya ini. Wanita itu tersentak saat ada sesuatu dibahunya ia tersenyum kikuk saat tau lelaki tersebut memberikan jaket untuknya.

"Makasih." ucapnya dengan dibalas anggukan oleh pria tersebut.

"Daritadi aku lihatin kamu diem aja disini, lagi mikirin apa sih?" tanya gadis tersebut.

"Ngga mikirin apa apa, cuman lagi lihatin hujan aja kalo ternyata hujan itu turunnya dari langit." jawabnya.

Gadis itu tertawa mendengarnya "receh banget sih baal."

"Aku ngga ngereceh orang aku gaada uang receh." ucapnya.

"Sumpah sih baal garing tau nggak" ucap vanesha dengan diiringi tawanya.

"Garing tapi ketawa gimana sih."

"Hahahah"

Kedua insan tersebut larut dalam obrolan dan canda tawa yang diciptakan keduanya sampai tak sadar jika ada seseorang yang sedari tadi memfoto keduanya bahkan memvideo apa yang mereka bicarakan.

***
Seorang gadis sedang bermalas malasan di kamarnyaa, sungguh ia teramat bosan hari ini yang ia lakukan hanya tidur, makan, tidur, main handphone, karena kegabutannya ia memilih membuka akun instagramnya saat membuka explore instagramnya ada sesuatu yang menarik perhatiannya sebuah video dari belakang sangat jelas ia sangat tahu orang tersebut. Iyaa, sepertinya ia tidak salah bahwa yang di dalam video ini adalah kekasihnya dan cewek disebelahnya sudah sangat jelas lawan mainnya di video tersebut ada sebuah tulisan dibawahnya 'tetap sweet walau pun dibalik layar'. Di dalam video tersebut iqbaal meminjamkan jaketnya kepada vanesha lalu memakaikannya mereka berdua saling bercanda tawa.

"Harus profesional, ga boleh nethink namanya jugaa pemain film mereka berdua memang harus menciptakan chemistry." gumam Caca.
Padahal di hati kecil nya merasakan rasa sakit itu. Siapa yang tidak sakit jika kekasih kita sudah 2 hari tidak mengabarinya tapi ternyata dia sedang sibuk dengan cewe lain, ia pikir kekasihnya sedang sibuk shooting tapi ternyata dia sedang sibuk bercanda tawa dengan orang lain tanpa memberi kabar ke dirinya sekali pun. Bahkan kemarin ia sempat menelepon Iqbaal tapi yang mangangkat telpon nya bukan lelaki tersebut melainkan Vanesha. Saat itu Vanesha bilang bahwa Iqbaal sedang pergi ke kamar mandi, tapi mengapa bisa ponsel lelaki tersebut berada di Vanesha, apa Iqbaal sengaja meninggalkan ponsel nya? Kalian tahu bagaimana perasaan Caca saat itu? Ia ingin marah tapi entah kesiapa, ia ingin sekali saja bersikap egois tapi entah dirinya tak bisa bersikap seperti itu. Ia selalu menguatkan hatinya padahal air mata turun ke pipinya. Lagi-lagi kali ini ia menangis lelaki tersebut.

Ia tahu setelah tahun kemarin film dilan 1990 melonjak sukses mencapai 6,2 juta penonton. Kini mereka berdua melanjutkan nya kembali di film dilan 1991 ya mereka sudah dikontrak selama 3 tahun untuk film tersebut. Dan kini kekasihnya sedang berada dibandung untuk shooting dilan 1991 sekaligus film Milea Suara dari Dilan akhir kisah cerita dari film dilan.

Saat ia sedang melamun memikirkan tentang hal itu ponselnya berdering nama 'irzan' disana. Ada apa irzan menelepon dirinya pikirnya ia pun mengangkat telpon tersebut.

"Halo zan, ada apa?" tanya Caca langsung to the point.

"Halo ca, lo lagi dirumah"

"Iya, kenapa emang?"

"Anterin gue yuk ke mall, gue pen nyari kado buat nyokap gue tapi gue bingung mau ngasi nyokap gue apa, lu kan cewe ni pasti tau selera perempuan gimana"

"Sekarang?"

"nggak, tahun depan. Yaiyalah sekarang curut"

"Apaan sii lo curut curut dasar onta."

"haha, udah deh gc mau ga? Gue ga nerima penolakan."

"Anjir maksa."

"Bodo, siap siap dari sekarang 15 menit lagi gua otw"

Pip

Irzan memutuskan sambungan telepon nya secera sepihak, caca berdecak sebal dengan cowo itu dengan secara mendadak dia menelpon lalu tiba tiba menyuruh nya menemani dia untuk mencarikan kado tapi tidak ada salahnya ia pergi menemani cowo rese seperti dia karena dirinya pun sangat gabut dirumah ia butuh udara segar diluar setelah melihat postingan bahwa kekasihnya sedang asik dengan orang lain.
Tidak-tidak caca tidak membalas dendam ia hanya menolong irzan untuk mencarikan kado untuk mama nya tidak ada salahnya kan?

Setelah sudah siap dengan pakaian nya yang begitu simple tak lama kemudian ia mendengar suara mobil yang ia yakini bahwa irzan sudah sampai di rumahnya. Langsung saja ia turun ke bawah untuk menemui cowo tersebut.

(ootd caca)

"yuu, skuy langsung berangkat." ucap caca.

"eh bentar dulu gue izin dulu la ke nyokap lu" ucap irzan

"dirumah lagi gaada siapa siapa cuma ada mba doang." jawab caca.

"yah kasian amat lo ditinggal sendiri dirumah"

"bacot ya anda, jadi pergi atau nggak? lo tu yang udah ganggu waktu gue buat menikmati libur gue."

Btw, disini ceritanya iqbaal lagi shooting film dilan 1991  kan nah jadi dia uda kuliah di Australia begitupun caca yang sedang kuliah di jakarat. Sorry kalo misal aga beda soalnya uda lama banget cerita ini ga dilanjut jadi maaf kalo ada yang melenceng dari ceritanya.

"alah seharusnya lo berterima kasih ama gue karna ngajak lo keluar, gue tau pasti lo gabut kan dirumah sendiri"

"iya si bener juga" ucap caca dalam hati.

"ah berisik lo uda ayo cepetan" caca berjalan mendahului irzan diikuti oleh irzan.

Keduanya memasuki mobil, irzan mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah caca. Cuaca yang tidak begitu panas karena Jakarta habis diguyur hujan cuaca seperti ini la sangat cocok menghabiskan waktu untuk tidur sungguh irzan sangat mengganggu waktunya pikir Caca.

"gimana lo sama iqbaal?" tanya irzan di sela sela keheningan dalam mobil. Caca menatap Irzan sebentar lalu pandangannya kembali ke arah luar dari kaca mobil.

"Baik" jawabnya dengan singkat sangat berbeda jawaban dari dalam hatinya 'gatau zan gaada kabar uda 2 hari'.

"Yakin? Nggak masalah?" tanya nya sekali untuk memastikan. Karena irzan yakin mereka sedang tidak baik baik saja, irzan sangat mudah menebak pikiran gadis yang berada di sebelah nya.

