GHOST VS ME [New Version]

By flodyss

4.3K 1K 390

Hidup Elsa menjadi tidak tenang setelah bertemu Arka, sosok arwah penasaran yang memaksa agar dirinya ditampu... More

VISUALISASI
01 - Elsa dan Arka ✔️
02 - Arka si Misterius ✔️
03 - Memori Buruk ✔️
04 - Tempat di Ujung Gang ✔️
05 - Seseorang dari Masa Lalu ✔️
06 - Too Hurt to Remember ✔️
08 - Sosok Tak Jelas ✔️
09 - Just a Nightmare ✔️
10 - Discouraged ✔️
11 - Sebuah Ajakan ✔️
12 - Peringatan Pertama ✔️
13 - Nenek Bungkuk ✔️
14 - Merasa Aman ✔️

07 - Kali ini Berhasil ✔️

151 59 22
By flodyss

Arka meraih tangan Elsa, menggenggamnya cukup erat. Ia kemudian mendongak memandang Elsa yang wajahnya tampak cemas. Gadis itu entah mengapa merasa gugup tiba-tiba.

"Gue.... ingat Sa."

Hana menegakkan tubuhnya. Ia menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Arka pun menoleh, memandang Hana selama beberapa detik. Hingga kemudian ia tersenyum tipis.

"Hana adik kelas gue kan? Yang habis bilang makasih langsung pergi itu."

Seketika air mata Hana tumpah. Ia bersyukur orang yang berjasa dalam hidupnya itu mengingatnya. "Maaf membuat kakak harus mengingat masa lalu kakak. Aku sangat ingin bertemu dengan kakak untuk menyampaikan ini."

"Ya Tuhan, gue masih nggak percaya kita bertemu lagi setelah sekian lama. Apa lo sungguhan telah meninggal Han? Oh ya bukannya lo ada di australia, kok bisa sampai ke sini??" tanya Arka masih syok atas apa yang ia ingat.

"Iya. Aku tewas di sini kak. Dan aku belum bisa pergi dengan tenang kalau tidak mengatakan ini pada kakak." Balasnya dengan suara yang sudah serak.

"Baiklah. Lo mau bilang apa?"

Hana menunduk dalam. Tak peduli dengan usianya yang realitanya lebih tua dua tahun saat ini dari usia Arka saat meninggal. Ia merasa masihlah adik kelas bodoh yang terlalu menutup diri.

"Terima kasih telah menjadi satu-satunya temanku di sekolah saat itu. Kakak banyak membantuku dan membelaku saat di bully. Terima kasih banyak kak, maaf karena aku baru menyampaikan dengan benar sekarang. Maafkan atas sikap burukku, maaf kalau aku membuat kakak ikut kena masalah karena membantuku."

Arka meraih bahu Hana dan menepuknya berkali-kali. Tentu saja hantu cewek itu terkejut tapi tidak menolak, karena ia merasa lebih tenang dan lega sekarang.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Lo nggak salah apapun Han. Gue yakin, lo memang orang yang baik. Terima kasih masih ingat gue, gue kira lo bakalan lupa." Arka nyengir lebar membuat Elsa tak habis pikir dengan hantu ini.

"Terima kasih banyak kak. Berkat kakak aku bisa menjalani hidupku dengan lebih baik. Aku selalu mengingat pesanmu waktu itu, untuk tidak diam saja saat ditindas. Aku mencoba menerima keadaanku dengan ikhlas dan tidak banyak mengeluh. Aku mencoba untuk bangkit dan bersemangat menjalani kehidupanku. Aku jadi mendapat banyak teman yang selama di SMA tidak pernah aku dapatkan kak. Sekali lagi, terima kasih."

Arka mengangguk masih dengan senyum di bibirnya. Ia tidak mengingat dengan detail hal baik seperti apa yang ia lakukan dulu. Tapi hatinya menghangat saat ada seseorang yang mengingatnya sebagai orang baik. "Senang bisa kenal lo Hana. Lo orang yang hebat. Semuanya pasti karena keteguhan dan kerja keras lo sendiri. Gue nggak ngelakuin apapun. Itu karena lo memang hebat."

