Meet Again

By 23zhie

39.3K 4.3K 268

*PERHATIAN* : PERHATIKAN TAG SEBELUM MEMBACA tentang Venal pokok nya... cekidot ~~~ More

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 7
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15

chapter 16

2.3K 230 36
By 23zhie

"Aku cinta kamu..."

***

What ??

Apa gue ga salah denger ?

Ve ? Cinta sama gue ?

Gue melepas paksa pelukan erat veranda. Menatap dalam mata merah berair milik nya. Ia masih menunduk,terisak kecil dengan lelehan air mata yang kembali terjun.

"Masuk dulu yuk... Ga enak ngomong di sini". Ucap gue dengan penuh kelembutan pada nya.

Veranda menurut,ia mengekor dari belakang. Lalu duduk saat sudah di persilahkan.

Hening...

Kita berdua masih diam,dengan ia yang masih duduk menunduk. Gue terus memperhatikan sekecil apapun gerakan nya. Ternyata ada kesenangan tersendiri saat memandang setiap keindahan yang terpatri di wajah serta keseluruhan nya.

"Nal.."

"Hmm ?"...

Dia mendongak,gue masih diem nunggu kata selanjut nya dari dia.

"Aku mau jujur.." ucap nya lagi.

"Tentang ?".. tanya gue.

"Tentang kita... Aku suka sama kamu,Aku cinta sama kamu Kinal ". Ucap nya dengan satu tarikan nafas.

Gue bergeming,membuat ve kembali menunduk lemah.

"Ve..."

Ia mendongak perlahan... Kedua mata kita bertemu, Ya tuhan.. Nikmat mana lagi yang kau dustakan ! Memandangi ciptaan MU yang begitu sempurna ini,membuat hamba mu jatuh tak berdaya.

"Sejak kapan ?".tanya gue lagi sambil mengelus rambut panjang bergelombang kecoklatan miliknya.

"Aku ga tau itu terjadi kapan,Kinal... Aku baru sadar,waktu aku berusaha jauhin kamu...berusaha nggak mikirin kamu,berusaha hilangin nama kamu di hati aku..tapi semua usaha aku sia-sia ! Kamu semakin kuat di sini !". Ucap nya sambil menunjuk bagian dada kiri nya.

"Aku tahu ini salah... Aku tahu kamu jijik sama aku,dan akhir nya kamu bakal benci dan jauhin aku, tapi aku ga bisa nahan lagi kinal... Aku harus ungkapin perasaan aku sama kamu ! Aku ga bisa tanpa kamu ".

Lagi air mata itu kembali menetes...

Sreett

Satu tarikan lembut membuat tubuh kami menyatu. Gue peluk dia dengan begitu erat, kecupan-kecupan kecil di pucuk kepalanya pun selalu gue berikan sekedar menenangkan nya.

"Cukup ve ! kamu ga perlu ngomong apapun lagi... Aku ga bakal jauhin kamu apalagi jijik sama kamu, karena aku juga punya perasaan yang sama seperti kamu... Aku juga cinta sama kamu ve !". Ungkap gue kemudian.

Veranda semakin mengeratkan pelukan nya. Lalu kembali melepaskannya.

"Benarkah Kinal ?". tanya nya dengan mata berbinar.

Gue  mengagguk cepat,Dengan senyuman terpatri di lengkungan bibir gue. Veranda pun demikian, membalas senyuman gue dengan dahi kami yang saling menyatu dan kedua mata saling menatap dalam.

Arah pandang veranda mengarah ke bagian bibir gue,sambil menggigit bibir bawah nya. Gue paham itu !
Tak lama,kedua lipatan bibir kami pun menyatu... Lembut,dingin dan terasa manis di kecap.

Kami mulai terbawa suasana. Gue pun mulai menggerakkan bibir,mencoba mengulum sedikit demi sedikit bibir ranum gadis yang beberapa detik lalu menyatakan cinta nya ke gue.

Setelah melepas pagutan bibir kami,nafas harum nya masih menyapu bagian wajah gue. Gue masih belum mau mengalihkan pandangan gue dari veranda. Ia terlihat masih mengatur nafas nya yang sedikit tersengal dengan mata masih terpejam. Cantik... Sangat cantik !