"Setiap hubungan pasti punya masalah kan tergantung gimana kita nyikapinnya. Tapi serius kok gue ama iqbaal ga kenapa kenapa hubungan kita fine fine aja" jawabnya.

Karena Caca tidak ingin memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi, Ia pikir ini baru 2 hari tidak diberi kabar bukan masalah yang besar ia akan meminta penjelasan terlebih dahulu ke iqbaal nanti ia tak mau berpikir macam macam tentangnya yang nantinya akan menimbulkan kesalah pahaman jika ia menceritakan nya kepada orang lain walau itu kepada Irzan sahabat nya yang sangat bisa dipercaya dan diandalkan. Tentang mereka berdua iqbaal dan vanesha Caca mencoba berpikir positif bahwa mereka hanya menumbuhkan chimestry untuk film mereka.

"Okei" jawab irzan dengan singkat. Ia tak mau memaksa Caca bercerita karena jika nanti gadis itu sudah tidak sanggup menanggung ya sendiri, jika gadis itu siap bercerita ia akan menceritakan nya sendiri lagipula itu hubungan Caca dan Iqbaal jika mereka berdua mempunyai masalah mereka berdua la yang menyelesaikan. Irzan hanya menjadi tempat curhat nya gadis tersebut dan jika gadis itu meminta solusi ia akan menjadi sandaran dan siap membantu.

Tak terasa keduanya telah sampai di salah satu kawasan Mall yang berada di Jakarta. Keduanya pun turun dari mobil dan jalan beriringan memasuki Mall yang mereka datangi.

"Mau makan dulu atau langsung cari kado buat nyokap gue" tanya Irzan kepada gadis yang berada di sebelah nya.

Caca berpikir sebentar sambil melihat lihat disekitarnya. "Cari kado dulu aja kali yaa biar enak habis itu baru makan lagian gue juga belum laper banget kok" jawabnya.

"Oke."

Toko yang pertama keduanya datangi yaitu toko pakaian untuk orang dewasa. Bukan hanya untuk orang dewasa saja untuk anak kecil pun ada.

"Kira-kira menurut lo gue mending kasi kado nyokap apa? " tanya irzan dengan mata yang melihat lihat baju yang sekiranya cocok untuk mamanya dirumah.

"Hm nyokap lo sukanya apa?" Tanya balik Caca.

"Nyokap gua suka ngoleksi tas" jawab irzan kali ini dengan mata mengarah ke gadis disebelahnya.

Caca menghela nafas kesal mendengar jawaban dari lelaki tersebut. Jika ibu nya suka mengoleksi tas lalu mengapa dia mengajak ya memasuki toko baju, Caca tak habis pikir dimana lelaki tersebut meletakkan otaknya?

"Ya terus kenapa lo ngajak gue ke toko baju onta?!" jawabnya dengan kesal.

"Yah kenapa lo ngga nanya gitu dari awal?"

"Lo yang narik gue kesini terus lo juga baru nanya ke gue kado apa yang cocok buat nyokap lo, ah dasar emang gaada otak bego jadinya" ucap Caca dengan kesal. Sungguh lelaki tersebut selalu membuatnya emosi.

"Yauda ayo kita pergi." irzan langsung menarik tangan Caca keluar dari toko baju tersebut.

Keduanya akhirnya memasuki toko bertulisan "CHANEL" di depannya. Keduanya langsung disambut oleh penjual yang ada disitu.

"Permisi, mas-mbak ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu pegawai wanita tersebut.

"Hm jadi gini mbak saya lagi cari kado buat mama saya kira kira disini tas yang paling bagus yang mana ya mbak?" tanya irzan kepada mbaknya yang berada dihadapannya.

"Oke baik mas dan mbaknya bisa ikuti saya." Irzan dan Caca pun mengikuti mbak tersebut dibelakangnya

"Disini banyak pilihan pilihan terbaru dari brand kami mas, mas dan mbaknya bisa silahkan di lihat lihat dulu." ucapnya.

"Yang mana ca yang bagus? Gue ga ngerti beginian." ucap Irzan dengan menoleh ke arah Caca yang berada disamping nya. Gadis itu tidak langsung menjawab pertanyaan Irzan ia sibuk melihat lihat kualitas dari tas tas yang berada dihadapannya. Dan pilihannya tertuju ke salah satu tas yang berwarna hitam simple namun elegan dan cocok untuk dipakai oleh kaum ibu sosialita dan untuk anak muda juga ia pikir ini masi cocok.


"ini bagus" ucap Caca kepada irzan sambil memegang tas tersebut untuk memastikan tidak ada yang rusak.

"Yauda mbak saya pilih yang dia pilih" ucap Irzan sambil menunjuk ke arah tas yang sedang Caca pegang.

Caca melotot ke arah Irzan dia langsung setuju dengan pilihannya tanpa perlu melihat dan memegang tas yang ia pegang. "Hah, Serius mau ambil yang ini?" tanya Caca memastikan sambil mengangkat tas yang ia pegang.

"Iya bagus kan kata lo, dah biar cepet." ucap Irzan. Karena ia tak mau pusing pusing lagi untuk memilah-milih, berkeling-keling mencari nya, jika kata Caca bagus tak ada salahnya ia setuju toh Caca dan Mamanya sama-sama perempuan Caca lebih tau mana yang bagus dan mana yang tidak dalam urusan barang perempuan.

"Udah mbak, langsung bungkus aja yang itu" ucap irzan kepada mbak yang berdiri di hadapan mereka berdua. Caca memberikan tas itu kepada mbak mbak tersebut untuk dibungkus ia hanya mengikuti apa maunya lelaki yang berada di sampingnya saja yang membuka handphone nya.

"Baik mas-mbak ayo silahkan ikut saya ke kasir." ucap mbak petugas tersebut. Irzan dan Caca pun mengikutinya.

Setelah dibungkus dan melakukan pembayaran keduanya keluar dari toko tas tersebut dan mulai mencari makan untuk mengisi perut mereka berdua. Kedua nya memilih untuk makan di restoran aneka ragam yang berada disitu dan memilih tempat duduk dipojok dekat jendela karena meja itulah yang kosong yang lainnya sudah terisi penuh.

"Lo mau pesen apa?" tanya Irzan dengan mata yang melihat buku menu di depannya.

"Hm, saya pesen chicken steak brown sauce sama lemon tea nya satu mbak" ucap Caca dengan menatap ke arah mbak nya.

"Saya spaghetti carbonara sama lemon tea satu." ucap irzan sambil mengasih kembali buku menu nya.

"Baik mas mba saya sebutkan kembali pesannya. Chicken steak Brown sauce satu, spaghetti carbonara satu, lemon tea nya dua ada lagi?" tanyanya. Keduanya menggeleng bersamaan.

"Baik silahkan tunggu sebentar ya." ucap mbak pelayan tersebut lalu pergi dari tempat kita.

Setelah mbak nya pergi keduanya hening, sama-sama diam. Caca yang sibuk dengan lamunan sambil menatap ke arah luar jendela tapi keheningan tersebut terpecah karena Irzan la yang membuka suara.

"Oh iya, nanti lo juga dateng ya ke surprise ulang tahun nyokap gue." ucap irzan dengan mata yang menatap ke gadis yang berada di depannya.

Caca langsung menoleh ke arah irzan "gue?" tanyanya heran.

