The Deadly Clans (18+)

By EvanKoloay

2.2K 285 193

Mungkin kalian bosan dengan cerita fiksi remaja, romance, dan kisah-kisah cinta lain.? Yuk baca cerita ini... More

Prolog
Wilayah & Clan
BAB 1 : Harapan
BAB 2 : Hidup & Mati
BAB 3 : Clan Alexi Tidak Akan Pernah Mati
Bab 4 : Melindungi Tuan Muda
BAB 5 : Claimterd
Bab 6 : NW'S
BAB 7 : Pengkhianatan
BAB 8 : Kabar Burung
Info
Bab 9 : Black Forest 1

Black Forest II

58 3 1
By EvanKoloay

Grrrr... Grrrr...

"Ohhh siaaaalll, ini pasti akhir dari hidupku." Sambil menggerutu aku berbalik dan berlari menjauh dari monster itu.

Monster yang tadinya tidur telah terbangun. Yang lebih parahnya lagi monster itu terlihat sangat marah.

"Apa yang harus kulakukan? Serangan itu tidak berpengaruh. Arrrggghhh.., benar kata paman aku seharusnya masuk ke sini bersama Paman." Penyesalan memang selalu datang diakhir.

Shhttssss..,

Belum sampai dua puluh meter aku berlari monster itu dengan cepat berlari dan berdiri didepanku dengan memamerkan gigi-giginya yang tajam. Monster itu tidak memberikanku jalan untuk kabur.

Melihat monster itu aku sontak menghentikan langkaku dan menyerangnya lagi.

Boomm.., boom...,

Keheningan hutan ini telah berubah menjadi keributan besar akibat seranganku.

Tulang-tulang yang berserakan di dekat sarang monster itu beterbangan dimana-mana membuat jarak pandang yang sudah minim akibat tidak adanya cahaya menjadi semakin minim lagi.

"Aku harus lari!" Yang aku pikirkan hanyalah lari, seranganku barusan bukan untuk melumpuhkan atau bahkan mengalahkan monster itu. Itu hanya sebatas pengalih perhatian.

Setelah serangan itu dengan cepat aku menyelinap kabur dari monster itu. Aku berlari secepat yang kubisa walaupun kondisi jalan tidak memungkinkan untuk berlari. Yahh, kalian tidak perlu bertanya lagi sudah berapa kali aku terjatuh akibat akar-akar sialan ini!

Rrrgggghhhh ..., rrgghhh ..., Aaauuuu...

Suara lolongan monster itu membuat bulu kudukku berdiri. Sepertinya aku membuat dia lebih marah lagi. Asal suara itu memang terdengar dari kejauhan tapi aku bisa tahu kalau monster itu sekarang sedang marah dan mulai mencariku.

Aku tidak memikirkan apapun lagi, aku hanya berlari secepat yang aku bisa. Entah sudah berapa puluh kali aku terjatuh yang kulakukan hanya berdiri lagi dan berlari menjauh dari monster itu.

"Lari... Aku harus terus lari...."

Entahlah..., aku sudah tidak tahu berapa lama aku berlari. Lari ketakutan seperti itu membuatku tidak merasakan kelelahan, tidak, sampai aku menyadari bahwa aku benar-benar hampir pingsan akibat terus berlari tanpa istirahat.

Brrukk

"Aku tidak sanggup lagi" tubuhku jatuh disamping akar besar yang dipenuhi lumut dan beberapa jamur. Akar itu menjadi sandaran untukku, sangat keras tapi terasa sangat nyaman untukku.

Tidak butuh lama untukku tanpa sadar tertidur di situ. Tubuhku yang kelelahan memaksaku untuk tidur walaupun aku telah mencoba sekuat tenaga menahannya.

• • •

Beberapa jam sebelumnya.

Hari masih siang ketika Niel sampai di tempat persembunyian mereka. Niel tidak langsung ke gubuk sederhana yang di bangun olehnya melainkan menuju ke tempat latihan Mack.

Deruh air terjun yang terdengar bertanda bahwa Niel sudah dekat dengan tempat latihan Mack.

"Tuan Muda... Kamu dimana?" Beberapa kali berkeliling tanpa melihat ujung rambut Mack membuat Niel cemas.

