Brother Complex (End)

By Tys_131

429K 40.4K 8.1K

Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah... More

Profil
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty-one
Twenty-two
Twenty-three
Twenty-four
Twenty-five
Twenty-six
Twenty-seven
Twenty-eight
Twenty-nine
Thirty (End)
Epilog

Fifteen

9.1K 1.1K 402
By Tys_131





"Malam ini siapkan bajumu, besok Boa akan menjemputmu"


Pandangan Jaehyun kosong. Rasanya tubuhnya begitu hampa, dipikirannya hanya ada kalimat Yunho yang begitu menyakitkan.kebahagiaan bersama Taeyong akan hancur begitu saja. Semua impiannya bersama Taeyong akan musnah dengan kepergian Jaehyun.

Pergi dari sisi Taeyong berarti pergi dari hati Taeyong juga. Jika Jaehyun kembali ke Boa, itu akan sulit bagi Jaehyun untuk kembali ke Taeyong. Boa tidak akan pernah mengijinkan Jaehyun menginjakkan kaki lagi di korea. Atau yang lebih menyakitkan, Boa memblokir hubungan Jaehyun dengan Taeyong. Boa dengan mudahnya menelantarkan Taeyong demi keinginannya, dan Jika Boa menginginkan Jaehyun di sisinya, apa yang bisa Jaehyun lakukan. Jaehyun tidak akan sanggup melawan Boa dan Yunho. Terlalu mustahil baginya

Kepala Jaehyun terasa begitu berat, bahkan kedua tangannya yang menopang hampir tidak sanggup. Jaehyun menyandarkan tubuhnya di sofa kamarnya.

"Apa yang harus kulakukan?"

Monolognya, matanya terasa begitu panas. Dadanya begitu sesak, ingin rasanya Jaehyun berlari ke Taeyong. Meminta kekuatan dari kakaknya. Tapi jangankan berlari, untuk bernafas saja rasanya begitu sesak.

"Kau masih belum menyiapkan bajumu Jae?" suara Yunho membuat Jaehyun menegakkan tubuhnya

Melihat Yunho membuat amarah Jaehyun naik. Sekuat tenaga Jaehyun menahan agar tidak memukul ayahnya itu. Mencoba untuk tidak memaki orang yang sudah memberikan kasih sayang dan membesarkannya.

"Kenapa aku harus pergi ayah?" suara Jaehyun terdengar begitu pilu

Sebenarnya Yunho tidak terlalu setuju jika Jaehyun harus kembali ke LA. Hal itu akan membuat Taeyong terpuruk dan itu sama saja membuat hati Yunho sakit, dia tidak akan pernah bisa melihat Taeyong bersedih. Seumur hidupnya, dia akan melakukan apapun untuk membuat Taeyong tersenyum.

Tapi rasa cintanya kepada Boa dan fakta yang baru Yunho tau dari Boa membuatnya harus merelakan Jaehyun, dan melihat kesedihan Taeyong.

"Boa menginginkanmu disampingnya, dia kesepian tanpamu Jaehyun."

Yunho mendudukkan dirinya di ranjang Jaehyun. Matanya fokus pada Jaehyun yang tengah menunduk, Yunho bisa menebak jika Jaehyun sedang menyembunyikan kesedihannya

"Bukankah ada ayah disampingnya. Kenapa harus aku?"

Yunho menghela napas, haruskan dia mengatakan alasan sebenarnya dia mengirim Jaehyun kembali ke Boa. Haruskan dia berkata jujur dan menyakiti anaknya itu.

Jaehyun memang anak angkat Yunho, tapi Jaehyun adalah anak kebanggaan Yunho, kecerdasan dan sikap Jaehyun pada Taeyong membuat Yunho percaya pada Jaehyun. Berbeda dengan Taeyong, Jaehyun memiliki sisi yang berbeda. Sisi yang mana bisa membuat siapa saja menyukai dia dan mengagumi dia, tak terkecuali Yunho

"Ya, memang ada aku. Dan mungkin kita bertiga akan tinggal di sana. Aku tidak mungkin meninggalkan perusahaan yang disana"

Jaehyun terdiam, matanya melebar mendengar ucapan Yunho. Bagaimana bisa Yunho berbicara seperti itu. Bagaimana bisa dia menelantarkan Taeyong? Jadi apa bedanya Yunho dan Boa saat ini?

"Kita bertiga?" ucap Jaehyun memastikan

Jaehyun mengangkat kepalanya, memberanian diri untuk menatap mata Yunho yang terlihat begitu dingin.

Ini pertama kalinya Jaehyun mendapati ekspresi Yunho yang seperti itu. Hal itu membuat Jaehyun kembali menunduk.