"Iya, mau kan nyokap gue dari kemaren ribut terus nanyain lo mulu ga pernah main ke rumah katanya."

"Kapan?"

"Lusa."

"Tau gitu tadi gue sekalian beliin kado buat nyokap lo."

"Gapapa santai, gausa bawa apa-apa. Lo dateng aja nyokap gue pasti seneng."

"Yah ngga enak lah gue. Pokoknya nanti setelah makan lo temenin gue nyari kado juga."

"Yah goblok malah gantian, kenapa tadi ngga sekalian sih."

"Eh lo baru bilang ngajak gue nya aja sekarang. Emang dasarnya lo yang selalu kasih tau nya telat." ucap Caca dengan kesal. Perdebatan mereka berdua terhenti karena pesanan mereka sudah tiba. Keduanya tak lagi berdebat dan menikmati makanan nya masing masing.

Tapi tak lama keheningan itu terjadi karena keduanya makan dengan diiringi obrolan terkadang mereka juga tertawa bersama oleh ceritanya masing-masing, seolah tidak terjadi perdebatan diantara mereka berdua. Yah, itulah mereka setelah berantem dan berdebat selanjutnya mereka akan melupakannya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang diam- diam memfoto keduanya.

***
Keesokan harinya...

Seorang lelaki yang sedang memejamkan matanya di dalam mobil, lelaki tersebut sedang dalam perjalanan pulang menuju jakarta karena setelah seminggu full ia shooting di bandung akhirnya ia bisa kembali ke jakarta. Istirahat ia terganggu oleh dering ponsel yang berada di saku celana nya. Ngomong-ngomong tentang ponsel ia baru ingat bahwa ia sudah 2 hari oh tidak bahkan 3 hari dengan hari ini ia tidak memberi kabar kepada kekasihnya yang berada dijakarta, sungguh ia amat bersalah tidak memberi kabar kepada kekasihnya. Tapi saat ia ingin membuka Chat dari kekasihnya matanya terfokus dengan salah satu Chat masuk dari kemarin yang menarik perhatiannya ada yang mengirikan sebuah foto kepadanya.

Whatsapp

Kemarin

(kurang lebih kek gitu la foto makan berdua Caca sama Irzan)

Gue tadi liat cewe lo di mall lagi makan berdua sama irzan (17.30)

Terlihat jelas dari wajah lelaki tersebut setelah melihat foto yang dikirimkan oleh seseorang, dari aura wajahnya terlihat bahwa ia sedang menahan emosi sekarang. Jelas sekali itu cewenya mengapa ia tak memberi kabar ke dirinya? Mengapa ia tak izin jika ingin pergi bersama lelaki? Oh tapi jangan salahkan dia salahkan juga dirinya ia pun sama bukan?tak memberinya kabar sekali pun sudah berhari hari padahal jelas Chat teratas yang ia pintaskan ada sebuah pesan masuk dari gadis nya tapi seolah olah Chat tersebut tak ada ia malah mengabaikan nya dari kemarin. Tapi emosi lelaki tersebut sudah tersulut dengan kondisi badan yang sangat lelah dan diberi kirimin foto pacarnya yang sedang jalan dan makan berdua dengan lelaki lain membuat ia sangat geram menahan kesal.

"Kenapa lo dek, kok kesel gitu kelihatannya?" Ucap Ka Omen yang berada di sebelah nya.

Iya, Lelaki tersebut Iqbaal Ramadhan seorang public figure yang sudah mengabaikan pacarnya berhati-hari tanpa alasan tertentu. Mendengar penuturan Omen membuat Dinda Kamil menoleh ke belakang. Oh iya ingin memberi tahu bahwa di mobil ini berisi 4 orang di depan ada Bumamut dan Pamamut yang menyetir mobil dan Ka Omen yang berada di belakang tepatnya disamping Iqbaal.

"Nggak." jawabnya dengan dingin. Iqbaal memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku niat untuk membuka Chat dari gadis ya kembali ia urungkan ia sudah terlanjur kesal dengan gadis nya tersebut. Iqbaal menghela nafas gusar dengan membuang arah mukanya ke arah luar.

"Kamu baik-baik aja kan dek sama Caca?" tanya bumamut dengan kepala yang masi menoleh ke arah iqbaal.

"Ngga usah bahas dia bu, aku lagi ngga mood." jawabnya dengan dengan pandangan yang masi mengarah ke luar. Bu mamut menghela nafas lalu ia kembali menegakan duduk nya menatap ke arah depan.

"Kalo ada yang ganggu pikiran kamu tentang Caca jangan suka mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, lebih baiknya kamu nanti mendengarkan penjelasan dari nya." ucap Bu mamut yang seolah tahu apa yang terjadi.

"Kamu dari kemarin belum ngasih dia kabar kan? Chubby dari kemarin selalu ngechat ibu loh nanyain kamu. Tapi kan ibu aja baru nyamperin kamu lagi hari ini." Perkataan Bu mamut mampu mengalihkan pandangan iqbaal ke arah Bu mamut. Oh iya, bu mamut ini sering memanggil Caca dengan sebutan Chubby karena gadis itu memiliki pipi yang Chubby yang membuat Bu mamut gemas sendiri melihatnya.

"Iya dia juga ngechat aku terus." ucap Ka Omen.

"Lo ga bilang sama sekali ke gue kalo Caca sering chat lo Men." ucap iqbaal dengan kesal.

"Dia yang minta untuk tidak kasih tahu ke lo." ucap Ka Omen dengan mata yang menatap ke iqbaal. Iqbaal kembali menghela nafas kesal ia membuang mukanya kembali ke arah luar. Entahlah amarah sedang melanda dirinya ia masih belum bisa berpikir jernih.

Sesampainya di Jakarta dan sampai dirumahnya. Btw mau ngasih tahu kalo tadi iqbaal dijemput menggunakan mobil Pak mamut jadi setelah mengantarkan Omen lalu baru mengantarkan Iqbaal. Iqbaal langsung masuk ke dalam kamarnya setelah tadi ia pulang disambut oleh bunda nya karena ayah nya sedang bekerja dan Teh Ody pun sedang berada dirumah Rumah Sakit. Ia langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur sungguh kasur la yang sangat ia butuhkan sangat ini, tak sadar lambat laun ia tertidur karena kelelahan.

Sementara di lain tempat seorang gadis sedang asyik bertempur dengan peralatan yang berada di dapur ia sedang membantu bunda nya membuat kue. Akhir-akhir ini memang bunda nya mulai membuka usaha untuk membuat toko kue dan toko tersebut sudah buka di daerah tak jauh dari rumahnya karena  agar bunda nya tidak perlu kerepotan dan merasa kejauhan jaraknya.

"Gimana kamu hubungan kamu sama iqbaal Ca?" tanya bunda nya tiba-tiba. Sungguh sedari kemarin banyak sekali yang tanya bagaimana hubungan nya dengan pacarnya itu Caca heran  ama mereka semua yang bertanya ini cenayang dalam hubungannya.

"Baik kok bund" jawab Caca dengan singkat dan masih asyik mengadu adonan kue.

"Tadi bunda nggak sengaja lihat kayaknya Iqbaal baru pulang dari bandung deh soalnya tadi dia dianterin sama bu mamut, pak mamut dan ka Omen." ucap bunda nya.

