AFAF2 : OUR LIFE | ✔

By nanu_ayessa

55K 3.1K 350

[Spiritual-Romance-Humor-Action] AFAF-2 [END] , Sequel Of Istiqomah Bersamamu. Hati-hati typo bertebaran d... More

OUR LIFE -- Prolog
OUR LIFE -- Cast Pemain
OUR LIFE -- 1. TRIPLEKS...
OUR LIFE -- 2. CEREWET
OUR LIFE -- 3. PLAN ANEH
OUR LIFE -- 4. NEW SCHOOL
OUR LIFE -- 5. RASA..?
OUR LIFE -- 6. HOBAH!!
OUR LIFE -- 7. TOO FASTER
OUR LIFE -- 8. GONE
OUR LIFE -- 9. DUA SISI NASIB
OUR LIFE -- 10. IMAM DAN MAKMUM TERBAIK
OUR LIFE -- 11. KALAH MABAR
OUR LIFE -- 12. ALAY
OUR LIFE -- 13. GAS PRIBUMI
OUR LIFE -- 15. THE POWER OF NGIDAM
OUR LIFE -- 16. TERKEJOET AKUH!
OUR LIFE -- 17. CAT MOBIL
OUR LIFE -- 18. ZONA JOMBLO
OUR LIFE -- LEBAR-an
OUR LIFE -- 19. GARA-GARA TAHU GEJROT
OUR LIFE -- 20. TUKANG RIBUT
OUR LIFE -- 21. AKU DI SINI.
OUR LIFE -- 22. CABE-CABEAN
OUR LIFE -- 23. GAK GAY SUMPAH!
OUR LIFE -- 24. MASA(LAH)LU
OUR LIFE -- 25. SIAPA MEREKA?
OUR LIFE -- 26. PAHA AYAM
OUR LIFE -- 27. KHILAF
OUR LIFE -- 28. KUNO
FYI -- HAPUS CHAPTER

OUR LIFE -- 14. BERBEDA

1.2K 92 0
By nanu_ayessa

Assalamualaikum!!

Marhaban ya Ramadhan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Yang lagi puasa semoga lancar sampe akhir puasa.

Yang lagi libur puasa semoga dijauhkan dari sifat setan wkwk :v

Yang belom nikah tapi udah pacaran semoga cepet-cepet nikah atau kaga cepet-cepet putus.

Yang lagi kerja semangat!! *Btw karna daku udah ngasih semangat gajian jangan lupain daku ya. :V

Jangan lupa khatam Al-Qur'an.

Jangan lupa berbuka

Jangan lupa Voment :v

Jangan lupakan daku wahai readers tampan nan cantik :v

Cusss.. Cekidot!!

______________________________________________

Zauf sedang memijit pelipisnya. Pikirannya terbagi dua. Antara Zahra dan pekerjaan, walaupun kini Zahra tidak bekerja tetap saja ia memikirkan istrinya itu.

Apa yang sedang ia lakukan? Apa ia sudah makan? Minum? Atau bahkan mandi?

Haishhh.. otak Zauf diisi full oleh istrinya. Ia benar-benar tidak konsen rasanya ia ingin pulang dan memeluk istrinya itu. Tapi, niat itu ia urungkan Karna setengah jam lagi meeting dengan perusahaan Genotech akan segera dimulai apalagi pemilik perusahaan itu berteman baik dengan Ayahnya, Fatah.

Tok... Tok... Tok...

Zauf mendongakkan kepalanya menatap datar pintu lalu ia mengembalikan fokusnya ke layar laptop dihadapannya seraya berkata. "Masuk!"

Zikra masuk dengan langkah santai. Ia mendudukkan tubuhnya di sofa diruangan Zauf. Zikra meneliti seluruh ruangan itu. Sederhana tapi ia pasti tau kalau ini bukan barang KW.

Cihh.. yakali seorang CEO barangnya KW. apa kata Zahra nanti? Ya bodoamat.

"Sibuk ye, bos?" Ucap Zikra menatap dengan tatapan yang sulit diartikan atau lebih mendekat pada seorang wanita pada kekasihnya yang ingin minta jatah. Jatah duit maksudnya.

"Kok Lo ke kantor Zahra, sih?"

"Suka-suka gue dong, Yusuf kakak gue yang ganteng tapi tetep gantengan gue."

"Trus yang gantiin gue meeting siapa?"

"Oh iya lupa gue. Btw gue belom paham sama kinerja perusahaan kita yang itu. Gue lebih paham sama perusahan Om Wilson." Ucap Zikra menepuk keningnya terkejut.

"Cihh, katanya pinter." Ucap Zauf mencibir duplikatnya.

"Yaelah, Suf. Ngertiin dikit kek."

"Ya udah, Lo gantiin Zahra meeting. Gue mau meeting ke perusahaan gue." Ucap Zauf seraya merampas tas kerjanya dan mengangkat bokongnya dari kursi Zahra.

"Btw, asisten Zahra cewe atau cowok?"

