My Bad Boy Senior [TELAH TERB...

By moonyyblue

28.6M 1.3M 77.7K

(Beberapa bagian dihapus untuk kepentingan penerbitan) "Berandal - berandal gini gue juga masih punya hati ko... More

Awal semuanya dimulai
Dia itu...
Pertemuan Kedua
Rasa Suka
Berubah
Pesan
Awal Sebuah Perjuangan
Awal Sebuah Perjuangan Part : 2
Pendekatan Pertama
Pendekatan Pertama Part : 2
Perasaan yang Mulai Muncul
Andra's Confusion
Fathan's Planning
Fathan's Planning Part : 2
Happy Sunday
Reason
Andra Itu Pacar Gue!
I Will Take Care Of You
Like What You Want Baby
PMS
First Dating
Fathanstagram #2
17 Agustus
Andra Sakit
Labrak
Honesty
Pasar Malam
Fandrastagram
Bye Budi
Berenang
Instagram
Bodyguard
Sorry
Nonton
Fandrastagram #2
War
Perawat Pribadi
Hello Nuel
Siapa Dia?
Fahira Natania
Berjuang Sendiri?
Bonus
Sabotase
Tinggal atau Pergi?
Prank
Info
Punishment
Info #2
New Year Party
Kiss?
Saksi Bisu
Back
Race
One chance
Happy Birthday!!
Trouble
Berubah 180°
Dilabrak?
Terror
Dua Samsak Baru
Failed
She's Back
Accident
It's Hard
I will waiting
Keputusan
Hadiah
Last
Sequel?
SEQUEL
Ada apa??
VOTE COVER + GIVE AWAY!!!
OPEN PO!!!

He's Back

306K 14.1K 2.3K
By moonyyblue

Susah ya ngehapus bayang bayang orang yang udah digambar pake tinta permanen.

~~~

Tatapan itu, suara itu, wajah itu. Semua yang dirindukan Andra. Ia kembali. Dan lagi lagi menjadi seorang penyelamat.

"Than," ucap Andra dengan mata berkaca kaca.

Fathan tersenyum lembut,
"I'm here ndra. Sekarang kamu minggir dulu, aku mau selesein urusan aku sama mak lampir ini."

Fathan meminggirkan Andra kebelakangnya, setelah itu ia langsung melangkah maju untuk membalas Bella. Bella dan teman temannya hanya bisa menelan ludah.

"Lo apain aja cewe gue barusan?" tanya Fathan dengan tatapan sinisnya.

"Eng..enggak than. Gue cuma ngomong aja sama dia supaya ngga deket deket lagi sama Varo," jawab Bella gemetar.

Fathan tertawa remeh,
"Lo pikir, gue ngga liat cap tangan lo di pipi dia? Lo pikir gue buta?"

"I..itu bukan salah gue than."

"TERUS SALAH SIAPA, HA?! APA DIA SE BEGO ITU UNTUK NAMPAR MUKANYA SENDIRI?!" tegas Fathan.

Bella hanya diam, perlahan ia melangkahkan kakinya untuk mundur. Namun sama saja, saat ia mundur satu langkah, Fathan juga maju agar mereka tidak berjauhan.

"Jangan lo pikir lo ini senior gue, gue ngga berani sama lo. Dan jangan mentang mentang lo pacar kak ro, gue ngga berani ngebales perbuatan lo."

"Than gue minta maaf, gue ngga akan ganggu Andra lagi. Please biarin gue pulang aja th-"

"STOP! Siapa yang nyuruh lo ngomong? Lo ngga usah minta maaf sama gue. Minta maaf sama Andra," sekat Fathan.

Fathan membalikan badannya ke Andra, tatapannya langsung berubah saat menatapnya. Sepertinya Fathan punya kepribadian ganda.

"Tadi dia nyuruh kamu ngapain aja?" tanya Fathan lembut.

"Ngga ngapa ngapain kok than, kita cuma ngomong aja," jawab Andra bohong.

"Jawab aku, atau aku ngga akan balik lagi kesini," ancam Fathan.

"Tadi kak Bella nyuruh aku minta maaf sambil berlutut than," jawab Andra cepat.

Fathan mengangguk paham, sedangkan Bella membulatkan matanya. Jika yang ada didepannya bukan Fathan, sekarang juga ia akan mendorong Andra ke bawah.

