Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH...

By TsaryRJ

46.7K 3.3K 579

(Beberapa part dihapus untuk kepentingan proses terbit) [Teenfiction - Spiritual] Hanya kisah tentang 4 remaj... More

🌹 Cast 🌹
🌹 Cast 🌹
Chapter 1 : Sekolah Baru
Chapter 2 : Pertemuan Awal
Chapter 3 : Kejailan Fanny
Chapter 4 : Kenalan
Chapter 5 : Seleksi?
Chapter 7 : Berulah Lagi
Chapter 8 : Berubah?
Chapter 9 : Kepanikan Salma
Chapter 10 : Tawaran Duduk
Chapter 11 : Pasti Bisa!
Chapter 12 : Sebuah Ide
Chapter 13 : Teman Baru
Chapter 14 : Olimpiade
Chapter 15 : Sebuah Fakta
Chapter 16 : Sebuah Fakta #2
Chapter 17 : Masa Lalu
Author Note's
Chapter 18 : Hukuman
Chapter 19 : Hukuman #2
Chapter 20 : Puncak Masalah
Chapter 21 : Jadi Temanku?
Chapter 22 : Kejujuran
Chapter 23 : Bertemu Bidadari
Chapter 24 : Bakat Terpendam
Chapter 25 : Starlight Band
Chapter 26 : Memulai Rencana
Chapter 27 : Apresiasi dari Kawan Lama
Chapter 28 : Kakak Pacaran, Ya?
Chapter 29 : Permintaan Maaf
Chapter 30 : Study Group
Chapter 31 : Tak Selalu Baik
Chapter 32 : Masa Lalu Naila
Chapter 33 : Kembali ke Jakarta
Chapter 34 : Serius Berhijrah
Chapter 35 : Sepasang Kincir Angin
Chapter 36 : Jas Hujan dan Kamu
Chapter 37 : Rencana Jahat
Chapter 38 : Pandai Berakting
Chapter 39 : Rencana Pembalasan
Chapter 40 : Mengungkap Kebenaran
Chapter 41 : Fakta Lain Yang Terungkap
Chapter 42 : Harus Gercep, Dit!
Chapter 43 : Respon Gadis Itu
Chapter 44 : Jawaban Naila
Chapter 45 : Pilihan Yang Berbeda
Chapter 46 : Hari Kelulusan
Chapter 47 : Berkumpul Lagi
Chapter 48 : Kebenaran Terakhir
Epilog (END)
Pertanyaan
OPEN PO!!!

Chapter 6 : Problematika

1.1K 84 4
By TsaryRJ

Salma POV

Sepulang sekolah seperti biasa aku pergi kerja ke kedai.

"Assalamualaikum, bu Koim."

"Waalaikumsalam, ibu ada di belakang masuk aja." Aku pun langsung ke belakang.

Aku mencium tangannya. "Eh, ibu lagi nyuci piring. Mau Salma bantu bu?"

"Gak usah, ini udah mau selesai kok. Oh ya ada apa kok kamu nyari saya? Biasanya langsung ganti baju."

"Ini bu, Salma mau izin libur dulu buat hari ini. Soalnya Salma mau belajar buat seleksi Olimpiade besok. Dan rencananya kalo menang hadiahnya mau Salma pake buat biaya operasi ibu."

"Wah bagus dong, artinya ibu kamu punya kemungkinan untuk sembuh. Oke, kalau begitu ibu akan izinin kamu buat gak kerja sampai ibu kamu sembuh."

"Beneran bu?"

"Iya, kenapa gak? Kan kamu udah ibu anggap sebagai anak ibu sendiri. Tapi kamu harus sungguh-sungguh belajarnya, karena kesempatan gak datang dua kali."

Aku memegang kedua tangannya. "Pasti bu, Salma akan rajin belajar supaya bisa menang Olimpiade itu."

"Yaudah, sekarang kamu pulang terus belajar yang rajin."

Aku segera pulang ke rumah untuk memberitahukan hal ini kepada kedua orang tuaku.

"Assalamualaikum, ayah, ibu, aku pulang."

"Waalaikumsalam. Ayah lagi nonton TV bareng ibu." Aku segera menghampirinya.

"Tumben, kamu pulangnya cepet. Biasanya jam 7 kamu baru pulang." Ayah mematikan TV.

"Ini yah, ada yang mau Salma sampein sama ayah dan ibu."

"Jadi, besok Salma mau ikut seleksi Olimpiade. Kalo lulus, Salma bakalan ikut Olimpiade Tingkat Nasional. Dan kalo menang hadiahnya itu uang 20 juta rupiah. Kan uangnya bisa dipake buat biaya operasi ibu."

