ALBERIC

By justmahe

8.4M 387K 20.9K

[SELESAI]✔ 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 Lena senantiasa mengikuti alur kisa cintanya bersama seor... More

ALBERIC KEVANO DARMANTARA
1 | ALBERIC
2 | ALBERIC
3 | ALBERIC
4 | ALBERIC
5 | ALBERIC
6 | ALBERIC
7 | ALBERIC
8 | ALBERIC
9 | ALBERIC
10 | ALBERIC
11 | ALBERIC
12 | ALBERIC
13 | ALBERIC
14 | ALBERIC
15 | ALBERIC
16 | ALBERIC
17 | ALBERIC
18 | ALBERIC
19 | ALBERIC
20 | ALBERIC
21 | ALBERIC
22 | ALBERIC
23 | ALBERIC
24 | ALBERIC
25 | ALBERIC
26 | ALBERIC
27 | ALBERIC
28 | ALBERIC
29 | ALBERIC
30 | ALBERIC
31 | ALBERIC
32 | ALBERIC
33 | ALBERIC
34 | ALBERIC
35 | ALBERIC
Trailer Alberic
36 | ALBERIC
37 | ALBERIC
38 | ALBERIC
39 | ALBERIC
40 | ALBERIC
41 | ALBERIC
42 | ALBERIC
43 | ALBERIC
44 | ALBERIC
45 | ALBERIC
46 | ALBERIC
47 | ALBERIC
48 | ALBERIC
49 | ALBERIC
50 | ALBERIC
51 | ALBERIC
52 | ALBERIC
53 | ALBERIC
ENDING
ALBERIC 2
LANJUTAN
PENGUMUMAN

SAYLENA ARGANTA MAYMAC

272K 13.3K 845
By justmahe

Jangan lupa vote dan comen
Happy Reading

Kebahagianku adalah dirimu, kebahagiaan yang sungguh terasa begitu nyata.
Hingga aku tidak tahu lagi bagaimana menghilangkan kebahagiaan itu
__Alberic

"Abang Lena lusa pindah sekolah, tapi kenapa Caca harus pindah. Kalau Caca pindah nanti Lena nggak ada teman." Lena kini tengah berbaring dengan berbantal paha abangnya di sofa. Lena mencebikan bibirnya kesal karena sedari tadi abangnya tidak merespon celotehan Lena.

"Abang ih Lena dari tadi ngomong bukannya didengerin. Kesel ih, Lena ngambek sama abang!" Lena mengalihkan pandangannya ke layar plasma yang menayangkan kartun kesukaan Lena. Lena mencebikan bibirnya dan memalingkan wajah dari abangnya.

"Apa?" Dengan santainya Barca abangnya Lena, bertanya tanpa mengalihkan matanya dari siaran upin-ipin. Siaran kesukaannya yang selalu tayang di pagi, siang dan sore hari.

"Tau ah Lena ngambek. Nggak mau bicara lagi sama abang titik!" Lena hendak bangun namun pergelangan tangannya ditarik dan membuatnya kembali terbaring seperti semula.

"Kenapa Say? Maafin abang, kan abang lagi lihat kartun kesukaan abang," Barca menatap adiknya yang sedang kesal karenanya.

"Say sayang abang jangan ngambek," Barca mencolek-colek pipi Lena.

"Tau ah!" Ngambeknya.

Barca bangun dari duduknya membuat kepala Lena jatuh ke atas sofa. Ingin sekali Lena memaki, apakah setelah jatuh kecerdasannya akan hilang seketika? Atau lebih parah ia akan gegar otak? Membayangkannya saja sudah membuat Lena merinding. Barca pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua. Lalu kembali lagi dengan menggunakan jaket bewarna navy.

"Ayo!" ajak Barca, ia menarik tangan Lena yang kini tengah mengusap kepalanya akibat jatuh dari sofa.

"Kalau mau bangun itu bilang-bilang, kepala Lena jadi sakitkan, untuk gak amnesia." Kesalnya.