Hana tersenyum, tidak bisa berkata apa-apa lagi. Rasanya ia benar-benar lega karena masih berkesempatan bertemu dengan Arka. Hana pun mengangguk berkali-kali sambil mengusap air matanya. Ia beralih memandang Elsa yang sedari tadi diam dengan perasaan campur aduk. Hana tersenyum gemas melihat raut linglung Elsa.

"Elsa."

Gadis yang dipanggil menoleh gelagapan. "Eh iya?"

"Terima kasih bantuannya. Semoga hidupmu selalu bahagia."

Elsa mengangguk lalu tersenyum tulus.

"Oh ya, aku hanya menganggap kak Arka sebagai kakak sekaligus teman baikku. Tidak ada hal yang lainnya," tambah Hana membuat Elsa mengernyit tapi setelah sadar ia langsung melotot.

Tidak. Jangan berpikir apapun Elsa! Bahaya, Arka bisa membacanya! Ya, kelebihan lain Arka yang paling sialan adalah dia bisa membaca pikiran orang. Mengerikan sejujurnya. Itu membuat Elsa jadi senantiasa berhati-hati jika sudah mulai berpikir macam-macam tentang hantu kurang ajar itu.

"Terima kasih semuanya. Selamat tinggal." Ucap Hana. Perlahan tubuhnya pun memudar, lalu menghilang menjadi satu dengan angin malam.

"Selamat jalan." Elsa menghela napas keras. "Menyenangkan juga membantu arwah jika berhasil. Yuk Ka, pulang."

Set

Arka menahan lengan Elsa yang hendak berdiri. "Maksud kalimat terakhir Hana... lo tahu artinya?"

Elsa memicingkan mata. "Emmm, yang 'selamat tinggal'? Bego banget sih, ya artinya salam perpisahan lah."

Pletak

"Anjir, ngejitak gue. Ayo, pulang udah selesai! Masih sakit nggak kepala lo? Tadi aja udah kayak mau mati gitu." Gerutu Elsa.

"Ck, emang udah mati. Gini loh, Hana tadi ambigu Sa. Kayak dia jelasin ke lo, kalau dia nggak ada rasa apapun ke..." Arka tidak meneruskan ucapannya. Tapi tiba-tiba ia tersenyum miring, menyadari kini tak dapat membaca pikiran Elsa. Alias gadis itu sedang memikirkan hal tak penting di luar topik pembicaraan.

"Ka. Ayo. Pulang."

Langsung saja hantu itu tertawa terbahak-bahak. Elsa heran tentu saja, tapi tak mau pusing memikirkannya. Ia langsung berjalan cepat meninggalkan taman sekaligus meninggalkan Arka yang masih terpingkal dengan tidak elit. Hantu itupun segera menyusul dengan cepat.

"Setelah gue pikir-pikir, lo tuh ternyata kurang ajar banget ya?" ujarnya tiba-tiba.

Langkah Elsa terhenti, menatap malas sosok di sampingnya. "Kenapa lagi sih?"

"Ya lo manggil Hana pakai 'kak', sedangkan manggil gue enggak. Padahal dia kan adkel gue. Seharusnya lo sopan ke gue juga dong kayak gitu."

Elsa tertawa sumbang. "Ngapain juga harus sopan ke dedemit kayak lo? Males banget anjirr."

Dan adegan selanjutnya sudah dapat ditebak. Keduanya terlibat adu mulut di sepanjang perjalanan pulang malam itu.

👻👻👻

Pagi harinya, Eren terlihat sibuk menyiapkan sarapan dibantu oleh Elsa. Seperti biasa, mereka makan hanya berdua. Dengan ditemani obrolan ringan, dan topiknya pun random alias bebas. Arka berperan sebagai pendengar saja, yang keberadaannya juga hanya bisa dilihat oleh Elsa.

