Meet Again

By 23zhie

39.3K 4.3K 268

*PERHATIAN* : PERHATIKAN TAG SEBELUM MEMBACA tentang Venal pokok nya... cekidot ~~~ More

chapter 1
chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
chapter 6
chapter 8
chapter 9
chapter 10
chapter 11
chapter 12
chapter 13
chapter 14
chapter 15
chapter 16

chapter 7

2.1K 260 29
By 23zhie

~tok.. tok.. tok~

Suara ketukan pintu itu membuyarkan aksi tatap antara kinal dan veranda. Dengan kecanggungan yang luar biasa, veranda memberi jarak dengan senyum kikuk. Begitu pun dengan kinal, ia mencoba bangun dari posisi tidur nya. Mereka masih saling lirik, sampai gedoran di pintu itu kembali mengusik keheningan antara kinal dan veranda.

"Bi-Biar aku aja Nal yang bukain" ucap ve dengan gugup.

Kinal hanya mengangguk, membiarkan veranda membuka pintu. Ia menghela nafas lega saat gadis yang berstatus sepupu nya itu berjalan menjauh.

~cklekk~

"Nal.. Lama bang-"

"Eh, sorry... Gue kira kinal. Kinal nya ada?" tanya seorang gadis kurus yang masih memakai piyama bergambar mickey mouse.

"Ada. Mau masuk? " tawar veranda dengan sopan.

"Hehehe.. Ga papa kan? " tanya gadis itu lagi.

Veranda tersenyum, sedikit menggeser badan nya mempersilahkan gadis yang ia perkirakan salah satu penghuni kost-kosan ini juga.

"Hay Nal..kata viny lo sakit? "

"Hay beby... Cuma flu biasa,tapi udah mendingan. Ada apa beb?" tanya kinal pada gadis yang bernama Beby.

"Udah ada obat nya ya Nal, pantesan sembuh nya cepet" ucap beby ambigu melirik jail pada veranda.

Kinal memincing menatap beby tajam. Sedangkan veranda hanya bisa menggaruk pelipisnya bingung.

Beby terkekeh melihat wajah merona kinal. "Gue mau pinjem gitar. Gabut nih, boleh kan? " tanya beby masih sambil tertawa kecil.

Kinal memutar bola mata nya malas. Ia mengedikan dagu ke arah pojok dekat meja belajar nya.

"Nanti malem gue balikin. Oh ya, nama nya siapa? " tanya beby setelah mengambil gitar, lalu ia beralih menatap veranda.

"Veranda.. Panggil Ve aja" jawab Ve

"Oh,iya Ve.. Hati-hati kinal gigit kalau lagi sakit" ucap beby sebelum ia lari karena menghindari lemparan bantal dari kinal.

Veranda mengernyit tak mengerti maksud dari gadis kurus itu.

"Dasar jenong! " umpat kinal dengan kesal.

"Beby emang suka becanda. Ga usah di anggap ucapan yang tadi, dia emang jail nya kebangetan" ucap kinal menatap tak enak pada veranda.

Ve hanya tersenyum seraya menggeleng pelan. "Aku biasa aja. Cuma yang ga aku ngerti, waktu dia ngomong kalau kamu lagi sakit, kamu gigit ? Tapi dari tadi kamu nggak gigit aku? " tanya veranda dengan polos.

Kinal berdecak. Ia menggeleng pelan mendengar penuturan gadis yang berparas bidadari itu. "Kan tadi udah di bilangin, jangan di denger omongan si jenong mah. Ngawur tuh anak" jawab kinal dengan malas

Veranda terkekeh,dan itu terlihat begitu manis di mata kinal. "Aku becanda, jangan marah kinal ".ucap ve masih dengan senyuman lebar karena kinal yang cemberut. Veranda menyentuh punggung tangan kinal. Mengusap nya perlahan.

"Jangan cemberut, senyum dong" ucap ve dengan lembut.