"Sekarang. Lo berlutut dan minta maaf ke cewe gue," pinta Fathan.

"Tapi than, tadi Andra cuma minta maaf sama gue. Dia belom berlu-"

"Apa lo bilang? Belom? Ngga akan gue biarin cewe gue berlutut sama siapapun kecuali keluarganya. Sekarang cepetan lo berlutut!" sekat Fathan lagi.

"Tapi than," rengek Bella.

"Gausah bantah! Kalo ngga, gue akan bilang ke Varo apa yang lo lakuin ke Andra. Lo tau kan, Varo paling ngga suka sama cewe yang kasar."

Bella berjalan dengan terpaksa, perlahan ia menekuk kakinya di depan Andra.

"Sorry," ucap Bella pelan.

"Yang ikhlas," sahut Fathan sambil melipat tangannya di dada.

Teman teman Bella hanya bisa melihat Bella. Masih untung mereka tidak kena dampaknya juga.

"Maaf ndra," ucap Bella lagi.

"Iya kak. Sekarang lo berdiri aja kak, ngga pantes lo ngelakuin ini,"  balas Andra sambil membantu Bella berdiri.

Fathan turun dan langsung menggandeng Andra,
"Urusan kita udah selesai sama dia. Dan dia juga pantes ngelakuin hal kaya tadi sama kamu."

Bella menatap kepergian mereka dengan kesal. Jika ia berani dengan Fathan, dan Fathan bukan teman Varo, sejak tadi pasti ia sudah menghabisi Andra.

Fathan dan Andra turun. Mereka berdua langsung membuat semuanya terkejut.

"Loh than," ucap semua teman Fathan.

"Hm," balas Fathan ketus.

"Ndra lo gapapa?" tanya Rosa yang langsung menghampiri Andra.

"Gapapa, cuma agak perih aja pipi gue," jawab Andra.

"Kita ke kantin sekarang ndra," ucap Fathan tiba tiba.

"Wihh ngapain ke kantin? Mau makan makan ya?" sahut Budi.

"Kaya ada yang ngomong," jawab Fathan sambil celingak celinguk.

"Biarin than. Biasa, kalo sekolah udah sepi gini makhluk astralnya suka muncul," tambah Satya.

"Lupa ngga dikasih sajen jadi gitu," sambung Wahyu.

"Hah serius? Serem ngga setannya? Ya allah jangan gitu dong, gue takut," balas Budi tanpa dosa.

"Udah lah, tinggalin aja. Nanti juga dia bertemu dengan teman temannya," ucap Dave.

"Gue ngga ikut ya, mau ngomong dulu sama cewe gue," kata Varo diangguki semuanya.

Mereka semua ke kantin, Fathan bermaksud membeli es batu untuk meredakan rasa perih bekas tamparan Bella tadi.

"Kamu duduk disini dulu," suruh Fathan.

"Kamu mau ngapain?" tanya Andra.

Fathan tidak menjawab, ia justru terus berjalan menuju kantin es bob.

"Bob, beli es batu sebungkus," panggil Fathan.

"Eh, bang Than. Gausah beli, nih bob kasih aja gratis," balas Bob sambil mengambil sekantung plastik kecil es batu.

Fathan menerimanya,
"Thanks bob."

"Santai," jawab Bob.

Fathan kembali lagi duduk di sebelah Andra. Ia menyodorkan es batu itu.

"Kompres dulu pipi kamu."

"Hah?" tanya Andra bingung.

Fathan menghela nafas. Lalu ia mengusap pipi Andra dan menyingkirkan rambut yang ada di sekitar pipi Andra.

Perlahan Fathan menempelkan es batu itu, Andra meringis perih.

"Perih ya?" tanya Fathan yang di balas anggukan Andra.

"Aduhh ternyata serigala jantan dan domba betina lagi pacaran. Udah lah kita pulang aja," sahut Budi yang baru datang.

"Siapa juga yang ngajak kalian kesini?" balas Fathan tajam.

Budi mengkerucutkan bibirnya,
"Di usir secara halus kita."

Fathan menaikan sebelah alisnya,
"Bagus kalo sadar."

Dave menepuk pundak Budi,
"Elo sih bud, udah dibilangin gausah ikut."