"Lalu begaimana dengan Taeyong hyung, ayah. Dia akan kesepian"

"Taeyong bisa menjaga dirinya sendiri, kau lupa. Sebelum kau datang dia sudah terbiasa sendiri"

Tangan Jaehyun mengepal. Berusaha untuk tidak memukul wajah Yunho. Apa yang sebenarnya dipikirkan orang tua ini. Bagaimana bisa dia menelantarkan anaknya sendiri

"Apa yang sebenarnya ayah rencanakan. Kenapa aku harus kembali ke LA dan meninggalkan rumah ini. Mommy tidak mungki kesepian ayah, ada ayah disana. Dan kenapa harus ada aku, bukan Taeyong hyung?"

Suara Jaehyun mulai meninggi, mungkin emosinya mulai terpancing dengan Yunho yang berbelit-belit seperti ini

"Kau ingin tau alasannya?"

Wajah Jaehyun terlihat begitu kacau, matanya memancarkan permohonan dan kejelasan

"Kau tau aku dan Boa sangat menyayangi kalian. Kalian adalah anak kami. Boa sangat menyayangimu Jaehyun. Bahkan dia melakukan apapun untukmu. Aku yakin kau juga sangat menyayangi Boa. Kau tidak akan pernah mengecewakannya kan"

Suasana menjadi begitu dingin. Yunho bahkan tidak segan-segan menatap tajam Jaehyun. Dan Jaehyun juga sudah mulai berani menatap wajah Yunho dengan tegas

"Aku percaya padamu, kalau kau bisa menjaga Taeyong. Aku percaya padamu kau bisa mengobati rasa kesepian Taeyong selama ini. Bahkan aku percaya kau bisa mengantikan posisi ku dan Boa di hati Taeyong. Tapi bukan seperti ini Jaehyun. Bukan dengan kau menjalin hubungan dengan kakakmu sendiri."

Jaehyun membeku, tubuhnya mendadak lemas. Bahkan untuk bernapas pun Jaehyun merasa sangat susah.

Dunia Jaehyun hancur, kebahagiaannya sirna. Ini akan menjadi titik awal dimana Jaehyun akan kembali ke masa lalu. Masa dimana dia belum bertemu Taeyong. Masa dimana dia kesepian tanpa kebahagiaan


"Aku tidak mempermasalahkan orientasi sex kalian, aku tidak peduli jika anak-anakku Gay atau apapun. Aku akan melakukan apapun untuk kalian berdua.", suara Yunho meninggi, "Aku bahagia kalian bisa tumbuh menjadi dewasa, kalian tumbuh dengan baik. Tapi bukan seperti ini Jaehyun. Dia kakakmu, bagaimana pun kita satu keluarga. Tidak akan ada kata sepasang kakasih untuk seorang kakak dan adik."

Jaehyun menangis, hanya itu yang bisa dia lakukan. Dia tidak bisa mengatakan hal apapun, ya karena ucapan Yunho adalah kebenaran yang selalu Jaehyun tolak.

Kenyataan yang selalu Jaehyun hindari.

Kenyataan bahwa Taeyong adalah kakaknya, kakak yang tidak boleh Jaehyun miliki.


Rasa sakit menjalar di hati Jaehyun, rasa kecewa pada dirinya sendiri. Jaehyun membuat kepercayaan Boa dan Yunho hilang karena perasaannya. Mengecewakan orang yang sudah membesarkannya.

Rasa putus asa pada cintanya. Rasa ingin menyerah mulai memenuhi pikiran Jaehyun. Seandainya dia bisa menyerah, seandainya dia bisa melakukannya. Mungkin Jaehyun bisa mengembalikan kepercayaan Boa dan Yunho pada dirinya

Apa yang harus Jaehyun lakukan?

Mengembalikan kepercayaan kedua orangtuanya dengan resiko menghancurkan Taeyong atau berada disisi Taeyong dengan meninggalkan kedua orangtuanya.

Tidak.

Pilihan kedua sangat tidak mungkin, meninggalkan kedua orang tuanya sangat tidak mungkin Jaehyun dan Taeyong lakukan. Taeyong tidak akan pernah setuju dengan hal itu.

"Apa Hyung tau jika aku akan pergi?"

"Tidak, Taeyong tidak tau jika kau akan ke LA. Pergilah tanpa Taeyong ketahui"

Bahu Jaehyun turun, hatinya benar-benar terluka kali ini.

Pergi tanpa memberitau Taeyong sama saja dengan Jaehyun membuat luka yang tidak akan pernah mengering di hati Taeyong. Sama saja dengan membuat Taeyong benar-benar hancur

"Ayah..." Jaehyun mendesah, suaranya bergetar., "Kumohon"

"Tidak Jaehyun. Kau harus meninggalakan Taeyong atau kau ingin aku mengirim Taeyong ke London, dan memblokir semua akses kalian"

Bisakah Jaehyun menghilang untuk saat ini. Pilihan yang Yunho berikan sama sekali tidak membuat Jaehyun merasa baik. Semua pilihan yang di berikan Yunho malah membuat Jaehyun semakin hancur

Apa salahnya memiliki cinta?

