MARRY YOU? [END]

By resetlove

643K 23.8K 308

Bellvania memilih untuk menyetujui pernikahannya dengan seorang pria bernama Arzachel. Pria yang berumur 8 ta... More

Prolog
1. The Wedding
2. Paris
3. You
4. Without You
5. You & I
6. Sweet Honeymoon?
7. Song For You
8. I Love You, And You?
9. Who Are You?
10. What Is Love?
11. This Is Me
12. I Love You
13. First Kiss
Info
14. True Love
15. About Time
16. Belive me
17. My Wish
18. Our time
19. Hurt
20. Goodbye
21. You Hurt Me
22. Broken Heart
23. Lee Jun Ho?
24. This Is Jun Ho
25. With You
26. Housemate
27. Falling In Love
29. Our Story
30. Always
Epilog
Back (1)
Back (2)
Back (3)

28. I Love You, So Eun

16.8K 657 5
By resetlove

   So Eun tertawa keras karena suatu adegan di dalam komik yang ia baca. Hari ini, seperti biasa, ia bersantai. Terutama saat Oriel pergi kuliah. Ia bisa mengusai apartemen ini sesuka hatinya. Ya, walaupun ia harus menjaga kebersihan. Semenjak hari itu, sebelum pergi kuliah, Oriel selalu mengingatkannya untuk tidak membuat apartemen berantakan. Awalnya sulit bagi So Eun karena selama ini ia memiliki asisten rumah tangga, namun sekarang ia bisa menerimanya.

   Dering ponsel So Eun membuatnya teralihkan dari komik yang sedang ia baca. Dengan kesal So Eun menganggkat panggilan itu. Telpon dari Oriel

"Halo"

"Sedang apa?"

"Baca komik"

"Kamu bisa temani aku ke acara penerbit malam ini?"

Senyum So Eun langsung menggembang mendengar pertanyaan Oriel. Sudah lama ia ingin jalan-jalan, namun ia tidak memiliki alasan untuk keluar.

"Tentu saja" seru So Eun semangat

"Baiklah. Aku akan mengirimkan dress yang bisa kamu gunakan"

"Baiklah"

"Bye.."

"Bye, El"

   So Eun langsung bangkit dengan semangat. Ia menaruh komik milik Oriel kembali ke dalam rak lalu berjalan menuju kamarnya untuk bersiap. Ia akan tampil sangat cantik untuk acara Oriel.
•••

   Oriel menutup pintu mobilnya. Setelah mengunci mobilnya, ia berjalan menuju lift yang akan membawanya menuju apartemen miliknya.

   Jantung Oriel berdetak kencang jika mengingat So Eun akan menemaninya pergi ke acara penerbit. Jujur, ia tidak pernah datang acara yang seperti itu. Ia selalu memberikan alasan pada penerbit kalau ia tidak bisa datang walaupun ia sedang senggang. Dan hari ini, ia datang bukan karena acara itu, namun ia hanya ingin jalan-jalan bersama So Eun. Dan untunglah wanita itu menerima ajakannya.

   Oriel berjalan menuju pintu apartemennya. Bibirnya selalu tersenyum karena bahagia. Sejujurnya, Oriel belum tahu, apakah perasaannya untuk So Eun itu benar-benar rasa cint....

"AAaaa...."

   Oriel yang baru saja sampai di depan pintu apartemennya sontak kaget saat mendengar teriakan So Eun dari dalam apartemen. Beberapa saat kemudia ia mendengar suara benda yang pecah. Dengan cepat Oriel langsung masuk kedalam apartemennya. Emosi Oriel langsung memuncak melihat apa yang terjadi. Seorang pria yang bertubuh cukup besar sedang menindih So Eun di atas sofa ruang keluarga. So Eun yang berada di bawah pria itu mencoba menepis dan melawan. Namun tubuh mungilnya tentu kalah dengan kekuatan pria itu.

   Oriel langsung berlari menuju pria itu. Ia menarik pria itu hingga terjatuh dan memukulinya sekuat tenaga yang ia miliki. Saat Oriel ingin memberikan pukulan lagi, sebuah tangan menghentikannya. Oriel berbalik. Emosi yang sebelumnya membara sontak redup melihat So Eun yang penuh dengan air mata. Tubuhnya bergetar karena rasa takut.

"Hen... t.. i... kan..." ucapnya terbata-bata

   Oriel berjalan menuju telpon yang ada di samping sofa. Ia menelpon pihak kemanan apartemen untuk mengurus pria asing itu. Beberapa saat pihak kemanan datang. Oriel pergi keluar apartemen untuk menjelaskan semuanya. Saat semua sudah pergi Oriel baru bisa bernafas lega. Ia masuk kembali ke apartemen dan saat melihat So Eun yang kacau membuat Oriel kembali emosi.

