Cinta dan Benci (GxG) [END]

By RioPrade

231K 9.1K 274

Riandirga Agata Pradefana! Dia siapa? Dia adalah seorang perempuan yang berpenampilan dan mempunyai... More

PROLOG
Riandirga
Deg !
Awal Cerita
Hai Kak Dirga ganteng ...
Ah Lupakan
Bruk !
Shit!
Kamu mau gak jadi pacarku?
Bertemu
Masalah datang (lagi)
Api Unggun
I Hate You
Putusin aja!
First Kiss
Mishelena
Yogyakarta
Alun Alun Kidul
Dia (lagi)
I Miss You
Zheya Banestria
70 % Bahagia
30 % Lagi Kebahagiaan
Terakhir Kalinya (18+)
Bertemu
Tidak, Dirga. Maaf
Move On
Rindu

Akhirnya (END)

9.6K 299 32
By RioPrade

Dirga membuka pintu apartemennya dengan perlahan.

Tertampaklah perempuan cantik, tinggi, matanya yang coklat itu sedang memandangi Dirga yang menatapnya dengan datar.

"Ngapain lo kesini?" tanya Dirga kesal kepada perempuan itu

"Gu..gue kangen sama lo." jawabnya perlahan langsung memeluk Dirga dengan erat

"Ah, Mishelena gue mau fokus study dulu. Kenapa lo kesini?"

"Gue udah lama gak ketemu sama lo, pengen aja ketemu. Gak boleh?" tanya Mishelena membuat Dirga memutar kedua bola matanya.

"Yaudah, masuk." ujar Dirga menutup kembali pintu apartemennya

"Mau ngapain?" tanya Dirga dengan kesal

"Mainlah, gue cuti kerja" kata Mishelena sambil menarik-narik kopernya.

Mishelena sudah bekerja di sebuah perusahaan besar.

Dia meneruskan pekerjaan orangtuanya.

"Sini gue bantu. Ehm Terus? Yaudah lo disini aja, nemenin gue."

"Serius di bolehin?"

"Hmmm" jawab pasrah Dirga kembali membuka laptop dan lanjut mengerjakan tugas

Kalau Dirga menolak takutnya Mishelena sakit hati karena Dirga tidak mau menyakiti hati Mishelena.

***

"Dirgaaaaaaaa!" teriak Mishelena di telinga Dirga yang sedari tadi ketiduran di depan laptop

"Apa sih?"

"Bangun! Lo ada kuliah enggak hari ini?"

"Enggak, gue libur. Ngapain sih lo ganggu gue tidur" kesal Dirga yang menatap Mishelena sangat menusuk

"Oh, gu..gue gak tau."

"Aish!"

"Dirga gua kan gak tau kalau hari ini lo libur, maafin gue. Gimana kalau hari ini gue buatin lo makan?"

"Tumbenan, ada apa? Gausah repot-repot. Lo kesini kan mau liburan. Gue bisa delivery kok"

"Gakpapalah, gue jago masak kok. Gue buatin nasi goreng ya?"

"Yaudahlah terserah" jawab Dirga pasrah , bangun menuju kamar mandi.

Ketika Dirga berjalan menuju kamar mandi, Dirga mendapati Mishelena yang sedang memasak dengan wajah bahagianya.

Dirga melihat Mishelena tulus membantu segala sesuatu yang Dirga butuhkan.

"Jangan kasih telur ya" ujar Dirga yang sedari tadi memperhatikan Mishelena yang sedang memasak

"Eeem oke siap" jawab Mishelena dengan lantang

Sedangkan Dirga hanya terkekeh geli.

Mishelena Pov

Ah! Gue seneng banget nih bisa ketemu sama Dirga.

Jujur aja sih dulu gue agak sedikit males sama tuh anak, karena lebih populer di banding gue.

Tapi menurut gue kepopuleran itu hanya sementara jadi gue sempet mikir ah jadi orang biasa aja gak perlu dikit-dikit update, dikit-dikit kekinian.

Sebenernya gue kesini itu gak berniat untuk nyusul Dirga, tapi mau gimana lagi? Hati gue berkata lain, nyuruh gue buat ketemu sama Dirga.

Gue nyoba cari kesana kesini apartemen dia, dan finally ketemu!

