Brother Complex (End)

By Tys_131

430K 40.4K 8.1K

Jung Taeyong yang secara tiba2 mendapat seorang adik, kisah awal Taeyong bahagia memiliki adik, namun setelah... More

Profil
One
Two
Three
Four
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fifteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty-one
Twenty-two
Twenty-three
Twenty-four
Twenty-five
Twenty-six
Twenty-seven
Twenty-eight
Twenty-nine
Thirty (End)
Epilog

Five

14.3K 1.4K 189
By Tys_131



4 years later




Suara langkah kaki seseorang memenuhi koridor sekolah yang terbilang sudah sepi, padahal jam masih menunjukkan pukul 4 sore. Namun sekolah sudah sangat sepi, tak banyak siswa yang tersisa disini. Sekolah memang sengaja dipulangkan lebih awal sekitar satu setengah jam yang lalu, dan itu membuat semua siswa merasa bahagia. Tak terkecuali salah satu siswa yang sangat populer, primadona sekolah.

Taeyong masih berjalan sendiri di koridor sekolah, tangannya sibuk bermain dengan ponsel. Beberapa siswa yang tersisa melihat Taeyong seperti memuja. Seolah mereka sedang melihat malaikat yang sedang berjalan dibumi

Bagaimana tidak dibilang sebagai malaikat, Taeyong kini tumbuh menjadi seorang remaja yang begitu cantik. Ya walaupun dia laki-laki, namun parasnya malah terlihat lebih cantik dibanding seorang wanita. Tubuh kecil dan sangat proporsional untuk ukuran seorang wanita ada di Taeyong. Kulit putih tanpa cacat menambah manis si remaja usia 18 tahun yang sebentar lagi akan berusia 19 tahun ini.

Sifat Taeyong juga menjadi salah satu kenapa Taeyong begitu populer disekolahnya. Keramahan Taeyong yang membuat siapa saja nyaman berada disampingnya membuat Taeyong memiliki banyak sekali teman. Dan prestasi yang di dapat Taeyong juga mampu membuat Fans dia semakin banyak.

Masih sibuk dengan ponselnya, Taeyong tidak menyadari jika ada seseorang yang berjalan mengikutinya dari belakang. Sampai akhirnya orang itu terlalu gemas dengan Taeyong yang mengabaikannya, dia memilih berjalan cepat agar bisa menyamai langkah Taeyong

"Taeyongie" sebuah tangan merangkul pundak sempit Taeyong,

Mau tidak mau Taeyong menoleh, walaupun tanpa menolehpun dia tau siapa yang merangkulnya

"Ku kira kau sudah pulang John"

"Aku tadi ada urusan dengan Jonghyun"

Taeyong mengerutkan keningnya. Bukankah Johnny tidak dekat dengan Jonghyun. Bahkan kelas mereka juga berbeda. Lalu urusan apa yang Johnny lakukan.

Mulut Taeyong ditutup tangan Johnny,membuat dia gagal untuk bertanya tentang rasa penasarannya

"Aku tau kau akan bertanya kenapa aku bisa bersama Jonghyun? Apa aku salah?"

Taeyong hanya menganggukkan kepalanya, berteman dengan Johnny dari JHS membuat Johnny mengenal Taeyong lebih baik. Dan berteman dengan Johnny pula Taeyong sering sekali dikira memiliki hubungan khusus dengan remaja keturanan Chicago itu. Johnny yang sering menempeli Taeyong dan melakukan skinship dengan Taeyong itulah yang membuat rumor itu semakin kuat. Namun keduanya hanya diam dan membiarkannya, lagipula Taeyong juga tau kalau Johnny tidak mungkin menyukainya, karena sejujurnya Johnny sudah memiliki kekasih.

"Tadi saat rapat osis, ketua menyuruhku untuk mencari siswa yang bisa menjadi kapten basket untuk mengantikan Sungjae. Kau taukan jika Sungjae masih belum bisa bermain basket karena cidera bulan lalu. Jadi aku menemui Jonghyun untuk memintanya. Dan kau tau Tae?" Johnny tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, tangannya memegang erat pundak Taeyong.

Taeyong yang di perlakukan seperti itu malah mengerjapkan matanya lucu. Johnny tersenyum melihatnya

"Apa?"

"Aku akan memberitaumu lain kali saja, sekarang kau harus menjemput Jaehyun kan?"

"Hoh?"

"Sudah sana jemput adik tersayangmu. Sebelum ada orang yang menculiknya" Johnny berucap jail pada Taeyong,

"Yak, apa maksudmu?"

"Sudahlah, aku harus pergi ada urusan lain. Dah Taeyongie"

Dan sebelum benar-benar meninggalkan Taeyong, Johnny sempat mencuri satu kecupan di pipi Taeyong. Mengerang kesal, Taeyong hanya bisa menghentakkan kakinya. Johnny selalu saja menciumnya sembarangan, dan selalu saja membuat Taeyong penasaran.

