Brother Complex (End)

By Tys_131

429K 40.4K 8.1K

Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah... More

Profil
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Twenty
Twenty-one
Twenty-two
Twenty-three
Twenty-four
Twenty-five
Twenty-six
Twenty-seven
Twenty-eight
Twenty-nine
Thirty (End)
Epilog

Nineteen

9.4K 990 126
By Tys_131






Hari sudah mulai gelap saat mereka sampai di rumah. Saat ini Jaehyun masih belum melepaskan tatapannya pada Taeyong yang tertidur di sampingnya. Seperti malaikat, wajah yang begitu damai dan tenang. Wajah yang membuat Jaehyun semakin jatuh cinta



Membuka pintu mobil, Jaehyun berlari ke pintu samping. Membuka dan mengangkat Taeyong untuk di bawa kerumah. Dia tidak tega jika harus membangunkan Taeyong. Dia terlihat begitu kelelahan. Ya,, salahkan saja Jaehyun yang tidak memberikan Taeyong istirahat tadi

Sesampainya di kamar, dengan hati-hati Jaehyun merebahkan tubuh Taeyong. Menarik selimut agar menutupi tubuh mungil Taeyong.

Jaehyun duduk di samping Taeyong, dia selalu saja terpesona dengan Taeyong. Bahkan setiap saat bersama dengan Taeyong tak pernah merasa bosan. Malah rasa yang dia miliki semakin besar

Tangannya terulur merapikan ramput Taeyong, membuat Taeyong mengeliat karena terganggu, namun detik kemudian dia kembali diam, sepertinya elusan tangan Jaehyun sangat nyaman bagi Taeyong

Jaehyun tersenyum melihat pergerakan Taeyong. Terlalu lucu dan menggemaskan

"Maafkan aku hyung" bisik Jaehyun pelan



Drtt,,drtt,,





Jaehyun mengalihkan padangannya, mengambil ponsel di sakunya.

Senyum yang tadi terlihat di wajah Jaehyun kini mulai pudar setelah membaca pesan yang di dapat. Meremas ponsel, Jaehyun memejamkan matanya. Napasnya terdengar begitu berat

Tangan yang tadi berada di kepala kini mulai turun dan membelai pipi Taeyong. 



"Aku selalu takut jika kau akan meninggalkanku Hyung," ucapnya kembali menatap Taeyong. "Tapi,, apa kau akan merasa takut juga jika aku meninggalkanmu"



Jaehyun menunduk, membari kecupan di kening Taeyong sebelum keluar dari kamar Taeyong. mungkin Jaehyun terlalu lelah hingga dia tidak menyadari jika sedari tadi Taeyong tidaklah tidur. Taeyong hanya memejamkan matanya. Dia hanya ingin tau apa yang akan Jaehyun lakukan padanya.

Namun sepertinya itu keputusan yang salah, karena dia bisa mendengar kata-kata yang sangat menyakitkan dari Jaehyun.

"Dan akhirnya kau yang akan meninggalkanku Jaehyun"ucap Taeyong dengan airmata



~~








"Morning Hyung"

Jaehyun berjalan menuruni tangga. Wajahnya terlihat sangat tampan dengan seragam sekolahnya. Berjalan mendekati meja makan, Jaehyun meletakkan tasnya di kursi samping. Mendudukkan dirinya di depan Taeyong yang sedang memakan rotinya.



"Kau terlihat beda hari ini"

"Apanya yang beda hyung?"

"Hmm,, kau mulai tumbuh kumis" Taeyong menahan tawa saat Jaehyun memberikan tatapan kesal padanya

"Bercanda Jaehyunie, jangan mudah marah." Goda Taeyong

Jaehyun mencibikkan bibirnya, mengabaikan Taeyong yang masih mencoba merayunya. Ini masih pagi dan dia sudah mendapat bercandaan seperti itu. Ya kan tidak lucu

"Hyung hari ini aku bawa mobil ya?" ucap Jaehyun tiba-tiba

Taeyong menghentikan acara menguyah rotinya. Matanya menatap Jaehyun yang menunduk dengan memakan serealnya

"Kenapa tiba-tiba?"

"Hanya ingin saja, lagi pula mobil Mingyu di bengkel"



"Tidak ingin berangkat bersama?"

Jaehyun meletakkan sendoknya, menatap Taeyong di depannya.

"Setelah pulang sekolah aku akan pergi ke pusat kota dengan Mingyu hyung" Jaehyun tersenyum

"Hmm,, baiklah. Kau bisa memakainya"

Taeyong menyelesaikan sarapannya dengan cepat, tak lama dia sudah menyelesaian sarapannya kemudian berdiri dan merapikan bajunya. Jaehyun hanya menatap biasa dengan Hyungnya itu.