Ah, muka dia sama aja, gak berubah. Masih sama datarnya kalau sama gue. Dan gue tau banget kalau Dirga itu belum bisa move on dari Marsa.

Ya gue merasa, benar kata omongan si Khenza. Kalau gue nelen ludah gue sendiri. Gue suka sama perempuan tampan ini.

Dirga cepat atau lambat lo bakal tau siapa orang yang benar-benar tulus sama lo, sebenernya gue gakmau ngerebut hati Dirga dari Marsa, tapi kan ini masalah perasaan.

•••

Hari ini gue masakin Dirga nih, gue emang udah jago masak ya karena gue udah pernah belajar masak , gue otodidak lho.

"Dirga! Udah jadi nih"

Ohiya, ngapain gue teriak ya, kan Dirga lagi mandi.

Gue siapin di meja makan dan gue berjalan menuju ke ruang tengah.

Kaya ada suara hp bunyi? Punya siapa ya? Jangan-jangan punya Dirga?

Gue cari tuh hp, tertera sudah nama "MarsaKumala"

Angkat gak yah? Tapi...

Ketika gue mau ngangkat tiba-tiba Dirga dateng ngehampirin gue.

"Lo ngapain disitu?" aduh mati gue.

"Ini hp lo bunyi, ada telfon dari Marsa" dia langsung duduk mendekatiku.

Ah wanginyaaaaaaa aroma cokelat, sungguh mempesona sekali dirimu tampan.

"Oh" jawabnya oh doang gila

"Shel?" apa dia manggil gue?

"I..iya? Apa?"

"Mandi sana, lo belum mandi kan? Bau" tanya nya sambil menutup hidungnya

Ishhhh, gue mau mandi atau enggak sih ya masih wangi kali. Sialan , kali ini Dirga bikin gue kesel banget.

"Enak aja! Gue udah mandi kali" dengusku kesal yang sambil kucium kedua ketiakku

"Coba mana sini gue bauin, mau?"

Deg!

Maksudnya apa? Gue mau di cium apaan? Aduh kok jadi gemetaran begini sih. Dirga gue tau lo belum move on dari Marsa seenggaknya lo jangan kasih harapan lah ke gue.

Ah iyaaaa! Gu..gue mau di cium sama lo Dirgaaaaa!

Eeeeh, ini si Dirga deketin wajahnya ke arah wajahku. Dekat semakin dekat dan.....

"Sebentar gue lupa matiin kran air"

"Dirgaaaaaa!"

Anjirrrrrr gue udah malu banget, udah merah nih pipi, Dirgaaaaaa!

Awas ya lo! Ishhh...

Author Pov

Dirga terkekeh pelan, tidak mungkinlah Dirga akan melakulan itu. Dirga akan selalu mengingat, Marsa. Karena dihatinya hanyalah nama Marsa bukan orang lain.

Dirga melakukan seperti itu hanya untuk menjaili Mishelena, karena Dirga sangat suka melihat wajah Mishelena yang sudah mematung dan berubah merah pipinya seperti kepiting rebus.

° ° °

Hari berikutnya Dirga sedang vidcall dengan sosok orang yang dia cinta dan sayangi.

"Hai, chubby!" ujar seseorang dari sebrang sana

"Hai, bawel. Lagi apa Marsa?"

"Lagi prepare sayang, aku mau nyusul kamu loh sama Mama!"

"Eeeh, w..what? Terus Rano?" Dirga terkejut mendengar perkataan Marsa tersebut

Senang sekaligus bimbang, karena di apartemennya ada perempuan yaitu Mishelena.

"Kenapa? Rano? Dia udah pergi ninggalin aku. Aku juga udah gakmau berhubungan lagi sama dia" ucap Marsa

"Wah, ka..kapan mau kesini?" jawab Dirga terbata-bata

"Besok! Tunggu aku ya, Mama juga mau bertemu sahabatnya. Jadi sekalian aku ketemu sama kamu!"

"Kan gu..gue ketemu, eeh gue kan bentar lagi balik ke Indo empat hari lagi."

"Kelamaan tau, aku udah kangen sama kamu chubby. Kamu gakmau ketemu sama aku?"