"Yaudah lah, pulang aja kita pulang. Bye than," ucap Budi sambil berlalu pergi.

"Hm," singkat Fathan.

"Duluan ya than," sambung yang lain.

"Iya."

"Yaudah ndra, kalo gitu kita juga pulang ya. Lo kan udah sama kak Fathan," pamit Rosa.

"Iya ndra, sekolah juga udah sepi," tambah Kinta.

"Iya. Pacar gue juga udah kabur duluan tuh," sambung Tania sambil celingak celinguk menatap Budi yang sudah tidak tau kemana.

Andra tersenyum,
"Iya. Makasi ya. Ati ati lo semua."

"Iya ndra. Lo juga ati ati," jawab ketiganya.

Mereka bertiga langsung pergi menyusul yang lain. Sedangkan Fathan dan Andra masih di kantin.

"Than," panggil Andra memecah keheningan.

"Kenapa?" tanya Fathan datar.

"Kamu.. masih marah sama aku?"

Fathan berhenti mengompres pipi Andra. Ia menatap Andra lekat.

"Apa perbuatan aku tadi nunjukin kalo aku masih marah?"

Andra menggeleng.

"Yaudah."

"Yaudah apa?"

"Maunya apa?" tanya Fathan balik.

"Maunya kamu ngga marah lagi," jawab Andra polos.

Fathan tersenyum. Sedetik kemudian dia menarik Andra kedalam dekapannya. Andra sendiri kaget atas perbuatan Fathan.

"Susah ya ngehapus bayang bayang orang yang udah digambar pake tinta permanen."

Andra membalas pelukan Fathan. Ia tidak akan mengecewakan Fathan lagi.

"Maafin aku than."

"Udah, lupain semua itu. Jangan kamu ulangin lagi."

Andra mengangguk,
"Janji."

"Besok jalan jalan yuk, banyak film bagus," ajak Fathan.

"Ayok," jawab Andra antusias.

"Besok jam lima aku jemput ya," balas Fathan.

"Okay," ucap Andra sambil mengacungkan jempolnya.

"Yaudah. Sekarang kita pulang."

Akhirnya mereka berdua pergi dari kantin dan menuju parkiran.

Sedangkan dilain tempat, ada seseorang yang melaporkan kejadian tadi dengan Angga.

"Hallo ngga."

"Hallo. Gimana? Bella udah ngelabrak Andra?"

"Udah. Tapi Fathan dateng nyelametin Andra. Bella cuma nampar Andra."

"Anjir! Kok bisa sih Fathan dateng."

"Paling dikasih tau temen temennya kalo Andra mau dilabrak."

"Terus, selanjutnya mereka gimana?"

"Mereka baikan. Udah kaya biasa."

"Ck. Kita harus cari rencana lain."

"Biarin aja, kita biarin mereka seneng seneng dulu. Baru abis ini kita ganggu lagi. Sampe mereka berdua capek, terus putus deh."

"Oke oke. Kabarin terus ya kalo ada kabar."

"Siap ngga."

Tut...tut..tut...

"Gue ngga akan pernah rela kalo lo bisa bahagia sama orang yang pernah gue suka ndra," ucapnya.

♢♢♢

Hari ini, seluruh siswa dan siswi di pulangkan lebih cepat karena ada rapat kurikulum bagi para guru. Hal ini jelas menjadi anugerah yang harus disyukuri.

"Ya ampun, seneng banget deh gue kalo tiap hari rapat mulu," ucap Rosa sambil memasukan buku bukunya.

"Tau gini mah gue tidur aja dirumah gausah masuk," sahut Tania.

"Dasar kebo," cibir Kinta.

Andra menggeleng,
"Tan, tan beneran deh. Lo ketularan kak Budi."

"Udah lah, gausah ngurusin dia. Ngomong ngomong, lo semua mau pada kemana?" tanya Rosa.

"Gue mau jalan sama Fathan," jawab Andra.

"Gue mau menyelesaikan sisa sisa episode drakor gue," jawab Kinta antusias.

"Gue mau bermimpi indah," jawab Tania sambil menatap langit langit kelas.

Mereka semua langsung meninggalkan Tania begitu saja tanpa menghiraukan tingkah lakunya. Lagipula, mereka juga sudah di jemput dengan pacar masing masing di depan kelas.