"Lebay banget, yaudah cepat mau ikut nggak nih?" Barca mengulurkan tangan kanannya.

"Mau kemana bang ih. Lena lagi ngambek," karena tak tahan dengan wajah gemas adiknya. Barca menugulurkan tangan satunya lagi dan mencubit ke dua pipinya.

"Ayo sekarang abang mau ajak Lena main, kemana aja terserah Lena kalau masalah uang jangan khawatir abang yang teraktir." Barca menaik turunkan kedua alisnya.

"Yeay sekarang Lena cinta abang! Coba daritadi gitu." Pekiknya senang.

Mereka'pun pergi dengan menggunakan motor kesayangan Barca. Motor yang hanya pernah ditumpangi oleh keluarganya saja. Bahkan sahabatnya tidak pernah diizinnkan olehnya untuk di kendarai.

Di perjalanan Lena tak henti-henti'nya berbica tentang temannya yang akan pindah ke luar negeri.

"Abang gimana nanti Lena di sekolah baru kalau Caca pindah? Nanti Lena main sendiri? Kalau diadakan main monopoli di sekolah atau main bola bekel di sekolah masa Lena main sendiri. Gak asik ah!" dumelnya tak henti-henti.

"Len, Caca pindah cuma setahun kok. Kata mamahnya juga itu nggak tentu. Caca pindah karena ayahnya dapat tugas yang mengharuskan keluarganya ikut kesana," Barca dengan sabar menjelaskan.

"Iya deh iya abang mah selalu benar, gak kaya Lena yang salah mulu di mata abang," Lena mengeratkan pelukannya. Ia menyandarkan kepalanya ke punggung Barca. "Lena sayang abang"

Tak lama motor yang di tumpangi mereka berhenti di depan sebuah mall. Lena terlebih dahulu turun, setelah itu disusul oleh Barca.

"Yuk masuk." Barca menggandeng erat tangan Lena. Membuat semua kaum hawa menatap iri ke arah lena.

"Mata kayak pengen dicolok aja mbak! Lena colok nih pake garpu kesayangan Lena." gumamnya tetapi masih terdengar oleh Barca. Barca tersenyum kecil.

"Makan dulu yuk! Habis itu makan es cream," ajak Barca.

Lena mengangguk antusias. Lena dengan cepat menemukan sebuah tempat makan yang menyajikan berbagai makanan dengan kue yang dibentuk-bentuk.

"Abang Lena mau itu!" Lena menarik tangan abangnya seperti anak kecil.

Barca menuruti kemauan adiknya. Lena memilih duduk berdampingan dengan Barca agar lebih mudah untuk mengambil jatah makanan Barca.

Seorang pelayan menghampiri mereka berdua. Pelayan itu menatap Barca seperti tatapan memuja. "Anda mau pesan apa?" Tanya'nya.

"Kue bentuk telletubis, jangan lupa kue yang mirip Poo harus lebih besar biar kenyang. Minumnya pengen susu strawberry," Lena melirik abangnya. "Kalau abang?"

"Kue bentuk mukanya si upin aja, minumnya yogurt strawberry," Barca mengedipkan matanya ke arah sang pelayan. Membuat pelayang itu salting.

"Tunggu pesanannya datang ya!" Pelayan itu kembali kebelakang dengan senyuman yang tertahan.

Lena memukul bahu abangnya pelan. Membuat Barca mengaduh. "Kenapa?" Tanya Barca dengan senyum yang membuat para pengunjung berteriak histeris.

'Siapa sih cowok itu. Emesh ih!'

'Jodoh gua ada disini!'

'Dulu emaknya ngidam apa ya? Omaygat'

'Itu pacarnya?'

'B aja sih pacarnya masih mending gua'

'Jadian yuk!'

'Lena adiknya woi!" batin Lena dalam hati.

Itulah pekikan yang berasal dari para pegunjung wanita yang melihatnya.

Lena memeluk tangan Barca semakin erat, ia menyandarkan kepalanya ke bahu Barca membuat para kaum hawa iri melihatnya. "Jangan genit bang!" Tegur Lena.

