Lucky Soniq❤IDR

By annisaNnajmi

245K 10.3K 320

Menjadi kekasih seorang artis yaitu iqbaal dhiafakhri ramadhan/iqbaal cjr sangatlah tidak mudah banyak ratusa... More

chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
15.Jadian
Chapter 16
Chapter 17
Curhatan seorang comate😭
Chapter 18
Chapter 19
New story!!!
20.
21.
22.
23.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
TRAILER
39.
Wajib Baca!!!!

24.

4.4K 269 6
By annisaNnajmi

Klik tanda bintang di bawah sebelum membaca😉.

Enjoy and happy reading!

***
Pukul 04:45 Caca terbangun dari tidurnya. Ia pun langsung bergegas mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah sholat subuh, setelah selesai sholat ia melihat ke arah jarum jam yang sudah menunjukan pukul 04:50 Caca baru teringat bahwa hari ini Iqbaal pergi apalagi lelaki tersebut mengatakan bahwa ia take off jam 5 subuh itu artinya 10 menit lagi pesawat Iqbaal akan berangkat. Caca menchek ponselnya dan ada beberapa panggilan tak terjawab dari Iqbaal dan chat dari Iqbaal.

Selamat pagi cacabee❤.

Hari ini aku berangkat, semoga kamu gak lupa ya.

Ca, kamu belum bangun ya.

Kamu bener gak mau datang ke bandara?

Ca, aku sangat berharap kamu datang sekarang dan peluk aku sebelum aku pergi.

Yaudah deh kalau kamu gak mau datang, gpp. Jaga diri baik-baik ca, jangan sering makan mie, jangan kebanyakan makan es cream, jangan deket-deket cowok lain, Aku Sayang Kamu❤

See you bee❤

Caca meneteskan air matanya saat membaca pesan dari Iqbaal. Apa ia masih ada waktu untuk mengejar Iqbaal? Ia rasa tidak! Karena perjalanan dari rumahnya menuju bandara memerlukan waktu sekitar 20-30 menit sementara itu ia hanya punya waktu 10 menit.

"Caca!" caca menoleh ke arah pintu, itu suara bundanya yang memanggil namanya, ia langsung bergegas untuk membuka pintu.

"Kamu gak mau ke bandara Ca?" tanya bundanya, ia melirik ke arah jarum jam tinggal 9 menit lagi dan itu tidak mungkin bisa Caca mengejar Iqbaal.

"kamu gak punya banyak waktu, sebelum kamu menyesal cepat sekarang kamu ke bandara kejar Iqbaal sebelum dia pergi."

Caca masih diam memikirkan perkatan bundanya. Apa yang harus ia lakukan? Mengikuti kata hatinya atau egonya.

"Go."

Caca menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Baik, ia harus mengikuti kata hatinya tidak salah jika sekarang ia mengejar Iqbaal dan ia berharap ia tidak telat untuk mengejar Iqbaal. "Makasih bun." ucapnya sambil mencium pipi bundanya.

"Bang, cepat anterin gue sekarang!"

Untung saja abang nya sudah siap, karena ia yakin Caca akan teriak memanggil namanya dan mengantarkannya ke bandara beda dengan Caca yang masih memakai piyama tidurnya.

Keduanya langsung bergegas masuk ke dalam mobil, setelah itu bang kelvin langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Bang bisa cepetan dikit gak?"

Caca benar-benar panik sekarang, tinggal 5 menit lagi sementara itu perjalanan menuju airport masih lama.

"Ini udah cepet Ca."

Caca berusaha mengatur nafasnya, berkali-kali ia melirik ke jam yang melingkar di tangannya.

"Aku lari aja ya."

"Jangan gila Ca, ke bandara masih jauh."

Apa yang harus dilakukan Caca saat ini? Berkali-kali ia menghubungi Iqbaal tapi tetap saja yang mengangkat suara cewek.

"Maaf, nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, silahkan coba beberapa saat lagi."

Lagi-lagi suara itu yang ia dengar dari ponselnya, ia berusaha mengirim pesan pada Iqbaal tapi tetap saja lelaki tersebut tidak membalasnya. Seharusnya ia bangun lebih pagi agar ia tak telat mengantar Iqbaal ke bandara dan tidak mengikuti egonya.

