Senandika Hati

By tyastresia

6.2K 419 23

Mari berdiskusi perihal perasaan cinta, hidup, dan juga hati. Cuap-cuap sederhana dari sebuah sudut pandang y... More

i. Semisal Besok Aku Pergi
ii. Cinta Itu Berdua
iii. Mereka Harus Bahagia
iv. Mengikhlaskan Dengan Baik
v. Mencintaimu dengan Sederhana
vi. Menerima Sebuah Kekalahan
vii. Kembali Menghidupkan Hati
viii. Mencintai Dalam Diam, Katanya
ix. Untukmu, Aku Akhirnya Merelakan
xi. Aku Tak Merebut Kekasihmu
xii. Rindu Itu Masih Ada, Meski Kita Sudah Tak Bersama
xiii. Kadang, Hatimu Juga Butuh Ditempati (1)
xiv. Kadang, Hatimu Juga Butuh Ditempati (2)
xv. Tak Apa, Nanti Juga Akan Baik-Baik Saja
xvi. Pulanglah, Kamu Salah Rumah
xvii. Tentang Jakarta, Tentang Perpisahan
xviii. Untuk Yang Sengaja Pergi
xix. Sebuah Kota dan Perasaan yang Tertinggal
xx. Yang Tidak Sempat Disampaikan
xxi. Ingin
xxii. Sebagaimana Aku Percaya Pada Jarak dan Kita
xxiii. Berkabar
xxiv. Terkadang, Perasaan Memang Cukup Dikirimkan
xxv. Bersedihlah Jika Memang Kau Butuh Itu
xxvi. Cinta Tak Pernah Memaksa dan Tak Bisa Dipaksakan
xxvii. Berhenti Sebelum Terlalu Dalam
xxviii. Dari Sebuah Pertemuan
xxix. Kamu Mematahkan Perempuan Itu
xxx. Tuhan Menyayangi Orang-orang yang Patah Hati
xxxi. Aku yang Kau Butuhkan, Dia yang Kau Jadikan Pilihan
xxxii. Dari Kebohongan, Aku Menghargai Sekecil Apapun Kejujuran
xxxiii. Menunggu
xxxiv. Aku Pernah Begitu Kehilangan
xxxv. Tidak Untuk Dibagi Dua
xxxvi. Memang Sebaiknya Disudahi
xxxvii. Kenang yang Menggenang
xxxviii. Penyesalan
xxxix. Kepergian

x. Jika Kita Kembali Bersama

162 7 0
By tyastresia

Jika kita kembali bersama, maka akan ada perasaan yang terluka. Akan ada hati yang patah lagi, akan ada harapan yang musnah dan pupus. Walaupun sebenarnya kita mampu dan ingin mengulang semuanya dari awal, lalu akan kamu kemanakan seseorang yang kini sedang bersamamu? Apakah akan begitu saja kamu tinggalkan dan membiarkannya merasa hanya seperti pelarian karena sebenarnya kamu masih terjebak pada masa lalumu?

Jika kita kembali bersama, maka semua akan berakhir sia-sia. Meski kita mampu memperbaiki kesalahan masing-masing, dan kita juga mampu menurunkan ego untuk kembali bersatu, tetapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bukan, aku bukan memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi pada kita. Bukan juga karena aku tidak percaya padamu dan segala rindu yang kamu katakan terang-terangan. Karena kamu harus tahu untuk kesekian kalinya, kamu benar-benar berhasil membuatku jatuh hati.

Kita sama-sama terjebak pada ruang bernama masa lalu. Ruangan kosong yang tadinya ditinggalkan dua orang yang merasa saling tersakiti. Ruang kosong yang dulunya berisi banyak tempat dan percakapan, serta potongan kenang dan gurauan sederhana yang sering kita tertawakan bersama. Semua itu masih terasa hangat dan segar dalam ingatan. Dan, ruang itulah yang kini begitu ingin kembali diisi dengan sesuatu yang baru, dengan mimpi-mimpi dan rencana yang baik pula. Namun sayangnya, aku tidak mampu untuk itu meski kamu bersikeras dan mengatakan bisa melakukannya.

Aku tersenyum, kemudian menenangkanmu.

"Hey, dengar aku, kamu tidak boleh seperti itu. Turunkan egomu, kita bisa kembali bersama jika waktunya memang tepat dan saat semesta sudah mengizinkan. Kita hanya perlu menunggu."

"Menunggu sampai kapan?"

"Sampai waktunya sempurna. Karena jika hatimu memang diciptakan untukku, maka sejauh apapun kamu melangkah menjauh, kamu akan tetap kembali padaku. Kamu hanya perlu percaya itu."

Jika kita kembali bersama, maka akan ada yang merasa disakiti meski itu bukanlah aku. Sewaktu aku merelakanmu dulu, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk melepaskanmu bersama kebahagianmu dengan siapapun seseorang yang akan kamu pilih nanti. Mungkin, kembali bersama juga bukanlah pilihan yang tepat untuk dua orang yang belum bisa saling melepaskan. Kembali bersama bukanlah menjadi hal yang mudah ketika salah satunya sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Perasaan yang masih hidup diantara kita tidak bisa menjadi pembelaan dan alasan kembalinya kita bersama.

Untuk itu, bertahanlah sedikit lagi jika memang kita sudah ditakdirkan bersatu. Jangan mengharapkan apapun kepadaku karena aku tidak berharap hal yang sama untukmu. Kita akan menunggu dalam waktu yang panjang. Jalanilah harimu dengan baik tanpa memikirkan apapun perihal aku dan kita. Sebab setahuku, Tuhan yang Maha Membolak-balikkan Hati manusia pasti tahu apa yang baik untuk kita selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

447 124 24
🏆 TOP 10 TINLIT WRITING MARATHON 2023 Setelah berhasil menerbitkan karya terbaru dari Bara Adiguna yang melejit di pasaran, Katya merasa dirinya ber...
364K 25.5K 19
Seorang remaja bernama Arshaka Jocasta yang menjadi pusat obsessi para sahabatnya. Arshaka mengidap penyakit langka. Sindrom Kleine-Levin. Di mana s...
1.8K 142 68
Miya harus memilih mundur saat Arka mengecewakannya, lagi. Tetapi, Miya harus kembali melangkah maju, demi sang adik yang begitu menyukai Arka. Sakit...
1.1M 76.7K 26
[ CERITA DIPRIVASI ] [ SEBAGIAN PART DIHAPUS ] Angesti seorang Program Director di televisi swasta. Memiliki lingkungan yang super konyol bahkan kelu...