"Gak apa-apa kali orang abang masih jombelo," Barca merangkul bahu Lena.

"Tau ah!"

Tak lama pesanan pun datang. Lena segera melepaskan rangkulannya dan rangkulan Barca. "Makan dulu!" Lena mengambil sendok, lalu memakannya dengan lahap.

"Ini kuenya lucu, Lena pengen bawa pulang,"
Lena menatap kuenya dengan mata berbinar, lalu ia pun kembali melanjutkan makannya, sedangkan Barca sedaritadi ia memperhatikan wajah polos adiknya.

Kue Lena pun habis dilahap olehnya. Ia melirik milik Barca yang masih utuh. Barca yang seakan mengerti arti tatapan itu menjauhkan kue miliknya.

Lena pun mencebikan bibirnya. "Abang kan ganteng, pinter, baik, suka traktir'an sama Lena, rajin menabung, suka bantu mama, disukai banyak gu__"

"Ambil aja!" Potong Barca seraya menyerahkan kue miliknya yang masih utuh.

"Makasih abang kesayangan Lena." Dengan sigap Lena menghabiskan makanan milik Barca membuat sang pemilik kue tersenyum memandangnya.

🐛🐛🐛

"Sekarang kemana lagi?" Tanya Barca berkeliling mall seraya merangkul Lena.

"Toko jepit rambut, Lena mau beli jepit rambut gambar kucing warna pink ada bling-blingnya." Lena loncat-loncat membuat semua pengunjung menatapnya aneh. Barca hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya ini, apakah adiknya ini mempunyai kelainan mental? Oh itu tidak mungkin, walaupun sering bikin orang malu, otak Lena tidak perlu dihiraukan lagi dia ermasuk anak yang cerdas, namun ia lemah dalam pelajaran bahasa asing.

"Yaudah yuk, tuh di depan ada tokonya," Barca merangkul kembali Lena yang tadi sempat terlepas.

Lena menganggukan kepalanya. "AYOK!"

Lena memilih berbagai jepit rambit dengan aksen yang berbeda-beda. Ia mengambil jepit rambut yang tadi diinginkannya dan beberapa macam bando pita bewarna terang.

"Bando buat apa?" Tanya Barca. "Bukannya tadi cuman mau beli jepit rambut kucing?"

"Bando buat lusa sekolah. Gak apa-apa kan?"

"Gak apa-apa kok." Senyum Barca. 'Tapi dompet gua dek yang kenapa-napa' lanjutnya di dalam hati.

"Udah?" Tanya Barca.

Lena mengangguk mantap.

"Yuk pulang," Barca dan Lena pun akhirnya pulang dengan dompet Barca yang telah kosong melongpong.

Jika kebahagiaan kita berada di senyuman orang yang berarti bagi kita, maka bahagiakanlah dia dengan ketulusanmu memberinya. Jangan membuatnya kecewa, maka itu akan membuatmu kecewa kepada dirimu sendiri.

Saylena Arganta Maymac

Continue Reading

You'll Also Like

77.8K 11.4K 66
Pasukan Biru bukan sebuah gangster, gang motor atau sekumpulan mafia yang kerjaannya jual barang ilegal dan jadi kejaran pihak berwajib. Pasukan Biru...
4.4M 301K 56
-Completed!! 2 part akhir di hapus. #4 in Teen Fiction (11 July 2018) (Sequel of Mahesa The Perfect Bad Boy) Jangan kaget bila bertemu dengan Eldric...
2.4M 76.1K 58
~Kita adalah fatamorgana yang terlalu aksa di sebut jatukrama~ Dua remaja yang dipertemukan secara tidak sengaja,membuat keduanya memiliki ikatan hub...
15.9K 1K 31
Gue diam bukan berarti pengecut. Tapi gue diam karena gue salah udah menciptakan perasaan terlarang ini. Perasaan terlarang yang gak boleh ada dalam...