Apa salahnya mencintai seseorang?

Siapa yang harus Jaehyun salahkan? Cinta? Takdir? Atau kenyataan?


"Hyung akan kesepian ayah jika kita berada di LA?"

"Maka biarkan orang lain menganti posisimu di hati Taeyong, Jaehyun?"

Jaehyun memejamkan matanya. Berusaha kuat menghadapi Yunho. Mencoba bersabar untuk meluluhkan hati Yunho.

"Apakah ada yang bisa ayah percaya. Bukankah ayah selalu tidak percaya dengan orang-orang di sekitar Taeyong hyung"

Yunho mulai gerah dengan sikap Jaehyun yang keras kepala, menghadapi Jaehyun sama saja dengan menghadapi Boa. Tidak mudah mengatakan dan menyuruh mereka berbicara iya. Sifat keras kepala mereka membuat Yunho semakin tertekan.

"Aku sudah menyiapkan orang untuk menganti posisimu Jaehyun. Kurasa dia akan bisa melakuakannya lebih baik daripada dirimu"

Sakit hati, iya. Jaehyun sangat sakit hati dengan kalimat Yunho yang terlontar begitu mudahnya.

Kata yang benar-benar membuat Jaehyun ingin memukul Yunho. Tak peduli jika Yunho adalah ayahnya atau bukan

"Ayah tau kan, Taeyong hyung tidak mudah dekat dengan orang,, mana.."

"Taeyong dekat dengan orang ini, bahkan kau juga sangat dekat dengannya." suara Yunho memotong perketaan Jaehyun

Jaehyun berdiri dari duduknya. Matanya menatap luruh ke arah Yunho. Tiba-tiba saja Jaehyun merasa jantungnya berpacu 2x lipat. Apa mungkin yang di maksud Yunho adalah....

"Ayah apa aku boleh bertanya sesuatu?"

Yunho menyipitkan matanya, "Katakan"

"Darimana ayah tau kalau aku memiliki hubungan dengan Taeyong hyung?"

Ada sedikit keraguan di hati Jaehyun untuk bertanya seperti itu. Tidak mungkin hanya karena ucapan Boa dia bisa melakukan hal seperti ini.

Yunho bukan tipe orang yang melakukan suatu hal tanpa adanya bukti. Lagi pula Jaehyun juga tidak pernah mengatakan hal aneh ke Boa

"Bisakah ayah mangatakan sejujurnya?" Jaehyun masih berdiri, berjuang menahan beban tubuhnya agar tidak terjatuh

"Apa ayah memata-matai kami? Ayah katakan?"

Yunho mengangguk, "Ya," kata sederhata yang dapat membuat Jaehyun tersenyum kaku

"Jadi selama ini ayah tidak percaya dengan kami"

"Aku percaya dengan kalian, tapi setalah aku mendengar pengakuan dari dia aku jadi tau apa yang terjadi"

"Dia?" lirih Jaehyun

Yunho berdiri dari duduknya, perlahan kakinya melangkah ke pintu. Melihat itu Jaehyun menjadi gugup. Perasaannya memburuk.

Tangan Yunho memengang knop pintu, dengan pasti membuka pintu kamar Jaehyun. Seperti ingin menyuruh seseorang untuk masuk.

Mata Jaehyun tak lepas dari pintu, bayangan seseorang mulai terlihat dengan jelas.

Sudah cukup Jaehyun menahan beban tubuhnya, terlalu berat kenyataan yang dia alami hari ini. Melihat siapa yang masuk kedalam kamarnya, Jaehyun menjatuhkan dirinya di sofa. Kepalanya begitu pening dan pusing

"Sepertinya kalian perlu bicara sebelum Jaehyun pergi besok" ucap Yunho sebelum meninggalkan mereka berdua. dan menutup pintu kamar Jaehyun. Meninggalkan Jaehyun yang sedang berperang batin dengan dirinya sendiri.

Mata Jaehyun masih terpejam, tangannya meremas pinggiran sofa hingga kuku-kuku jarinya memutih. Matanya basah, merah karena manahan rasa amarah yang begitu besar. Orang yang selama ini dia percaya menghianatinya.


Inikah rasanya dihianati, lebih sakit dari apapun. Bahkan lebih sakit dari di tikam benda tajam


Jaehyun membuka matanya. Menatap lurus pada orang di depannya. Mata mereka terkunci satu sama lain sebelum dia memutusnya.
























"Kau menghianatiku, Mingyu-ya?"



~~











"Bibi,, Bibi Jisoo"


Suara melengking Taeyong memenuhi sekitaran rumah. Wajahnya mengintip dari kaca samping. Mencari penghuni rumah ini.