"Mungkin Tuan muda pergi beburu lagi, tenanglah aku tidak seharusnya panik" ekspresi itu terasa sangat berbeda dengan kata-kata yang diucapkannya barusan.

1 jam berlalu...

2 jam berlalu...

3 jam...

4.., 5.., 10 jam berlalu.

Cahaya matahari yang terang digantikan oleh cahaya bulan yang redup. Hari telah gelap tapi Mack masih belum kembali, Niel telah mencoba untuk tenang tapi tidak bisa.

"Kemana tuan muda pergi? Jangan katakan bahwa...? Ohh, tidak. Pasti dia masuk ke sana." Kecemasan Niel telah mencapai puncaknya.

Niel tahu sifatnya Mack, Mack adalah seorang yang ingin tahu segalanya. Ketika dia penasaran maka apapun akan dilakukan untuk mengetahuinya. Melihat sifat itu Niel sangat yakin Mack pergi ke Black Forest.

"Seharusnya aku memperingatkan Tuan Muda untuk tidak ke sana. Mudah-mudahan Tuan muda tidak bertemu dengan monster itu. Jika tidak..," tatapan Niel langsung mengarah tepat ke arah Black Forest dan bergegas memasuki Black Forest.

• • •

Wilayah bagian Tengah perbatasan antara Manduapessy-Wilayah barat Clan Klax Ki-, Equat-Wilayah selatan Clan Essax- dan Banshee-wilayah timur Clan Bylderber- telah memanas akibat pergerakan pasukan antara ke tiga  Clan.

Lambang Clan Klax Ki

Lambang Clan Bylderber

Lambang Clan Essax

[keterangan Gambar]
*Panah Warna Hijau : Pergerakan pasukan Clan Klax Ki
*Panah Warna Biru : Pergerakan pasukan Clan Bylderber
*Panah Warna Merah : Pergerakan pasukan Clan Essax
*Bintang : Camp pasukan (semakin besar bintang semakin banyak pasukan berkumpul)

Pergerakan pasukan besar ini sudah berlangsung 2 tahun penuh. Tapi anehnya setelah pergerakan pasukan ini tidak ada satupun dari mereka yang saling menyerang. Bukan karena mereka tidak bertemu satu sama lain di medan perang akan tetapi karena perintah yang diberikan para petinggi Clan masing-masing.

Ketiga Clan ini sepertinya telah melakukan perjanjian genjatan senjata. Tidak ada kabar sampai kapan ini akan berlangsung.

Clan Essax dan Clan Bylderber memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat benteng perbatasan mereka. Setiap benteng dan pos diperbatasan antara kedua Clan itu dengan Clan Klax Ki diperkuat sedemikian rupa.

Penduduk di desa-desa yang berada di perbatasanpun terpaksa di evakuasi sejauh mungkin dari medan perang. Dan juga, semua yang bisa berperang telah di ikutsertakan untuk menahan serangan penuh Clan Klax Ki.

Beberapa kabar burung yang beredar di antara pasukan mengatakan bahwa konflik internal yang terjadi di Clan Klax Ki adalah faktor utama yang membuat perang terpaksa berhenti.

"Sebenarnya apa yang mereka lakukan?" seru salah satu penyihir dengan nada kesal. Jeff begitulah namanya, dia dikenal sebagian orang karena ketidaksabarannya itu.

"Diamlah Jeff, apa kamu tidak melihat aku sedang membaca? Dan aku sudah mendengar kata-katamu itu beberapa ribu kali. Sekali lagi kamu mengatakan itu lidahmu akan kubuat jadi gantungan leher buat anjingku di rumah." Cetus seorang penyihir yang duduk di sudut tenda sambil membaca buku yang sudah lusuh, wajah tuanya membuat orang-orang di sekitarnya memperlakukan dia dengan hormat. Mereka juga tahu di dalam tenda ini dialah yang paling kuat.

"Jangan sombong kamu pak Tua, kamu pikir aku takut sama kamu?" Sambil mengacukan tongkat sihirnya Jeff mengancam penyihir tua itu.

Situasi tenda itu mulai memanas akibat perseteruan itu. Tapi penyihir tua itu hanya tersenyum melihat tingkah Jeff yang sudah sering kali dilihatnya. Hampir setiap hari Jeff akan mengeluhkan segala hal.