"Ok..ee gue tunggu, yaudah gue makan dulu ya. Kamu jangan lupa makan"

~~~

Dirga benar-benar bimbang, harus taruh Mishelena dimana? Di koper? Di lemari? Karena hanya satu hari lagi Marsa menemuinya.

"Lo kenapa?" tanya Mishelena khawatir kepada Dirga

"Gu..gue gakpapa"

"Oh iya, besok gue ada meeting penting. Seharian nih, jadi gue titip koper aja ya di apartemen lo. Boleh kan?"

"Hah? Yes! Akhirnya! Wah gue seneng banget!" batin Dirga bahagia

"Bo..boleh, Silahkan. Tapi tunggu, lo kan cuti? Kenapa meeting?" jawab Dirga tersenyum lebar

Mishelena hanya menaikan kedua bahunya melihat tingkah Dirga yang aneh.

"Iya barusan dapat kabar nih, Yaudah ayok makan dulu, lo belum makan kan?" tanya Mishelena sambil menarik tangan Dirga mengajaknya ke ruang makan

"Makan apa? Gue mau delivery ajalah"

"Udah gue masakin nih"

"Oh iya deh" ujar Dirga tersenyum paksa

Dirga pasrah karena mau gimana lagi Mishelena juga sangat peduli dengannya, kalau ditolak dia merasa tak menghargai usahanya.

Mereka duduk bersama di ruang makan dan menikmati makanan yang di buat oleh Mishelena.

"Ga?" panggil Mishelena

"Apa?"

"Lo masih belum move on dari Marsa?"

"Gue gak akan move on, Shel"

"..." Mishelena tersedak mendengar ucapan Dirga barusan

"Gue ini udah janji, apapun yang terjadi gue gak akan pergi dari dia. Walaupun gue udah pernah dia benci tapi cinta gue gak pernah pudar buat dia."

"Gue sayang sama Marsa, entah apa selanjutnya nanti. Gue janji bakal jagain dia, gue juga janji bakal selalu ada buat dia. Gue gakmau lihat dia nangis atau sakit lagi. Untuk takdir biar gue sama dia yang jalani" tambah Dirga panjang lebar

"Kalau ada yang suka sama lo gi..gimana?" tanya Mishelena penasaran

"Ya, gue tetap menghargai. Tapi gue gak bisa bales cintanya" jawab Dirga dengan santai

Mishelena hampir mengeluarkan air mata. Tetapi dihapus langsung oleh tangannya.

"Apakah sosok yang suka sama gue itu lo sendiri, Shel?" tanya Dirga dengan perlahan sambil mengerutkan kedua alisnya

"Uhuk, eng..gak. Ih gue kan nanya doang."

"Gausah gitu, lo peduli banget kalau sama gue. Lo suka sama gue kan?" tanya Dirga penasaran

"Enggak, ih. Gue peduli ya karena gue itu emang begini. Peduli sama orang lain."

"Yakin?"

"Hem" jawab Mishelena berdehem

"Yaudah, gue mau ngerjain tugas dulu, entar lo kalau mau apa bilang aja ke gue."

"Oke"

***
**
***

Dirga Pov

Hari ini...
Hari ini juga gue ketemu sama Marsa, gue udah kangen banget nih.

Harus bersih-bersih apartemen nih

"Ga?" tanya Mishelena melihatku dengan heran

"Eh, lo udah bangun?"

"Lo ngapain beberes gini? Tumbenan banget deh. Ada apa?"

"Ee..hhh ada, gu..gue cuma bersih-bersih ajalah. Gaboleh? Ini kan apartemen gue?"

"Ya bolehlah, aneh aja sih." tanya dia yang membuatku semakin kesal

"Lo mau meeting sekarang?" tanyaku menyindir alias mengusir

"Iya, gue pergi dulu ya. Bisa jadi sampai besok gue balik lagi kesini. Gue gak jadi nitip koper, gue mau nginep di hotel sekalian"

"Okey!" jawabku senang

Dan dia pun pergi begitu saja setelah mencium pipi kananku.

Bagiku itu hal biasa.

Yes! Sekarang gue nungguin pujaan hati gue. Harus bersih.

Gue coba menelfon Marsa

***

Akhirnya diangkat...

Hallo?

*****

I..iya, nanti mau di jemput?