Caca berdecak kesal saat melihat kemacetan padahal ini itu hari libur bukan hari sekolah atau hari kerja kenapa masih sempat macet pikir Caca. Rasanya Caca benar-benar frustasi untuk saat ini.

Tepat sekali saat jam 05:00 ia sudah sampai di bandara. Tanpa pikir panjang lagi Caca langsung berlari menghiraukan teriakan abangnya, banyak orang yang ia tabrak saat ia berlari tapi dirinya tidak mempedulikannya yang terpenting sekarang yaitu Iqbaal belum pergi.

Caca mengedarkan pandangannya berusaha mencari keberadaan Iqbaal atau setidaknya keluarganya yang ikut menghantar Iqbaal tapi ia justru tidak melihatnya. Caca menanyakan penerbangan jakarta-amerika ke salah satu penjaga disana.

"Penerbangan dari jakarta menuju amerika sudah terbang sekitar satu menit yang lalu."

Rasanya seperti tertimpa batu krikil saat mendengar jawaban dari penjaga tersebut. Hanya telat 1 menit saja untuk mengejar Iqbaal. Caca hampir terjatuh jika tidak ada yang menahan kedua bahunya, siapa lagi kalau bukan abang nya yang menahan badan Caca agar adiknya tidak terjatuh ia mengerti perasaan adiknya saat ini.

"IQBAAL...!!!!" teriak Caca dengan suara isakan tangisnya sehingga membuat orang terpusat padanya ia menjadi pusat perhatian saat ini. Kelvin selaku abangnya ia hanya bisa memeluk adiknya itu memberi ketenangan dengan mengusap punggunya.

"Hiks, Iqbaal bang. Aku telat...!"

"Iya sabar ya."

Mata Caca tak sengaja menangkap keberadaan keluarga Iqbaal yang jaraknya tak jauh dari dia berdiri. Tanpa banyak bicara Caca langsung melepaskan pelukan abangnya dan berlari memeluk teh ody.

"Teteh...!" teh ody yang tadinya sedang mengobrol dengan bundanya ia tersentak kaget saat ada yang memeluknya. Ternyata itu kekasih dari adik lelakinya yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya.

"Teh, maaf aku telat." teh ody malah dibuat bingung dengan ucapan Caca apalagi dengan tiba-tiba Caca memeluknya sambil menangis. Bukan teh ody saja yang dibuat bingung bahkan orang yang berada disitu pun bingung dengan Caca.

"Kamu nggak telat." Caca langsung berhenti menangis saat mendengar suara itu. Mungkin itu hanya alusinasinya saja karena ia terlalu memikirkan Iqbaal, pikirnya. Caca melepaskan pelukannya dan menatap teh ody yang tersenyum ke arahnya ia juga memandangi orang yang berada di sekitarnya, ada bunda rike, ayah herry, ka pat, bang omen, bang kiki, keluarga Iqbaal yang ikut mengantarnya dan anak-anak t2b semuanya tersenyum ke dirinya sehingga membuatnya bingung, mengapa semua orang terlihat bahagia bahkan abangnya sendiri senyum ke arahnya. Caca berbalik badan dan betapa terkejutnya saat melihat seseorang yang ia tangisi. Entah apa yang menggambarkan perasaannya saat ini, senang, sedih atau marah?.

"Iq-baal."

Ya, dia adalah Iqbaal. Lelaki yang sangat Caca cintai setelah ayahnnya dan abangnya. Iqbaal, cowok tersebut tersenyum ke arah Caca sambil merentangkan tangannya meminta Caca untuk memeluknya, Caca melebarkan senyumannya dan langsung berhambur ke pelukan lelaki tersebut.

"Maaf," hanya kata itu yang bisa Caca ucapkan ia benar-benar menumpahkan tangis nya di dalam pelukan lelaki tersebut. Iqbaal menganggukan kepalanya sebagai jawabannya ia mengusap lembut rambut Caca sambil berkali-kali mencium puncuk kepala gadis itu.

"Kita butuh bicara berdua." ucap Iqbaal sehingga membuat Caca melepaskan pelukannya.