"Iya dia memang pulang hari ini, dia juga udah ngabarin aku kok kalo dia hari ini pulang." alibinya. Jelas sekali itu jawaban bohong jelas-jelas sampai sekarang tak ada kabar satu pun dari lelaki itu Chat dari ia pun tak kunjung dibalas sampai detik ini, ia tahu Iqbaal pulang hari ini diberitahukan oleh Ka Omen. Mungkin Iqbaal sangat lelah selama seminggu full ia shooting jadi tak ada kesempatan untuk membuka Chat darinya walau Whatsapp lelaki tersebut selalu dalam keadaan Online padahal biasanya setiap saat lelaki tersebut selalu meluangkan waktunya untuk memberi kabar. Jika kalian pikir Caca gila kabar, jawabannya tidak juga tapi ini Caca hanya heran saja tidak seperti biasanya.

"Kalo gitu nanti kamu anterin kue ini ke rumah iqbaal ya, kasih kue ini ke bunda rike." ucap bunda nya sambil memasukkan kue ke dalam oven.

Caca membelalakan matanya kaget ia langsung menatap bunda nya "Aku?" tanya nya. Bunda nya membalikkan badannya menatap Caca.
Alis bunda nya terangkat menatap anaknya dengan heran mengapa ia harus kaget disuruh mengantarkan kue ke rumah pacarnya.

"Iyalah, emang kamu nggak kangen ama pacar kamu sekalian kamu temu kangen kan sama iqbaal." ucap bunda nya dengan iqbaal sambil membuka lemari untuk mengambil toples memasukkan kue yang sudah jadi ke dalamnya.

Caca menghela nafas pasrah. Jika ditanya kangen atau tidak? Pastilah kangen mana mungkin tidak sudah seminggu tidak bertemu oleh lelaki tersebut tapi masalahnya hubungan mereka sedang tidak jelas Chat dia saja belum dibales lelaki tersebut. Tiba tiba ia teringat isi percakapan ia dan Omar semalam, saat itu berawal ia membalas story Whatsapp nya yang sedang memakan sate taichan dibanding tapi ia mengetahui satu fakta.

Flashback on

Whatsapp
Omara
Online

Omara. Status
aaaaa omaarr mauuu!!! Bawain ke jakarta ya mar hahaha
21.10•

Dijakarta banyak ca
•21.11

ngga, maunya dari bandung hehe
21.13•

Minta bawain cowo lo lah
•21.14

hhhhmmmmmm
21.14•

Kenapa lo?
•21.16

Kaga, dia lagi sibuk banget ya mar?
21.16•

Sibuk? Sibuk apaan?
•21.16

Hah? Maksudnya?
Kalian lagi sibuk sibuknya shooting kan?
21.17

Iya, tapi nggak begitu dari kemarin kita banyak waktu kosong
21.17

Hah?
Iqbaal belakangan ini jarang megang hp ya?
21.17•

Apaan, hp nya ditangan nya terus
•21.17

Terus sekarang dia lagi ngapain?
21.18•

Dia lagi makan berdua ama vanesha
Dia dari kemaren sama vanesha mulu
Biar gua tebak dia belum ngasi kabar ke lo?
•21.18

What? Serius?
Hah, ngga kok:)
21.18•

Iyaa, gue serius ngapain gue bohong
Gausa bohong ke gue ca, lo ga pinter bohong
•21.18

Apaan si lo
Yauda mar lanjut makan nya haha
Gue ngantuk mau tidur
Cepet balik ke jakarta ya mar
Kangen gue ama lo haha
21.19•

Halah, bulshit
Kangen gue atau kangen iqbaal?
Hahaha
•21.19

Kangen lo lah, hahahaha
Tapi boong😜
21.19•

Emang sialan lo ca
Dahla sono sono tidur
Padahal gue yakin ga mungkin banget lo tidur jam segini, paling mau nangis kan lo
Nangis aja ca jangan ditahan, nangis sepuas lo biar tenang
Nanti gue si iqbaal gue omongin
•21.20

JANGAN MAR
JANGAN BILANG APA APA KE IQBAAL
BIARIN AJA MAR
21.21•

Heuh, iyaiya
•21.22

Flashback off

Jika mengingat itu membuat hati Caca sakit jadi selama ini apa tujuan lelaki itu mengabaikannya dirinya?

Tapi, mau tidak mau ia harus menuruti apa kata bunda nya jika ia menolak pasti bunda nya akan curiga. "Iyaa okei, nanti sore aku anterin kue nya." ucapnya pasrah sambil menata kue ke dalam loyang untuk dimasukkan ke dalam oven. Ia juga penasaran bagaimana reaksi pacarnya jika ia tiba-tiba datang ke rumahnya.

Tak terasa waktu sudah pukul 3 sore dan Caca dan bunda nya sudah selesai membuat kue. Sebagian kue akan diantarkan ke rumah Iqbaal dan sebagian punya pesanan dari customer bunda nya. Ia memutuskan untuk pergi mandi sebelum pergi ke rumah Iqbaal mana mungkin kan dia ke rumah Iqbaal dengan pakaian tidur dengan muka penuh tepung sungguh memalukan. Walau kenyataan nya Iqbaal sering melihatnya memakai baju tidur tapi kali ini muka nya bener-bener kunyel sehabis membuat kue.

"Aku mandi dulu ya bun, bunda siapin aja dulu kue nya nanti aku tinggal bawa." setelah mendengar jawaban iya dari bunda ya langsung saja Caca ke atas menuju kamarnya.

Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk mandi dan merias diri. Kini sudah pukul 4 sore ia memutuskan untuk ke rumah iqbaal sekarang dengan pakaian yang sangat simple karena rumah iqbaal hanya berada di depan rumahnya jadi ia tak perlu memakai pakaian begitu rapi. Ia hanya memakai celana selutut dan kaos biasa dan tak lupa sendal jepit. "Itu kue nya uda bunda taro di meja ya, bunda mau anterin pesanan dulu." ucap bunda nya saat melihat gadis nya sudah turun dari tangga.

"Bunda nganter pesanan ama siapa?" tanya nya.

"Bunda naik mobil sendiri."

"Kenapa nggak minta anter mang ujang."

"Nggak ah bunda lagi pengen bawa mobil sendiri sekalian nanti pengen mampir ke toko sebentar."

"Bunda hati-hati bawa mobilnya." ucapnya karena ia khawatir jika bunda nya mambawa mobil sendiri.

"Iya sayang, udah cepetan sana kamu ke rumah Iqbaal nanti kesorean." ucap bunda nya sambil mendorong pelan bahu anaknya agar segera pergi.

"Yaelah orang deket juga." gumamnya.

"Yaudah aku pergi ke rumah iqbaal dulu ya, awas ya bunda hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut loh ya." ucapnya memperingati agar bunda nya berhati-hati.

"Iya sayang." jawab bunda nya. Caca pun mencium tangan bunda nya sekaligus mencium pipinya ia langsung mengucapkan salam dan berjalan pergi keluar.