"Aku berangkat dulu ya, hati-hati kalau menyertir" Jaehyun mengangguk



Cup.



Taeyong mencium pipi Jaehyun. Berlari kecil menjauh dari rumah.

Menyelesaikan sarapannya, Jaehyun mengikuti Taeyong berangkat sekolah. Biasanya dia akan duduk menunggu Mingyu, dan kali ini dia harus menjemput Mingyu. Jika tidak karena ada urusan mungkin Jaehyun tidak akan pernah mau menjemput Mingyu



Berjalan ke garasi mobil, langkah Jaehyun terhenti. Matanya menatap posel yang sedang berdering di tangannya.



Sebelum menggeser tombol panggilan, Jaehyun sedikit menghela napas. Rasanya dia ingin berteriak atau membanting saja ponselnya itu. Ini masih pagi dan dia sudah menelponnya.

Sungguh tidak bisakah nanti siang atau nanti malam, atau jangan menelpon saja kalau bisa



"What?" ucap Jaehyun

Kembali melangkahkan kakinya, Jaehyun berjalan dengan ponsel yang menempel di telinganya. Dia hanya diam mendengarkan dengan baik. Terlalu malas untuk sekedar bersuara

"Aku akan menemuimu nanti. Aku butuh sekolah pagi ini."



Membuka pintu mobil Jaehyun melempar tasnya di kursi belakang



"Aku tidak bisa membolos, Taeyong hyung akan curiga nanti. Aku akan menemuimu pas jam makan siang"

Jaehyun mematikan telponnya secara sepihak. Dia tidak ingin berdebat sepagi ini. Itu akan merusak Mood-nya sampai sore.



Menyalakan mobilnya, Jaehyun menyetir kearah rumah Mingyu. Untung saja rumah mereka tidak jauh, jadi hanya butuh waktu 5 menit Jaehyun sudah sampai di rumah Mingyu

"Ada rencana apa kau membawa mobil?" Mingyu yang baru saja masuk mobil melihat Jaehyun yang tampak seperti kebingungan

"Keluarlah" ucap Jaehyun. " Kau yang menyetir, aku tidak dalam kondisi baik" lanjutnya

Jaehyun membanting pintu mobil, berpindah tempat dengan Mingyu, "Kenapa dengan anak itu?"























"Taeyong Hyung,,"

Taeyong menoleh, mendapati Ten dan Wonwoo yang terseyum kearahnya. Mereka berdua melambaikan tangan pada Taeyong, seperti meminta agar Taeyong mendekati mereka

"Kalian berangkat bersama?"

"Hmm,, lagi pula rumah kami searah." Ucap Ten ceria

Ten memang selalu ceria, berbeda dengan Wonwoo yang kalem dan pendiam. Mereka berdua di dalam kelas yang sama. Dan mereka berdua juga merupakan bawahan kepercayaan Taeyong di bidang seni. Jadi tidak heran jika mereka begitu akrab

Seperti biasa, saat mereka bertiga berjalan selalu saja menjadi pusat perhatian. Pesona dari masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda

"Woahhh,, lihatlah kumpulan para uke manis sedang berjalan" suara Daniel terdengar begitu menjengkelkan di telinga mereka bertiga



"Kau cari mati Daniel-ah jika berbicara seperti itu" sambung Taehyung disampingnya

Mereka tidak sengaja berpapasan dengan Daniel dan Taehyung di koridor. Sepertinya mereka berdua juga baru saja datang

"Jangan membuat aku kesal pagi-pagi seperti ini Kang Daniel" seru Ten

"Ampun Nyonya Seo," Daniel mengerling pada Ten, sedikit mengoda kekasih Johnny itu

"Diam,, kau ingin semua orang tau?" bisik Ten

"Ayolah Ten, bahkan semua orang di organisasi sudah tau jika kau kekasih Johnny, tinggal menunggu waktu seluruh orang di sekolah ini akan tau" lanjut Taehyung

Wajah Ten muali memerah, Taeyong dan Wonwoo yang ada di sampingnya hanya menahan tawa. Ten terlihat seperti kelinci yang ketahuan mencuri, sangat mengemaskan





"Hey, apa yang kalian lakukan dengan kekasihku?" suara berat itu malah membuat Ten semakin merah,

Johnny dengan seenaknya mendekati Ten, tangannya merangkul pundak Ten yang kemudian mengundang suara tawa dari teman-temannya

"Eahhh,, masih pagi Hyung, jangan bermesraan di sini" ucap Daniel

Berbeda dengan Johnny yang terlihat biasa, Ten hanya bisa menundukkan wajahnya.



Saat mereka masih mengobrol, sudut mata Taeyong tidak sengaja melihat Jaehyun dan Mingyu yang baru saja memasuki koridor yang sama dengannya. Wajah Taeyong langsung berseri



Namun Taeyong melihat ada yang aneh dengan mereka berdua. mereka terlihat tidak baik-baik saja. Mungkin jika orang yang melihat mereka akan berkata biasa, tapi dari pandangan mereka ada sesuatu.