"Bibi, buka pintunya. Ini aku Taeyong.."

Taeyong memutar, wajahnya kembali mengintip dari sela-sela jendela lain.

Tak menemukan apa yang dia cari, Taeyong cemberut, kakinya menghentak- hentak rumput di bawahnya

"Bibi kemana?"

Taeyong berjalan kearah pintu, kepalanya di sandarkan kepintu. Sedangkan tangannya mengetuk-ngetuk pintu.

"Taeyong-ah apa yang kau lakukan?"

Suara yang sangat Taeyong kenal kini berada di belakangnya. Taeyong tersenyum sebelum membalikkan badan

"Bibi, ayo temani aku belanja"

Dengan gerakan cepat Taeyong memeluk Jisoo. Jisoo yang tidak siap hampir saja terjungkal

"Belanja?"

"Iya Bi, ayah pulang dan aku ingin makan malam dengannya di rumah. Aku sangat merindukannya. Bibi bisa membantuku kan?"

Taeyong berbicara begitu semangat. Mata bulatnya membuat Jisoo gemas hingga dia mencubit pipi Taeyong

"Ku rasa malam ini akan menjadi malam special, Tadi pamamu bilang jika dia ingin menjemput Nyonya Boa di bandara."

Mata Taeyong berbinar, senyum lebarnya terlihat begitu cantik. Membuat gigi rapinya terlihat. Sudah sangat lama Taeyong tidak bertemu dengan Boa, dan malam ini dia akan bertemu dengan ibunya.

"Benarkan itu Bi,"


Taeyong tak bisa menahan rasa harunya, matanya berkaca-kaca. Malam ini dia akan makan malam dengan keluarganya lengkap dengan Jaehyun, Ayah dan Mommy-nya. Mimpi apa Taeyong semalam hingga kebahagiaan ini muncul begitu saja

"Ahh aku sepertinya salah bicara. Harusnya ini jadi kejutan untukmu"

"Ahh pantas saja, tadi ayah bersikap aneh saat bertemu denganku, ayah memang tidak bisa menyembunyikan sesuatu dariku."

Rasa bahagia Taeyong dapat dilihat dengan begitu mudahnya. Bahkan Jisoo sampai tertawa melihat tingkat mengemaskan Taeyong karena akan bertemu dengan ibunya.

"Bibi, ayo kita belanja. Kita buat malam ini menjadi malam yang istimewa" seru Taeyong

Tangannya menarik tangan Jisoo menuju mobilnya.

Dengan penuh semangat Taeyong mengemudi sambil bernyanyi. Membuat Jisoo yang di sampingnya juga ikut tersenyum


Sitt...




Taeyong mengerem mobilnya mendadak, Jisoo terkejut dengan aksi Taeyong

"Ada apa Tae?"

"Maaf Bi, aku melupakan dompetku. Kita kerumah dulu ya. Hee" tawa kecil Taeyong mengalun indah di dalam mobil

"Dasar ceroboh"

Taeyong hanya tersenyum, memutar arah jalan dan kembali ke rumahnya. Tadinya dia ingin meminta Jaehyun mengantarkan dompetnya. Tapi mengingat Jaehyun sedang sakit. Jadi lebih baik Taeyong mengambil dompetnya sendiri. Lagi pula mereka belum terlalu jauh jika harus balik kerumah


Memarkirkan mobilnya asal, Taeyong turun dan berjalan kehalaman rumah. Kakinya terhenti saat melihat mobil Mingyu terparkir di samping mobil ayahnya

"Astaga, tidak bisakah Mingyu tidak menemui Jaehyun sehari saja. Mereka lama-lama seperti anak kembar" Taeyong terkekeh, mengabaikan hal lain dan berjalan ke rumah

"Kenapa rumah begitu sepi?, "

Taeyong memegang dadanya. Rasanya ada yang aneh dengan dirinya

"Kenapa aku gugup ya?"














TBC


















Happy reading

Silahkan jika mau mengumpat

Heee

Continue Reading

You'll Also Like

575K 24.3K 46
‼️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!‼️ "Don't touch her, Bastard!!" "No, She's Mine!" **** "Daddy Ala mau ice cream hihi." "No, Ala sudah menghabiska...
599K 58.6K 21
[END] "Hubungan kita sampai disini saja, aku lelah." Start : 250619 End : 011219 WARN:! BxB || Homo || Yaoi Jaehyun x Taeyong Jaeyong area hom...
148K 284 9
Gadis polos yang terjerumus suasana malam club, menceritakan cerita seorang influencer yang terkenal dikalangan remaja berusia 16 tahun. cerita lengk...
3.3M 266K 44
Taeyong dengan segala tingkah kenakalannya hanya untuk mendapatkan Guru tampan dan dingin yang ia sangat sukai sejak dulu. Start : 15.07.2020 End :...