Brother Complex (End)

By Tys_131

430K 40.4K 8.1K

Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah... More

Profil
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty-one
Twenty-two
Twenty-three
Twenty-four
Twenty-five
Twenty-six
Twenty-seven
Twenty-eight
Twenty-nine
Thirty (End)
Epilog

Ten

12.7K 1.3K 257
By Tys_131






Malam yang dingin seperti ini nyatanya malah membuat tubuh Taeyong merasa panas. Seharusnya dia kedinginan, karena angin malam ini cukup kencang. Di tambah mereka berada di luar ruangan

Tapi inilah yang dirasakan Taeyong saat ini, tubuhnya terasa panas dan otaknya sedikit berfikir setelah mendengar ucapan dari Jaehyun beberapa detik yang lalu

Sedangkan tersangka yang membuat Taeyong seperti itu hanya diam berdiri di depannya.

"Hyung, kenapa?"

Suara Jaehyun sedikit membuat mata Taeyong bergulir ke arah lain, dengan suara yang tercekik Taeyong berusaha berbicara dan menjawab Jaehyun

"Kau bilang apa tadi?"

Jaehyun mengerjabkan matanya,

"Kau kenapa?" jawabnya polos

Taeyong memejamkan matanya, menahan diri untuk tidak memaki Jaehyun yang memasang wajah polosnya

Oke, sekarang Taeyong harus mencari tau, darimana asal mula Jaehyun meminta sesuatu yang dia saja tidak bisa menjelaskan dengan rinci bagaimana cara mengajarinya

"Bukan itu Jaehyun"

Nada tertahan Taeyong membuat Jaehyun sadar jika dirinya mungkin akan dalam bahaya

"Soal yang tadi, aku hanya penasaran dengan rasanya hyung" ucap Jaehyun dengan tangan yang mengaruk belakang kepalanya, ya walaupun dia tidak merasa gatal sedikitpun

"Apa?"

Taeyong melotot, tidak tau jalan pikiran Jaehyun saat ini

"Kau tau kan hyung, akhir-akhir ini aku merasa aneh" Jaehyun menunduk

"Apa yang kau rasakan?"

"Hanya seperti ingin tau rasanya ciuman, dan..."

Jaehyun melihat Taeyong yang memesang wajah serius, dapat dia rasakan jika saat ini Taeyong tengah merasa tertekan dengan permintaannya.

Namun memang Jaehyun sangat ingin tau rasanya. Dia memang sering mencium Taeyong, tapi itu bukan ciuman kan. Itu hanya kecupan

Yah walaupun kadang Jaehyun mencuri ciuman Taeyong jika dirinya sedang tidur, tapi itu juga berbeda kan

Dia hanya bermain sendiri, apa salahnya jika kini dia meminta. Masalah Taeyong mau menerima permintaannya atau tidak, itu urusan lain

"Jaehyunie, kau bisa belajar dari internet kan. Itu akan lebih mudah bagimu" elak Taeyong

Namun, Jaehyun malah menggelengkan kepalanya. Matanya terlihat begitu sendu.

Tapi bagaimana Taeyong akan mengajari Jaehyun jika saja dia tidak tau caranya. Tidak mungkin kan dia menolak Jaehyun dengan alasan dia tidak bisa

Hey,, mau di letakan dimana wajah Taeyong

"Akan sangat berbeda jika aku belajar dari internet hyung. Aku butuh patner"

Dan kepala Taeyong benar-benar terasa pening kali ini. Ini pertama kalinya Jaehyun meminta sesuatu padanya yang belum tentu dia bisa melakukannya

"Tapi kalau hyung tidak mau, aku akan meminta Mingyu jadi patnerku"

Rasanya kini tubuh Taeyong ingin terbakar, bagaimana bisa Jaehyun menargetkan Mingyu sebagai patnernya.

Oke, Taeyong jelas tidak akan membiarkan Jaehyun melakukan itu.

Sama aja dia membiarkan Jaehyun berciuman dengan Mingyu.

Sebenarnya Taeyong ingin membiarkan Jaehyun mencari patnernya sendiri, namun jika patner yang dicari Jaehyun untuk melakukan hal seperti itu, ada sedikit rasa tidak terima di hati Taeyong.