"Langsung pulang?" tanya Fathan.

"Iya dong, kan mau jalan jalan."

Fathan mengacak acak puncak kepala Andra,
"Yaudah ayo."

Mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran. Hari ini Fathan sudah membawa motor kebanggaannya karena motor tersebut baru saja kemarin keluar dari bengkel.

Seperti biasa, Fathan akan mengulurkan tangannya untuk membantu Andra naik.

"Udah belom?" tanya Fathan.

"Udaah," jawab Andra sedikit berteriak.

Mereka berdua langsung meninggalkan area parkiran dan melaju ke rumah Andra.

Sepuluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Nuel yang terlihat membawa ransel.

"Ehh udah pulang kalian," sapa Nuel sambil mendekati mereka.

Andra turun dari motor dan membuka helm,
"Mau kemana kak?"

"Mau nginep di rumah temen. Besok aku baru pulang, gapapa kan?"

Andra mengangguk paham,
"Iya gapapa. Nanti aku juga mau pergi sama Fathan. Boleh kan?"

"Iya kak, gue mau ngajak Andra nonton," sahut Fathan.

Nuel mengkerutkan keningnya,
"Boleh ga ya."

"Boleh laah, tapi jangan lo apa apain adek gue. Jangan malem malem juga pulangnya," sambung Nuel.

Raut wajah Andra dan Fathan langsung terlihat girang.

"Yaudah ndra, kalo gitu aku pulang dulu. Jangan lupa, jam lima aku jemput. Kak, gue pamit ya," ucap Fathan sambil bersalaman dengan Nuel.

"Iya than ati ati. Titip adek gue ya ntar."

Fathan memberi hormat pada Nuel,
"Siap kak."

♢♢♢

Andra sedang menyiapkan diri untuk pergi dengan Fathan. Ia memakai bomber berwarna army, kaos hitam polos, celana jeans serta sepatu converse putih.
Sedangkan Nuel sudah pergi sejak tadi.

Tin...tin..

Terdengar suara klakson mobil dari luar.

Andra mengintip keluar jendela,
"Fathan."

Fathan turun dari mobil dan bersender di mobilnya sambil memainkan handphonenya. Tiba tiba ada pesan masuk dari Tama.

Tama

Cie. Yang mau jalan sama Andra. Ati ati ya nanti pulangnya.

Fathan langsung memecing membaca pesan tersebut. Ia mengedarkan pandangannya, tapi tidak ada siapapun di sekitarnya.

Tak lama kemudian Andra keluar. Ia melihat gelagat Fathan yang agak aneh baginya.

"Nyariin siapa si than?"

Fathan terkejut,
"Eh. Engga ndra. Cuma liat liat aja, perumahannya sepi ya."

"Iya, kalo jam segini sepi. Nanti kalo udah jam enam, orang orang pada keluar, ada yang solat, nyari makan malem."

Fathan mengangguk angguk,
"Yaudah berangkat yuk."

Fathan membukakan pintu untuk Andra, baru setelah itu ia masuk ke tempatnya.

"Mau nonton apa nanti?" tanya Fathan sembari menyetir.

Andra berpikir sejenak,
"Maddah."

Fathan mengkerutkan keningnya,
"Hah? Apaan tuh?"

"Ih. Itu film danur."

"Ohh. Kamu bilangnya maddah, mana aku tau," bantah Fathan.

"Bilang aja emang kamu gatau," balas Andra.

"Iya si. Aku emang jarang main instagram dan sebagainya."

"Terus mainnya apa? Mobile legend? AOV?"

Fathan menggeleng,
"Talking Angela."

Andra menganga, tidak percaya dengan jawaban Fathan. Seorang Fathan Athala Aditama, cowo yang suka berantem dan di panggil ke ruang BK, suka bermain Talking Angela?

"Serius kamu?"

Fathan mengangguk,
"Iya. Aku dandanin Angelanya kaya kamu."

Andra memukul pundak Fathan,
"Kok aku disama samain sama kucing sih!"

"Lucu. Tapi lucuan kamu," jawab Fathan yang langsung membuat Andra bungkam.

Tidak terasa mereka sudah sampai di salah satu mall di jakarta. Fathan memarkirkan mobilnya di basement karena semua tempat yang ada di atas penuh.