Fyi, ayah Elsa sudah meninggal karena sakit lima tahun yang lalu.

"Sayang, nanti sore Ibu mau ke butik nyonya Dina. Kalau kamu pulang agak siang, nanti ikut aja."

Elsa meminum air putihnya. "oh iya Elsa lupa. Nanti ada kerja kelompok Bu, habis pulang sekolah. Jadi nggak bisa ikut deh kayaknya."

"Oh gitu.. ya udah. Jangan pulang malam-malam. Hari ini kamu diantar Pak Adi aja jangan naik angkot."

Elsa hanya mengangguk. "Oke."

"Sa, Pak Adi kan agak-agak kayak cenayang gitu.. ishh gue selalu parno kalau dekat dia. Hawanya nggak enak." Protes Arka pada Elsa yang hanya ditanggapi dengan dehaman keras.

Ck, diam lo.

Setelah Elsa selesai sarapan, kini mereka berdua tengah duduk di jok belakang mobil dengan disopiri Pak Adi. Sebenarnya, Pak Adi bisa mengantar jemput Elsa setiap sekolah, tapi gadis itu lebih memilih naik angkot dan pulang naik bus supaya mandiri. Elsa menyarankan agar Pak Adi menjadi sopir ibunya saja, yang lebih sering keluar untuk bekerja.

"Non... Kalau boleh tahu merek parfum non Elsa apa ya? Soalnya saya mencium wangi melati dari tadi."

"Ya elah si bapak," gerutu Arka membuat Elsa diam-diam terkekeh.

"Saya pake Eskalon cair kok Pak. Mungkin cuma perasaan Pak Adi aja."

Tiba-tiba saja Pak Adi memutar-mutar kepalanya, seperti melakukan pemanasan di olahraga. "¹Sopo wae kowe sing ono ing kene, ngaliho! Ngaliho! Ojo ganggu Adi lan majikan e..."

"Tuhkan Sa. Bahasa Jawanya keluar." Oceh Arka gemas ingin menunjukkan diri saja di hadapan sopir ini.

"Wahh, ada yang nggak beres yah Pak? Ck, Keluar sana! Keluar! Pergi wahai makhluk astral!" ucap Elsa menirukan Pak Adi. Sedikit-sedikit gadis itu mengerti bahasa sehari-hari sopirnya itu. Karena Pak adi sudah bekerja selama delapan tahun di keluarganya.

"Berani ya lo gusir guee," ucap Arka pada Elsa dengan geram.

Elsa pun hanya mengedikkan bahu. "Ayo Pak, jalan. Keburu telat nanti sekolahnya."

"Siap Non! ²Hewes hewes ngalih kon! Aku arep budal."

Arka sudah frustasi. "Ngomong apa sih Pak Adi???"

👻👻👻

¹Siapapun kamu yang ada di sini, pergilah! Pergilah! Jangan mengganggu Adi dan majikannya.

²Hewes-hewes pergi kau! Aku mau berangkat.

~Bersambung~

Continue Reading

You'll Also Like

693K 45.9K 17
Nakal tapi manja? Siapa lagi kalau bukan Reydar Galaxy Éros. "ish, aku mau pelukkk Liaa" ⚠️BAPER AREA⚠️
1.6M 167K 74
Lima tahun berlalu setelah tragedi Polong Mayit. Pertumpahan darah menyisakan bangkai yang harus mereka timbun untuk menutup bau busuknya. Adalah De...
10.5K 1.3K 30
[COMPLETED] Seri Cerita TELUH Bagian 8 Setelah hampir satu setengah tahun bergabung dalam tim, akhirnya Alwan meminta cuti untuk pertama kalinya keti...
10.1K 1.6K 8
[ SHORT STORY ] Semuanya bermula ketika mereka berlibur di villa itu.