My Life Purpose (IronStrange...

By dokterkim

16.4K 2K 245

Sherlock dan Stephen adalah kembar identik yang terpisah selama puluhan tahun. Untuk mencegah ancaman Moriart... More

Sherlock - Stephen
My Brother is Dead
The Twins Eyes
Happy Birthday
John's Nightmare
Sherlock Meet The Avengers
Sherlock Meet The Avengers; Jarvis
Plan to Save Stephen
Moving on
Fallin' Apart
The Brothers

The Worst Day Ever

1.2K 139 34
By dokterkim

Tidak terasa, ini sudah akhir pekan.

Sherlock dan Tony melewati hari demi hari untuk merencanakan misi mereka tanpa membuat curiga Stephen yang selalu ada diantara mereka berdua.

Beruntungnya, Stephen cukup tidak peduli dan tidak ingin tahu tentang hal-hal aneh yang direncanakan Tony untuk membantu Sherlock.

For the fun fact, dengan beberapa alasan, Sherlock tidak menyukai si Captain America, Steve Rogers. Karena Steve memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang dengan Sherlock.

Menurut Sherlock, Steve adalah orang yang paling rasional, normal, naif, dan sangat manusiawi.

Sedangkan Sherlock, ia seorang sociopath, tidak mengerti sifat alami manusia, senang melanggar aturan, dan tentu saja, Sherlock tidak pernah bersikap normal. Sherlock benar-benar tidak bisa menyukai Steve, entah kenapa Steve mengingatkannya akan Anderson.

Jadi, dengan beberapa alasan tertentu, Sherlock memilih untuk tidak melibatkan anggota Avengers yang lain selain yang ia anggap cukup dekat dengannya.

Seperti Bruce, Peter, Rhodey, dan tentu saja Tony.

Ingat, Sherlock cukup sulit berteman dengan orang baru.

Semua rencana yang dibuat ada campur tangan Mycroft, tentu saja.

Entah bagaimana caranya, tapi Mycroft dapat memasukkan nama Bruce ke daftar tamu pertemuan tersebut. Walaupun Bruce sama sekali bukan seorang dokter, tapi setidaknya, 7 gelar PhD milik Bruce dapat meyakinkan orang-orang dengan gelar dokter yang ditambahkan Mycroft.

Dan tentu saja, semua disiapkan tanpa sepengetahuan Stephen.

•••

"Oh god, Tony, kau lihat, dia seorang moderator sekarang!" ujar Bruce yang duduk di meja tamu yang tidak terlalu jauh dari panggung.

Moderator acara baru saja diganti karena beberapa alasan yang tidak disebutkan. Dia dokter Otto Octavius.

"Ya, aku juga melihatnya," jawab Tony yang entah sekarang dimana posisinya.

"Setelah ini giliran Stephen," Bruce memberi tahu.

"Rhodey, kau evakuasi yang lain jika... nanti terlanjur terjadi ledakan," perintah Tony.

"Siap, Tones."

"Bruce, kalau kau pikir teman hijaumu bisa bekerja sama, lindungi Stephen dari ledakkan, jika tidak, kau cari tempat berlindung."

"Akan aku usahakan."

"Peter, kau bantu Rhodey saja, aku tidak mau kau terluka!"

"Hhh... Baiklah."

"Dan Sherlock, kau sudah menemukan Killian?" tanya Tony.

Sherlock bergumam, "aku menemukannya, aku sedang mengawasinya."

"Bagus, kau ikuti dia dan tangkap dia."

Sherlock hanya diam, tidak menanggapi perintah Tony seperti yang lainnya.

"Hei boy, kau masih hidup?"

Terdengar Sherlock menghela nafasnya, "Tony, aku melihat sesuatu."

"Apa?"

"Arah jam dua dari panggung," jawab Sherlock.

Tony mengikuti arahan Sherlock, arah jam dua dari panggung katanya, "oh shit," umapat Tony.

Saat pertama kali bertemu dengan Sherlock, Tony pernah melakukan pencarian tentang Sherlock, semua tentang Sherlock dan juga rekannya, John Watson.

Dan sekarang Tony melihat John secara langsung, bersama temannya, yang diidentifikasi oleh Jarvis bernama Mike.

"Kau baik-baik saja, Sherl?" tanya Tony dengan nada khawatir, ini benar-benar diluar dugaan. Dan Sherlock harus memilih antara melancarkan rencananya, atau menyelamatkan John.

"Ya, aku baik-baik saja, hanya sedikit bingung," jawab Sherlock, mata Sherlock secara bergantian mengawasi John dan Killian.