Perlahan kedua sudut bibir kinal tertarik berlawanan. Hanya dengan suara lembut dan sentuhan kecil seperti ini dari veranda, mampu mengembalikan mood nya yang sempat rusak karena Bercandaan beby tetangga kost nya.

"Cepet sembuh ya Nal. Maaf aku nggak bisa nemenin kamu lama-lama. Aku masih ada kerjaan soal nya " Ucap veranda dengan sedih.

"Iya ve, nggak apa kok. Makasih ya udah di tengokin,tapi ini udah hampir jam 11 lho? Udah telat banget ke kantor nya" sahut kinal yang melirik jam di dinding nya.

"Aku tadi udah izin sama ka rendy, kalau aku masuk telat,besok aku kesini lagi. Kamu harus banyak makan buah, aku liat isi kulkas kamu isi nya makanan ringan semua" ujar veranda

Kinal meringis. "Hehe.. Kan kemaren buat nemenin nugas."

Veranda hanya menggeleng sambil berdecak tak suka. Ia lalu mengambil beberapa mie instan di atas lemari pendingin milik kinal, lalu memasukan nya ke dalam paper bag yang ia bawa.

"Aku sita mie instan nya. Besok aku bawain camilan sehat buat kamu, aku nggak mau denger kamu sakit lagi,kalau kamu masih bandel. Aku lapor ke tante Ranti" ancam veranda .

Kinal hanya bisa mengangguk pasrah. Kalau ia membantah, malah bisa makin runyam, kalau ve sampai ngadu ke mama nya, bisa-bisa dia di suruh pulang ke bandung.

Kinal pun mengantar veranda sampai pintu gerbang kost nya.
"Kamu masuk aja sana! Masih lemes kan? Pake di anterin ke bawah segala" ucap veranda dengan khawatir melihat wajah kinal yang masih sedikit pucat.

Saat kinal ingin menyaut ucapan veranda, ekor mata nya melihat tiga gadis yang sangat kinal hafal mulai berjalan mendekat ke arah nya.

"Ve, kamu mending cepet masuk mobil deh" ucap kinal dengan wajah yang mulai panik.

Veranda yang bingung malah menepis tangan kinal saat ia di dorong halus untuk segera masuk ke mobil nya.

"Kamu kenapa sih? Iya ini aku juga mau pulang, nggak usah di dorong-dorong juga ish.. Kinal! " ucap ve dengan kesal dan juga heran melihat perubahan sikap kinal yang seperti orang ketakutan.

"Hallo kak kinal" ucap salah satu dari ketiga gadis yang menghampiri kinal. Sisil yang duluan menyapa di sertai seringai yang tak kinal sukai. Di susul kedua teman nya Della dan Saktia.

Ketiga gadis itu mulai melirik veranda yang tampak masih kebingungan.

"Gila.. Gila.. Gue berasa bercermin sak" ucap sisil yang sedari memperhatikan veranda dari ujung rambut sampe kaki.

"Hallo kak, kenalin aku sisil. Teman kak kinal juga kok. " ucap sisil lagi dengan begitu ramah.

Veranda menerima uluran tangan sisil dengan senyum yang sedikit di paksakan.

"Kalau aku saktia"

"My name is Della"

Secara bergantian ketiga nya berkenalan dengan veranda.

"Hallo juga, salam kenal.. Aku veranda, sepupu kinal" ucap ve

Ketiga gadis itu terlihat kaget saat mendengar, bahwa gadis cantik lemah lembut di hadapan mereka ini adalah sepupu kinal.

"Yaahh... Penonton kecewa guys, cuma sepupuan doang" gumam saktia namun masih bisa di dengar veranda yang berdiri tak jauh darinya.

"Maksud nya? " tanya veranda menatap tanya pada ketiga nya, lalu ia beralih menatap kinal yang masih terdiam dengan wajah yang kembali memucat.

"Iya, kita kira kak Ve pacar nya kak kinal. Soal nya kalian lagi jadi hot topic di kalangan PKK" sahut della

"Kalangan PKK? " kini veranda semakin bingung.

"Iya, PKK.. Organisasi Pecinta Kak Kinal" ujar sisil.