*****

Oh gitu, ya aku tunggu ya di tempat parkir apartemenku

*****

Bye sayang

Ya begitulah, Marsa itu dulu benci banget sama gue, dia posesif, perhatian, baik, dan perlu diketahui itu yang bikin gue suka sama dia.

Akhir-akhir ini gue emang deket dua wanita. Gue tau Mishelena suka sama gue, tapi gue enggak. Gue cuma gakmau nyakitin dia.

Gue udah janji sama Marsa, kalau gue bakal nungguin dia sampai kapanpun. Hati gue gak bisa berubah, gue masih tetap pilih Marsa.

Mau dia benci sama gue, tapi gue cinta sama dia.

Jangan nilai Marsa dari luarnya aja, Marsa itu tidak mencintai Rano. Rano juga sudah menghianati Marsa, mereka mungkin gak jodoh.

Oh iya, ada hal yang belum gue ceritakan. Kedua orangtua Marsa cerai, karena bokapnya ketahuan selingkuh.

Marsa juga udah gak bareng lagi sama Rano karena Rano udah ngehamilin orang lain.

Ya itulah sebagai alasan kenapa gue gakmau ninggalin dia.

Gue mau jagain dia sampai kapanpun. Kalau emang takdir kita bersama gue yakin gue sama Marsa bakal bersama walaupun itu hanya sekedar opini.

...

Waktu gue nunggu Marsa di parkir apartemen gue.

Dimana kok lama ya?

Author Pov

Dirga menunggu kedatangan Marsa. Marsa masih dalam perjalanan menuju apartemen Dirga.

"Permisi?" tanya seseorang perempuan menghampirinya

"Ya?" tanya Dirga heran

"Bolehkan saya minta foto anda sebentar?"

"Untuk?"

"Saya fans anda, bolehkah anda sedikit bergaya?"

"O..okay"

Ketika itu Dirga mengikuti perintah perempun itu.

"Sudah?"

"Oh sudah sudah, ah terimakasih banyak Riandirga"

"Iya sama-sama" Dirga tersenyum manis kepadanya.

***

Dirga tidak merasa aneh kalau ia diminta untuk foto bergaya oleh para fansnya.

"Dirgaaa!" teriak sosok orang yang i tunggu dari tadi

"Marsa!" Dirga tersenyum lebar

"Aaaaaaahhhh, miss you!" teriaknya kemudian memeluk erat tubuh Dirga

"Hai tante?" sapa Dirga ke Mamanya Marsa

"Wah, makin cakep aja kamu" ujar Mama nya Marsa sambil memeluk Dirga

"Ayo, sini tante. Biar Dirga yang bawa kopernya."

"Terimakasih, Nak"

Marsa tidak berbicara apa-apa karena ia sangat merindukan Dirga, ia hanya memeluk Dirga saja.

Marsa Pov

Akhirnyaaaa! Ketemu sama Dirgaku. Waktu seminggu itu bikin aku rindu berat. Ah gaktau kenapa aku dulu sering benci sama dia malah sekarang cinta banget sama dia.

Malam ini aku mau jalan-jalan sama Dirga setelah mandi bersih-bersih semuanya, kebetulan Mama juga lagi pergi ketemu sama sahabatnya.

Namanya juga lagi kangen-kangenan pinginnya berduaan terus.

"Udah siap?"

"Sudah!" jawabku semangat

Hari ini jadwalku mau pergi belanja sama Dirga. Aku tau dia banyak tugas tapi dia itu nyempetin buat ngajak aku jalan-jalan malam ini.

"Gimana sekolahnya?" tanyaku mencairkan suasana hening

Dia masih diam. Apa ada masalah?

"Hei! Kenapa?" tanyaku kepadanya

Masih diam. Sebenarnya dia kenapa?

"Hei!" bentakku membuatnya terkejut

"Eeeh... Iya, gakpapa kok. Cuma pengen diem aja"

"Jangan diemin aku dong, gak suka ya aku disini?" ujarku sedih

"Enggaklah" jawabnya tersenyum lebar

Aku dan Dirga duduk di kursi yang kosong, entah kenapa Dirga mukannya bete banget. Aku gaktau harus gimana.

Cium di pipinya masih aja diam.

"Marsa, gue mau beli itu!"

Dia nunjuk kearah toko mainan anak-anak.