"Bruce, ganti rencana, kau lindungi dua orang di arah jam tujuh, pria dengan setelan abu-abu dan temannya dengan setelan coklat, kau lihat?"

"Ya, aku melihatnya, siapa mereka?"

"Orang penting..." Jawab Tony.

"Bagaimana dengan Stephen?"

Terdengar Tony yang mengumpati dirinya sendiri, "aku akan melindunginya."

•••

Sejauh ini, John cukup terlihat antusias dengan materi-materi yang di berikan pada pertemuan tersebut. Mereka semua sangat hebat, ada yang mempresentasikan tentang teknologi baru untuk mempermudah pembedahan, ada yang menemukan teknik baru untuk pembedahan, dan lain sebagainya.

Moderator pengganti menutup presentasi dari dokter ahli bedah toraks kardiovaskular yang berasal dari Australia, ia berhasil membuat jantung mekanik yang dikatakannya dapat menggantikan dan menyamai fungsi dari jantung asli. John cukup takjub dengan itu, teknologi benar-benar sudah maju di zaman ini.

"Kau tahu, John. Dokter Octavius yang menjadi moderator baru itu, dia juga melakukan penelian yang terdengar cukup aneh," bisik Mike.

"Jangan bicara seperti itu, kau belum tentu bisa melakukannya," balas John yang ikut memperhatikan moderator yang dimaksud Mike.

Mike terkekeh mendengar balasan John, "ya, kau benar. Mungkin aku bisa jika dulu aku tidak menjadi dokter militer dan pergi ke Afghanistan."

"Ya, benar, Afghanistan. Mungkin aku sudah menjadi spesialis jika tidak ke sana."

Keduanya kembali menaruh perhatian pada moderator yang berbicara di depan, memberitahu jika selanjutnya adalah presentasi dari dokter ahli bedah toraks kardiovaskular yang berasal dari Amerika.

Moderator membacakan secara singkat materi yang akan dibawakan.

"Selanjutnya adalah presentasi dari Dokter Stephen Strange. Dia adalah dokter bedah toraks kardiovaskular yang terbaik di Amerika. Dan malam ini Dokter Strange akan memberikan presentasi yang diambil dari salah satu kasus yang ditanganinya," kata Moderator itu.

Suara tepuk tangan memenuhi auditorium itu, "baiklah, Dokter Stephen Strange, waktu dan tempat kami persilahkan."

Kemudian Stephen naik ke atas panggung dengan senyuman lebarnya. Ia mengenakan setelan hitam formal yang akan membuatnya terlihat sexy dimata Tony.

Stephen mencukur rambut wajahnya dan menata rambutnya dengan rapih.

Waktu terasa berhenti bagi John. Matanya hanya tertuju pada sosok yang sedang tersenyum dengan lebar di depan sana.

Dokter Stephen Strange.

"Sherlock?" gumam John dengan suara yang tertahan di tenggorokan.

Bagaimana bisa ada orang yang benar-benar bisa mirip dengan kekasihnya! Itu tidak mungkin, kecuali mereka kembar.

Dan John yakin, Sherlock tidak memiliki kembaran.

Tanpa sadar air mata John terjatuh. Mike menyadarinya, dan dia menarik John ke dalam rangkulannya.

John tidak bisa berpikir apa-apa saat ini, Sherlock meninggal di depan matanya, lompat dari atas gedung, dan di hadapannya sekarang ia melihat sosok yang sangat mirip dengan Sherlock.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

•••

Tony tersenyum senang melihat Stephen yang terlihat bahagia.

Apalagi, presentasi yang akan dibawakan Stephen berkaitan dengan dirinya.

Itu tentang elektromagnet dari arc reactornya. Dua tahun yang lalu, Stephen adalah dokter yang melakukan operasi pada Tony, mengambil serpihan misil dari dalam jantung Tony, membuat Tony melepas benda bulat bersinar itu dari dalam dadanya.

Itu adalah awal pertemuan Tony dengan Stephen.

Kemudian Stephen meneliti arc reactor Tony, apa bisa dijadikan pengganti dari alat pacu jantung yang telah digunakan sekarang.

"Killian bergerak, sepertinya dia akan keluar," suara Sherlock mengalihkan perhatian Tony dari presentasi Stephen.

Tidak lama dari laporan Sherlock, Tony melihat tingkah aneh dari Dokter Octavius yang duduk di atas panggung. Stephen tidak menyadarinya, ia berdiri di ujung panggung, menyampaikan presentasinya.

Dokter Octavius, dia menyedot sesuatu dari benda berbentuk kupu-kupu yang dia ambil dari sakunya.