Semakin tumbuh dewasa, Taeyong selalu was-was dengan orang yang berada di sekitar Jaehyun. Bukan dia takut jika Jaehyun salah pergaulan atau takut lingkungan itu akan berbahaya untuk Jaehyun

Yang Taeyong takutkan adalah jika suatu saat nanti Jaehyun menemukan seseorang yang akan menjadi prioritas utama Jaehyun

Untuk saat ini, Taeyong mengakui jika dirinya mencintai Jaehyun bukan sebagai kakak. Rasa cintanya pada Jaehyun kini tumbuh lebih kuat



Entah sejak kapan rasa itu mulai berubah, yang jelas semakin kesini , Taeyong merasa jika Jaehyun juga merasakan hal yang sama

Walaupun kadang dia masih menyangkal perasaannya, namun ada sisi dimana dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri

Taeyong hanyalah manusia biasa, dia masih punya batas dimana jika dia terlalu banyak memendam rasa dia juga bisa terjatuh

"Baiklah aku akan menjadi patnermu"

Jaehyun membolakan matanya, terkejut dengan jawaban Taeyong

Sungguh, dia tidak akan mengira jika Taeyong menyetujui permintaannya. Dan sekarang apa yang harus Jaehyun lakukan

Berteriak bahagia karena bisa melakukannya dengan Taeyong? Tidak, sepertinya tidak akan semudah. Nyatanya kini Jaehyun malah merasakan kegugupan yang sulit di artikan untuknya

"K-kau serius hyung?"



Jaehyun tergagap mana kala matanya dan mata Taeyong bertemu

Taeyong hanya mengangguk di depan Jaehyun

"Lebih baik aku yang mengajarimu dari pada Mingyu, aku tidak rela kau bersamanya"



Dan dengan kalimat itu Taeyong berbalik, meninggalkan Jaehyun yang masih mematung. Mencoba mengumpulkan kata-demi kata dari Taeyong yang kini membuat otaknya berhenti bekerja

"Apa ini mimpi," Jaehyun menampar dirinya sendiri

"Kurasa ini nyata. Oh my god."

Jaehyun kini bebas tersenyum, sungguh dia tidak menyangka akan sebahagia ini. Sebelum mengejar Taeyong, Jaehyun masih sempat-sempatnya menampar dirinya lagi

Mungkin masih belum yakin jika ini nyata

Berbeda dengan Jaehyun yang bahagia, Taeyong saat ini terlihat begitu gugup. Dia meninggalkan Jaehyun hanya untuk menutupi kegugupannya.

Lebih baik dia meminta ice cream besok saja, percuma dia meminta sekarang jika mungkin saja dia tidak bisa memakannya dengan nikmat

Taeyong berjalan pelan kearah parkiran masuk kedalam mobil dan menunggun Jaehyun



"Apa yang harus kulakukan"

Frustasi Taeyong mungkin akan semakin bertambah, kini kepalanya bersandar pada stir mobil. Matanya terpejam

Ketika dirasa ada yang membuka pintu, dia menegakkan tubuhnya. Kemudian tersenyum sebisa mungkin

"Kenapa masuk mobil hyung, tidak jadi makan?"

"Kita pulang saja,"

Dengan itu Taeyong menyalakan mobilnya,

~~




Senyum Mingyu tidak pernah luntur dari tadi, matanya masih setia menatap sosok cantik didepannya itu

Sepertinya setelah ini Mingyu harus menghubungi Jaehyun untuk memberi tau jika dirinya akan gila pada sosok ini

Siapa yang menyangka jika orang yang beberapa minggu lalu orang yang dia tabrak akan menjadi kakak kelasnya di sekolah

Dan malam ini, sungguh sang Dewi sepertinya sedang memberikan keberuntungan lebih padanya

Mempertemukan Mingyu dengan orang ini, orang yang tadi siang Mingyu pandang dari jarak jauh.

Orang yang membuat Mingyu jatuh cinta lagi, kini berada di hadapannya

Tak ada percakapan diantara mereka berdua, hanya ada Mingyu yang masih memandangai wajah Wonwoo, dan Wonwoo yang sibuk dengan ponselnya

Jangan tanya kemana perginya dua orang yang sedang berkencan, karena mereka memilih makan di meja yang berbeda

"Wonwoo hyung, kau tidak mengenalku?" tanya Mingyu

"Tidak," Wonwoo menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya

"Kau tidak ingat pertemuan pertama kita?"

"Memang kita pernah bertemu?"

Mingyu sedikit mengerucutkan bibirnya, sedari tadi dia hanya di acuhkan

Ini pertama kalinya bagi Mingyu tidak di anggap oleh seseorang, sejak dulu dia selalu menjadi pusat perhatian. Dan ini pertama kalinya juga Mingyu diacuhkan oleh orang yang dia sukai

Mingyu mencondongkan tubuhnya, merebut ponsel Wonwoo hingga lelaki cantik itu mendongak. Menatap wajah Mingyu yang kini tersenyum puas

"Kembalikan ponselku"

Gertak Wonwoo



Namun Mingyu mengacuhkan dan membiarkan Wonwoo menatap tajam padanya. Lebih baik Mingyu menyimpan nomer Wonwoo di ponselnya sebelum dia mengembalikan ponselnya

Dan detik kemudian ponsel Wonwoo tergeletak tak berdaya di meja.