Ih kesel ya, dia bete sama aku cuma gara-gara mau beli mainan, mobil remote.

Coba bayangin ya? Udah gedhe gitu maunya mainan anak-anak.

Wajahnya yang masih manyun itu bikin aku gemes, minta di cubit.

Aku sengaja diemin aja. Beli baju dulu aja deh, kalau dia urusan belakangan. Hahaha

Aku tau kalau dia itu bete kalau ditinggal shopping begini.

"Kalau masih gitu gak aku anterin ke toko mainan itu."

"Iya, iya. Ih" ujarnya kesal matanya masih ke arah mobil remote itu

Author Pov

Dirga mengekor dibelakang Marsa, ia merasa bosan kalau sudah masuk ke toko perempuan. Padahal ia juga perempuan.

"Yang! Jangan bete gitu, ih"

"Enggak bete kok sama kamu" Dirga mengelus pipi Marsa dengan pelan membuat Marsa tersenyum manis

Marsa selesai belanja baju, selanjutnya mengantarkan Dirga ke toko mainan tadi.

"Udah sana masuk, buruan pilih mau beli yang mana" ujar Marsa mencubit pipi Dirga

"Gu..gue gakjadi beli. Maunya jalan-jalan aja"

Ucapan Dirga membuat Marsa merasa heran, tadi bete minta mainan sekarang malah gakmau. Maunya apa sih?

"Dirga duduk sana aja ayo" ajak Marsa yang menarik tangan Dirga dari depan

"Ayo"

Marsa masih menarik tangan Dirga , sedangkan Dirga mengeluarkan kamera mini nya untuk membuat memori bersama Marsa.

"Bergaya dong" ujar Dirga berteriak


"Ih! Kamu ngapain?"

"Foto kamu" jawab Dirga tersenyum lebar

"Lihat!"

"Bagus kan?" tanya Dirga yang menciumi pipi Marsa terus-terusan

"Bagus, nanti aku upload di instagram" ucap Marsa yang membalas mendaratkan kecupan di pipi Dirga

***

Marsa dan Dirga berjalan menuju tempat duduk yang kosong.

"Marsa, gimana?"

"Gimana apanya?"

"Apa kamu mau nerima gue?" Ujar Dirga penasaran jawaban Marsa yangs sedari dulu Dirga menunggu

"Mak..maksudnya?"

"Gini lho, Dulu lo emang pernah nolak gue. Gue gak pernah bisa hidup tanpa mikirin lo Marsa. Gue udah coba move on tapi sama aja selalu gagal. Gue gaktau harus gimana lagi, gue sempat relain lo sama Rano, Zunet dan sama yang lain , gue ikhlas."

"Gue suka sama lo dari pertama kita ketemu. Gue selalu hadir di hidupmu emang selalu buat lo sial. Tapi kali ini gue janji buat jagain lo sampai kapanpun. Gue sayang sama lo Marsa, gue tau ini salah. Gu..gue juga gaktau harus gimana lagi."

"Perasaan lama ini udah bikin gue tersiksa nungguin jawaban lo. Dan tepat hari ini gue mau coba bilang lagi kalau gue ini pengen berdua sama lo itu ada hubungan lebih, bukan tanpa status gini"

"Marsa, gue janji gue bakal bahagiain lo sampai kapanpun sebisaku, entah gaktau gimana ke depannya gue mau jalanin sama lo lebih baik lagi, gue gakmau lo disakitin orang lain, Marsa"

Marsa terus menatap Dirga dan mendengar baik-baik ucapan Dirga sambil memegang erat tangan Marsa.

Sedangkan Marsa menangis mendengar semua ucapan Dirga.

Marsa juga sebaliknya sebenarnya sama Dirga, tetapi cinta ini terlarang. Marsa benar-benar bingung saat itu.

"Marsa gue tau ini sulit, habisnya gue gaktau harus gimana lagi. Gue beneran cinta sama lo, Marsa"

"Gue bisa menjamin kalau lo bakal bahagia, Marsa"

Marsa langsung memeluk Dirga tanpa menghiraukan lingkungan sekitar. Marsa menangis dalam pelukan Dirga.

"Lo mau sama gue? Dan jalanin hidup bareng gue?"

