Lovely Chef

By LadiesQueen_

22.1K 1.6K 90

Pindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 Terlalu sering kehilangan membuat L... More

Prolog
Lovely Chef - 1
Lovely Chef - 2
Lovely Chef - 3
Lovely Chef - 4
Lovely Chef - 6
Lovely Chef - 7
Lovely Chef - 8
Lovely Chef - 10
Lovely Chef - 11
25
Lovely Chef - 9
Promo Indonesia Merdeka (perubahan)

Lovely Chef - 5❤

1.1K 135 13
By LadiesQueen_

Mata tajam itu tak bisa membuat Lily mengalihkan tatapannya. Mata itu seolah menghipnotisnya untuk tetap menatap pada mata hitam sehitam malam itu.

"Saya tidak menyangka jika wanita yang ingin di kenalkan bubun pada saya itu, boss. " Andhy memulai percakapan di antara mereka.

Selepas makan malam bersama kedua orang tua mereka. Andhy dan Lily di minta untuk mengobrol di halaman samping kediaman Garindra. Meski awalnya menolak namun akhirnya Lily pasrah dan menurut saat melihat wajah mamanya yang memelas.

"Saya juga tidak menyangka bahwa itu adalah anda, chef Andhy. "

Saat ini mereka duduk berhadapan dengan meja sebagai sekat keduanya.

Keduanya kembali diam dengan masih saling menatap.

Entah Lily salah atau tidak tapi dia merasa jika Andhy menatapnya dengan cara yang berbeda. Dalam tatapan tajam itu, Lily seakan melihat tatapan memuja di sana dan entah lah seperti Andhy juga mengungkapkan jika dia merindukan Lily.
Lily adalah lulusan terbaik dalam bidang Psikologi. Sedikit banyak dia dapat membaca mimik wajah atau tatapan seseorang. Seperti yang di lakukannya pada Andhy saat ini.

Andhy mengangkat sebelah alisnya merasa jika saat ini Lily sedang coba untuk membaca dirinya. Karna tatapan Lily sangat intens padanya.

"Lo ngapain kesini sih? Lo gak diundang. "

Suara cempreng Fairiz membuat Andhy dan Lily menoleh kearah Fairiz yang tengah marah pada seorang lelaki yang belum Andhy ketahui itu siapa.

"Aku kan bagian dari keluarga ini, baby. Jadi gak mungkin aku gak hadir. " Ujar lelaki itu santai.

Fairiz hanya mendengus lalu memutar pandangannya dan melihat Lily yang tengah menatap jail padanya. Fairiz langsung berlari kearah sang teteh dan memeluk erat lengan Lily.

"Suruh dia pulang, teh. " Pinta Fairiz menunjuk pada seorang lelaki yang tengah berjalan kearah mereka.

"Telat banget datengnya, Bi. " Sapa Lily tanpa menghiraukan permintaan adiknya.

"Tadi ada kelas malem teh. "

"Kelas? Kamu kuliah malem? "

"Gak, Abi kan asdos. Jadi pak Totok tadi gak masuk karna harus cek kesehatan ke rumah sakit. Jadilah Abi yang gantiin beliau mengisi kelas malam. "

Andhy mengernyit bingung saat ada rasa tidak suka ketika melihat Lily berbincang akrab dengan lelaki lain. Sifat posesif itu muncul tiba-tiba tanpa bisa Andhy halangi. Bahkan deheman sedikit keras dia keluarkan agar lelaki muda yang mungkin usianya sama dengan adik Lily itu sadar jika sebelum mereka datang, dia ada di sana bersama Lily. Bahkan mungkin secara tidak langsung menunjukkan ketidak sukaannya pada lelaki muda itu.

"Oh hai. Saya Abimana Devandra, suami masa depan Fairiz. "

"Ngibul, bang. Jangan percaya sama orang gila. " Sahut Fairiz ketus.

"Saya Andhy Gumilang Wardhana, calon tunangan Lily. "

Abi memainkan kedua alis tebalnya untuk menggoda Lily saat mendengar nada kepemilikan dari ucapan Andhy. Sepertinya lelaki yang sedang menjabat tangannya ini akan jadi pemuja baru Lily. Abi harap, kali ini Lily bisa takhluk agar kakak iparnya itu tidak lagi di bayangi rasa sakit karna masa lalunya.

Setelah melepaskan jabatan tangannya dari Andhy, Abi segera menghampiri Fairiz yang masih asik dengan ponselnya lalu tanpa aba-aba, Abi menggendong Fairiz masuk di iringi dengan umpatan kesal Fairiz.

Eheeem

Kali ini giliran Lily yang berdeham untuk menghilangkan rasa canggung yang tiba-tiba saja tercipta di antara mereka setelah kata-kata kepemilikan yang keluar dari bibir Andhy tadi.

"Le..." Lily menarik nafas sebelum melanjutkan ucapannya, mencoba menghilangkan rasa gugup yang hadir begitu saja. "Lebih baik kita masuk, sepertinya akan hujan. "

Lily berdiri dari duduknya dengan cepat. Dia gugup dan benar-benar gugup saat ini. Apa lagi dari tadi Andhy tak berhenti menatapnya. Lily merasa dia salah melangkah saat akan berbalik karna sekarang dia merasa jika tubuhnya akan segera jatuh ke tanah.

"Aaaah. "

Suara berat yang meringis membuat Lily membuka mata dan lagi dia tak merasakan sakit padahal dia yakin jika dia sudah terjatuh saat ini.