Setibanya ia di depan rumah iqbaal ia langsung mengetuk pintu. Jujur, perlu kalian ketahui bahwa gadis itu sedang deg-degan ia gemetar takut jika kedatangannya ini tak disambut senang oleh iqbaal. Berkali-kali ia menghela nafas untuk menghilangkan kegugupannya, Ayo ini bukan sekali dua kali ia ke rumah pacarnya tapi kali ini rasanya deg-degan dan gugup seperti pertama kali ia main kesini. Tak lama pintu terbuka menampilkan wanita dewasa cantik dengan jilbab yang selalu setiap di kepalanya. Yup, dia adalah ibu dari seorang Iqbaal Ramadhan yang membuatkan pintu nya. Bunda Riike cukup terkejut dengan kedatangan gadis yang saat ini menjadi kekasih dari anak lelaki satu satunya.

"Assalamualaikum bunda." ucap Caca sambil bersalaman dengan bunda nya Iqbaal.

"Eh waalaikumsalam cantik, yaampun bunda kangen banget sama kamu padahal rumahnya depan-depanan ya tapi bunda jarang ketemu kamu." ucap Bunda Rike sambil mengusap rambut halus gadis tersebut.

"Iya bunda, aku juga kangen banget sama bunda. Aku nggak kemana-mana kok bunda aku ada dirumah aja." ucapnya dengan diiringi kekehannya.

"Ck, orang mah main kesini mentang-mentang iqbaal shooting jarang kesini."

"Bukan gitu bunda, aku juga dirumah sibuk bantuin bunda bikin kue dan pesanannya."

"Oh iya-iya sekarang bunda kamu sibuk banget ama bisnis kue nya, toko kue nya selalu rame setiap bunda lewat situ."

"Iya bunda alhamdulillah." ucapnya dengan senyuman manisnya.

"Yaampun bunda sampe lupa ngajak kamu masuk sangking asyiknya ngobrol sama kamu, Ayo sini masuk sayang" Bunda Rike langsung mempersilahkan Caca masuk setelah itu ia kembali menutup pintu rumahnya.

"Oh iya bunda, tujuan aku kesini mau ngasih ini titipin dari bunda untuk bunda Rike." ucap Caca sambil memberikan titipin kue dari bunda nya.

"Wah repot-repot sekali bunda kamu itu, tapi makasih banyak ya pasti kue nya langsung habis soalnya ayah sama teh Ody suka banget sama kue buatan bunda kamu apalagi Iqbaal sudah pulang terus tahu ini kue dari bunda kamu pasti langsung tu dibawa ke kamar ama dia, dihabisin sendiri ama dia." ucap bunda Rike. Mendengar cerita dari Bunda Rike membuat Caca tertawa bahagia.

"Oh iya, masa sih kamu kesini cuma mau anter kue doang pasti mau ketemu iqbaal kan?" tanya bunda Rike dengan nada menggoda gadis tersebut. Caca hanya tersenyum singkat menanggapi nya, Ia saja takut untuk bertemu Iqbaal entah lah Caca mempunyai perasaan yang tidak enak untuk bertemu Iqbaal sekarang.

"Sana gih kamu ke kamarnya sekalian bangunin dia, tadi pagi dia baru dateng terus kayaknya langsung tidur sangking kecapeannya sampe sekarang belum bangun kayaknya anaknya jadi kamu sekalian bangunin dia uda sore sekalian suru dia untuk sholat ashar ya nak." ucap Bunda Rike. Ia memang memberi izin gadis itu memasuki kamar putranya karena ia yakin kepada kedua anak nya mereka bisa memegang kepercayaan orang tuanya.

"Hah, gapapa ni bunda?" tanya Caca.

"Gapapa dong, asal kalian jangan macem-macem" ucap Bunda rike dengan kekehannya. Dan dibalas tawa kecil oleh Caca.

"Dah sana bunda pengen nyiapin makan malam dulu didapur."

"Aku bantuin bunda aja deh"

"Eh gausa bunda udah ada yang bantuin ada mba ati kan udah sana kamu bangunin Iqbaal aja ya."

"Yauda deh bunda aku kamar Iqbaal dulu ya."

"Iya sayang."

Caca langsung menuju kamar kekasihnya yang berada di atas. Sebenarnya ia sangat ragu untuk masuk ke dalam lelaki tersebut, takut jika lelaki tersebut marah kepadanya. Tapi, Iqbaal tak pernah marah jika ia masuk ke dalam kamarnya entah la Caca perasaannya hanya tidak enak saja kali ini. Setelah sudah berada di depan pintu kamar kekasihnya berungkali ia mengatur nafas untuk menghilangkan rasa gugup nya. Ayola ca lo udah sering masuk kamar iqbaal, kenapa sekarang gugup. Ia mulai memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar yang berada di hadapannya.

Tok tok tok

"Baal." panggil Caca tapi tak ada sahutan dari dalam, apa lelaki tersebut masih tidur?

"Bay, ini aku Caca. Aku masuk ya?" masih tak ada sahutan dari lelaki yang berada di dalam kamar ini. Akhirnya Caca dengan perlahan membuka knop pintu dan benar saja ia melihat laki-laki yang sedang tertidur lelap dengan posisi tengkurang menghadap balkon kamarnya dan dengan badan yang ditutupi oleh selimut hingga hampir menutup kepalanya. Caca tak kembali menutup pintu nya ia sengaja membiarkan pintu itu terbuka takut orang rumah ini berpikir macam-macam jika pintu nya tertutup, ia jalan perlahan mendekati iqbaal yang sedang tertidur lelap deru nafas lelaki itu terdengar menandakan bahwa tidur nya benar-benar nyenyak.

Caca merasa kasihan kepada kekasihnya dari wajahnya tercetak jelas kekasihnya sedang kelelahan. Ia duduk diujung kasur dan perlahan tangan gadis itu mengusap surai rambut iqbaal dengan lembut tapi tak ada tanda bahwa iqbaal terusik malah lelaki itu malah mengeratkan gulingnya ia terlihat menikmati usapan lembut dirambutnya. Caca terfokus dengan wajah iqbaal yang sedang tertidur sungguh lelaki ini jika sedang tidur wajah nya damai sekali oh jangan lupa ketampanannya semakin bertambah jika ia sedang tidur Caca tak pernah bosan melihat wajah Iqbaal jika sedang tertidur sangking terpananya oleh wajah kekasihnya ia hampir lupa bahwa tujuan ia kesini untuk membangunkan kekasihnya.

"Bay?" panggil Caca lembut dengan tangan yang masi setia mengusap rambut kekasihnya.

"Ibay, bangun udah sore." panggil nya sekali lagi. Perlahan Iqbaal mulai terusik dari tidurnya ia mulai membuka matanya saat mendengar suara lembut yang sangat ia hafal suaranya.

"Hai." ucap Caca saat melihat kekasihnya sudah membuka matanya, ia tersenyum manis menatap iqbaal. Tapi sementara iqbaal...

Iqbaal menatap datar gadis yang berada di hadapannya, tangan gadis tersebut masi berada di kepala iqbaal. Melihat wajah kekasih nya iqbaal teringat foto yang dikirimkan oleh seseorang foto yang menampakkan Caca sedang makan berdua dengan Irzan membuat iqbaal terbakar api cemburu kembali. Caca menjauhkan tangannya dari kepala iqbaal saat menyadari tatapan iqbaal menatap datar ke dirinya ini tidak seperti biasanya jarang sekali iqbaal memberikan tatapan seperti itu lelaki itu selalu mantapnya hangat. Dengan ragu-ragu ia panggil sekali lagi lelaki itu. "ba-y?" panggil nya dengan hati-hati.