"Aku gaktau, Dirga. Kehidupanku sekarang hancur. Papa pergi sama perempuan lain, Mama juga dekat sama orang lain. Rano ninggalin aku demi perempuan lain" ujar Marsa sesegukan menangis di pelukan Dirga

"Oke, gue gak akan maksa kok. Tapi izinin gue buat sayang dan cinta sama lo"

Marsa hanya mengangguk.

"Jadi?" tanya Dirga lagi perlaha

"Iya aku mau sama kamu terus"

"Beneran ini?" Dirga masih tak percaya

"Iya!"

"Sungguh?"

"Iya Riandirga"

"Akhirnya!"

Dirga langsung berdiri melepas pelukan Marsa dan berlari-lari memutari sosok Marsa.

"Jangan kaya anak kecil, ih" teriak Marsa yang tak tahan melihat kelakuan Dirga

"Ah yang penting bahagia!" teriak Dirga yang langsung menarik Marsa dan mencium kening Marsa

"I love you Dirga"

"I love you to Marsa"

***

Hubungan mereka berjalan semakin membaik. Bahkan Marsa selalu menemani Dirga kemanapun berada.

"Honey, bangun!" teriak Marsa ditelinga Dirga

"Hoammmmm"

"Bangun, ih! Katanya hari ini mau ngajak Marsa main"

"Lima menit lagilah, Marsa. Masih ngantuk" menatap Marsa sesaat kemudian tidur kembali

"Ih nyebelin! Yaudah aku masak buat sarapan ya?"

Dirga tidak menjawab pertanyaan Marsa tetapi hanya mengangguk.

Marsa berada di dapur, sedangkan Dirga terlelap tidur lagi.

Ting Tong

Suara bell apartemen Dirga berbunyi berulang kali.

Pintu masih tetap tertutup, Marsa sibuk memasak dan Dirga sibuk tidur, Mama nya Marsa sudah pergi dari tadi.

Tiba-tiba orang tersebut masuk ke apartemen Dirga dengan santai.

Orang itu pergi ke kamar dan membangunkan Dirga dengan mengelus rambut Dirga perlahan.

Dirga yang menikmatinya malah membuat tidurnya semakin nyaman.

Ia berpikir bahwa Marsa dibalik orang yang menemaninya saat ini, dan ketika mata Dirga terbuka perlahan ia terkejut siapakah orang itu.

"Lo ngapain!" tanya Dirga berbisik pelan

"Gue kan udah bilang, gua bakal balik lagi kesini"

"Jangan hari ini, ad..ad.."

"Ada apa? Marsa? Marsa kesini kan?"

Loh mengapa orang itu tau?

"Kok lo tau?" tanya Dirga dengan heran

"Gue balik kesini mau ambil alat make-up gue! Masih tertinggal beberapa disini" ujar Mishelena dengan tersenyum manis

"Okey, silahkan"

Setelah menemukan apa yang dicari Mishelena langsung berpamitan kepada Dirga.

"Gue mau balik ke Jakarta, lo jangan nakal ya disini hahaha" ucap Mishelena tertawa yang melihat salah tingkah Dirga mondari mandir takut Marsa mendengar

"Bye!"

Mishelena pergi , sebelum keluar ia mencium pipi kanan Dirga dengan cepat.

Sedangkan Dirga tetap masang muka datarnya.

"Hei! Udah bangun?" tanya Marsa yang mempersiapkan sarapan pagi ini

"Ee..eh udah"

"Ada apa?"

"Gakpapa kok" ujar Dirga yang menenangkan pikirannya yang amburadul itu

"Dirga!" teriak Marsa ketika Dirga memutar badannya membelakangi Marsa

"Apa?"

"Ini apa?" tanya Marsa terkejut mendapati pipi kanan Dirga merah membentuk bibir

"Ap..apa?"

"Ini apa, ih!"

Dirga berlari menuju kaca kecil di depan kamarnya.

"Mishelena! Shit" batin Dirga kesal

"Perasaan aku tadi cium pipi kamu sebelah kiri. Kok bisa pindah sebelah kanan?"

"Pe..perasaanmu aja mungkin" Dirga mengelak agar Marsa tidak marah

"Ih bener, aku gak pakai lipstik warna itu"

"Terus siapa? Masa setan? Kan disini cuma ada kamu Marsa" ujar Dirga perlahan dan mengusap lembut pipi Marsa

"Iya juga sih, lupa aku. Yaudah ayo makan dulu"

"Ayo"