Lily terkejut ketika melihat wajah Andhy yang jaraknya hanya beberapa senti dari wajahnya. Dalam sekejap wajah pucat Lily jadi merah merona.

"Woi, ya elah. Halalin dulu itu baru tindih-tindihan. "

Suara jail Fariz membuat Lily bangun lalu berjalan dengan cepat kedalam rumah tanpa menghiraukan suara gelak tawa adiknya yang super jail itu.

°•°•°•°

Lily memegang dadanya yang berdetak dua kali lipat dari biasanya. Detak yang dulunya milik Panji kini detak itu juga hadir karna lelaki lain. Lelaki yang mampu mencuri perhatian Lily sejak pertama kali mereka bertemu.

Mencoba memejamkan mata yang terasa sangat berat karna mata indahnya yang tidak mau menutup seakan ada magnet yang membuat matanya selalu terbuka.

Berkali-kali Lily menghela nafas kesal. Pasalnya dia sangat mengantuk namun matanya itu tidak bisa di ajak kompromi. Akhirnya Lily menendang kesal selimut dan berjalan kearah pintu, mungkin segelas susu vanilla hangat dapat membantunya tertidur.

"Mama. "

Prilly tersenyum lalu memberikan segelas susu putih beraroma vanilla pada putrinya.

"Kok mama tau? " Tanya Lily sambil meminum susunya

"Apa sih yang gak mama tau tentang anak-anak mama? Teteh itu yang paling deket sama mama, jadi mama tau kalau anak gadis mama satu ini lagi galau abis tindih-tindihan sama cowok ganteng. "

Lily tersedak susu mendengar ucapan mamanya. Apa tadi kata mamanya? Tindih-tindihan? Oh ya ampuuun, wajah Lily bersemu merah.

Prilly terkekeh melihat perubahan wajah Lily yang sudah lama tak terlihat bersemu seperti ini. Terakhir kali wajah cantik putrinya bersemu saat Panji masih ada hidup. Hanya Panji pula lah yang selalu membuat wajah putih Lily memerah.

"Mama adalah orang pertama yang akan tersenyum bahagia saat melihat Putri kesayangan mama bahagia, tapi mama juga akan jadi orang pertama yang menangis saat Putri mama sakit hati. "

Lily menggeleng lalu memeluk sayang Prilly. "Mama gak boleh sedih. Kalau mama sedih maka semua orang akan sedih juga. "

"Kalau teteh gak mau liat mama sedih, makanya teteh harus janji akan bahagia. Karna kebahagian anak adalah kebahagiaan terbesar bagi orang tua. Bukan cuma mama tapi papa juga. "

"Demi mama, Lily janji akan bahagia. "

Kali ini Prilly yang menggeleng. "Jangan bahagia demi mama, teh. Tapi bahagia untuk teteh sendiri.Kebahagiaan teteh itu ya teteh sendiri yang menciptakan bukan mama. "

"Iya, Lily janji akan bahagia selama mama selalu di samping Lily. " Ujarnya manja.

"Selama mama bisa, mama akan selalu ada di samping anak-anak mama tapi mama gak akan bisa apa-apa jika nanti Allah memanggil mama. "

Tubuh Lily menegang. Dia teringat saat di mana Lily kecil kehilangan sang oma lalu saat beranjak dewasa dia juga harus kehilangan cintanya. Tidak, dia belum siap jika harus kehilangan mamanya, wanita yang telah mengorbankan banyak hal demi dirinya.

Prilly mengusap lembut lengan Lily yang melingkar di tubuhnya. Menyalurkan ketenangan dan kehangatan pada putri sulungnya.

"Semua yang hidup pasti akan kembali pada Allah, teh. " Ingat Prilly. "Semua yang terjadi bukan karna Allah membenci kita sebagai hamba-Nya. Saat Allah memberikan kita sebuah ujian, maka yakinlah ketika kita bisa melewati ujian itu, berarti keimanan kita telah naik satu tingkat. Jangan pernah menjudge Allah, Allah Maha Tau apa yang terbaik untuk kita. Karna terkadang Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. "

Prilly menarik wajah Lily agar menatapnya. "Mama yakin jika Andhy adalah apa yang teteh butuhkan saat ini. Cobalah buka hati teteh untuk Andhy. Jangan pernah buang Panji dari sini. " Prilly menunjuk bagian dada Lily, tepat di mana jantung putrinya berada. "Panji tetap di sini tapi buatlah ruang baru untuk Andhy dapat masuk ke sana. "

Lily memeluk erat sang mama. "Makasih ma. Mama memang yang terbaik. "

❤❤❤

Nih buat yang minta LC di up. Qie baikkan? #Kedip2Manja

Mau lagi? Ok siip, tunggu 10 menit dari sekarang ya. Tapi vote yang ini minimal 100, gimana?

Semoga suka..

Follow Qie ya..

💞 IG : rizqieaathar
💞 FB : Rizqiea Athar
💞 LINE : ladiesqueen_92

💋Qie

Prabumulih, 18 April 2018

Continue Reading

You'll Also Like

660K 59.2K 54
⚠️ BL LOKAL Awalnya Doni cuma mau beli kulkas diskonan dari Bu Wati, tapi siapa sangka dia malah ketemu sama Arya, si Mas Ganteng yang kalau ngomong...
1.8M 60.4K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
2.5M 31.3K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
1.4M 85.8K 37
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...