Lovely Chef

By LadiesQueen_

22K 1.6K 90

Pindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 Terlalu sering kehilangan membuat L... More

Prolog
Lovely Chef - 1
Lovely Chef - 2
Lovely Chef - 3
Lovely Chef - 5❤
Lovely Chef - 6
Lovely Chef - 7
Lovely Chef - 8
Lovely Chef - 10
Lovely Chef - 11
25
Lovely Chef - 9
Promo Indonesia Merdeka (perubahan)

Lovely Chef - 4

1.1K 137 6
By LadiesQueen_

Lily memarkirkan Porsche Boxter Spyder berwarna biru metalik miliknya di halaman parkir yang cukup luas.

"Jangan lama ya ma. Masih banyak laporan cafe yang harus Lily periksa soalnya. "

"Iya anak mama yang paling bawel. "

Seorang pelayan menyambut mereka dengan ramah dan langsung mempersilahkan Prilly serta Lily masuk langsung ke halaman samping.

"Ya ampuun Prill, kenapa dateng gak bilang-bilang dulu sih. Kan kalau kamu bilang mau dateng pasti aku siapin makanan apa gitu. "

"Gak usah repot, Ta. Aku kesini cuma mau nyampein undangan makan malam untuk kalian sekeluarga. "

"Wah acara apa nih? "

"Gak ada sih, lagian kan kita udah lama gak kumpul bareng. "

"Iya juga ya. Nanti aku sampein ke Wingky sama anak-anak. "

Lily mendengus pelan. Dia tau pasti tujuan sang mama mengundang keluarga ini makan malam. Pasti di keluarga ini ada anak lelaki yang masih single. Ternyata mamanya ini tak mempan lagi dengan ancaman.

"Hei, ini si cantik Lily kan, Prill? "

"Eh aku ampe lupa. Iya ini anak sulung aku. "

"Lily, tante. "

"Lita, panggil bubun aja. " Ujarnya sambil terkekeh geli.

Lily hanya bisa tersenyum paksa. Tebakannya memang benar.

°•°•°•°

Sepanjang perjalanan menuju rumah Sissy, Lily hanya diam. Dia merasa sedikit kesal pada mamanya.

"Teteh kok diem aja. "

"Au ah mama nyebelin. "

Prilly menghela nafas pelan lalu menggenggam tangan putrinya. "Maaf kalau apa yang mama lakuin ini malah buat teteh tertekan. Tapi sebagai seorang ibu, mama cuma pengen yang terbaik untuk teteh. Mama gak mau kalau teteh terus-menerus larut dalam kesedihan. Mama cuma pengen liat teteh bahagia. Sekali lagi mama minta maaf kalau emang apa yang mama lakuin ini buat teteh marah. "

Suara sedih sang mama membuat Lily serba salah. Ini sudah kesekian kalinya Prilly menjodohkan dia dengan anak dari sahabat atau teman arisannya tapi satu pun yang berhasil. Entah itu karna sikap cuek Lily atau karna Lily yang to the poin jika dia tidak berminat dengan lelaki itu.

"Mama tau gimana Lily. Lily belum bisa lupain Panji. " Lirihnya.

Prilly menggenggam tangan putrinya yang bergetar menyalurkan ketenangan dan kehangatnnya sebagai seorang ibu.

"Mama gak minta teteh untuk lupain Panji, nak. Mama cuma pengen teteh bangkit dan coba buka hati teteh untuk Cinta yang baru. Sampai kapanpun Panji gak akan pernah terlupakan, dan mama tau itu. Tapi apa harus teteh terus tenggelam dalam bayangan Panji? Ini sudah tahun ke tujuh Panji pergi dan teteh masih menutup hati buat Cinta yang baru. Mama yakin, di sana Panji pasti sedih liat teteh yang terpuruk karna kehilangan dia. Mama mohon, demi mama atau demi Panji. Bangkitlah nak, bukalah hati teteh buat Cinta yang baru. Mama janji ini yang terakhir kalinya mama ngenalin teteh sama anaknya sahabat mama. "

Entah kenapa Prilly merasa jika anak lelaki dari Winky dan Lita mampu menaklukkan kekerasan hati putrinya itu.