Langkah Zauf terhenti setelah mendengar kata-kata horor yang keluar begitu saja dari mulut kembarannya.

Sebenernya Zikra sudah tau bahwa asisten pribadi Zahra itu perempuan. Bukan pura-pura gatau, cuma mastiin aja. Oke?

"Hmm cewe. Namanya Karina Thane. Dia sahabat Zahra sama gue dan Husein Kazawa. Kami sahabat karna kami satu universitas. Oh iya, kata Zahra nanti ada temen Karina mau ngelamar jadi Office Girl pribadi." Ucap Zauf langsung ngeloyor pergi melewati pintu kaca besar.

Zikra hanya menajamkan pendengarannya dan seketika itu juga senyuman jahil tercetak di bibir tipisnya.

Zikra duduk di meja kebesaran Zahra. Ia menikmati acara duduknya dan meneliti seluruh ruangan yang bernuansa peach.

Tak lama kemudian ketukan pintu terdengar. Oh iya soal Zikra dan Zauf yang kembar banyak yang tidak mengetahui.

Karina masuk ngeloyor karna memang seperti itu biasanya ia masuk keruangan Zahra tanpa salam. Ia juga non muslim. Karina sedang fokus dengan memo yang ada di genggamannya. Sedangkan Zikra yang tengah melongo sempurna melihat kecantikan seorang Karina.

Karina Thane, gadis cantik asli London ini sangat manis. Wajah tirusnya memberi kesan dewasa dan anggun. Kulit putih tanpa bopeng pun terlihat menggiurkan.


Karina menggunakan baju abu-abu dengan panjang sesiku. Ditambah rok dibawah lutut yang tampak anggun. Kaki jenjangnya di topang oleh high heels yang hanya memiliki tinggi 5 centi.

"Tahan Yunus.. Tahan... Ya Allah ampuni dosa hamba YaAllah pagi-pagi udah disuguhi pemandangan yang ... Arghhh!!" Batin Zikra frustasi.

"Ra, ayo kita meeting Mr. Ferry udah di ruangan." Ucap Karina yang masih sibuk dengan notenya tanpa melihat ke arah kursi yang biasanya diduduki Zahra.

Zikra masih diam bergeming. Ia memperhatikan wajah Karina dengan begitu lekat Dann ... "Astaghfirullah dosa Zikra!" Batin Zikra.

Karina menutup bukunya seraya menengadahkan kepalanya menatap ke arah sesosok tubuh yang ia anggap Zahra. Ia membulatkan matanya wajahnya terlihat kaget.

"YA TUHAN!!" kaget Karina ketika melihat duplikat Zauf sedang duduk memperhatikannya dengan wajah yang ahmmm mupeng. Ia mengelus dadanya menetralkan degup jantungnya.

"Hishh.. sorry Zauf. Gue kira Lo Zahra." Ucap Karina yang mengira Zikra adalah Zauf.

Zikra mengeluarkan senyum manisnya yang tentu saja jarang dikeluarkan oleh Zauf. Dan itu tentu saja mengundang tanya bagi Karina.

"Zahra lagi hamil. Jadi gaboleh kerja dulu."

"Ohh.. ya udah kalo gitu kita meeting dulu." Ucap Karina yang masih bingung dengan senyum Zikra. Ehh tidak.. Karina menganggap Zikra adalah Zauf. Tentu saja wajah mereka sama.

"Ok!" Ucap Zikra semangat 45.

Karina POV

Hai Namaku Karina Thane, Aku gadis asli London. Keluargaku tinggal disini dan hanya kakak ku saja yang tinggal di Indonesia.

Aku hidup dengan gaya mewah. Ya, karna ayahku, Argus Thane salah satu pengusaha sukses. Ibuku Felicia Thane seorang desainer terkenal di London.

Aku bekerja karna aku ingin mandiri. Beruntung aku mendapatkan teman terbaik yang berasal dari Indonesia. Ia sangat cantik dan manis. Wajahnya seperti artis Korea padahal ia asli Indonesia.

Zahra juga memiliki suami yang tampan tapi sangat dingin. Aku saja sulit berbicara dengannya. Aku dan Zahra memutuskan untuk bersahabat.

Aku juga memiliki teman laki-laki namanya Husein Kazawa. Ia berasal dari Jepang. Dan sepertinya hanya aku saja yang non muslim di antara mereka. Walaupun begitu mereka tetap ramah pada sesama manusia dan saling menghormati agama masing-masing.

Aku bekerja sebagai asisten pribadi Zahra. Atau bisa di bilang aku seketaris pribadi Zahra. Hari ini memang sudah ada jadwal meeting dengan perusahaan Genotech.

Tapi hari ini aku tidak menemukan Zahra melainkan suaminya yang sangat nampak berbeda. Ada apa dengan Zauf? Suami dari sahabat ku terasa berbeda.

Ia tersenyum? Benarkah? Batinku.