"Apa yang kamu lakukan? Kenapa membiarkan orang asing masuk kedalam!?" Tanya Oriel dengan nada tinggi

   So Eun yang tadi sempat tenang, kembali terisak. Tubuhnya masih bergetar karena ketakutan. Ia masih syok dengan semua yang terjadi.

"Aku... aku... pikir... itu ... ka.. mu..."

   Hati Oriel terasa sangat hancur melihat So Eun. Ia menyesal karena malah memarahi wanita itu. Oriel bergegas mendekati So Eun dan menarik wanita itu kedalam pelukannya.

"Maafkan aku...." ucapnya lirih

   So Eun awalnya kaget dengan pelukan Oriel yang tiba-tiba. Namun ia merasakan ketenangan karena pelukann itu. Pelukan erat Oriel seakan-akan menjaganya, menghilangkan semua rasa takut yang sejak tadi menyelimutinya. Pelukan itu juga menghangatkan.

   Cukup lama Oriel memeluk So Eun. Hingga akhirnya So Eun melepas pelukan itu. Ia menatap sekeliking apartemen lalu menatap Oriel yang sedang menatapnya khawatir.

"Maafkan aku, apartemen kamu jadi berantakan..." ucap So Eun

"Tidak apa-apa"

"Aku akan membersihkannya..." ucap So Eun.

   Saat So Eun akan pergi Oriel menahannya membuat So Eun menatap Oriel bingung.

"Istirahatlah di kamar. Biar aku yang membersihkan semuanya"

"Tapi..."

Oriel menggeleng tegas, "Pergilah ke kamarmu"

   So Eun menangguk pasrah. Ia berjalan menuju kamarnya. Dan meninggalkan Oriel yang mulai membersihkan apartemennya.

   So Eun menutup pintu kamarnya. Ia lalu berjalan menuju jendela yang ada di kamar. Ia membuka jendela itu, dan membiarkan angin malalm yang dingin menusuk hatinya yang sakit.

   So Eun mendesah. Ia menatap langit malam yang gelap. Tidak ada satupun bintang yang menghiasi langit hari ini. Perlahan-lahan air mata So Eun kembali membasahi pipinya.

"Apa Tuhan belum memaafkanku, hingga aku harus mengalami ini?" Ucap So Eun lirih
•••

   Arza berjalan memasuki rumahnya. Ia langsung menuju kamarnya yang ada di lantai atas. Begitu ia masuk kamar, ia menemuka Bellvania yang asyik bermain ponselnya di ranjang.

"Sudah pulang, Za?"

"Emm" jawab Arza seraya mengecup kening Bellvania

"Kamu sudah makan?"

"Belum" jawab Arza seraya berjalan menuju lemarinya untuk berganti pakaian

"Aku masak dulu, ya" ucap Bellvania seraya menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Namun, begitu selimut itu tersingkap, Bellvania dan Arza malah sama-sama kaget. Bellvania tampak sangat seksi dengan kemeja putih polos yang ia pakai. Melihat itu, membuat Arza membatalkan niatnya untuk berganti pakaian dan segera mendekati Bellvania.

"Bell, aku sudah berbaik hati untuk menunggumu lulus sebelum memiliki anak. Tapi, sepertinya kamu terus-terusan menggodaku untuk segera membuatmu hamil" ucap Arza dengan terus menatap Bellvania

"Za... maaf. Aku lupa ganti baju... tadi aku terlalu lelah dari kampus, jadi aku langsung baring..." ucap Bellvania terbata-bata

"Benarkah? Kamu yakin tidak sedang menggodaku?"

   Bellvania semakin panik saat Arza semakin dekat depannya. Ia tidak tahu harus bagaimana untuk menghentikan pria itu.

"Za... bukankah kamu lapar? Aku harus masak sekarang" ucap Bellvania cepat lalu mencoba untuk kabur, sayangnya Arza berhasil menghentikannya.

"Laparku sudah hilang"

"Ka... kamu.. yakin?"

"Emm" jawab Arza lalu mengecup bibir Bellvania

"Za..."

"Ini akan menjadi malam yang panjang, Bellvania..." ucap Arza lalu mencium Bellvania

•••

So Eun keluar dari kamarnya seraya menyeret koper besar miliknya. Ya, ia memutuskan untuk pergi dari apartemen Oriel. Ia tidak ingin merepotkan pria itu lagi. Oriel terlalu baik, pria itu tidak pantas bersamanya yang sedang menanggung karma.

So Eun menatap sekeliling apartemen Oriel. Ia menyukai apartemen ini. Sangat menyukainya. Namun, saat So Eun kembali melihat sofa di ruang keluarga, hatinya kembali sakit. Tangannya gemetaran karena rasa takut yang kembali menyelimutinya. So Eun segera mengalihkan pangannya dari sofa. Ia berjalan menuju kamar Oriel dan mengetuk kamar itu pelan.