"Kamu ngapain?" tanyanya dingin dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Caca mengeratkan alis nya dengan heran, setelah sadar ia langsung bangun dari duduk dan menjauhkan tubuhnya dari lalaki yang masi berbaring dikasur. "Hah? Oh itu maaf udah ganggu waktu tidur kamu. Aku disuruh bunda kamu buat bangunin kamu udah sore kamu disuruh sholat ashar." ucap Caca. Jujur Caca ingin menangis saat ini melihat reaksi dari kekasihnya ia datang menghampiri nya sangat diluar dugaannya.

Sebenarnya di dalam lubuk hati lelaki tersebut ia sangat merindukan gadisnya, jujur ia sangat ingin memeluk gadis itu tapi lagi lagi terbayang foto itu. Ah Iqbaal geram sendiri membayangkan nya. Ia masih menatap dalam mata Caca dengan pandangan yang sulit diartikan Caca bergedik ngeri melihatnya. Masih tak ada suara dari lelaki itu ia masih terus menatap gadis yang berdiri menatap ke arah nya.

"Ya-udah, ka-mu mandi ter-us sholat ash-ar. A-ku ke-bawah du-lu ya." ucapnya dengan begitu hati-hati. Iqbaal tak menjawabnya ia masi saja menatap Caca dengan tatapan seperti tadi. Tanpa menunggu jawaban dari iqbaal ia langsung saja keluar dari kamar pria itu dan tak lupa menutup pintu nya. Caca menyandarkan tubuhnya dipintu ia memejamkan matanya diiringi hembusan nafas nya, ia takut ditatap iqbaal seperti itu karena lelaki itu tak pernah menatap nya seperti itu dan ini baru pertama kalinya. Mengapa lelaki itu kelihatan sangat marah? Apa Caca membuat salah kepadanya? Bukankah seharusnya ia yang harusnya marah kepada lelaki yang masih berada di dalam kamarnya itu? Caca berusaha menahan air mata nya agar tidak turun ia harus bersikap baik-baik saja di depan keluarganya iqbaal.

Setelah turun dari kamar kekasihnya ia menemui Bunda Rike sepertinya bunda nya iqbaal masih berada di dapur. "Bunda?" panggil nya dengan pelan, ya kan benar dugaannya Bunda Rike sedang didapur menyiapkan makanan untuk makan malam.

Merasa namanya dipanggil wanita yang sudah memiliki anak dua itu pun menoleh memandang gadis pujaan hati putranya ia te te tersenyum hanga. "Eh sayang sini, mana iqbaal udah bangun dia?" tanya Bunda Rike.

"Sudah bunda, dia lagi mandi." jawabnya sambil berjalan menghampiri bunda dari kekasihnya yang sudah ia anggap seperti bunda nya sendiri.

"Kamu pulangnya nanti ya, ikut makan malam disini bunda sudah nyiapin banyak makanan ni." ucap Bunda Rike sambil menata makanan di meja makan. Padahal niat Caca tadinya ingin berpamitan pulang, karena melihat reaksi Iqbaal tadi yang seperti nya enggan melihat gadis itu ada dirumahnya.

"Nggak deh bunda aku pamit pulang aja." ucap nya dengan sopan.

"Eh nggak nggak, pokoknya kamu nggak boleh pulang kamu harus ikut makan malam dulu disini lagian juga bentar lagi Ayah sama Teh Ody pulang jadi biar rame-rame makanya, yah sayang yaa lagian juga rumah kamu nggak jauh 5 langkah juga nyampe" ucap Bunda Rike dengan tatapan memohonnya. Caca tak bisa untuk menolaknya jika Bunda Rike sudah memberikan tatapan seperti itu ia merasa tak enak jika menolaknya, tapi jika ia menerimanya pun tak enak juga.

"Dah pokoknya kamu makan malam dulu disini, bentar lagi juga maghrib tu tanggung." ucap bunda rike tanpa bantahan. Lagi-lagi mau tak mau Caca menurutinya.

"Yauda bunda aku bantuin yaa." ucap Caca sambil membantu Bunda Rike menata makanan.

Setelah semua makanan sudah siap di meja makan tak lama kemudian seorang lelaki turun dari tangga, wajahnya terlihat segar dan rambut yang masih basah dan berantakan ia hanya memakai celana pendek hitam selutut dengan kaos pendek berwarna hitam. Lelaki itu berjalan menghampiri dua wanita yang sedang berada di dapur. Iqbaal dan Caca pandangan mereka bertemu, Iqbaal yang masih menatap gadis itu datar sementara gadis itu menatap iqbaal sedikit takut dengan menggigit bibirnya. "Eh ada yang baru bangun, puas banget ya tidurnya." sindir Bunda Rike kepada putranya. Iqbaal langsung membuang pandangannya dari Caca ke Bunda nya begitu pun Caca yang langsung mengalihkan pandangan nya dengan kembali menuangkan air minum ke dalam gelas.

"Wajar dong bun, aku kan capek setelah seminggu shooting." ucap Iqbaal sambil membuka lemari es untuk mengambil minum.

"Yaudah Ca, kamu lanjutin sendiri gapapa kan? Bunda mau nyiapin persiapan buat sholat maghrib nanti kita sholat maghrib berjamaah yah."

"Eh iya gapapa bunda." ucap Caca dengan senyuman manisnya.

Setelah bunda Iqbaal pergi kini di dapur hanya mereka berdua dua insan yang masih berdiam tidak ada yang mau membuka suara. Iqbaal kembali menaruh gelas setelah minum ia membalikkan tubuhnya ke arah gadis yang masih menuangkan air minum ke dalam gelas untuk makan malam, menatap nya sebentar lalu lelaki tersebut pergi ke ruang tv meninggalkan Caca tanpa sepatah kata. Caca menatap banar ke arah punggung Iqbaal, entahlah Caca pusing ada apa dengan sikap Iqbaal kepadanya. Tak lama kemudian suara adzan berkumandang Bunda, Iqbaal dan Caca melaksanakan kewajibannya dengan sholat berjumaat yang dipimpin oleh Iqbaal sebagai imam nya. Karena kata Bunda Ayah dan Teh Ody pulang sehabis maghrib.

Setelah mereka menyelesaikan sholat, tak lama dari itu benar seperti apa yang dikatakan Bunda Rike Ayah dan Teh Ody sudah pulang. Caca langsung bersalaman dan menyapa hangat kepada Ayah Herry begitu pun kepada Teh Ody, tentu Ayah Herry dan Teh Ody senang ada gadis itu dirumahnya meramaikan suasana rumah. Setelah Ayah dan Teh Ody membersihkan diri semuanya sudah berkumpul di meja makan untuk makan malam dengan posisi duduk ayah di kursi utama, Bunda disebelah kiri Ayah, Teh Ody berada di sebelah Bunda Rike, Iqbaal berhadapan dengan Bunda Rike sekaligus disebelah kanan Ayah dan Caca disebelah Iqbaal berhadapan dengan Teh Ody.

"Gimana kuliah kamu Ca?" tanya Ayah Herry di sela-sela makannya.