Ahh masa bodoh. Mungkin ia sedang senang karena Zahra tengah Hamil sekarang.

Aku melangkahkan kakiku keluar pintu menuju ruang rapat. Dan betapa terkejutnya ketika Zauf menyalipku lalu membukakan pintu untukku.

"Silahkan," ucapnya ramah.

Ia nampak hangat. Apa ini bawaan hamilnya Zahra? Tapikan yang hamil Zahra bukan Zauf. Aku terkekeh dalam hati mengingat pemikiran anehku.

"Thanks." Singkatku.

Aku berjalan mendahuluinya lagi. Ia benar-benar berbeda. Tunggu sebentar apa Zauf sedang menggunakan lensa mata Abu-abu? Warna matanya kenapa berbeda?

"Apa yang lo pikirin?" Tanyanya membuatku kembali dari lamunan aneh.

"Uhmm.. tidak. Oh ya nanti ada temen gue yang mau kesini. Dia mau jadi Office Girl pribadi Zahra." Ucapku singkat.

"Ohh oke oke. Cewekan? Soalnya si Zahra sering ngeri kalo sama cowok." Ucap Zauf yang sangat horor.

"Ahh..hahaha.. iya dia cewe kok." Ucapku dengan tertawa renyah.

Kamipun masuk dan menjalankan meeting dengan perusahaan Genotech. Zauf terlihat semangat dan bahagia. Entahlah dia terlihat berbeda. Ia lebih hangat dan selalu tersenyum. Senyumnya membuat hangat bahkan aku sendiri tidak menyadari bahwa aku menyukainya sekarang ini.

"ya Tuhan, Karina. Dia itu suami sahabatmu. Apa-apaan ini?" Batinku protes.

Bagaimana aku tidak menyukainya? Ia terlihat lebih tampan dari sebelumnya. Zauf selalu berperilaku dingin dan tajam. Tapi ketika aku mengatakan itu Zahra selalu mengelak. Zauf sosok suami yang baik. Sifat dingin itu memang dari dulu. Bahkan Zahra sendiri menyebut suaminya sebagai 'tukang es batu'.

Kamipun keluar ruangan dan aku izin permisi untuk menemui temanku Raya yang ingin bekerja disini.

Aku duduk diloby kantor. Banyak para pekerja lalu lalang memperhatikanku. Bukannya aku kegeeran sih. Tapi kenyataannya begitu.

'Blurb'

Suara pesan di ponsel membuatku tersentak kaget. Aku langsung mengorek-ngorek isi handbag ku.

Rayasa

Gue udah di loby, Rin.
Lo dimana?

Aku mencari keberadaan Raya. Dan terlihat wanita berhijab dengan pakaian sederhana. Padahal aku tau bahwa ia bukan orang sembarangan. Aku juga tau kalau keluarganya memiliki perusahaan.

Rayasa

Gue juga di loby.
Tepat dibelakang lo.


Ia menoleh setelah melihat ponselnya. Senyuman manisnya membuatku sedikit tersenyum.

"Hai. udah lama menunggu?" Sapaku.

"Nggak, gue baru aja sampai dan langsung ngabarin lo."

"Haha.. beruntung Lo. Untung aja tadi gue meetingnya cepet."

Raya hanya mengangguk semangat. "Ya udah ayo. Gue tunjukkin ruangan lo." Ucapku langsung berjalan menuju lift.

"Hah? Gue kan cuma office girl. Kenapa pake ruangan?"

"Lo itu istimewa. Kerjaan Lo cuma ngelayanin direktur utama aja."

"Ohh.. haha.. ok ok.."

Author POV

Raya dan Karina berjalan menuju ruangan Zahra yang kini tempati Zikra. Setelah Karina memberi tahu letak ruangan untuk Raya.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk!"

Setelah suara itu terdengar, Karina dan Raya masuk. Melewati pintu kaca besar. Terlihat suasana ruangan yang nyaman dengan warna peach yang mendominasi.

"Mr. Z, ini office girl yang baru khusus ruangan ini." ucap Karina Formal.

Zikra menatap lekat gadis berhijab dihadapannya. Ia menatap santai tapi kali ini tidak ada senyuman. Sebelum meeting tadi pagi Karina memberikan data diri Raya dan Zikra sudah membacanya. Ia benar-benar kesal ketika melihat nama belakang gadis itu. Zikra menghela nafas pelan.

"Ya."

_____________________
_____________

--Karina Thane--

.
.
.

Hualowww yang udah kelar baca jangan lupa ninggalin VOMENT!!

Ninggalin aku gapapa. Asal jangan pernah ga ninggalin jejak di story daku dan jangan lupa follow aku yaw.. wkwk :v

See you dipart selanjutnya!!

Continue Reading

You'll Also Like

9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
566K 69.2K 19
Lentera Hati - Series keempat Lentera Universe Romansa - Spiritual - Militer "Dejavu paling berat adalah bertemu seseorang yang mirip dengan dia tapi...
9.8M 882K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...