***

Setelah makan Dirga menuju kamar mandi, sedangkan Marsa masih beres-beres dapur.

Marsa selesai beres-beres ia merelaxkan diri di tempat tidur.

"Huh" dengus Marsa

Selesai mandi Dirga menghampiri Marsa.

"Hei" ujar Dirga membuat Marsa terkejut

"Ee..eh hei" Marsa hanya melongo melihat Dirga setengah telanjang, hanya menggunakan boxer saja.

Karena Marsa baru pertama kali melihat Dirga se-sexy itu. Badan yang kekar dan dadanya yang rata itu membuat Marsa merangsang.

"Kenapa ngeliatin gue gitu?" tanya heran Dirga ke Marsa sambil tersenyum manis

"Eng..gak kok" ucap Marsa sambil menelan ludah

Dirga mendekati Marsa perlahan-lahan, tadinya Marsa sedang tidur santai sekarang malah jantungnya berdebar-debar dibuat oleh Dirga.

Marsa mengerutkan kedua alisnya tak tahu apa yang akan dilakukan Dirga kepada Marsa.

Dirga terus mendekatinya sampai Marsa pasrah ditumpuk tubuhnya oleh Dirga, tangan Dirga mengelus perlahan rambut Marsa , ke telinga kemudian ke leher.

Tubuh Marsa menegang tak karuan, wajahnya memerah diperlakukan seperti itu oleh Dirga.

"Ahh, Dirga" desah Marsa membuat Dirga semakin menggila

Tangan Marsa keduanya diangkat ke atas oleh tangan kiri Dirga, sedangkan tangan kanan Dirga masih membelai lembut leher Marsa yang mulus itu.

Wajah mereka semakin dekat, Marsa menutup matanya karena ia merasa tak karuan, jantungnya berdebar kencang.

Dirga pun memberanikan diri untuk mencium bibir Marsa dengan lembut, tidak ada penolakan sama sekali dari Marsa.

Marsa diam mengikuti alunan bibir Dirga. Ia menikmati apa yang dilakukan Dirga.

Nafas Marsa sudah tidak beraturan. Dirga membuka kancing baju Marsa perlahan lahan.

Ting Tong

"Sial!" kesal Dirga

Marsa hanya terkekeh geli melihat Dirga mendengus kesal.

"Biar aku yang buka pintunya" ucap Marsa masih tertawa melihat wajah Dirga yang kesal itu

Sebelum Marsa berlari ke arah pintu ia mencium bibir Dirga terlebih dahulu untuk meredakan emosinya.

"Eeeeh, Mama"

"Handphone Mama tertinggal sayang"

"Haduh" ujar Marsa mengaduh

"Kancing baju kamu kok ke buka sayang?"

"Eeeh, i..ini tadi Marsa gerah jadi di buka" ujar Marsa berbohong sembari menggigit-gigit bibir bawahnya

"Yaudah, Mama pergi lagi ya"

"Iya"

Marsa kembali lagi ke kamar menghampiri Dirga yang ternyata sedang tertidur.

"Eeeeh! Dasar ngebo, ih" kata Marsa sambil mencubit kedua pipi Dirga

***
!THE END !

Akhirnya Mereka Bahagia!!!

Bakal ada CDB PART 2 gak ya? Tungguin aja!
MAAF ENDING NYA GAJELAS😂

Terimakasih Buat Semua Para Readers! Terimakasih banyak sudah mau menunggu cerita gak jelas ini, cerita absurd ini.  Terimakasih juga buat yang suka sama cerita ini💝
Maaf juga ENDINGnya kaya gini doang ~~

Jangan Lupa
Vote and Komen Ya!

Keep Reading

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 307K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
271K 16.2K 20
Cinta bisa meleburkan sosok yang dingin menjadi hangat, menghilangkan kehampaan serta menuntunmu ke jalan kebahagiaan. Jika sebaliknya, maka itu buka...
2.4M 172K 32
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
83.7K 3.6K 17
'Gimana rasanya punya pacar cuek+dingin?' Awalnya aku cuma kagum sama dia. Sikap nya yang dingin,cuek buat aku makin penasaran. Perasaan aneh mulai m...