"Jangan menciumku sembarangan John, dan kenapa kau bercerita tapi tidak melanjutkannya. Ahh dasar sialan" maki Taeyong

Sedangkan Johnny malah tersenyum jail setelah melakukan apa yang dia lakukan pada Taeyong di depan seseorang yang sedari tadi mengamati mereka, tanpa Taeyong sadari tentunya

"kita lihat seberapa besar dia menginginkanmu Tae?" batin Johnny

~~




Senyum selalu terlihat di wajah cantik Taeyong, tangannya sibuk membuat jus dan menata beberapa kue pada toples kaca di depannya. Hingga Taeyong tidak sadar jika sedaritadi Bibi Park diam-diam juga ikut tersenyum melihat tingkah Taeyong

"Apa yang membuatku tersenyum seperti itu Taeyong-ah?"

"Astaga,, bibi Jisoo mengagetkan ku saja"

Taeyong mencibikkan bibirnya, namun kemudian tersenyum kembali. Bibi Park yang melihat itupun ikut tersenyum, seperti terhipnotis oleh Taeyong

"Aku juga tidak tau kenapa aku sesenang ini. Oh iya ada apa bibi kesini?"

"Bibi mau mengantarkan makanan ini untuk makan malam kalian nanti. Maafkan bibi, bibi harus kerumah saudara bibi jadi untuk beberapa hari kedepan bibi tidak bisa kesini" raut wajah sedih terlihat di wajah wanita paruh baya itu. 

Taeyong merasa tidak enak melihat bibi Park yang dari kecil mengurusnya dan Jaehyun terlihat murung seperti ini. Sejak Taeyong masuk SHS , Yunho sudah tidak tinggal dengan mereka, Yunho memilih untuk mengurus perusahaannya yang ada di LA dan meninggalkan Taeyong serta Jaehyun di bawah pengawasan Jisoo dan Jinyoung. Namun sebulan sekali atau dua kali Yunho selalu menyempatkan waktunya untuk mengunjungi kedua anaknya itu

Taeyong mendekati Jisoo, menggenggam tangannya. Mencoba untuk menghibur

"Tidak apa-apa bibi, aku bisa mengurus diriku sendiri dengan baik. Aku juga bisa mengurus Jaehyun dengan baik. Soal makanan aku masih bisa memasak jika hanya untuk kami berdua. jadi bibi tidak perlu khawatir. Oke" bibi Park tersenyum tulus mendengar penuturan Taeyong

"Jangan terlalu kelelahan, jangan keluar malam, selalu kunci pintu, jangan biarkan orang asing masuk, jang.."

"Oke oke, aku akan melakukan apapun yang bibi katakan. jika perlu aku akan melapor semua kegiatanku pada bibi setiap hari"

Bibi Park hanya bisa tersenyum, Taeyong sudah berkembang menjadi lebih bertanggung jawab. Tidak salah jika Tuannya (Yunho) sudah mulai percaya dengan kemampuan Taeyong.

"Ya sudah bibi pergi dulu"

"Ech, bibi tidak pamitan dengan Jaehyun?"

"Tadi bibi sudah kekamarnya dulu sebelum menemuimu. Dia terlihat sedang sibuk jadi bibi tidak ingin menganggunya"

"Kau benar bi, sebentar lagi Jaehyun ujian masuk SHS. Kurasa sebentar lagi kepalanya akan botak jika belajar dan belajar"

Tawa bibi Park pecah mana kala Taeyong dengan seenaknya mengolok Jaehyun namun detik berikutnya juga memuji adiknya itu

~~


Dengan hati-hati Taeyong membuka pintu kamar Jaehyun, matanya langsung tertuju pada Jaehyun yang duduk di meja belajarnya. Tangannya sibuk menulis dengan telinga tertutup Earphone. Kebiasan Jaehyun jika belajar harus mendengarkan musik. Sampai Taeyong heran, bagaimana bisa berkonsentrasi jika terlinganya mendengarkan suara lain

Taeyong meletakkan jus dan beberapa kue di nangkas, masih dengan mengendap-endap Taeyong mendekati Jaehyun

"Kau sudah gagal jika ingin mengagetkanku hyung"

Langkah Taeyong terhenti, Jaehyun kemudian membalikkan tubuhnya dan meletakkan Earphone di meja. Tersenyum melihat kakaknya yang cemberut

"Bagaimana kau tau aku datang? Kau tidak mendengarkan musik?"

"Aku tau dari baumu hyung"

Jaehyun berdiri dari duduknya, mencium sekilas pipi Taeyong sebelum duduk di kasur dan meminum jus buatan Taeyong.