Melihat senyuman itu kemarahan Jeff memuncak. Saking marahnya dia mulai melangkah maju dan bersiap melepaskan serangan pada penyihir tua itu.

Melihat situasi yang mulai tidak baik beberapa orang yang berada di tenda mulai melangkah keluar dari tenda itu. Mereka tidak mau terseret dalam masalah kecil ini. Beberapa orang yang tertarik melihat ini tetap berada di dalam tenda untuk menonton kekalahan Jeff.

Penyihir Tua itu tetap tenang, seolah-olah dia tidak perduli apapun yang akan dilakukan Jeff terhadapnya.

Sttriss....

Sebuah cahaya samar dengan cepat melesat ke sudut tenda itu. Booom... Suara ledakan yang kuat terdengar beberapa puluh meter disekitar tenda itu. Orang-orang yang berada di luar tenda mulai berkumpul untuk melihat. Para prajurit sudah biasa dengan situasi seperti ini

Debu beterbangan di seluruh tenda itu. Tenda yang awalnya berdir kokoh hancur berantakan akibat serangan dadakan Jeff.

"Ohh tidak, Jeff telah melakukan kesalahan." Deruh seseorang dibalik kerumunan dengan nada cemas.

"Apa yang kamu katakan? Apa kamu tidak melihat? Pak tua itu pasti sudah mati sekarang." Balas seseorang dengan nada kasihan.

"Mungkin kalian tidak tahu siapa Pak Tua itu tapi aku tahu dengan pasti siapa dan seberapa besar kekuatannya."

Semua yang ada didekatnya sontak melihat dengan raut muka penasaran, karena mereka benar-benar tidak tahu apapun tentang Pak Tua itu. Memangnya Pak Tua itu siapa? Kalau dia terkenal pasti kita semua mengetahuinya.

"Aku tidak perlu menjelaskannya pada kalian. Cukup perhatikan saja apa yang akan di lakukan Pak Tua itu. Setelah melihatnya pasti kalian akan tahu siapa dia sebenarnya." Kata-katanya membuat orang-orang yang berada di sekelilingnya penasaran. Mereka mengalihkan perhatiannya ke kepulan debuh yang masih beterbangan.

Jeff yang masih berdiri dengan bangga membusungkan dadanya dan meludah ke tanah sebagai penghinaan buat Pak Tua itu.

"Apa ini yang kalian sebut kuat? Hahaha... Dia seperti seekor lalat didepanku!" Dengan nada menghina jeff memandang sekelilingnya.

Uhuuk.. Uhuukk....

Suara itu sontak mengagetkan Jeff yang dengan sombongnya membanggakan dirinya didepan orang-orang.

"Apa cuma ini yang bisa kamu lakukan? Serangan dadakan? Ini tidak pantas disebut sebagai serangan dadakan."

Stritss...

Sebuah cahaya berwana hitam pekat melesat dengan cepat.

Booom...

"I.. Innn..., ini," semua yang berada disitu sontak kaget melihat sihir itu dan raut muka mereka berubah dari cemas menjadi ketakutan "bukankah diaa...,"

"Yahh dia adalah orang itu. Yang namanya mungkin telah menjadi sebuah hal yang bisa membuat kalian takut hanya dengan mendengarnya."

"Adventish Black Magician nama lainnya adalah Si Tua Pengelana."

Next >>

Black forest bagian III

Continue Reading

You'll Also Like

3.6K 626 10
Bermula dari TTM yang menemukan benda bulat aneh dan dengan bodohnya mereka bawa pulang untuk ditunjukkan pada saudara-saudaranya, berlanjut Solar ya...
39.1K 2.6K 200
Penulis: Ziyue Youlan Jenis: perjalanan waktu dan kelahiran kembali Status: Selesai Pembaruan terakhir: 20-01-2024 Bab Terbaru: Daftar Bab Bab 297 Ta...
2.3M 44.1K 61
Dasep keturunan keluarga tukang pijat yang mewarisi kemampuan pijat dari leluhurnya, berkelana ke kota justru jatuh menjadi pemijat ++ kelas atas yan...
219K 24.5K 73
Novel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG...