KEMILA

By Shine_Enelyn

187K 22.3K 1.9K

Kevin dan Mila tidak pernah tahu kalau pada akhirnya sesuatu yang membuat mereka dekat berakhir dengan sesuat... More

Part [1]
Part [2]
Part [3]
Part [4]
Part [5]
Part [6]
Part [7]
Part [8]
Part [9]
Part [10]
Part [11]
Part [12]
Part [13]
Part [14]
Part [15]
Part [16]
Part [17]
Part [18]
Part [19]
Part [20]
Part [21]
Part [23]
Part [24]
Part [25]
Part [26]
Part [27]
Part [28]
Part [29]
Part [30]
Part [31]
Part [32]
Part [33]
Part [34]
Part [35] Ending

Part [22]

4.2K 648 85
By Shine_Enelyn

"Ya Tuhan"

Mila mematung di tempatnya, kakinya mendadak tidak bisa digerakkan.

Matanya mengerjap gelisah. Luar biasa. Tidak bisakah ia menghilang saat ini juga?

Semua mata yang ada di dalam ballroom kini menatapnya. Begitupun dengan Kevin.

Mila merasa pria itu sedang mengulitinya hidup-hidup lewat tatapannya yang tajam.

Menghela nafas, Mila mencoba mengatasi debaran jantungnya yang menggila. Kalau saja Max tidak menelepon mungkin Mila tidak menyadari kalau Nicole tidak ada di kamar. Dan mungkin kini ia masih sibuk dengan pekerjaannya.

Tapi begitu tahu Nicole menghilang, dengan paniknya ia mencari Nicole, dan akhirnya kini ballroom hotel terlihat sangat menyeramkan dimatanya.

Mila meremang. Sungguh ia ingin menghilang. Tapi Nicolenya ada di dalam sana. Mila tidak bisa melangkah pergi.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Bisik Mila dalam hati.

Nicole putrinya yang cantik tapi menyebalkan sekaligus menggemaskan, membuatnya terjebak disini.

Walau ragu, Mila akhirnya menyeret kakinya berjalan masuk lebih dalam, menghampiri Nicole dan Max. Entah kekacauan apa yang menunggunya. Tapi yang jelas sekarang Mila harus menjangkau Nicole. Nicole tidak boleh terlalu lama berada di dekat Kevin.

"Memo lihat tangan Nicole" Adu Nicole manja sambil menunjukkan punggung tangannya yang memerah.

Mila meringis. Semakin dekat, langkahnya terasa semakin berat.

Kevin semakin menatap tajam Mila, Nicole dan Max. Semakin ia perhatikan, semakin tidak ada kemiripan antara Nicole dan Max. Tapi dari awal saat pertemuan di Singapore Kevin sudah tahu itu, hanya saja sekarang ia merasa aneh. Ada yang janggal disini. Tapi apa?

"Aku tidak tahu kalau kau seserakah ini Max!" Ucap Kevin dingin.

Max mengerutkan dahinya bingung. "Apa maksudmu, Vin?"

Kevin tersenyum sinis. "Masih tanya? Kau sudah lupa dulu siapa yang berkoar-koar mengingatkanku soal Mila"

Max terdiam.

"Tapi sekarang lihat. Kau sendiri yang menikahinya. Luar biasa Max. Kau benar-benar tidak bisa ditebak"

"APA?"

Bukan hanya Max yang memekik kaget. Tapi Mila juga.

Wanita cantik itu kini berdiri di samping Max.

Kevin menatap Mila dan seketika ia merasa hatinya tercubit. "Wah ternyata kalian kompak ya?" Sindirnya gemas.

Max menghela nafas.

Kevin salah paham dan itu sudah jelas.

"Dengarkan aku, Vin. Ini tidak..."

"Sudahlah jangan mengelak Max. Aku tidak menyangka kau tidak bisa hanya setia pada satu wanita"

"Cukup, Vin!!" Max tidak tahan. Kevin sudah sangat keterlaluan. Semua orang juga tahu ia hanya setia pada satu wanita dan itu Prilly-istri tercintanya. Kalau tidak, mana mau ia pulang-pergi Jakarta-Singapore dalam waktu yang cukup lama.