Caca menolehka kepala nya mentap Ayah Herry "Lancar kok yah, ini sekarang lagi libur." jawabnya dengan sopan.

"Ah kamu lagi libur tapi nggak pernah main kesini rumah 5 langkah aja juga." ucap Teh Ody dengan cemberut.

"Haha, iya maaf teh aku juga dari kemarin sibuk bantuin bunda bisnis kue nya." ucapnya.

Oh iya, jika kalian penasaran dengan lelaki yang berada di sebelah Caca lelaki tersebut asyik dengan makanannya dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Oh iya tadi juga Caca ngasih kita kue dari bunda nya." ucap Bunda Rike.

"Wah serius? Habis makan aku cobain ah kuenya, teteh habisin ya le kue dari bunda nya Caca." ucap Teh Ody kepada Iqbaal karena sedari tadi adik lelaki itu hanya berdiam saja tak seperti biasanya jika ada kekasihnya pasti lelaki itu sangat berisik.

"Habisin aja." jawabnya dengan singkat. Ayah, Bunda, dan Teh Ody menatap iqbaal dan Caca secara bergantian mereka bertiga yakin bahwa keduanya sedang ada masalah. Setelah jawaban singkat dari Iqbaal tak ada lagi percakapan semuanya khidmat dengan makanan masing-masing.

Setelah selesai makan malam, kini mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga, sebenarnya sejak tadi Caca sangat ingin pamit pulang tapi Ayah, Bunda, dan Teh Ody selalu mengajak nya mengobrol sedangkan lelaki yang menjadi pacar nya itu yang sedang duduk di hadapan nya ia hanya fokus menatap layar tv dengan sesekali membuka ponsel nya membalas pesan yang masuk dari ponsel miliknya entahlah itu Chat dari siapa. Ayah, Bunda dan Teh Ody menyadari sepasang kekasih tersebut perlu berbicara berdua maka dari itu mereka bertiga pamit untuk pergi ke kamar dengan alasan yang mereka rancang. Dan kini tinggalah hanya dua sepasang insan yang berdiam ditempat yang hanya diisi oleh suara tv.

Caca melirik ke arah Iqbaal yang sedang memainkan ponsel nya, ia berdehem pelan jujur tenggorakannya sangat kering saat ini. Ia ragu untuk memanggil lelaki tersebut tapi ia yakin Iqbaal tak akan membuka suaranya. "Baal..." panggil Caca yang memutuskan untuk memulai nya terlebih dahulu. Iqbaal mengangkat kepalanya menatap ke arah gadis yang tadi memanggil namanya, gadis yang notabennya adalah kekasihnya sendiri yang sedang duduk dihadapannya.

Alis iqbaal terangkat seolah bertanya 'Apa?' Caca menggelar nafas gusar ia membasahi kedua bibirnya sebelum berbicara kembali. "Aku mau ngomong sama kamu." ucapnya dengan mata yang masih saling pandang satu sama lain.

"Bukannya dari tadi udah ngomong." akhirnya lelaki tersebut membuka suaranya setelah bisu beberapa jam yang lalu.

Mendengar jawaban dari iqbaal membuat Caca menahan kesal nya sungguh mood nya telah hancur oleh kekasihnya sedaritadi ia menahan sabar, ia bercoba untuk tidak bersikap egois, ia coba untuk mengalah. Tiba-tiba lelaki dihadapannya berdiri dengan pandangan yang masi menatap nya, Caca mengkerutkan kedua alis nya. Tanpa berbicara Iqbaal mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar rumah meninggalkan dirinya. Caca menatap nya dengan lirih apa maksud dari cowo itu, ia mau meninggalkan dirinya disini begitu? Akhirnya Caca pun berdiri dan mengikuti Iqbaal dari belakang jika memang nanti lelaki itu benar-benar pergi maka tujuan ia adalah pulang kerumah nya. Iqbaal memasuki mobilnya lalu membuka kaca mobilnya dengan menggunakan gerakan tubuh yang seolah menyuruh Caca untuk masuk ke dalam mobil. Lagi-lagi Caca berdecak kesal tapi ia tetap mengikuti apa mau dari cowok itu ia memasuki mobil Iqbaal dan Iqbaal mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah. Dan kalian tahu Iqbaal membawanya kemana? Ia memberhentikan mobilnya dia taman dekat rumah mereka, Caca benar-benar jengkel dengan lelaki ini.

"Ngomong." ucap Iqbaal singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari depan.

"Kamu kenapa?" tanya Caca dengan menatap iqbaal disamping nya walau iqbaal tak menatap ke arah nya.

"Aku minta maaf kalo ada salah sama kamu." ucap Caca untuk mencoba mengalah.

Iqbaal tersenyum sinis mendengar perkataan gadis nya. "Ada hubungan apa kamu sama Irzan?" tanya nya To The Point kali ini ia mengalihkan pandangannya ke samping menatap dingin manik mata gadisnya. Caca mengkerutkan alisnya dengan heran mendengar pertanyaan Iqbaal.

"Maksud kamu?" tanya balik Caca.

"Ada hubungan apa kamu sama Irzan?" tanya Iqbaa sekali lagi, Caca melihat genggaman tangan lelaki itu di stir mobil bahwa lelaki itu sedang menahan kesal.

"Aku sama Irzan sahabatan, kamu jelas tahu Irzan sahabat aku kita berdua nggak ada hubungan apa-apa selain itu." Jawab Caca dengan jujur. Iqbaal memejamkan matanya untuk berusaha menahan emosi nya.

"Ca, nggak ada persahabatan yang murni antara cewek dan cowok Ca!!!" ucap iqbaal dengan yang tinggi tanpa ia sadari.

"Mana ada sahabat antara cewek dan cowok jalan berdua dan makan berdua tanpa sepengetahuan kekasihnya!"

"Ca, aku nggak bakal ngelarang kamu untuk pergi berdua sama Irzan kalo kamu bilang dulu ke aku. Kamu jalan ama dia tanpa kasih tahu aku, aku bahkan tahu nya dari orang lain. Kalo mungkin aku ngga tahu dari orang lain pasti kamu juga bakal diem aja kan?! Tanpa mau nyeritain ke aku..!" detak jantung iqbaal naik turun menahan emosi ia mengacak rambutnya gusar.

Sementara Caca hanya diam karena kaget iqbaal berbicara dengan nada tinggi seperti itu. Tanpa sadar air mata yang sedari tadi ia tahan runtuh turun begitu saja."Bay, kamu pernah bilang ke aku kalo ada apa-apa omongin baik baik. Kalo ada sesuatu kasih tahu ke kamu." ucap Caca dengan isak menahan tangis. Iqbaal mengalihkan pandangannya ke luar ia tak bisa melihat gadis itu menangis.

"Bay, sekarang aku tanya ke kamu. Selama 3 hari ini kamu ada Chat aku nggak? Kamu baca Whatsapp dari aku nggak? Nggak kan bay? Bahkan dibaca aja nggak sama kamu. Habis dari sini kamu buka Whatsapp dari aku gausah dibales dibaca aja biar kamu tahu aku Chat apa ke kamu." ucap nya yang masih mampu memberikan senyuman walau air mata terus membanjiri kedua pipinya.