°•°•°•°

Sepanjang hari Lily terus memikirkan ucapan mamanya.

Membuka hati untuk Cinta yang baru.

Bisakah?

Mungkinkah?

Tapi bagaimana jika setelah dia membuka hati untuk Cinta yang baru itu berhasil, justru dia kehilangan lagi? Tidak, dia tidak siap jika harus kehilangan terus menerus seperti itu.

Kehilangan nenek -Riani- yang selalu memanjakannya membuat Lily kecil sangat sedih. Lalu setelah usianya cukup dewasa -dua puluh tahun- dia harus kehilangan Cinta dalam hidupnya untuk selama-lamanya.

Ya Allah kenapa aku selalu berdekatan dengan kata kehilangan? Tak bisakah aku mendapatkan apa yabg aku mau? Tak bisakah aku memiliki orang yang aku cintai? Apa Kau menakdirkan aku untuk hidup seorang diri, Ya Allah?

Lily mengacak rambut panjangnya dengan kesal. Tidak seharusnya dia menghakimi Allah seperti ini. Seharusnya dia yakin apa yang Allah takdirkan dan gariskan untuknya itu adalah yang terbaik.

Astagfirullahaladzim, ampuni aku ya Allah.

Lily kembali mencoba konsentrasi pada berkas laporan keuangan yang sedang di periksanya. Hari ini laporan itu harus dia selesaikan agar dia tau mengenai masukan dan pengeluaran Cafe-nya.

°•°•°•°

Di dapur Domani's Cafe & Resto, Andhy tengah berkutat dengan peralatan masak. Tangan kekarnya dengan terampil mengolah semua bumbu yang melahirkan makanan mewah dan lezat Banyak karyawan yang kagum dengan keterampilan memasak Andhy.

Bahkan dia menjadi idola baru di DCR. Para karyawan -khususnya wanita- mereka membentuk fansclub untuk Andhy. Mereka membuat instagram yang di khusus kan untuk foto-foto chef tampan itu.

"Chef pesanan baru. " Teriak Budi, asisten chef.

Suasana di dapur DCR begitu ramai. Andhy bukanlah tipe lelaki yang selalu berbicara datar. Andhy adalah tipe orang yang ramah namun memang jarang tersenyum sekalinya tersenyum, senyum itu hanyalah sebuah senyuman tipis.

"Teteh control, woi. Beresin bagian masing-masing. " Endri berteriak heboh sambil berlalu ke kitchennya. Membereskan beberapa peralatan yang tampak masih berantakan.

Yang lain juga tak kalah heboh membereskan kitchen mereka. Lily memang boss yang baik tapi dia tipe orang yang sangat menjaga kebersihan dia akan ngomel panjang ketika melihat sesuatu yang kotor di hadapannya.

Andhy hanya geleng kepala melihat semua bawahannya yang sibuk.

"Udah gue bilang, kalau abis tugas itu langsung beresin dan cuci. Pada bandel sih. " Komentar Andhy saat Tya menjatuhkan sebuah panci kecil.

Andhy juga tipe orang yang sangat menjaga kebersihan. Di mana pun dia bekerja dia akan memastikan jika makanan yang di sajikannya bersih dan bebas kontaminasi. Sehingga dia tidak heboh seperti bawahannya yang lain.

"Sore boss. " Sapa Andhy saat Lily melewati kitchennya.

"Sore chef Andhy. " Balas Lily dengan senyum menawan.

Untuk sejenak, Andhy merasa seluruh tubuhnya menegang, hatinya juga menghangat. Perasaan sialan yang dulu dia miliki, perasaan sialan yang pernah bertahta di hatinya, perasaan sialan yang membuat dia terpuruk karna ketika perasaan sialan itu sedang berkembang mekar malah di siram racun. Dia di tinggalkan ketika dia amat sangat memuja wanita itu.

Sialan. Batinnya memaki kencang ketika bukan hanya perasaan itu saja yang bangkit namun yang di bawah sana juga sudah mulai mengeras.

Deheman Budi dan karyawan yang bekerja di bagian dapur memutuskan tatapan penuh keintiman di antara Andhy dan Lily.