"Kau mematikan ponselku?"

"Aku tidak suka di acukan, setidaknya jika kau tidak ingin berbicara denganku lebih baik kau diam. Jangan melakukan apapun yang aku tidak suka" ucap Mingyu kelewat dingin

Wonwoo mengerutkan dahinya, heran dengan sosok di depannya ini. Dia bisa berubah drastis dalam sekejap

"Maaf hyung jika membuatmu takut. Aku hanya ingin berkenalan denganmu. Jadi tolong jangan acukan aku" ucap Mingyu dengan senyum yang terkembang di wajahnya

Senyum yang mampu membuat Wonwoo terpesona,

"Hm, baiklah."



Wonwoo mengalihkan pandangannya, tidak ingin Mingyu melihat kedalam matanya. Jujur saja Wonwoo sedikit gugup dengan perubahan Mingyu yang seperti ini

"Jadi kau dikelas mana hyung?"

"Aku di kelas 11 sastra 3" Wonwoo meminum kopi yang ada di depannya

"Kelas kita tidak terlalu jauh, aku ada di kelas 10 IPA 2, hanya tinggal naik tangga 1 lantai aku sudah bsia kekelasmu



Wonwoo tersedak saat Mingyu menyelesaikan kalimatnya

"Hyung kau baik-baik saja?" Ucap Mingyu

Saat ini Mingyu bmencondongkan tubuhnya, menepuk-nepuk punggung Wonwoo

"I'am Ok,"

"Lain kali hati-hati hyung, aku pernah membaca berita ada orang tersedak setelah itu dia mati"

Wonwoo membolakan matanya menatap Mingyu

"Dia mati karena tertabrak truk hyung setelah tersedak" lanjut Mingyu

Mau tidak mau, Wonwoo sedikit menyunggingkan senyumannya

Mingyu yang melihat itu semakin jatuh pada hati Wonwoo. Dan dengan ini Mingyu bertekat untuk mendapatkan Wonwoo

"Kalau boleh tau, kau tadi sedang sibuk chatingan dengan siapa Hyung. Aku perhatikan saat itu kau senyum-senyum. Tapi pas denganku kau bersikap berbeda"

Wonwoo mengerjabkan matanya berulang-ulang, sungguh dia merasa Mingyu adalah anak yang ajaib. Baru bertemu beberapa saat dia sudah bertanya seperti itu

Ayolah, dia memang sudah tau jika Mingyu adik kelasnya. Namun tidak semestinya kan dia bertanya seperti itu

"Dengan kekasihku" jawabnya singkat

Dan Wonwoo dapat melihat ada sebuah kekesalah di wajah Mingyu. Namun kemudian dia melihat Mingyu tersenyum kearahnya

"Kau sudah memiliki kekasih Hyung? Apa aku mengenalnya?" tanya Mingyu

"Mungkin, karena dia juga kakak kelasmu"

Menyandarkan pungungnya pada sandaran kursi, Wonwoo menatap lekat mata Mingyu

"Sepertinya kau tertarik denganku bocah" batin Wonwoo

~~




Taeyong memarkirkan mobilnya di garasi, sepanjang perjalan tadi dia hanya diam.

Begitupun dengan Jaehyun yang diam bermain game di sampingnya. Jaehyun terlihat begitu tenang, berbeda dengan dirinya yang sedari tadi mengontrol diri untuk tidak terlihat gugup

Keluar dari mobil, Taeyong berjalan diikuti dengan Jaehyun yang berada di belakangnya

"Kapan kau akan mengajariku Hyung?"

Suara tiba-tiba Jaehyun menghentikan langkah Taeyong.

"Kau sangat ingin merasakannya?" Taeyong berbalik tanya

Dan itu sontak membuat Jaehyun terkejut saat Taeyong mulai berbalik dan mendekatinya.

Mata Taeyong menatap mata Jaehyun yang terdiam tak bergeming. Pelan tapi pasti, kini Taeyong benar-benar berada di depan Jaehyun

Bahkan jarak diantara mereka tidak lebih dari 5cm,

Perbedaan tinggi badan membuat Taeyong sedikit mendongak, bahkan Taeyong baru menyadari jika kini Jaehyun sudah berubah menjadi pria dewasa yang sangat menawan

Wajahnya terlihat begitu tegas dengan rahang tajamnya, rambut coklat yang menutupi keningnya tidak membuat pesona Jaehyun hilang

Bahkan Taeyong tidak yakin kapan terakhir kali Jaehyun memiliki tinggi badan yang sama dengan dirinya

Tangan Taeyong bergerak mengusap rahang tegas Jaehyun, jarinya bermain di sekitar bawah telinga Jaehyun

Membuat sesuatu di hatinya kembali berdesir

Jaehyun masih terdiam, seakan dia membiarkan apapun yang akan Taeyong lakukan padanya



"Sejak kapan kau membuatku gila Jaehyun" batin Taeyong



Tangannya kini berada di tengkuk Jaehyun, sebelum akhinya dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Jaehyun

Menarik Jaehyun semakin dekat, hingga kedua belah bibir mereka menempel

Seperti ciuman biasa yang mereka lakukan, Taeyong masih menempelkan bibirnya diatas bibir Jaehyun.