Kemudian wajah dan seluruh tubuhnya memancarkan cahaya orange seperti api. Tony melihat para tamu yang mulai terlihat panik dan berusaha melarikan diri. Saat itu juga Tony menggerakkan kedua tangannya, memberikan kode pada Jarvis untuk memakaikan armornya pada Stephen.

Kejadian itu terjadi dalam hitungan detik.

Tony hanya bisa terduduk lemas ketika menyadari belum semua armornya terpasang pada Stephen. Bagian tangan dan kepalanya masih terpasang pada Tony.

Tony berada di lantai dua auditorium, kerusakan tidak terlalu parah di atas sana, hanya ada beberapa reruntuhan karena ledakan yang cukup parah.

Tony meringkuk disisi salah satu kursi, menatap nanar pada api yang masih menyala di bawah sana.

"Tony, kau baik-baik saja?" Terdengar suara Rhodey dari earphone-nya.

"Mr. Stark kau mendengar kami?" Itu suara Peter.

Tony menggigit bibirnya, ia tidak ingin terdengar lemah. Tapi apa yang bisa ia lakukan, satu isakan lolos dari mulut Tony, hal itu menyebabkan Rhodey dan Peter panik bukan main.

"Mr. Stark, kau dimana?!" seru Peter.

"Jarvis, kirimkan aku armor yang lain," gumam Tony.

Tidak lama dari itu, tubuh Tony sudah terpasang armornya yang baru. Tony merasa tubuhnya sangat lemas, ia bisa berdiri dengan bertopang penuh pada armornya.

Pikiran Tony cukup kacau dengan memikirkan keadaan Stephen.

"Jarvis, deteksi korban yang tidak selamat dibawah sana."

"Ada lima orang meninggal dunia, sir."

Tony menahan isakannya, "deteksi lokasi Mark 42."

Tony memejamkan matanya, ia tidak cukup kuat mendengar laporan dari Jarvis tentang Stephen.

"Mark 42 digunakan oleh Dokter Strange, tertimbun beberapa reruntuhan di samping panggung."

"Scan keadaannya, dan bawa aku kesana," suara Tony pecah, ia tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan Stephen.

"Dokter Strange tidak sadarkan diri, detak jantung masih terdeteksi, terdapat dislokasi pada tulang paha sebelah kanannya, untuk kondisi tangan dan kepalanya tidak dapat terdeteksi," lapor Jarvis.

"Bawa aku kesana!"

"Tapi suhu di bawah sana sekarang sekitar 500°C, sir."

"Jangan membantah, bawa aku kesana!"

Dengan itu Jarvis membawa Tony terbang ke tempat dimana Stephen tertimbun.

Tony terus menangis dengan kedua tangan yang terus bekerja untuk mengangkat satu per satu reruntuhan yang menutupi Stephen. Tangis Tony semakin pecah ketika melihat wajah Stephen yang penuh dengan luka.

Tony melihat pecahan kaca yang melukai bagian tangan Stephen, Tony meringis ketika menyadari jika luka pada tangan Stephen adalah luka yang paling parah.

"Buka Mark 42," kemudian armor yang terpasang pada tubuh Stephen terbuka. Dengan segera Tony mengangkat tubuh Stephen dan membawanya ke luar.

Tony meletakkan Stephen dengan perlahan pada ambulance stretcher.

"CEPAT BAWA DIA KE RUMAH SAKIT!" Tony berteriak, kemudian ia keluar dari armornya dan berhambur pada Stephen.

"Tony!" Itu suara Rhodey. Tony tidak terlalu peduli, ia cukup jengkel dengan para petugas yang diam cukup lama hanya untuk menatapnya.

"Jarvis, cari Bruce, John, dan Mike di dalam!" Perintah Tony pada Jarvis.

"APA YANG KALIAN LIHAT! CEPAT BERGERAK!" teriak Tony lagi.

Kemudian semua orang kembali bergerak, mengerjakan tugas mereka. Beberapa dari mereka menangani Stephen yang kemudian langsung membawanya ke rumah sakit dan memberikan tindakan pertolongan pertama pada Stephen di dalam ambulan.

Yang dapat Tony lakukan saat ini adalah berdoa untuk keselamatan Stephen.

•••

waaa panjang banget ya...

okay, kalian boleh benci sama aku.

John ga ketemu sama Sherlock :')
John, sini aku kasih tau, Sherlock punya kembaran loh...

Dan... Stephen.
Aku gatau harus gimanain dia :(
Kasian...

Njir jahat banget gua, punya 2 ff Ironstrange, yang satu Stephen sengsara, yang satunya lagi Tony sengsara.

:(

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 62.7K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
82.2K 12.1K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
63.9K 5.7K 15
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
341K 36.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...