Sementara Mila hanya diam sambil menatap Nicole dan mengelus punggung tangan Nicole yang memerah.

"Kita sedang menjadi tontonan. Jadi diamlah!" Ucap Max penuh peringatan.

Kevin mengedikkan bahunya acuh. "Bilang saja kau tidak mau semua orang yang ada disini tahu kalau kau punya tiga istri"

"Ya Tuhan" Max mengerang geram. Ada apa sih dengan Kevin? Kenapa Kevin bersikap seperti ini? Dan lagi, Kevin sahabatnya, seharusnya Kevin tahu ia seperti apa.

"Kenapa? Itu kenyataannya kan? Wah-wah Max, kau benar-benar hebat!" Sindir Kevin sinis.

"Kau tidak tahu apa-apa, Vin. Jadi tolong tutup mulutmu!" Ucap Mila yang akhirnya buka suara. Ia kesal bukan main. Kevin sangat kekanakan mempermalukannya dan Max di depan umum seperti ini.

Kevin menatap Mila dan tersenyum miring. "Oh maaf tapi aku tidak akan menutup mulutku" Ucapnya kemudian.

Rasanya Mila sangat ingin meremas wajah Kevin saat ini juga.

"Tapi Mil, aku tidak menyangka kau mau menjadi istri kesekian Max. Apa tidak ada lelaki lain? Ah atau jangan-jangan tidak ada yang mau denganmu, iya Mila?" Diam-diam Kevin meringis. Ia tidak menyangka ia bisa berkata seperti itu pada Mila. Ya Tuhan, ada apa dengannya? Padahal hubungannya dengan Mila sudah membaik. Mereka sudah menjadi teman, tapi sekarang ia malah seperti ini.

"Terserah apa katamu, Vin" Mila marah. Dan ia tidak menutupinya. "Ayo Max kita pergi" Ucap Mila kemudian pada Max.

Max mengangguk.

Nicole yang sejak tadi diam kini mengerucutkan bibirnya sebal. Kenapa Memo dan Ahjussi tampan kesayangannya malah berdebat? Tsk! Orang dewasa memang sulit di mengerti.

Sementara Ardi dan Dennis yang sejak tadi mengamati, perlahan menghampiri Kevin.

"Aku harap kau tidak menyesal, Vin" Max menepuk lengan Kevin.

"Kau selalu mengatakan itu. Tapi seharusnya akulah yang mengatakan itu padamu, aku harap kau tidak menyesal Max"

Kevin dan Max saling menatap tajam.

Mila menghela nafas dalam-dalam.

"Jelas aku tidak akan menyesal, Vin" Max tersenyum tipis. "Tapi kaulah yang akan menyesal. Cobalah pakai otakmu. Kau itu pintar"

Kevin terdiam. Apa maksud Max?

"Sudahlah Max ayo pergi" Mila menarik lengan Max. Sudah cukup ia menjadi tontonan dan mengacaukan pesta orang.

"Tunggu!" Kevin menarik lengan Mila. "Berapa usia Nicole sekarang?" Tanyanya menuntut jawaban.

Mila menegang kaku.

Ya Tuhan apa lagi ini?

"Jawab aku Mila!" Desak Kevin.

"Kenapa kau menanyakan itu, Vin?" Max menatap tajam Kevin. Sepertinya otak Kevin sudah bisa berpikir dengan baik.

"Jawab saja Max! Kalian berdua punya mulutkan?"

"Lalu setelah aku jawab, kau mau apa?"

Kevin tidak langsung menjawab. Pria tampan itu menatap dalam Nicole lalu menatap Mila.

"Mila... Nicole bukan..."

"Ya bukan!" Sambar Mila cepat. "Apa yang sebenarnya kau pikirkan, Vin?" Tanyanya sinis berusaha menutupi getar ketakutan dalam suaranya.

Kevin terdiam menatap dalam Mila.

"Vin, kau dalam masalah" Ucap Max.

"Kau yang dalam masalah Max!" Sengit Kevin sambil mendelik tajam pada Max.

"Oh ya?"