Dalam lubuk hati gue yang terdalam,gue memohon pada mu Tuhan... Tolong biarkan kami seperti ini dulu, biarkan kami menikmati indah nya anugerah yang bernama cinta yang engkau kirim kan kepada kami... Sebelum badai itu datang. Karena bagaimana pun juga,kami ini bersaudara... Dan yang paling pahitnya adalah kami sama-sama perempuan.

*

Setelah saling mengungkap perasaan masing-masing. Kini Kinal dan Veranda tengah duduk bersandar di kepala ranjang milik kinal. Sejak tadi veranda tak pernah melepas genggaman tangan nya di lengan kinal. Duduk nyaman bersandar di pundak kinal.

"Ve... Aku mandi dulu ya ! Badan aku lengket banget". Ucap Kinal berusaha bangun namun kembali di tahan oleh Veranda.

"Kamu ga usah mandi ! Di sini aja sama aku.." ucap Veranda dengan manja pada Kinal.

Kinal tersenyum,gemas rasa nya melihat tingkah veranda yang manja seperti ini.

"Cuma sebentar Ve, apa kamu mau ikut aku mandi ? Hem ?". Ujar Kinal mencoba menggoda Veranda.

Veranda mendongak,dengan satu alis terangkat ke atas.

"Ayok ! Kamu lupa ? Dulu waktu kecil,kita juga sering mandi bareng !". Ujar veranda dengan tampang polos.

Kinal menelan ludah. Niat hati ingin menggoda veranda,malah dia yang kena !

Ve tersenyum miring menyadari perubahan wajah kinal yang seketika merona.

"A-aku mandi dulu !".

Kinal langsung meloncat dari ranjang nya,berlari ke dalam kamar mandi. Tak memperdulikan tawa veranda yang pecah akibat tingkah nya.

***

"Selamat pagi bidadari nya Kinal..."

Sapa Kinal dengan suara paraunya pada Veranda yang baru saja membuka kedua mata nya. Senyuman lembut langsung Veranda Lontarakan pada gadis yang kini menempati singgah di hatinya. Entah dengan cara apa,kinal mampu membuat hati nya bertekuk lutut seperti ini.

"Pagi Kinal..." sahut Ve dengan mata kembali terpejam,memeluk hangat tubuh Kinal di pagi yang lumayan dingin itu.

"Bangun Ve, kamu ngantor kan ? Aku juga ada kelas jam 8 nanti". Ujar Kinal membalas pelukan veranda.

"5 menit lagi,Kinal... Biarkan seperti ini dulu,aku tuh masih kangen sama kamu".

Kinal terkekeh,ia mencium gemas pipi chubby veranda.

"Kamu semaleman peluk aku terus lho ? Belum berkurang juga kangen nya ?"

"Hm..."

Veranda menggeleng dengan bibir mengerucut. Mendongak menatap tepat ke manik mata Kinal.

"Malah semakin bertambah ! . Aku belum pernah ngerasain rindu yang seperti ini,kinal... Cuma sama kamu !". Ucap Veranda tulus.

Kinal tersenyum lebar,lalu menarik dagu veranda untuk mendekat. Dan...

Chup~

Ciuman lembut nan hangat mereka ciptakan di pagi yang masih lumayan dingin dengan mentari yang masih malu-malu menunjukan sinarnya dari ufuk timur.

*

Setelah selesai mandi bergantian. Kinal mengajak Veranda untuk sarapan di warung nya mbak Melody pemilik kost. Ternyata sudah lumayan ramai di sana. Terlihat ada beberapa penghuni kost juga yang sedang mengisi perut mereka.

"Woyyyy !".

"uhuk-uhuk !".

"Ih kak Kinal ! Iseng banget sih . Kalau kak saktia mati keselek gimana ?". Omel Shania saat Kinal dengan sengaja menepuk keras pundak saktia yang sedang mengunyah sarapannya.

"Tau lo kak !!kalau gue mati gara-gara keselek gimana ? Kan kasian shania menjanda... Eeaaa ". Ucap Saktia dengan alis naik turun.

"Hiiihhh !! Nyesel gue belain lo kak ! Gue balik aja mendingan !".ucap shania kesal.

Lalu pergi meninggalkan meja nya.

"Eh - eh shan... Ini yang bayarin siapa ?". Teriak saktia kemudian.

"Dari lo dulu kak... Gue ga ada duit kecil". balas Shania dengan berteriak juga.

"ck... Kagak ada duit kecil gimane ?, duit lo segede daon pintu kali !" gerutu saktia.

"Hah... Yaallah, mana belum dapet kiriman lagi". Gumam saktia kemudian dengan tampang sedih. Beranjak dari duduk nya dan membayar makanan nya tanpa memperdulikan kinal yang sudah berhasil mengganggu acara sarapan romantis nya bersama shania.

"Iseng banget sih,Nal.. Kasian tuh temen kamu !". Ucap Veranda mencubit kecil perut Kinal.

Kinal sedikit meringis,lalu terkekeh dengan tanpa dosa.

"Mau makan di sini,apa bungkus aja buat makan di kost ?".tanya Kinal saat sudah dapat tempat duduk.

"Makan di sini aja deh,biar ga bolak-balik ke kost". Ujar veranda.

Kinal mengangguk,lalu mulai memesan sarapan nya.

Setelah sarapan,kedua nya memutuskan untuk berangkat ke kegiatan masing-masing. Veranda ke kantor,sedangkan Kinal ke kampus. Tentu nya berangkat dengan mobil milik veranda.

Kedua lengkungan dari bibir mereka tak pernah pudar. Efek jatuh cinta memang membuat mereka layak orang gila. Tersenyum bahkan terkekeh tidak jelas saat arah pandang mereka tak sengaja bertemu.

Saat akan memasuki mobil, langkah kinal dan veranda terhenti karena panggilan seseorang.

"kinal..."

"Alvin ?".

Kinal melirik veranda yang diam mematung dengan wajah bingung nya. Lalu kembali menoleh pada Alvin yang tersenyum pada nya.

"Gue mau jemput lo... Motor lo masih di bengkel  'kan ?".tanya Alvin masih dengan senyumnya.

Kinal kembali melirik lagi ke arah veranda yang sudah memalingkan wajah nya kearah lain.

"Um... Al ketemu di kampus aja ya, gue udah ada yang nganterin nih hehe". Ucap kinal terkekeh canggung sambil menggaruk tengkuk nya.

"Ya udah,kalau gitu gue duluan. Ketemu di kampus ya,Nal..." ucap Alvin sambil mengacak-acak poni kinal.

Kinal terdiam untuk beberapa saat. Ia tidak menyangka sebelum nya,kalau Alvin akan memperlakukan nya seperti itu,di hadapan veranda pula.

Dengan takut-takut kinal menoleh ke arah veranda yang sudah menajamkan mata pada nya. Tanpa sepatah kata,veranda masuk ke dalam mobil, lalu di susul kinal.

Selama perjalanan, Keheningan yang kinal rasakan. Apa veranda marah ? Begitu isi Pikiran kinal.

Sampai di pelataran kampus,dan mobil yang sudah dalam keadaan mati pun,veranda dan kinal masih tak bergeming dari posisi diam mereka.

"Siapa cowok tadi ?". tanya Veranda dengan tampang dingin nya menoleh pada Kinal.

Gluk

Kinal terlihat susah menelan ludah,saat tatapan tajam veranda terus menghunus ke dalam netra kelam nya. Dalam hati ia sampai berkata...

'Yaallah... Veranda serem banget kalau lagi cemburu !'

TBC...

Kinal udah punya cowok ???

Ya gapapa...

Veranda juga udah punya cowok ??

Ya gapapa juga...

Atau mereka udah mau nikah ??

Ya alhamdulillah to'... Kan ibadah hehe

Aku udah ga baper kok wkwkwk... Kalian juga jangan baper ya...

Continue Reading

You'll Also Like

239K 2.6K 4
Oneshoot gay tentang Daniel yang memiliki memek dengan bermacam macam dominan. Jangan salah lapak-!!!
122K 17.1K 38
Jennie mengalami trauma psikologis akibat dari sebuah peristiwa traumatis yang menyebabkannya amnesia. Jennie mengingat semua keluarganya kecuali se...
339K 9.8K 65
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
532K 6.9K 15
disini boleh req sesuka hati. SEMUA BAB ISINYAπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”ž JANGAN HARAP SUCI KALO UDAH MAMPIR DISINI