Ayolah, Taeyong sudah hidup bersama mereka untuk waktu yang lama. Jadi apapun yang mereka lakukan Taeyong sangat tau






















"Serius Jaehyun. Kau akan melakukannya?"

Mingyu berjalan di samping Jaehyun, matanya menatap tajam Jaehyun yang sedang berpaling darinya. Sepertinya dia tidak ingin Mingyu melihat wajahnya



"Kau gila jika melakukan itu" Mingyu terus saja berbicara

Jaehyun yang di sampingnya hanya diam. Seperti menyesal telah bercerita dengan Mingyu. Masih pagi dan banyak hal yang membuat Mood Jaehyun hancur.





Tadinya dia bercerita pada Mingyu agar dia bisa melegakan sedikit beban yang dia rasa. Tapi kenyataannya malah Mingyu memberikan beban juga padanya



"JUNG JAEHYUN"



Mingyu berteriak, membuat semua orang yang ada di sekitar koridor menoleh pada mereka berdua. langkah Jaehyun terhenti. Wajahnya yang terlihat lelah menatap Mingyu. Ada sorot kemarahan dimatanya

"Apa Gyu-ya" lirihnya, "Aku sedang tidak bisa berfikir"

"Kau memang bodoh Jae, bagaimana kau memiliki pemikiran seperti itu?"



"Lalu apa yang harus ku lakukan, Mingyu. Hanya kau yang aku percaya. Aku tidak bisa percaya pada orang lain"

"Tapi aku tidak bisa melakukannya Jae"

"Kau bisa. Bukankah kau juga menginginkannya" sarkas Jaehyun

Mingyu mengepalkan tangannya, ucapan Jaehyun benar-benar membuat emosinya naik. Sedari tadi dia mencoba menahan dan membuat Jaehyun berubah pikiran, namun yang dia dapat hanya Jaehyun yang terlihat putus asa dengan memberikan semua masalah dan tanggung jawab padanya



"Sialan kau Jung"



Bugh..





Satu pukulan mendarat di pipi Jaehyun. Bukannya merasakan sakit, Jaehyun malah tertawa sinis pada Mingyu. Seolah dia baik-baik saja menerima pukulan seperti itu





Pertengkaran Jaehyun dan Mingyu tak lepas dari semua orang. Mereka yang terkenal sebagai teman dekat dan jarang terlihat pertengkaran, sekarang sedang bermain tangan

Tangan Jaehyun menyisir rambutnya kebelakang, wajahnya mendongak  menampilkan pipi kebiruan karena pukulan Mingyu



"Kau masih ingin memukulku kan? Lakukan lagi, aku akan menerimanya. Rasa sakit ini tidak sebanding dengan yang aku rasakan saat ini"



Bugh



Dua kali Mingyu memukul Jaehyun, kali ini tepat mengenai sudut bibirnya.







"Ada apa dengan mereka?" suara Johnny membuat Taeyong menoleh



Sejak awal dia melihat apa yang Jaehyun dan Mingyu lakukan. Namun karena jarak mereka yang tidak terlalu dekat, Taeyong tidak tau apa yang mereka katakan

"Aku tidak menyangka dua biang onar akan membuat onar dengan saling memukul" sahut Taehyung

Taeyong mengigit bibir bawahnya, tidak tau apa yang harus dia lakukan. Matanya masih setia menatap Jaehyun dan Mingyu yang saling memukul



"Sepertinya kita harus memisahkan mereka. Ini terlihat bukan pertengkaran main-main" ucap Wonwoo





Tangan Mingyu kini menekan leher Jaehyun di tembok, menghimpit tubuh Jaehyun. Posisi seperti ini sangat tidak menguntungkan untuk Jaehyun, dia tercekik dan susah untuk bergerak



"Kenapa kau membuatku memiliki sesuatu yang tidak harus kumiliki Jaehyun." Mingyu berteriak di depan wajah Jaehyun

"Kumohon Mingyu, hanyak kau yang aku percaya"

"Aku tidak bisa Jaehyun,"

Mingyu melepas tangannya,mundur sedikit dari hadapan Jaehyun





"Lalu apa aku harus menyingkirkan orang itu, orang baru yang sudah membuatmu jatuh cinta lagi. Apa aku harus melakukannya agar kau mau kembali padanya."