Kevin tersenyum miring. Emosinya benar-benar tersulut. "Kalian tidak bisa menjawab pertanyaanku bukankah itu artinya sebelum kalian menikah kau berselingkuh dengan Mila di belakang istrimu hingga Mila hamil lalu kau menikahinya"

"Apa?" Max dan Mila menganga tak percaya.

"Wah-wah kalian kompak lagi" Sindir Kevin. Entah kenapa melihat ekspresi Mila dan Max sekarang membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Ia marah benar-benar marah.

"Kevin kau..." Mila menunjuk sengit Kevin. Mulutnya terbuka lalu tertutup lagi. Sungguh demi apapun Kevin sudah sangat sukses membuatnya marah sekaligus malu dalam waktu bersamaan. Dan sialnya Kevin tidak peka dengan kekacauan yang dibuatnya.

"Kenapa Mila? Mau menyangkal? Oh ayolah buktinya sudah terlihat jelas" Kevin menatap Nicole, dan Mila tahu maksud ucapan Kevin.

"Apapun yang kau pikirkan, semua itu benar. Jadi sudah jelas kan?" Mila tersenyum sinis pada Kevin. Biarlah Kevin berpikir sesukanya tentang dirinya dan Max.

Kevin mengepalkan kedua tangannya. "Lihat! Akhirnya kau mengakuinya dan kau Max..." Kevin menatap tajam Max. "Kau sangat munafik Max. Seharusnya dari awal kau tidak perlu berpura-pura tidak menyukai Mila kalau pada akhirnya diam-diam kau menjalin hubungan dengan Mila!" Ucapnya dingin.

Max mulai kehilangan kesabaran. Pria itu menyerahkan Nicole pada Mila lalu mencengkram kedua lengan Kevin. "Sudah cukup, Vin. Sudah cukup aku tidak bisa diam lagi!" Ucap Max geram.

"Max" Mila menatap khawatir Max. Ia takut Max akan mengatakan siapa Nicole yang sebenarnya pada Kevin.

"Tidak Mila. Jangan hentikan aku. Kevin sudah sangat..."

"Oh manis sekali" Kevin mengintrupsi dengan sindirannya yang terdengar sangat menyebalkan ditelinga Mila dan Max.

Max menghela nafas berat. Kalau tidak ada Nicole dan kalau mereka tidak sedang menjadi pusat perhatian. Sudah pasti Max akan melayangkan tinjunya pada Kevin. Sungguh Kevin benar-benar membuatnya marah.

"Kevin tenangkan dirimu" Ardi menepuk bahu Kevin.

Cengkraman Max pada lengan Kevin terlepas.

"Kakek tidak tahu apa yang membuatmu marah. Tapi Kakek rasa ini bukan urusanmu, Vin. Kalau pun Max mempunyai tiga istri, itu hak Max"

Max melotot horor pada Ardi. "Kek!"

"Sudah Max. Apa kalian tidak malu menjadi tontonan gratis?" Ardi menghela nafas sambil menatap Max dan Kevin bergantian. "Lagipula kalian ini bersahabat. Jadi untuk apa memperdebatkan sesuatu yang tidak jelas dan tidak penting!" Ucap Ardi.

"Kakek bisa bicara seperti itu tapi..."

"Apa yang Kakekmu katakan benar, Kevin" Ucap Mila.

"Diam Mila!" Bentak Kevin.

Mila memutar bola matanya malas. "Astaga sebenarnya apa sih masalahmu? Kenapa kau marah hanya karena ini? Jangan bilang kau cemburu!"

Kevin terdiam. Kenapa ia sangat marah. Hanya karena tahu Mila adalah istri Max dan Nicole anak mereka. Kenapa? Oh Tuhan, apa benar ia cemburu? Ah entahlah Kevin sendiri tidak mengerti dengan dirinya.

"Kenapa diam?"

"Aku tidak diam, Mila!" Kilah Kevin lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kalau begitu semua sudah jelas bukan?"

Kevin tidak menjawab pertanyaan Mila, pria tampan itu menatap tajam Mila.

"Ah terserahlah. Kami pergi. Ayo Max" Mila menarik lengan Max.

Mereka berdua berjalan beriringan.

Kevin mengusap frustasi wajahnya. "Kalian belum menjawab pertanyaanku dan sekarang kalian mau kabur"

Seketika Mila dan Max menghentikan langkahnya.