Kinal menepuk dahi nya. Jika ia terus diam, ketiga gadis ini tak akan berhenti mengatakan hal yang bisa saja membuat veranda pingsan mendadak.

"Ve, mending kamu pulang ya.. Kamu harus ke kantor kan" ucap kinal menengahi, lalu langsung menarik pintu mobil dan mendorong veranda untuk masuk.

"Tap-" ucapan veranda terpotong saat kinal menutup keras pintu mobil.

"Nanti aku telfon.. Bye! " ucap kinal lagi,lalu menarik ketiga gadis yang sedari dari masih memperhatikan.

Setelah di pastikan mobil veranda menghilang. Kinal menatap tajam kepada saktia, sisil, dan della. Ia menghela nafas kasar. Ia mengeluarkan 3 lembar uang 100 ribuan lalu memberikan nya pada ketiga gadis di depan nya...

"Awas kalau nyebar gosip yang enggak-enggak lagi. Gue gantung kalian bertiga di pohon belakang kampus!" ancam kinal tak main-main. Ia sudah cukup kesal, dengan ulah ketiga gadis ini. Ia juga sudah cukup sabar, ia selalu mengabaikan gosip tentang diri nya entah itu dengan Naomi, atau Yona salah satu teman kampus kinal juga. Dengan Gilang ketua BEM di kampus nya juga sempat menjadi gosip hangat. Ia tak pernah memperdulikannya. Namun sekarang, jika veranda ikut di gosipkan juga? Ia tak akan tinggal diam.

"Siiaapp!!! Pokok nya rahasia aman" ucap saktia dengan lantang.

"Weeiittss.. Mantap, buat nraktir my CaniyaLuv makan bakso nih" ucap saktia saat kinal sudah masuk ke dalam.

"Siapa yang makan bakso? " tanya gadis yang muncul dari pintu depan kost.

Ketiga genk ciki-cikian menoleh ke sumber suara.

"Caaniiyyaaaaaa luuuuvvv" teriak saktia sambil berlari ala slow motion.

"Caaakkktiiiaaaaa.. " di balas serupa oleh shania salah satu penghuni kost juga.

Mereka berpelukan sejenak. "jadi siapa yang mau makan bakso? " tanya shania setelah melepas pelukan nya.

"Kita dong.. Yuk aku traktir kamu sepuas nya, barusan aku di kasih jajan sama kak kinal"

"kamu malak kak kinal lagi? Jangan kaya gitu ihh.. Kasian tau! " ucap shania

"Aku nggak malak, kak kinal yang ngasih sendiri. Tanya della sama sisil kalau nggak percaya." ucap saktia manatap kedua teman nya. Della dan sisil hanya mengangguk patuh.

"Ihhhhh... Gemes baget sih my Caktiiaaa,berangkat sekarang yukk. Aku laper" ucap shania yang langsung menarik saktia.

Della dan sisil saling pandang..
"Kok gue geli ya liat mereka,del" ucap sisil

"Iya sil... Udah ahh, cabut yokk.. Gue mau jajan cimol nih" ujar della

"Cuuuzzz dell.. Kita borong sama abang nya juga kalau perlu HAHAHA" sahut sisil yang menempelkan selembar uang seratus ribuan yang di berikan kinal di atas dahi nya.

Tbc...

Semoga nggak bosenin deh chapter ini... Lagi stuck ide nih wkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

22.5K 684 27
gas baca ajaaaaaaaaa jangan di bawa ke dunia nyata! Ini hanya fiksi belaka! open req
29.9K 5.7K 25
KUSUS BXB !! jangan nyampah !! salah lapak block account !! jangan cerewet sama alurnya ! ini dunianya author ! riders hanya perlu menikmati ! saran...
154K 7.4K 28
Gween Calista, harus rela mengorbankan kehormatannya demi biaya pengobatan Geisya Putri, sang adik yang terbaring koma di rumah sakit. Perempuan itu...
625K 1.2K 33
Kumpulan cerpen bertema dewasa