Ayah herry dan bunda rike seolah mengerti dengan tatapan Iqbaal mereka berdua menganggukan kepalanya memberi izin untuk Iqbaal dengan Caca agar bisa mengobrol berdua. Iqbaal langsung menarik tangan Caca menjauh dari disitu.

"Aku pikir kamu gak bakal datang." ucap Iqbaal setelah mereka berdua sudah sedikit menjauh dari jarak keluarganya.

"Maaf," lagi-lagi kata itu yang Caca keluarkan. Ia tak berani menatap wajah Iqbaal.

"Kamu gak perlu minta maaf. Aku yang bilang makasih ke kamu karena udah mau datang kesini." Iqbaal tak henti-hentinya tersenyum kepada Caca agar Caca tak perlu khawatir semuanya akan baik-baik saja.

"Aku pikir kamu udah pergi, tadi penjaga bilang penerbangan jakarta-amerika sudah berangkat 1 menit yang lalu." kini ia memberanikan menatap wajah Iqbaal.

"Pesawat aku delay, yang tadi itu bukan pesawat yang aku tumpangi."

Caca sangat bersyukur untung saja tadi bukan pesawat yang Iqbaal tumpangi. "Kapan kamu berangkat?" tanyanya.

"5 menit lagi."

"Gak bisa apa 1 jam lagi." Iqbaal terkekeh mendengar keluhan Caca.

"Masih mending ada 5 menit daripada gak sama sekali."

"Iya sih."

Iqbaal cukup lama memandangi wajah Caca yang nanti selalu Iqbaal rindukan. Iqbaal menangkup kedua pipi Caca. "Jaga diri baik-baik ya Ca selama aku disana, jangan deket-deket cowok lain." lirih Iqbaal.

"Kamu juga jangan ganjen sama bule yang ada disana."

"Iya, tapi kalo ada yang cantik aku gak bisa janji ya." Caca langsung mencubit pinggang Iqbaal.

"Aw-aw, iya nggak sayang aku cuman bercanda." Iqbaal meringis kesakitan saat mendapat cubitan dari Caca ia berusaha melepaskan cubitannya dan langsung mengenggam tangan Caca.

"Awas kalau berani macem-macem!!!" ancam Caca.

Iqbaal tersenyum sambil menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Tiba-tiba ada panggilan bahwa penerbangan jakarta menuju amerika sebentar lagi akan berangkat dan bagi penumpang segera memasuki pesawat.

"Hug me please!" Iqbaal merentangkan tangannya, Caca pun langsung berhambur pelukan Iqbaal. Ia menenggelamkan kepalanya di bidang dada lelaki tersebut begitu pun dengan Iqbaal ia membalas pelukan Caca menghirup aroma shampo yang melekat di rambut Caca walau Iqbaal tau pasti Caca belum mandi karena gadis tersebut masih menggunakan piyama tidurnya bukan berarti menghilangkan kewangiannya Caca tetap wangi bagi Iqbaal walau gadis itu belum mandi.

"Take care, jaga diri kamu baik-baik disana, jaga kesehatan." ucap Caca masih dalam pelukan Iqbaal. Iqbaal menjawab dengan anggukan kepalanya.

Keduanya sama sama terhanyut dalam pelukan tersebut, tidak ingin untuk melepaskan pelukan tersebut. Caca mendongkan kepalanya menatap wajah Iqbaal begitu pun sebaliknya, Iqbaal. Lelaki tersebut mengikis jarak di antara mereka wajah mereka hanya beberapa centi saja sementara Caca sudah gugup setengah mati, ia malu di perhatikan banyak orang.

1 jengkal.

Iqbaal menempelkan keningnya dengan kening Caca cukup lama setelah itu ia memberi kecupan di kening Caca kemudian beralih mencium pipinya dan terakhir kecupan singkat sangat singkat yang mendarat di bibir Caca. Caca hanya bisa memejamkan mata saja saat merasakan sebuah bibir yang menempel di bibirnya hanya menempel tidak melumatnya.

Iqbaal melebarkan senyumannya saat dirinya sudah merebut frist kiss Caca. "Frist kiss dari aku." ucap Iqbaal membuat pipi Caca merah merona.