Masih merasakan tekstur bibir Jaehyun. Taeyong mengalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun

Kini bibir Taeyong sedikit bergerak, menghisap bibir bawah Jaehyun dengan lembut. Merasakan kelembutan yang ada diri Jaehyun, Taeyong kini menutup matanya

Sedangkan Jaehyun hanya bisa mengerjabkan matanya berulang-ulang. Masih bingung apa yang harus dia lakukan

Selesai dengan bibir bawah Jaehyun , kini Taeyong beralih kebibir atas Jaehyun. Melumat dengan lembut hingga membuat Jaehyun menikmati apa yang dia terima dari Taeyong

Jaehyun membuka mulutnya, dia masih diam. Membiarkan Taeyong melakukan apapun yang dia inginkan

Merasa ada askes masuk, Taeyong melesatkan lidahnya. Mencari daging tak bertulang milik Jaehyun

Jaehyun sepertinya sudah tidak bisa menahan diri, kenikmatan yang Taeyong berikan membangkitkan gairahnya

Kini tangannya berada di pinggang Taeyong, menarik Taeyong hingga kedua badan mereka nyatu tanpa celah

Sebisa mungkin Jaehyun mengimbangi permainan Taeyong, dia tidak ingin mendominasi Taeyong

Perannya disini dia adalah murid bukan guru yang harus bisa mengimbangi permainan Taeyong

Jadi saat ini Jaehyun hanya menggerakkan lidahnya pelan, biarkan Taeyong yang membelit lidahnya dengan rakus

"Kenapa kau begitu nikmat Hyung" batin Jaehyun



Tangan Taeyong kini bermain dengan rambut belakang Jaehyun, telapak tangannya menekan kepala Jaehyun agar lebih dekat lagi

Lagi dan lagi, Taeyong melumat bibir Jaehyun. Menyalurkan apapun yang kini sedang dia rasakan.

Entah kekuatan dari mana, Taeyong bermain dengan bibir Jaehyun seperti tidak ada hari esok

Niat awal mengajari namun nyatanya kini Taeyong lebih dari mengajari Jaehyun. Bahkan tanpa sadar kini dia sudah memberikan kenikmatan yang selama ini Jaehyun inginkan



"kenapa aku tidak bisa berhenti" batin Taeyong



Dirinya merutuki diri sendiri, dia tidak bisa berhenti sampai disini, dia ingin lebih dari ini

Semakin lama, Jaehyun terbawa suasana. Dia tidak bisa lagi menahan gairahnya

Dan kini dia yang mendominasi ciuman itu, tangannya menekan tengkuk Taeyong.

Sedangkan tangan satunya memeluk Taeyong.

Ciuman mereka bukan lagi ciuaman permainan,

Jaehyun yang perperang batin dengan napsunya dan Taeyong yang terbawa perasaannya membuat ciuman ini semakin panas

Bahkan saliva sudah membasahi rahang mereka.

Jaehyun menghisap kuat bibir Taeyong begitu juga dengan Taeyong

"H-mm.. Jaehhh" Taeyong merancu dalam ciuaman

Ciuman Jaehyun sungguh membuat kepalanya pusing. Membuat sesuatu di bawah Taeyong mulai mengeras

"Yongie Hyung" bisik Jaehyun

Suara serak Jaehyun malah membuat gairah Taeyong semakin tinggi

"Sial aku ingin lebih" batin Jaehyun

Dan dengan sekejap, kini Taeyong sudah terbaring di sofa. Di bawah kungkungan Jaehyun

"Jaeehh hmm"

"Hyung aku ingin lebih"

















TBC




Jaehyun: aku sudah tidak tahan yorobun jdi jangan hujat aku












Aku nulis sambil merem jadi maaf jika tidak ngefeel

Heee

Jika ada typo tolong di maafkan

Continue Reading

You'll Also Like

327K 9.5K 64
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
294K 30.3K 32
"I'm Jung Jaehyun, by the way." ... but you can call me Daddy too. ⛔ homophobic, please stay away from this book ⛔ [ BxB ] [ M-Preg ] [ 18+ ] Indones...
298K 2.4K 17
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca
94.7K 4.8K 24
Jaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Obsesi Jaehyun kepada seorang lelaki tetapi cantik Lee Taeyong. Obsesi itu...