Apa lagi sih mau Kevin?

"Ahjussi jangan marah dan stop buat drama ala-ala Koreanya Nicole pusing. Cukup Memo dan Mommy Prilly saja yang buat drama" Ucap Nicole.

Kevin terdiam dan mengerjapkan matanya menatap Nicole. Sementara semua orang yang ada di dalam ballroom tertawa geli.

"Nicole seteles My Baby Ahjussi jadi udahan marah-marahnya" Ucap Nicole.

Ardi memperhatikan Nicole dan Kevin. Tatapannya terfokus hanya pada mereka berdua dan Ardi melihat kemiripan yang begitu jelas antara Kevin dan Nicole. Sedangkan Dennis melipat kedua tangannya di depan dada dan memilih untuk tetap diam.

Kevin berjalan mendekati Nicole yang ada digendongan Mila. "Maafkan Om, cantik" Ucapnya begitu ia berada di samping Nicole.

Nicole tersenyum. "Nicole maafkan" Kedua tangannya terulur meraih wajah Kevin. Menangkup kedua pipi Kevin dengan tangan mungilnya. Lalu mendekatkan hidungnya ke hidung Kevin. Menempelkannya kemudian menggeseknya manja.

Kevin menegang kaku. Matanya mengerjap kaget. Namun walau begitu ada getar asing yang membuat hatinya menghangat.

"Nicole sayang Ahjussi" Nicole tersenyum dengan sangat manis.

Sementara Mila meringis melihatnya.

"Jangan marah-marah lagi" Ucap Nicole.

Kevin tersenyum. "Om tidak marah"

Max menatap Kevin dan Nicole bergantian. Ingin sekali ia mengatakan yang sebenarnya dan meluruskan kesalahpahaman yang ada. Tapi sayangnya ia tidak bisa.

"Kalau begitu peluk Nicole" Pinta Nicole manja.

Kevin mengangguk. Lalu memeluk Nicole yang ada digendongan Mila, membuat Mila menahan nafas karenanya.

"Bernafas Mila" Bisik Kevin geli.

Mila memalingkan wajahnya. "Sejak tadi juga aku bernafas, Kevin!" Ketusnya.

"Oh ya?"

"Jangan menggodaku. Apa kau lupa aku ini istri sahabatmu?!" Ucap Mila sengaja membuat Kevin kesal.

Rahang Kevin mengeras. Pelukannya pada Nicole terlepas.

"Ahjussi" Protes Nicole. Pipinya mengembung dan matanya menyipit tajam menatap Kevin.

"Maaf cantik" Kevin mengusap puncak kepala Nicole dengan sayang.

"Hm..." Nicole hanya bergumam menanggapinya.

Kevin menatap dalam Mila. "Sekarang jawab pertanyaanku, Mila. Berapa usia Nicole?"

Mila terdiam. Mila pikir Kevin sudah lupa.

"Vin" Max meraih lengan Kevin.

"Jawab saja Max!" Kevin menepis tangan Max.

"Okay"

"Max" Mila menggeleng menatap Max.

"Berapa?" Kevin mengabaikan interaksi Max dan Mila yang sungguh membuatnya sangat kesal.

Mila menghela nafas dalam-dalam. Sedangkan Max menyeringai sinis pada Kevin.

"Lima"

"Enam"

Jawaban Max dan Mila berbeda. Kevin sontak mengerutkan dahinya. Dan entah kenapa ia merasa... Takut.

"Jadi yang benar lima atau enam?" Tanya Kevin. Perasaannya semakin tidak karuan.

▪▪▪▪▪▪

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 58.7K 26
Terjebak harus menikah dengan pria tidak di kenal yang di alaminya saat di rumah sakit membuat Rani benar-benar harus mengalami kisah kehidupan rumah...
3.2M 25.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
81.5K 10.5K 31
(Cerita anak kedua Syesil dan Chandra, Sean) Love at first sight. Mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk seorang artis muda ternama yang bernama...
203K 7.6K 28
"Mba Jeany kan?" seorang pemuda bertanya padaku. Aku menoleh kearahnya, melihat dan mengamati. Rasanya aku tidak pernah kenal pemuda ini. Apakah aku...