"Memang bauku seperti apa Hyunie?"

Mata Taeyong menatap Jaehyun, melihat wajahnya yang nampak serius seperti memikirkan hal yang berat

"Bari tau aku bauku seperti apa Jaehyun?"

"Aku tidak bisa mengatakannya Yongie hyung"

"Kenapa?"

"Karna aku bilang tidak bisa mengatakannya jadi ya tidak bisa"

Taeyong semakin kesal dengan Jaehyun, Jaehyun yang menjadi remaja sangat menjengkelkan dengan sikapnya. Jika waktu kecil Jaehyun sangat manis dan penurut. Jaehyun remaja adalah Jaehyun yang lain. Jaehyun tumbuh dengan sifat keras kepala, Taeyong merasa Jaehyun semakin tertutup padanya. Jarang sekali Jaehyun bercerita seperti dulu.

Kendati seperti itu, Taeyong tetap menyayangi Jaehyun. Apapun yang tumbuh dan berkembang di diri Jaehyun, Taeyong selalu menyukainya.

Jaehyun kembali ke meja belajarnya, melanjutkan tugasnya setelah menghabiskan jus dan memakan beberapa kue

Melihat itu, Taeyong hanya menghela napas. Jaehyun terlalu memaksakan diri untuk belajar. Geram dengan Jaehyun, dia menarik lengan Jaehyun. Mendorong pelan hingga Jaehyun tiduran di kasurnya.

"Berhentilah belajar, aku tau kau tidak akan gagal dalam ujian itu. Sekarang tidurlah" menarik selimut untuk menutupi tubuh Jaehyun, Taeyong memilih duduk disamping Jaehyun. Tangannya membelai rambut coklat Jaehyun

"Temani ya aku hyung?" dan mulailah Jaehyun yang manja muncul kembali

Mau tidak mau, Taeyong masuk kedalam selimut Jaehyun, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh adiknya itu. Namun Jaehyun malah merendahkan tubuhnya hingga kini dia bersandar di dada Taeyong. Telinganya menempel di dada Taeyong, mendengarkan detakan jantung Taeyong

"Aku suka seperti ini hyung. Tetaplah seperti ini hingga nanti" ucap Jaehyun sebelum menutup matanya dan mengeratkan pelukan pada pinggang Taeyong

"Ku harap apa yang aku rasakan bukan sebuah kesalahan" batin Taeyong sebelum memejamkan matanya, menyusul Jaehyun kealam mimpi

~~


Jaehyun berjalan gontai, tubuhnya terasa berat untuk berjalan. Ujian akhir baru saja selesai. Namun bukannya bahagia Jaehyun malah sebaliknya. Wajahnya terlihat pucat, garis hitam di bawah mata sangat terlihat

"Astaga, aku baru sadar jika selama ini aku bersahabat dengan zombi" Jaehyun menoleh, menemukan Mingyu yang tersenyum konyol padanya

Tak ingin merespon candaan Mingyu, Jaehyun memilih melemparkan tasnya pada Mingyu. Berjalan keluar gedung meninggalkan Mingyu

"Yak, Jung. Kau pikir aku budakmu. Aishh" gerutu Mingyu, namun bukannya marah dia malah mengejar Jaehyun


"Yak, kenapa kau masuk ke mobilku?"

"Taeyong hyung tidak menjemputku. Paman Park masih belum kembali. Aku pulang denganmu saja ya"

Mingyu menganga mendengar penjelasan Jaehyun, sebenarnya Mingyu itu sahabat atau budak Jaehyun.

"Baiklah, tapi setelah ini kau harus mentraktirku. Oke?"

Jaehyun hanya mengangguk, memejamkan matanya di kursi belakang. Tidak mendengarkan percakapan Mingyu dan supirnya

Mingyu hanya menghela napas saat melihat Jaehyun yang meringkuk di sampingnya. Tangan Mingyu terulur memegang kening Jaehyun,

"Sudah kuduga bocah ini sakit" ucap Mingyu setelah mengecek suhu tubuh Jaehyun yang ternyata di atas normal orang sehat

Butuh kekuatan eksta buat Mingyu membawa Jaehyun kekamarnya yang sialnya berada di lantai 2. Susah payah Mingyu dan supirnya membawa Jaehyun hingga kini dia sudah terbaring di ranjangnya.

Mingyu turun ke bawah mencari air es untuk mengompres Jaehyun, tapi sebelumnya dia menyuruh supirnya untuk pulang terlebih dahulu

Mingyu menempelkan handuk dingin di kening Jaehyun, berdoa saja demamnya nanti turun. Karena ini baru pertama kalinya Mingyu merawat orang sakit

"Untung saja aku berbaik hati merawatmu Jae, kalau tidak sudah tak tendang kau" monolog Mingyu sambil membenarkan selimut Jaehyun

"Astaga, sepertinya aku perlu mandi."