"Yuk turun," ucap Fathan sambil mencabut kunci mobilnya.

Andra turun, sebenarnya ia agak takut jika parkir di basement. Tapi mau bagaimana lagi, semua tempat sudah penuh kecuali di basement. Walaupun sekarang keadaannya masih ramai, tapi bagaimana saat sudah malam nanti?

Fathan meraih tangan Andra,
"Sini gandeng aku. Aku tau kamu takut."

Andra mengeratkan pegangannya. Tempat parkir mereka cukup jauh dari pintu masuk, jadi mereka masih harus berjalan jauh dulu kesana.

Setelah masuk ke area mall, mereka langsung menuju tempat bioskop karena mereka takut kehabisan tiket atau ramai.

"Adanya tinggal yang 18.15 tuh. Gapapa?" tanya Fathan sambil melihat layar di depannya.

"Gapapa," jawab Andra.

Mereka membeli dua tiket. Setelah itu mereka pergi ke salah satu tempat yang menjual accessories, karena Andra bilang mau membeli sebuah jeday.

Fathan terpaksa harus ikut ketempat seperti itu lagi. Sudah menjadi prinsipnya apapun yang berhubungan dengan Andra akan ia lakukan.

"Kamu gapapa ketempat kaya gini?" ucap Andra sambil memilih jeday.

"Gapapa. Udah pernah," jawab Fathan datar.

"Serius? Kapan?"

"Waktu mau nembak kamu. Aku pikir itu pertama dan terakhir kalinya aku ketempat kaya gitu. Ternyata engga," curhat Fathan.

Andra terkikik geli, ternyata boneka yang waktu itu ia beli untuk menembaknya dia sendiri yang membelinya.

Setelah hampir limat belas menit, Andra mendapatkan jeday yang ia inginkan, serta beberapa pernak pernik lain yang menarik perhatiannya saat ia melihat lihat tadi.

"Udah?" tanya Fathan sambil melihat barang bawaan Andra.

Andra megangguk,
"Udah."

"Yaudah sini."

Fathan langsung merebut semua barang barang itu dan membawanya ke kasir.

"Loh than ngapain?" tanya Andra bingung.

"Bayar," singkat Fathan.

"Ih apaan sih than, biar aku yang bayar," bantah Andra.

"Totalnya jadi sembilan puluh ribu lima ratus rupiah mbak," ucap kasir sambil menyodorkan kantung plastik berwarna pink.

Fathan segera memberikan uang seratus ribu yang sudah ia pegang sejak tadi, karena sebenarnya Fathan sudah menghitung jumlah barang bawaan Andra supaya ia lebih dulu membayarnya.

Fathan menerima kantung tersebut,
"Sisanya donasiin ya mbak."

"Than kok kamu bayarin barang barang aku sih?" sungut Andra.

"Gapapa. Selama pacaran kamu ngga pernah minta apa apa, ini juga sebagai permintaan maaf atas perbuatan aku kemaren," jawab Fathan.

Andra pasrah, walaupun sebenarnya ada rasa senang karena uangnya belum terpakai. Tapi tetap saja ia paling tidak enak jika Fathan melakukan hal ini terus menerus.

Akhirnya mereka berdua kembali menuju bioskop dan membeli popcorn serta minuman karena sepuluh menit lagi filmnya akan dimulai.

Mereka berdua masuk. Baru saja memasuki studio, Andra langsung menggandeng Fathan erat erat.

"Gausah takut," ucap Fathan melepas gandengan Andra, tapi malah merangkulnya.

Fathan dan Andra mencari tempat mereka, untungnya barisan tempat mereka belum ramai, karena mereka duduk di pojok. Dengan alasan, Fathan tidak mau Andra duduk di samping laki laki lain. Namun jika ternyata yang ada di sebelahnya adalah perempuan, maka Fathan akan bertukar tempat dengan Andra.

"Kamu di pojok," suruh Fathan.

"Gamau di pojok," rengek Andra.

"Nurut aja," balas Fathan.

Andra akhirnya duduk dengan terpaksa. Karena ia tahu, Fathan melakukan hal ini karena orang yang duduk di kursi samping mereka ternyata adalah laki laki.