Lily sendiri juga sudah merasa gerah dengan tatapan panas yang di layangkan chef head-nya itu. Oh, dia itu wanita dewasa dan dia juga tau serta mengerti rasa apa yang saat ini dia rasakan. Bahkan dia juga bisa merasakan jika celana dalamnya yang sedikit basah.

Astagaaaaa, wake up Lily. Batinnya menyeru untuk menyadarkan Lily dari perasaan aneh itu.

Lily kembali melanjutkan langkahnya untuk melakukan pengecekan rutin bagian dapur. Bukan hanya dapur yang mendapatkan pengecekan rutin tapi jiga gudang dan lainya.

°•°•°•°

Suasana kediaman Garindra heboh karna ulah jail si kembar pada Lily. Lily yang tadinya menyanggul rambutnya keatas kini terpaksa harus menggerai rambut panjangnya karna ulah Fariz yang jail.

Lily nampak anggun dengan dress putih yang memiliki panjang di bawah lutut. Dress lengan panjang ini menampilkan punggung putih mulus Lily. Mungkin ini juga menjadi alasan Fariz menarik gulungan rambutnya.

"Duuuh cantiknya anak mama. " Puji Prilly lalu mencium pipi putrinya.

"Ya papanya ganteng jadi pasti anaknya ganteng dan cantik juga kali, ma. " Ujar Ali membuat Fariz dan Fairiz menunjukan ekspresi pura-pura muntah. "Ehem, mau papa tarik mobil barunya, Fa, Fai. " Tegur Ali melihat kelakuan keduanya.

"Eh, hehehe. Jangan atuh pa. Nanti kami kuliah naik apa? Masa iya anak papa yang paling ganteng ini harus naik bus dan desak-desakan sama penumpang lain. Aduuh, jangan deh pa. " Rengek Fariz.

Perdebatan mereka berhenti saat seorang asisten rumah tangga memberi tau jika tamu mereka sudah menunggu di ruang tamu.

Fariz dan Fairiz -yang memang memiliki sifat pecicilan- mereka berdua berlari terlebih dulu. Keduanya penasaran dengan lelaki yang akan menjadi calon suami tetehnya itu.

Mulut Fairiz menganga saat melihat seorang lelaki dewasa yang tampan. Dia terpesona. Badannya tegap, tinggi, hidungnya juga mancung dan tatapan yang tajam.

Lily terperangah saat melihat siapa tamunya. Sosok itu yang membuat dirinya tadi siang menjadi seorang wanita yang mendambakan sentuhan dari seorang lelaki.

Tubuh tegapnya di balut Indah oleh kaos putih polos yang di lapisi oleh sebuah jas lalu celana pendek dia atas lutut warna senada dengan kaosnya. Tampilan lelaki itu tampak santai.

"Ini anak lelaki kamu, Ta? " Tunjuk Prilly pada Andhy.

"Iya, dia si bontot. " Jawab Wingky.

"Andhy, tante. " Dengan sopan Andhy mengulurkan tangannya menjabat tangan Prilly lalu berganti ke Ali.

"Hai, gue Fairiz. "

"Gue Fariz. "

"Arsean. "

"Kalau sama yang cantik ini gak usah di kenalin lagi. Kan mereka satu tempat kerja. " Ujar Lita.

Ali, Fariz dan Fairiz memasang wajah bingung sedangkan Sean nampak tidak perduli.

Prilly terkekeh. "Andhy ini head chef di DCR loh pa. "

"Oooh, jadi ini anak muda berbakat yang sudah melanglang Buana mengarungi lautan? " Canda Ali.

"Om terlalu memuji. Saya tidak sehebat itu, saya hanya mengembangkan bakat dan mengasah kemampuan saya dalam bidang memasak. " Ucap Andhy merendah.

Obrolan santai berlanjut sampai salah satu pembantu memberitahu jika makanan telah siap di nikmati.

❤❤❤
M

asih ada yang buka mata?

Semoga suka..

Follow Qie ya..

💞 IG : rizqieaathar
💞 FB : Rizqiea Athar
💞 LINE : ladiesqueen_92

💋Qie

Prabumulih, 19 Maret 2018

Continue Reading

You'll Also Like

621K 27.2K 42
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
3.7M 54.2K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
813K 52.2K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...