ALBERIC

By justmahe

8.4M 387K 20.9K

[SELESAI]✔ 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 Lena senantiasa mengikuti alur kisa cintanya bersama seor... More

ALBERIC KEVANO DARMANTARA
SAYLENA ARGANTA MAYMAC
1 | ALBERIC
2 | ALBERIC
3 | ALBERIC
4 | ALBERIC
5 | ALBERIC
6 | ALBERIC
7 | ALBERIC
8 | ALBERIC
9 | ALBERIC
10 | ALBERIC
11 | ALBERIC
12 | ALBERIC
13 | ALBERIC
14 | ALBERIC
15 | ALBERIC
16 | ALBERIC
17 | ALBERIC
18 | ALBERIC
19 | ALBERIC
20 | ALBERIC
21 | ALBERIC
22 | ALBERIC
23 | ALBERIC
24 | ALBERIC
25 | ALBERIC
26 | ALBERIC
27 | ALBERIC
28 | ALBERIC
29 | ALBERIC
30 | ALBERIC
31 | ALBERIC
32 | ALBERIC
33 | ALBERIC
34 | ALBERIC
35 | ALBERIC
Trailer Alberic
36 | ALBERIC
37 | ALBERIC
38 | ALBERIC
39 | ALBERIC
40 | ALBERIC
41 | ALBERIC
42 | ALBERIC
43 | ALBERIC
44 | ALBERIC
45 | ALBERIC
46 | ALBERIC
47 | ALBERIC
49 | ALBERIC
50 | ALBERIC
51 | ALBERIC
52 | ALBERIC
53 | ALBERIC
ENDING
ALBERIC 2
LANJUTAN
PENGUMUMAN

48 | ALBERIC

96.7K 4.5K 454
By justmahe

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Mulmed : somebody else - gunakam headset guys biar ngena


Jangan pergi saat ku terluka, jangan kembali saat lukaku telah tertutup. Jangan meminta lagi cinta saat semunya telah kandas, tapi meminta maaf lah atas apa yang udah kamu lakukan padaku
_Saylena

Pulang sekolah Lena menunggu Eric di parkiran dekat motor Eric yang bewarna merah. Lena terus menunggu Eric yang tak kunjung datang. Ia bingung, apakah Eric ingat dengan janjinya yang akan mengantarkan Lena pulang? Tak mungkin kan Eric lupa.

Besok Lena dan Eric memutuskan untuk tidak masuk sekolah demi membeli Bianca kado dan menyiapkan kejutan. Eric yang merencanakan itu. Lena hanya mengikutinya saja yang penting Bianca bahagia.

"Lena!!! Sendiri aja?!" teriakan itu berasal dari salah satu sahabat Eric yang paling cerewet. Mike.

"Lena lagi nunggu Eric, eh iya Eric kemana?" tanya Lena.

"Biasa si Eric lagi ada urusan dulu. Yaudah kita duluan ya, bye Lena," mereka pun pergi dengan motor masing-masing. Suara deruman mesin masih terdengar samar walau motor itu sudah hilang dari pandangan.

"Eric mana sih, Lena pegel banget." Lena jongkok di samping motor Eric karena sudah tiga puluh menit Lena menunggu.

Tak lama Eric pun datang dengan menggenggam tangan seorang perempuan. Lena yang melihat itu hatinya mencelos, ia tersenyum getir. Lena sekarang curiga jika ada sesuatu diantara mereka berdua karena setiap kali kemana-mana mereka selalu bersama bahkan saat Lena meminta Eric untuk pergi dengannya Eric selalu menolak.

"Eric sama Bianca?" Lena berucap pelan.

"Hai Lena!!" sapa Bianca dari jauh, ia menghampiri Lena yang sedari tadi hanya terdiam. "Lena lo ngapain disini? Lo belum pulang?" tanya Bianca.

"Eric yuk pulang Lena udah capek nunggu disini." Lena menarik tangan Eric, namun Eric tetap berdiri di tempat.

"Lo balik duluan aja, gue sama Bianca." Ucapan Eric membuat Lena terdiam.