Andra dan Fathan duduk dengan tenang menatap layar bioskop sambil benerapa kali mencomot popcorn. Tiba tiba lampu meredup tanda film ingin dimulai. Spontan Andra langsung menggenggam tangan Fathan.

"Kamu yang mau, kamu yang takut," bisik Fathan.

"Yaa kan aku pengen tau."

Fathan mendengus pasrah,
"Ada pundak di samping kanan kamu kalo kamu takut."

Andra memilih untuk langsung fokus ke layar yang ada di depannya dari pada orang yang ada di sampingnya itu. Andra senang, Fathan sudah kembali seperti dulu. Fathan yang suka ngegombal, Fathan yang selalu berperilaku lembut, dan Fathan yang selalu berada di sampingnya.

2 jam kemudian.

Fathan dan Andra berjalan keluar studio. Tangan Andra masih sangat dingin, wajah syok nya juga masih terlihat. Sebenarnya bagi Fathan itu tidak seram sama sekali, hanya saja sedikit memberikan olahraga jantung di malam hari.

"Langsung pulang?" tanya Fathan yang diangguki Andra.

"Udah gausah takut, orang filmnya udah lewat," ucap Fathan.

"Muka Ivanna serem," balas Andra.

Fathan terkekeh,
"Ngga serem. Sereman kamu kalo lagi pms."

Andra membulatkan matanya,
"APA THAN?!"

"Nggaa, gapapa. Itu tadi eskalatornya gerak," lawak Fathan garing.

Andra tidak tertawa, wajah setan setan tadi masih terbayang di pikirannya.

Mereka sampai di basement. Ternyata suasana basement sudah lumayan sepi. Lampu lanpu redup yang berada di ujung jalan membuat keadaan semakin mencekam.

Fatham merangkul Andra,
"Tenang aja. Ada aku kok."

Mereka mempercepat langkah mereka, karena kelihatannya Andra sudah sangat ketakutan.
Saat sampai di depan mobil, Andra dengan sigap langsung ingin membuka pintunya.

"Yaampun akhirnya masuk juga," ucap Andra lega.

"Kenapa takut banget sih?" tanya Fathan yang tiba tiba sudah berada di sampingnya.

"Namanya juga cewe," jawab Andra sewot.

Fathan hanya tersenyum maklum. Ya, perempuan pasti akan takut jika berada di basement pukul 20.30. Akhirnya Fathwn menyalakan mesin mobilnya. Namun tiba tiba.

"Than, itu orangnya kenapa ya?" tanya Andra sambil menunjuk orang yang sedang berjalan seperti dalam keadaan mabuk.

Fathan melihat orang itu,
"Kaya orang mabuk gitu ya."

Langkah orang tersebut terhenti di depan jalanan yang ada di depan baris parkiran mobil Fathan. Orang itu tiba tiba mengubah arah jalannya lurus kedepan, tepat ke arah mereka berdua.

"Than kok dia jalan kesini?" tanya Andra panik.

"Tenang aja, kalo dia berbuat macem macem, aku bawa peralatan kok di bawah kursi aku," jawab Fathan yang tetap santai.

Update!!
Hayoo gimana part ini? Baper? Atau deg deg an gara gara orang mabok itu?
Oiya semuanya, karena senin besok aku mau ujian sekolah, mohon doanya yaaa. Semoga aku bisa ngerjain dengan lancar dan dapet nilai yang memuaskan. Amiiin. Buat kalian semua semangat juga yaaa kalo ada yang ujian!!❤❤
Voment jangan lupa 😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 14.6K 8
ANGGREO GASLI TAMA Cowok IPS yang hobinya bikin ribut, suka merokok, suka bolos pelajaran, keluar masuk BK udah menjadi salah satu hobinya, sering bi...
22M 1M 79
PINDAH KE APLIKASI BESTORY! Menjadi sasaran bullying dari si biang masalah seperti Argalins bukanlah keberuntungan bagi Inara. Rupanya, menarik teli...
19.9M 520K 41
⚠️ Sudah Terbit!!! 🛒 Tersedia di Gramedia dan TBO ~Revenge Hasn't Been Avenged~ SEBAGIAN PART DI HAPUS ⚠️Second book from REGAL (dianjurkan membaca...
232K 8.3K 62
[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] # 1 - Zhea # 5 - Athalla # 11 - storylove Bercerita tentang kisah seorang gadis yang tiba-tiba ditembak oleh pria tampan...