"Iqbaal...!!! Ayok kamu harus segera masuk ke dalam pesawat." sahut ayah herry untung saja jarak mereka tidak sedekat seperti tadi.

Iqbaal menganggukan kepalanya kepada ayahnya kemudian ia menarik tangan Caca kembali ke tempat kumpul keluarga yang mengantarnya.

"Bye, bye semuanya." ucap Iqbaal sambil melambaikan tangannya.

"Take care broo." sahut Rafto.

Iqbaal memberikan sebuah kiss bye dari jarak jauh ia mulai melakukak check boarding setelah itu dirinya mulai memasuki pesawat.

Caca menatap sedih saat Iqbaal sudah pergi, masih terasa gimana tadi saat iqbaal mencium bibirnya.

"Udah yuk, kita pulang." ucap ayah herry kepada semua orang yang ada disitu. Caca gadis itu masih menatap kosong lurus ke depan, Kelvin menepuk bahu adiknya itu membuyarkan lamunannya.

"Udah Ca jangan sedih mulu, lo itu seharusnya bangga sama Iqbaal dia dapat beasiswa di luar negeri yang perlu lo lakuin saat ini adalah berdoa supaya Iqbaal disana baik-baik aja bisa belajar dengan benar disana." Caca hanya mengangguk lesu mendengar perkataan abangnya.

Caca berjalan menghampiri ayah herry, bunda rike dan teh ody. Ia hanya ingin berpamitan kepada mereka.
"Ayah, bunda, teteh aku pamit pulang dulu ya." ucapnya sambil mencium punggung tangan mereka secara bergantian.

"Peluk bunda nak." ucap bunda rike. Caca tersenyum tipis dan langsung memeluk erat bunda rike yang sudah dianggap seperti bundanya sendiri.

"Jangan sedih ya, Iqbaal pergi buat ngejar cita-citanya." ucap bunda rike sambil mengusap lembut rambut gadis itu.

Caca menganggukan kepalanya dan melepaskan pelukannya. "Iyah bun." jawabnya. Kemudian ia beralih kepada teh ody yang berada di samping bunda rike. Teh ody langsung memeluk erat tubuh Caca sama seperti Caca teh ody pun menangis melepas kepergian Iqbaal ke negeri orang.

"Nanti sering-sering main ke rumah ya nemenin teteh walau Iqbaal gak ada." ucap teh ody.

Caca melepaskan pelukannya sebelum menjawabnya. "Iya teh, pasti teteh tenang aja nanti aku sering main ke rumah." ucapnya sembari tersenyum.

"Yaudah kalau gitu aku sama bang kelvin pamit pulang dulu yah." ucap Caca dan di angguki oleh mereka.

~bersambung.

***
Gak ngefeel banget ya😔.
Tetap vote dan comment ya👍

Iqbaal pas kemarin gala premier di jakarya gantengnya subhanaallah😍

Pucing pala cogan😂❤

***
Iqbaal udah balik ke USA ya😢 sedih belum juga ketemu udah balik mungkin kita belum waktunya ketemu baal. Jaga kesehatan ya disana, jangan tinggalin sholat 5 waktunya, nanti kuliah jangan jauh-jauh ya di indo aja udah karena kalau kamu jauh nanti aku rindu dan rindu itu berat kalau gak percaya tanya aja ke dilan:v

Bye-bye👋
See u di layar bioskop ya😊.
JANGAN LUPA BUAT NONTON FILM DILAN 1990 TANGGAL 25 JANUARI DI SELURUH BISKOP INDONESIA💖.


Continue Reading

You'll Also Like

Hostium (END) By Keila

General Fiction

1.1M 55.4K 47
Reanka adalah gadis pendiam dengan sejuta rahasia, yang hidup di keluarga broken home. Di sekolahnya ia sering ditindas oleh Darion Xaverius. Reanka...
8.7K 256 17
Sebagian cerita telah dihapus karena yang baca udah lebih 5000 tapi yang ngasih vote hanya seratusan. Jadi bagi yang mau lanjut baca ceritanya silaka...
26.5K 814 17
Kisah cinta yg cukup penuh dengan perjuangan didalamnya
892K 29.3K 30
cast: aliando syarief prilly latuconsina marsha aruan jessica mila kevn julio cicio manassero michel joan kaia