"Serius, nak? Ini gak bohong kan?"

"Iya, ini gak bohong, yah. Dan Salma mau minta doa dari ayah sama ibu, supaya selalu dikasih kelancaran."

"Pasti nak, ayah sama ibu akan selalu doain kamu. Ya kan bu?" Ibu hanya bisa mengangguk saja sambil tersenyum.

"Udah kamu sekarang mandi dulu, shalat, baru abis itu belajar." Aku langsung menuju ke kamar dan segera menuaikan shalat.

Salma POV End

***

Kayla POV

"Assalamualaikum, bi Inah. Kayla pulang."

"Waalaikumsalam, eh non Kayla udah pulang. Mau bibi siapin makanan?"

Bi Inah ini sebenernya pembantu di rumah gue, cuman gue udah nganggep dia sebagai ibu gue sendiri.

"Nanti aja bi, Kayla mau mandi dulu. Papa sama mama masih belum pulang ya?"

"Iya, non."

Sampe kapan yah papa sama mama sibuk terus? Emangnya gak ada sedikit aja waktu buat gue. Apa mereka udah gak peduli ya sama gue?

"Yaudah bi, Kayla mandi dulu ya. Baru abis itu Kayla makan." Gue pun langsung ke kamar dan segera ngambil handuk.

Kayla POV End

***

Naila POV

"Alhamdulillah, selesai juga tugasnya," ucapku setelah selesai belajar.

Tiba-tiba ponselku berdering, aku segera mengangkatnya.

Assalamualaikum, Naila. Apa kabar? Ayah sama ibu disini kangen sama kamu. Ternyata ayah yang menelponku.


"Waalaikumsalam. Alhamdulillah yah Naila disini baik-baik aja. Naila juga kangen sama kalian. Ayah sama ibu gimana disana kabarnya?"

Alhamdulillah juga, ayah disini sama ibu baik-baik aja. Gimana sekolahnya? Disana kamu dapet temen baru gak?

"Baik kok yah, Naila juga udah dapet sahabat. Namanya Salma dan Kayla, mereka baik banget sama Naila."

Alhamdulillah deh, kalo kayak begitu. Semoga kamu disana selalu diberi kesehatan dan kelancaran. Ayah sama ibu disini selalu doain kamu.

"Oh iya, ibu dimana, yah? Kok daritadi gak ada suaranya?"

Itu, ibumu lagi ngaji di rumah tetangga. Udah dulu ya nelponnya. Assalamualaikum. Ayah menutup telponnya.

"Waalaikumsalam."

"Astagfirullah, aku kan belum shalat Isya. Shalat dulu deh, baru abis itu tidur." Lalu aku menuju ke toilet untuk mengambil air wudhu.

Naila POV End

***

Fanny POV

"Kenapa sih, kamu itu kalo di sekolah cuman bisa bikin ulah aja?! Papa sama mama mau kamu itu belajar, bukan jadi anak berandalan."

"Tau nak, mama itu mau kamu jadi juara kelas, bukan juara preman. Kalo kamu kayak begitu terus mending gak usah sekolah aja sekalian." Mama juga ikut ngomelin gue.

Gue menatap mereka malas. "Yaudah, bagus malahan. Fanny juga gak mau sekolah kok. Kan papa sama mama yang mau Fanny sekolah."

Papa berniat menampar gue. "FANNY!! DASAR KAMU ANAK DURHAKA!!" Air mata gue langsung ngalir begitu saja.

"P-papa."

"M-maaf nak, papa gak maksud kayak begitu. Papa kebawa emosi tadi."

"Udah! Cukup! Fanny udah capek sama semua ini. Sekarang kalian pergi dari kamar Fanny!" Akhirnya orang tua gue pergi dari kamar gue. Gue pun kunci kamar gue.

Sampe kapan hidup gue begini terus? Gue cuman mau orang tua gue ngertiin gue, kalo gue itu gak bisa menuhin keinginan mereka. Bahkan di sekolah aja gak ada yang mau denger isi hati gue. Mereka semua cuman nilai gue dari kelakuan gue.

Fanny POV End

***

Ketika segala sesuatu terasa begitu berat untuk ditangani, berbaliklah dan hitunglah nikmat yang sudah kamu terima sebagai gantinya.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 121K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
11.3K 1.6K 33
Dari Kami; Gazlan & Azura. "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." -Q.S Al-Mu'minuun : 114 Dalam...
8K 562 60
⚠️Wajib follow sebelum baca ⚠️ Jangan lupa tinggalkan jejak, minimal vote *** "Senja selalu membuatku terus menyukainya. Karena dia selalu memberiku...
47K 711 5
Ada seorang suami istri yang menyelidiki tentang kasus tersebut