"Tapi kata Eric? Lena udah nunggu lama banget." Lena berucap lirih dengan tangan yang menggenggam Eric.

Eric melepas pegangan Lena di tangannya. "Maaf Len, lo balik sendiri aja."

Eric menaiki motornya dan memberikan helm kepada Bianca. Eric memasangkannya di depan mata Lena. Sesekali Eric menyelipkan rambut Bianca ke telinganya. Setelah itu Bianca naik ke motor Eric.

"Lena gue duluan," setelah itu Eric dan Bianca pergi meninggalkan Lena. Pertahanan Lena runtuh begitu saja, air matanya luruh. Tubuhnya lemas, ia terduduk di parkiran dengan menangis dalam diam.

Seorang laki-laki dari arah gerbang datang menghampiri Lena dengan berlari, ia berjongkok di hadapan Lena. "Lena lo gak apa-apa? Please Len jangan bikin gue khawatir. Gue mohon," Lena mendongkak.

"Thio? Kenapa Thio ada disini?" tanya Lena parau, kedua pipinya basah karena air mata.

"Lo baru sadar ternyata Len," Thio memeluk Lena. "Gue selalu nunggu lo, gue selalu pantau lo dari jauh. Kelakuan Eric emang bangsat Len. Kenapa gak lo tinggalin aja?"

"Thio, Lena sayang banget sama Eric, Lena yakin Eric sama Bianca itu gak ada apa-apa." Lirih Lena seperti bisikan.

"Itu terserah lo Lena, gue selalu ada kok buat lo. Kalau lo butuh gue, lo hubungin aja lewat ponsel lo, yaudah lo jangan nagis lo harus jadi cewek kuat." Thio melepas pelukannya dan menangkupkan wajah Lena. Thio menatap Lena lekat.

"Lo harus yakin dengan semua pilihan lo Lena." Lena mengangguk, namun tiba-tiba.

Bughh

Srett

Bughh

"Eric apa-apaan sih? Kenapa pukul Thio?!" teriak Lena tak terima.

"Gue lihat semuanya Len, gue juga lihat SAAT LO DI PELUK THIO!!!" bentak Eric di depan Lena. Bianca? Ia hanya menunggunya di gerbang dengan motor Eric yang terpakir di pinggir jalan.

Sebenarnya Eric ingin mengambil hoodie miliknya di bawah meja. Tapi saat ia di parkiran ia melihat Lena tengah di peluk seseorang. Dan orang yang memeluknya itu tak lain dari musuhnya sendiri, Thio.

Bugh

Thio memberi bogeman kepada Eric. "Salah lo sendiri Eric!! Lo tinggalin Lena yang udah cape-cape nunggu lo. LO PUNYA OTAK KAN?!" Thio memberi lagi bogeman ke wajah Eric.

"UDAH STOP!" teriak Lena.

Mereka tak mempedulikan teriakan Lena sama sekali. "Kevano orang bodoh yang baru gue temui. Lo tahu? Beberapa bulan yang lalu, gue cium Bianca itu ada suatu alasan tertentu Ric, lo pikir buat apa gue cium cewek murahan kayak dia, cuman bikin kotor tau gak!" Thio tertawa hambar. "Dan nanti lo tahu sendiri, dan lo salah udah bikin cewek baik kayak Lena nangis. Lo bego!" sinis Thio.

"APA MAKSUD LO BANGSAT!!" teriak Eric tak terima karena Bianca di hina oleh Thio, musuhnya.

"Lo nanti juga tahu. Yaudah lo kan balik sama Bianca, kasihan Lena dia udah nunggu lama tapi lo gak peduli sedikitpun, meding gue anter balik dia." Thio menarik Lena, Lena tak berontak sama sekali, ia hanya melamun memikirkan apa yang dikatakan Thio.

'Ada hubungan apa diantara Thio, Eric dan Bianca?' batin Lena yang berbicara.

"ANJING!!" Eric menendang batu yang ada di depannya. "Bangsat!"