"Tapi nggak dibuka juga nggak masalah, aku bakal jelasin ke kamu sekarang. Dua hari yang lalu aku benar pergi dengan Irzan, dia minta anter aku untuk bantuin cari kado untuk mamanya. Aku bosan saat itu dirumah menunggu kabar dari seseorang yang tak ada kabarnya sampai sekarang dan akhirnya aku nerima ajakan dia, lagipula dia sahabat aku dia  sedang meminta tolong ke aku untuk membantu nya mencari kado untuk mamanya. Salah ya baal aku bantuin dia?"

"Emang sahabat dia kam---"

"Baal kamu inget nggak, waktu kamu kasih surprise ulang tahun ke aku kamu minta bantuan ke dia setiap kamu mau kasih kejutan ke aku kamu minta bantuan dari dia." ucap nya dengan memotong perkataan iqbaal. Iqbaal terdiam mendengar perkataan gadisnya.

"Kamu pikir aku nggak tahu selama ini?Aku tahu ca. Hubungan kamu sama Irzan semakin hari semakin dekat." ucap iqbaal.

"Lalu bagaimana kamu dengan Vanesha?"

Iqbaal langsung menolehkan kepalanya menatap gadis nya. "Ini nggak ada hubungannya sama Vanesha, kita lagi bahas kamu dengan Irzan kenapa kamu malah bawa-bawa nama Vanesha!" Jawab iqbaal. Jelas sekali bahwa lelaki itu sedang membela Vanesha.

"Baal sekarang aku tanya, kemana kamu selama 3 hari ini?"

"Aku jelas jelas sibuk shooting dibandung kamu tau itu."

"Sampe nggak bisa baca Whatsapp aku?"

"Disana aku benar-benar sibuk shooting dan nggak sempat untuk membuka Whatsapp."

"BOHONG! KAMU BOHONG!" emosi yang sedari Caca tahan meledak begitu saja. Ia benar benar kehilangan kesabaran kali ini.

"AKU TAHU SEMUANYA BAAL, HP KAMU SELALU KAMU PEGANG, DAN KAMU BAHKAN MEMPUNYAI BANYAK WAKTU KOSONG DISANA. AKU TAHU YANG BIKIN KAMU SIBUK SAMPE GABISA BUKA WA DARI AKU APA?"

"KAMU... SIBUK BERDUAAN DENGAN VANESHA BAAL." Caca langsung menangis kencang setelah mengeluarkan emosi nya. Ia melemparkan ponsel miliknya ke dada lelaki itu untuk melihat bukti yang ia punya, dimana disana ada beberapa foto iqbaal dan Vanesha yang sedang berdua di setiap waktu kosong.

Iqbaal cukup kaget dengan nada suara Caca yang begitu tinggi, ia juga menatap ponsel yang dilempar kekasihnya kepadanya. Ia menatap nanar ke arah gadisnya.

"Ca kamu kan tahu aku sama dia—" ucapan iqbaal terpotong oleh gadisnya.

"Aku tahu baal, kamu udah dikontrak sama dia dalam project film selama 3 tahun. Kalian berdua lawan main yang banyak disukai oleh semua orang bahkan banyak yang menjodohkan kalian berdua, aku tahu baal kalian berdua harus menciptakan chemistry untuk film kalian. Tapi, setidaknya kamu nggak perlu berbohong ke aku baal." ucapnya dengan nada rendah karena lelah dengan semuanya.

"Asal kamu tahu baal, aku selalu mendapat bullyan dan omongan pedas untuk aku putus sama kamu banyak yang bilang ke aku, aku udah ngerebut kamu dari Vanesha. Tapi aku selalu nggak perduliin omongan itu walau kenyataan nya itu membuat aku down dan selalu overthinking setiap malam. Baal selama kamu ngga kasih kabar ke aku, aku selalu untuk berpikir positif tentang hubungan kamu dan Vanesha dan akhirnya aku mengetahui sebuah fakta, dan mendengar omongan pacar aku sendiri yang tadi yang seolah olah membela dia."

"Aku capek baal..., aku selalu ngalah." ucapnya lirih dengan isak tangis. Dia terdiam bisu mendapat tamparan keras dari pekatana gadisnya.

"Kita saling introspeksi diri dulu aja ya baal, saat ini kita berdua lagi tersulut emosi nanti kalo kita berdua udah nggak emosi kita omongin lagi masalah ini." ucapnya menatap mata lelaki itu dengan memaksakan senyumannya, nafas iqbaal tecekat ia ingin berbicara namun sangat sulit.

"Makasih kamu udah mau ngungkapin perasaan kamu. Tapi maaf kalau kamu nyuruh aku buat jaga jarak dengan Irzan atau menjauh dari dia aku nggak bisa dia sahabat aku."

"Aku pamit pulang dulu ya, kamu hati-hati langsung pulang istirahat badan kamu lelah kan habis sibuk shooting."

"Selamat malam bay..." ucapnya. Caca langsung membuka pintu mobil nya dan berlari meninggalkan iqbaal sendiri dalam mobil.

~Bersambung

***

HAII SEMUANYA!!! GIMANA KABAR NYA? SEMOGA SEMUANYA YANG MEMBACA CERITA INI BAIK BAIK SAJA YA DALAM KEADAAN SEHAT:)

JADI, AKHIRNYA AKU KEMBALI MEMILIKI IDE DAN NIAT UNTUK MELANJUTKAN CERITA INI. AWALNYA INGIN LANSGUNG MEMBUAT CERITA BARU TAPI TIBA TIBA AKU ADA IDE UNTUK LANJUTAN DARI CERITA INI HEHE, TAPI MAAF KALO MISAL CERITANYA DI CEPETIN YAA, MAAF JUGA KALO MISAL ADA YANG BERUBAH SOALNYA AKU JUGA LUPA LUPA INGET, MONMAAP MAAP BUND HEHE. TAPI, AKU KEMBALI DENGAN DENGAN MEMBERIKAN PART TERPANJANG YANG PERNAH AKU BUAT SEBELUMNYA,

DAHLAH INTINYA AKU MAKASI BANYAK BUAT SEMUANYA YANG UDAH SETIA SAMA CERITA INI WALAU AUTHOR NYA MENYEBALKAN, MAKASIH YANG UDA SELALU NYEMANGATIN AKU BUAT NULIS CERITA LAGI.
SAYANG KALIAN SEMUA BUN😘, PELUK JAUH DARI SINI MOMS.

DAH AH BYEEE, LOP U TUNGGUIN AJA YA LANUUTAN CERITANYA HAHA

***

Seguir leyendo

También te gustarán

892K 29.3K 30
cast: aliando syarief prilly latuconsina marsha aruan jessica mila kevn julio cicio manassero michel joan kaia
4.8K 660 29
"setiap orang pasti selalu punya 'the one that got away'-nya masing-masing nggak sih?" an Anthony Sinisuka Ginting & Jonatan Christie's Fanfiction. [...
301K 16.2K 51
❝Dek, anterin Mama ke panti pijet Aki Hood, buruan.❞ ❝Hah?❞ copyright ©2016 by farsya
4.9K 374 11
Tentang dua orang dewasa yang memiliki kepribadian berbeda terpaksa harus disatukan dalam ikatan suci pernikahan. _______