Tanpa berlama-lama Mingyu mendekati lemari Jaehyun, mengambil handuk bersih dan pergi kekamar mandi. Membawa Jaehyun tadi sepertinya membuatnya mengeluarkan banyak keringat

~~


Mobil Taeyong berjalan cukup pelan, fokusnya kini tertuju pada beberapa tempat makanan yang ada di sepanjang jalan. Sebelum sampai rumah Taeyong menyempatkan untuk membeli beberapa makanan. Dirinya terlalu malas untuk masak buat makan malam. Lagi pula Jaehyun juga tidak akan protes jika memakan makanan dari restouran atau tempat lain

Kini Taeyong memarkirkan mobilnya, membawa makanan di tangan kanannya dan meletakkannya di dapur.

"Sepertinya Jaehyun sudah pulang, apa dia tidur?" kata Taeyong

Alih-alih menganti baju dan kekamarnya, Taeyong memilih untuk ke kamar Jaehyun.


Cklekk..


"Yakkkk,, Kim apa yang kau lakukan"

Taeyong menutup wajahnya dengan jari-jarinya. Terkejut saat masuk ke kamar adiknya malah melihat Mingyu yang hanya menggunakan handuk di pinggangnya

Sedangkan Mingyu hanya terdiam melihat ekspresi Taeyong. Merasa aneh dan juga bingung. Untuk apa Taeyong bereaksi seperti itu

"Hyung, waktu kecil kau sering melihatku telanjang dengan Jaehyun biasa saja. Kau terlalu berlebihan"

Menurunkan tangan dari wajahnya, Taeyong cemberut sambil menatap Mingyu yang kini mulai memakai pakaian Jaehyun

"Apa yang kau lakukan dengan Jaehyun?"

Enggan menjawab, Mingyu malah menunjuk Jaehyun yang masih tertidur. Taeyong mengerutkan keningnya melihat wajah Jaehyun yang terlalu pucat

"Jaehyun sakit?"

"Ku rasa dia kelelahan Hyung. Dan badannya juga demam." Ucap Mingyu sambil melempar handuk basahnya tadi ke keranjang baju kotor

"Tapi tadi pagi dia baik-baik saja Gyu"

Mingyu hanya menaikkan bahunya, bingung harus menjawab seperti apa. Dilihatnya Taeyong yang mendekati Jaehyun, duduk di sampingnya dan terlihat bagaimana raut wajah Taeyong yang sangat khawatir

"Hyung disini saja, aku akan menyiapkan makan malam"

"Aku tadi membeli makanan, kau tinggal hangatkan saja. Kalau Cuma kita berdua cukup kok, biar nanti aku yang bikinkan bubur buat Jaehyun"

"Kalau hanya membuat bubur aku masih bisa Hyung, kau disini saja temani Jaehyun. Hyung juga terlihat lelah. Percayakan saja padaku" ucap Mingyu di ikuti dengan senyuman

Taeyong tidak tau harus berkata apa, dia memang sangat lelah. Jadi dia hanya mengangguk saat Mingyu mulai berbicara

Sepertinya Mingyu harus segera keluar, terlalu lama diantara kakak-beradik ini membuat Mingyu canggung.

Beberapa tahun hidup diantara mereka berdua sudah menjadi hal yang biasa jika Mingyu melihat Taeyong maupun Jaehyun melakukan skinship berlebih. Bahkan Mingyu dapat menyimpulkan jika mereka memiliki perasaan yang sama. Tapi bukan hak Mingyu untuk berbicara. Lebih baik dia diam, seperti saat ini.

Taeyong dengan telaten menganti handuk dingin di kening Jaehyun, sesekali dia menyeka badan Jaehyun dengan handuk lain.

Bahkan Taeyong tidak sadar jika Mingyu memperhatikan dari ambang pintu. Melihat bagaimana kakak-beradik itu terlihat seperti pasangan

"Mingyu bodoh, bagaimana kau bisa memiliki rasa ini" batin Mingyu yang masih terdiam. Matanya menatap sendu pada dua orang yang ada dihadapannya







TBC

Mingyu: adakah yg penasaran sapa yg aku suka?????
Hee sabar ya nanti juga ke ungkap kok

Continue Reading

You'll Also Like

105K 2K 17
[One Shoot] [Two Shoot] 1821+ area❗ Adegan berbahaya ‼️ tidak pantas untuk di tiru Cast : Taehyung (Top) Jungkook (bot) # 1 oneshoot (23/05/2024) #...
53.3K 6.2K 20
[Slow Update!!] Hazel selalu ingatkan dirinya agar ia tidak berurusan dengan circle elit yang berisi orang-orang terpandang dikampusnya jika ia ingin...
149K 662 8
📌 AREA DEWASA📌