Eric pun kembali melanjutkan tujuannya yaitu untuk mengambil hoodie dengan emosi yang masih memuncak sampai ubun-ubun.

Thio menatap Lena dari ekor matanya, ia menghela nafas. Bukannya mengantar pulang, tetapi Thio mengajak Lena ke sebuah taman sekolah yang memang sudah di sediakan.

"Lo duduk," Lena pun duduk di kursi yang sudah ada disana. Thio duduk di sampingnya.

"Thio," panggil Lena.

"Hmm?"

"Ada hubungan apa di antara, Thio, Eric sama Caca?" tanya Lena pelan, hampir tidak terdengar oleh Thio.

"Nanti si brengsek itu pasti cerita kok, gue gak mau ikut campur," Thio tersenyum, senyum tulus tanpa ada makna apapun. Ia mengusap surai rambut Lena. "Lena, gue mau tanya. Bianca sama Eric kol bisa deket?"

'Karena mereka itu mantan kekasih,' batin Thio.

"Gak tahu, sakit aja lihatnya. Lena sih cuma berpikir kalau Caca dekat sama Eric karena Caca itu sahabat Lena,"

'Ouh jadi ini artinya sahabat nikung sahabat,' batin Thio lagi.

"Lo gak curiga gitu sama mereka?" tanya Thio dengan nada serius.

"Curiga? Sebenarnya cuma sedikit sih, tapi kan kita jangan suudzon dulu." Lena tersenyum, Thio yang gemas melihatnya pun mengacak-acak rambutnya.

"Senyum lo manis banget Len, kerasa sampai tenggorokan." Thio terkekeh pelan dengan perkataan bodohnya.

"Emang bisa?" Lena memiringkan kepalanya.

"Hahahah gue canda kali Len, serius amat." Thio mencubit kedua pipi Lena.

"Ih sakit tau!" Lena mencebikan bibirnya kesal.

"Udah sore pulang yuk, besok Lena harus beli kado buat ulang tahunnya Bianca," Thio terdiam dengan ucapan Lena.

"Bukannya lo sekolah?" tanya Thio penasaran, kini ia menghadap Lena, dahinya mengerut.

"Izin lah, Lena mau kasih suprise sama dia, Lena beli kadonya sama Eric," Lena terlihat bahagia saat menyebut nama Eric membuat hati Thio mencelos.

"Yaudah yuk pulang, siap-siap, nanti besok dandan yang cantik biar gue tambah suka," Thio bangkit berdiri.

"Maksud Thio?"

"Udah jangan dipikirin, udah sore pulang." Thio mengulurkan tangannya. Lena mengangguk dan menerima uluran tangan Thio.

A/N : Gimana nih ceritanya? Double up buat hari ini.

Kalau kalian gak kuat sama cerita ini tinggalin aja gak apa-apa hehehe.

Minta karma buat Eric? Nanti pasti ada yang pastinya lebih kejam.

Udah dulu ya. Btw ini cerita author nulis cerita ini baru dimulai tadi pas kerkom hehehhe. Salam cinta dari Eric:*

Alberic Kevano Darmantara

Saylena Arganta Maymac

Bianca Elmira

Continue Reading

You'll Also Like

159K 19.3K 45
[END] Cuma ceritanya si Lian yang baru masuk SMA dan langsung kepincut sama kakak OSIS panitia MPLS, Narasi. . . "Ish. Anak kecil tau apa, sih?" "Tau...
26.6K 2.1K 47
Ini kisah tentang dua anak manusia yang di pertemukan lewat hujan. Shakti Diren, siapa yang tak mengenal cowok itu? Dia seorang playboy dan bad boy y...
374K 24.2K 93
Kejadian yang menimpa kakaknya membuat Gistara Arabhita membenci cowok. Dia menganggap semua cowok itu sama, yakni tiga B yang berarti belang, bejat...
4.6M 361K 90
Nareshta Ravaleon Arkana adalah cowok populer di SMA Ganesha. Kepopulerannya ditunjang oleh penampilan dan tampang yang rupawan juga kiprahnya sebaga...