Tok... tok.... tok....

"El...."

Tidak ada respon.

"Oriel... kamu di dalam?" Tanya So Eun lagi, namun tetap tidak ada respon

So Eun memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Oriel. Begitu pintu terbuka, So Eun bisa melihat Oriel yang terlelap di atas ranjang.

"El..." panggil So Eun seraya berjalan mendekati pria itu

So Eun menatap Oriel yang tampak gelisah dengan tidurnya. Keringat dingin tampak membasahi tubuh pria itu, padahal pendingin ruangan sedang menyala. Dengan khawatir So Eun meletakkan tangannya di atas jidat Oriel. Panas. Pria itu sedang demam.

"Oriel, kamu baik-baik saja?" Tanya So Eun panik

Melihat Oriel yang tidak merespon pertanyaannya membuat So Eun semakin khawatir. Ia bergegas mengambil handuk untuk mengompres Oriel. Ia juga mengelap keringat-keringat yang membasahi tubuh Oriel.

Cukup lama So Eun duduk di samping Oriel. Dia hanya bisa memandang wajah pria itu. Baginya Oriel adalah orang yang sangat baik. Ia bersyukur bisa mengenal pria itu. Tapi melihat keadaan Oriel yang seperti ini membuat So Eun semakin membenci dirinya sendiri. Ia tahu, Oriel sampai sakit seperti ini karena mengurus So Eun. Karenanya, hidup Oriel jadi berantakan.

Beberapa saat kemudian, Oriel terbangun. Ia sempat terkejut saat mendapati So Eun ada di sampingnya begitu ia bangun. Namun, ia mulai mengerti saat So Eun menyuap sebutir obat pada Oriel. Sepertinya ia sedang jatuh sakit dan So Eun merawatnya.

"Setelah minum obat kamu akan lebih baik" ucap So Eun pelan

"Terima kasih"

"El, ada yang ingin aku bicarakan"

Oriel memandang So Eun yang tampak serius, "Apa?"

"Aku akan kembali ke Seoul"

Oriel terkejut, "Kenapa?"

So Eun tersenyum getir, "Dulu saat aku memutuskan untuk melepaskan Arza, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk hidup mandiri setelah itu. Tapi, hari itu aku malah bertemu denganmu. Kamu menawarkan diri untuk menjadi temanku dan bahkan menerimaku untuk tinggal bersamamu. Maka, sejak aku tinggal di sini, aku melupakan janjiku sendiri. Aku malah hidup bergantung padamu dan terus merepotkanmu. Karenaku kamu mendapat banyak masalah. Jadi aku sudah memutuskan sekarang, aku tidak ingin terus-terusan membuatmu susah seperti ini, El. Aku harus pergi..."

"Aku tidak masalah dengan semua itu! Aku juga tidak peduli karena sudah kerepotan karenamu..."

"Aku tidak, El... aku tidak bisa membiarkan hidupmu ikut berantakan karena harus berurusan denganku!" Ucap So Eun dengan nada tinggi

"Hidupku sudah berantakan karenamu, sekarang kamu pergi atau tidak semua akan sama saja!"

So Eun tertegun sesaat, "Kenapa kamu melarangku pergi? Apa aku terlihat begitu menyedihkan di matamu?"

Oriel terdiam. Ia membuang muka. Tidak ingin menatap wajah So Eun yang sedih.

"KENAPA, EL?"

Oriel tetap diam membuat So Eun tersenyum getir.

"Aku tidak butuh rasa kasihanmu, El... Tapi, aku berterima kasih ka..."

"Aku tidak kasihan padamu" ucap Oriel memotong ucapan So Eun

So Eun menatap Oriel bingung, sedangkan Oriel menatapnya dalam.

"Lalu kenapa kamu ingin membantuku?"

"Karena.... karena aku mencintaimu, Cho So Eun..."
••••

Hai, part kali ini nggak ada pict yang di endingnya, karena diatas sudah banyak pict😂.

Cerita ini akan berakhir di part 30 ya, jadi sampai berjumpa lagi🙏🏻.

Jangan lupa vote dan comment

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 190K 37
Siapa yang gak tau tentang Remedial? Pasti sebagian dari kita semua pernah melakukan Remedial semasa sekolah? Bagi Arimbi, remedial bukanlah hal yang...
34.1M 2M 75
[SUDAH TERBIT DI COCONUTBOOKS (Bintang Media)] Alaska Tahta Wardana, cowok jangkung berwajah tampan, pandai dalam hal adu fisik maupun otak, Bad boy...
3.6M 182K 23
⚠︎ TAHAN EMOSI ⚠︎ Bagaimana jika kalian dituntut untuk bertanggung jawab padahal tak membuat kesalahan apapun. Itu yang dialami oleh Keano Sanjaya. K...