"Hosh! Hosh! Hosh!"
Seorang anak perempuan berlarian dengan napas yang terengah-engah di tengah kegelapan hutan, ia terus berlari dan berlari tanpa tahu arah tujuan.
Dan jangan lupakan pipinya yang di banjiri oleh air mata, matanya juga memerah tanda ia sudah menangis cukup lama.
Secara tiba-tiba, ia terjatuh. Kakinya terasa sudah tidak tahan untuk menopang tubuh kecilnya itu.
"Ibunda... hiks..hiks Ayahanda.. " isaknya pelan.
Flashback
"Putri kecilku, pergi dan selamatkanlah dirimu sayang."
Terlihat seorang pria dengan penampilan yang sangat gagah, pria itu berucap dengan nada lembut kepada seorang gadis kecil. Di kepalanya bertengker manis sebuah mahkota yang menandakan ia adalah seorang raja.
Gadis kecil itu terisak pelan, "Tapi ayahanda... hiks..."
"Kembalilah saat kamu sudah kuat dan bisa mengontrol kekuatanmu anakku. Walaupun kami jauh darimu, kami akan selalu menjaga dan melindungimu dari sini," ucap sang ratu sambil membelai surai putri kecilnya itu.
Raja mendekat kearah putrinya, ia mengambil sesuatu dari kantung celananya. "Tapi sebelum itu, ambil kalung ini dan pakailah, jangan sampai hilang!" ucapnya sambil tersenyum lembut.
"Baiklah ayahanda.." ucap sang gadis kecil itu dengan nada sendu, lalu ia mengambil kalung dan mulai berlari menjauh.
Flashback off
"Hiks... Hiks.. Ayahanda, Ibunda... Atha takut..." ucapnya yang masih terisak.
Gadis kecil bernama Atha itu mencoba untuk berdiri, namun, ia terjatuh lagi. Ia mencoba lagi, namun ia terjatuh lagi, berulang secara terus- menerus seperti itu sampai ia benar-benar sudah tidak sanggup untuk berdiri lagi. Ia juga sudah tidak mempunyai kekuatan untuk berjalan.
Saat sudah merasa putus asa dengan keadaannya saat ini, ia melihat setitik cahaya yang berjalan kearahnya, tetapi pandangannya mulai memburam kala itu.
Atha mengangkat tangannya perlahan, ia mencoba berteriak sebisa mungkin. Namun tidak ada satupun suara yang keluar dari mulutnya, lalu secara perlahan kegelapan menemuinya.
-TBC-