"Bajingan kau Jung"

Mingyu bersiap untuk memukul Jaehyun kembali, namun tangannya tertahan oleh Johnny yang sudah berada disana bersama yang lain



"Apa yang kalian berdua lakukan. Ini sekolah bukan area tinju" ucap Johnny melepaskan tangan Mingyu

Taeyong mendekati Jaehyun, tangannya meraih wajah Jaehyun. Dengan jelas dirinya melihat wajah Jaehyun yang membiru. Pukulan Mingyu benar-benar tidak biasa. Saat jemarinya menyentuh wajah Jaehyun, dengan gerakan cepat Jaehyun mengelak. Membuat Taeyong mengerutkan keningnya



"Mingyu-ya, kita pergi"



Satu ucapan Jaehyun sebelum meninggalkan Taeyong yang membeku bingung. Baru kali ini dia di abaikan oleh Jaehyun. Baru kali ini juga Jaehyun bersikap dingin seperti itu

Apa dia melakukan hal yang salah? Apa yang sebenarnya terjadi

Kenapa begitu menyakitkan di abaikan oleh Jaehyun seperti ini. Rasanya Taeyong ingin menangis, atau berlari dan menahan Jaehyun untuk meminta penjelasan. Tapi itu tidak akan merubah suasana. Jaehyun bukan tipe orang yang mudah



Menyadari raut wajah Taeyong yang sedih, Mingyu mendekatinya. Tangannya menepuk kepala Taeyong

"Ach" kaget Taeyong



"Semua akan baik-baik saja hyung. Hanya ada sedikit kesalah pahaman di antara kami"

Mingyu mengacak rambut Taeyong sebelum mengikuti Jaehyun. Tersenyum pada semua orang yang ada disana

Namun Mingyu tidak sadar jika satu orang diantara mereka menatapnya tak suka. Apalagi saat Mingyu tersenyum dan menyentuh kepala Taeyong.



~~













waktu menunjukkan pukul 12.25 siang. Karena kejadian tadi pagi, Mingyu dan Jaehyun memutuskan untuk membolos. Percuma mereka sekolah jika mood mereka saja hancur. Itu hanya akan membuat kelas yang mereka hadiri kacau. Mingyu ataupun Jaehyun pasti akan membuat ulah saat di kelas.



Kini mereka berada di pinggir jalan, Mingyu duduk di kursi supir sedangkan Jaehyun duduk disampingnya

Mata mereka melihat satu titik yang sama. Melihat seseorang yang sedang duduk sendirian di dalam restauran. orang itu jelas sedang menunggu.  Sudah 20 menit mereka berdiam di mobil dan tidak ada niatan untuk turun.

"Turun dan temui dia Jaehyun. Jangan menjadi pengecut"

Akhirnya Mingyu membuka suara. Dia sebenarnya sudah tidak tahan dengan sikap Jaehyun yang terlihat seperti pengecut dan pecundang

"Aku akan mengawasimu dari sini"

"Apa yang harus aku katakan padanya Mingyu?" Jaehyun bersuara begitu rendah. Seperti tidak ada semangat dalam hidupnya

"Jangan katakan apapun, kau hanya perlu pertahankan apa yang seharusnya kau miliki Jaehyun. Jangan melepaskan apa yang selama ini membuatmu bahagia."



Jaehyun menatap sahabatnya itu sebentar sebelum keluar dari mobil dan masuk ke dalam restauran di depan sana



"Kau akan selalu di pihakku kan Mingyu?"

"Iya, aku akan mendukung apapun yang kau lakukan" Mingyu menghela napas, " Sekarang temui dia sebelum aku yang turun dan menemuinya"

Jaehyun mengangguk, walaupun dia ragu tapi mendengar ucapan Mingyu membuatnya sedikit menerima kekuatan. Tangannya membuka pintu mobil. Menatap seseorang yang sedang duduk di dalam restauran,

Saat Jaehyun melihatnya, orang itu juga melihat Jaehyun. Karena dia duduk di dekat jendela.

Orang itu tersenyum pada Jaehyun, melambaikan tangannya pada Jaehyun. Jaehyun hanya tersenyum tipis sambil melangkah perlahan memasuki restauran itu dengan hati berdebar.


















TBC



Apa yang akan terjadi nanti?

kok aku ragu ya mau bikin sesuatu yang heboh

Continue Reading

You'll Also Like

575K 24.3K 46
‼️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!‼️ "Don't touch her, Bastard!!" "No, She's Mine!" **** "Daddy Ala mau ice cream hihi." "No, Ala sudah menghabiska...
1.3M 123K 37
Jeno dan Jaemin itu musuhan sejak SMA. Tapi gimana jika tiba-tiba mereka harus terikat dalam sebuah ikatan 'perjodohan' yang dibuat atas kesepakatan...
25.7K 2.5K 13
Shani yang tidak tau apa itu kebahagiaan. Karena menurutnya dengan mempunyai kerjaan dan uang maka ia akan bahagia. Sedangkan Gracia yang memiliki ma...
1.9M 253K 23
[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GA...